• Tidak ada hasil yang ditemukan

III OLOGI

3.4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan teknik spasial.

a. Metode deskriptif digunakan untuk membandingkan vegetasi eksisting di lokasi studi dengan standar ekologis yang diteliti berdasarkan studi literatur. Metode deskriptif terdiri dari dua yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Deskriptif kualitatif digunakan untuk melihat dan menilai

Pengelola Sentul City

Pengelola Sentul City Studi pustaka

Pengelola Sentul City Studi pustaka dan survei lapang

Pengelola Sentul City Studi pustaka dan survei lapang

karakteristik pohon yang terdapat di lokasi studi. Penilaian dilakukan secara visual pada saat survei lapang dan berdasarkan studi literatur. Selain itu, deskriptif kualitatif juga digunakan untuk menilai persepsi pengunjung terhadap suhu di lokasi studi yang dilakukan dengan penyebaran kuisioner.

Sedangkan deskriptif kuantitatif digunakan dalam mengukur dan menghitung suhu termal untuk memperoleh nilai Temperature Humidity Index (THI) dan penilaian evaluasi dengan menggunakan metode KPI (Key Performance Indicator). KPI yaitu metode perhitungan dengan membandingkan nilai aktual berdasarkan survei lapang dan nilai standar berdasarkan studi literatur. KPI berfungsi untuk mengetahui sesuai atau tidak suatu objek yang digunakan berdasarkan standarnya atau kriteria yang sudah ditentukan.

b. Teknik spasial digunakan dalam sistem GIS dalam pengolahan data yang akan memperoleh hasil spasial untuk mengetahui luasan kesesuaian lahan berdasarkan ekologisnya. Pohon yang berada di lokasi studi diinventarisasi dengan menggunakan alat Global Positioning System (GPS). Hasil GPS akan diolah dengan menggunakan software ArcView 3.2 dengan memasukkan parameter-parameter yang sesuai dengan karakteristik fungsi ekologis tanaman yang diteliti.

Penelitian evaluasi fungsi ekologis RTH ini dilakukan dalam 5 tahapan yaitu: (1) persiapan (survei lapang), (2) pengamatan dan penilaian, (3) analisis, (4) evaluasi, dan (5) perumusan rekomendasi. Untuk lebih jelas perhatikan Gambar 5 berikut ini.

Persiapan (survei lapang)

Pada tahap persiapan mencakup pertemuan antara mahasiswa dengan pengelola Sentul City untuk menjelaskan tujuan kedatangan mahasiswa dan perolehan perijinan pengambilan data. Selanjutnya, mahasiswa melihat kondisi tapak dan menyesuaikan alat dan bahan yang dibutuhkan. Kondisi tapak dapat dilihat dari iklim sekitar, penggunaan lahan pada tapak, dan vegetasi eksisiting. Iklim merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan yang dirasakan manusia. Faktor iklim meliputi suhu, penyinaran matahari, kelembaban, curah hujan, dan kecepatan angin.

Gambar 5. Tahapan Penelitian

Sintesis Tujuan dan ruang lingkup studi

Persiapan (survei lapang)

Pengamatan dan penilaian (pemetaan pohon, pengambilan foto, studi literatur)

Analisis dan Evalusi data (mendeskripsikan dan membandingkan dengan indikator)

Survei lapang dan Studi literatur

Kriteria Standar

Perumusan rekomendasi

Sesuai Tidak sesuai

Pengamatan dan Penilaian

Pengamatan dan penilaian merupakan tahapan penelitian dalam melihat kondisi tapak dengan cara pengambilan data pohon eksisting menggunakan GPS (Global Positioning System), pengukuran suhu dengan menggunakan alat termohigrometer, melihat dan menilai kondisi fisik tapak secara visual dilakukan pemotretan, kuisioner untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap suhu termal dan pengaruh pohon dalam memberikan kenyamanan secara termal pada lokasi studi, serta studi literatur untuk mengetahui karakteristik vegetasi eksisting yang akan dibandingkan terhadap fungsi ekologis tanaman yang diteliti. Studi literatur berfungsi sebagai acuan dalam proses evaluasi. Pengamatan juga dilakukan pada tapak terkait untuk mengetahui kondisi umum dan sejarah perkembangan tapak dengan mewawancarai pihak-pihak terkait.

Penilaian aspek ekologis tanaman yang dievaluasi meliputi: (1) Fungsi tanaman dalam memberikan kenyamanan; dan (2) sebagai habitat burung. Fungsi pohon dalam lanskap mempunyai kemampuan untuk menyerap dan menghamburkan radiasi dari sinar matahari. Efek yang dapat dirasakan adalah menurunnya intensitas radiasi di bawah naungan pepohonan dan terciptanya kenyamanan. Suhu udara dan kelembaban relatif merupakan komponen iklim yang sangat penting dalam menghitung tingkat kenyamanan. Suhu dan kelembaban udara ini akan digunakan untuk menentukan nilai THI (Temperature Humidity Index). THI merupakan nilai yang menunjukkan tingkat kenyamanan di suatu area secara kuantatif. Menurut Fandeli (2009), di Indonesia suatu area dikatakan nyaman apabila memiliki nilai THI antara 21-27. Salah satu rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kenyamanan diperkenalkan oleh Nieuwolt (1977) adalah sebagai berikut.

THI : Temperature Humidity Index

T : Suhu Udara (0C) RH : Kelembaban relatif (%) = 0.8 T + (RH x T) 500 THI   =

Nilai kelembaban nisbi (RH) diperoleh dari hasil pengurangan suhu bola kering (TBK) dan suhu bola basah (TBB). Hasil pengurangan tersebut kemudian dibandingkan dengan suhu bola kering dan akhirnya dapat diketahui nilai RH dengan melihat tabel yang terdapat di alat termohigrometer (Lampiran 1). Nilai suhu udara (T0C) yang diambil untuk mengetahui tingkat kenyamanan ini diperoleh dari tiga waktu pengukuran, yaitu pagi, siang, dan sore. Nilai rata-rata suhu udara harian (Tr) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Tr : Rata-rata suhu harian (0C) T : Suhu bola kering (0C)

Pengamatan dalam mengetahui suhu dan kelembaban relatif diperoleh dari pengukuran suhu dengan alat termohigrometer melalui survei lapang. Pengukuran suhu dilakukan pada jalur pedestrian, Danau Teratai, dan riverscape di Jalan Siliwangi, Sentul City. Pengukuran suhu dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali di titik yang berbeda dalam satu tempat dan dilakukan di bawah naungan pohon dan tanpa naungan pohon. Gambar 6,7, dan 8 menujukkan titik-titik pengambilan suhu pada ketiga lokasi studi. Data suhu ini diambil pada tiga waktu yaitu pagi, siang, dan sore hari (pukul 07.00-08.00, 13.00-14.00, dan 17.00-18.00 WIB) pada saat cuaca cerah. Data suhu dari survei lapang ini kemudian dihitung tingkat kenyamanannya atau nilai THI. Sedangkan pengamatan fungsi pohon sebagai habitat burung dilakukan studi literatur dengan melihat karakteristik pohon yang berada di lokasi studi yang kemudian dibandingkan dengan karakteristik pohon yang disukai burung. Penilaian dilakukan dengan KPI (Key Performance Indicator). Penilaian ini juga dilakukan untuk fungsi kenyamanan serta menilai kondisi fisik lokasi studi sebagai area rekreasi.

KPI =

KPI = Key Performance Indicator

Tr   =  

(Tpagi x 2 + Tsiang + Tsore) 4

∑ Nilai aktual

riverscaperiverscape

F

LEGENDA

JUDUL PENELITIAN

EVALUASI FUNGSI EKOLOGIS RTH DI KAWASAN

REKREASI SENTUL CITY

JUDUL GAMBAR

TITIK PENGAMBILAN SUHU PADA JALUR PEDESTRIAN

TANGGAL PENGESAHAN:

DIBUAT OLEH

NUR AZMI

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Ir. ALINDA F. M. ZAIN, M.Si

PARAF DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

SKALA NO. GAMBAR

6

ORIENTASI

U 

TANPA NAUNGAN POHON DI BAWAH NAUNGAN POHON

14 km

TANPA NAUNGAN POHON DI BAWAH NAUNGAN POHON

LEGENDA

U

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010 JUDUL PENELITIAN

EVALUASI FUNGSI EKOLOGIS RTH DI

KAWASAN REKREASI SENTUL CITY

JUDUL GAMBAR

TITIK PENGAMBILAN SUHU PADA DANAU TERATAI

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Ir. ALINDA F. M. ZAIN, M.Si

ORIENTASI SKALA km NO. GAMBAR

7

Dokumen terkait