• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Lokasi dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di PT. Kimia Tirta Utama, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Propinsi Riau. Pemilihan perusahaan dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT. KTU adalah salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki budaya perusahaan dan sekaligus produsen CPO besar di Riau. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2006.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan menyebarkan daftar kuesioner kepada karyawan staf, semi staf dan SKU; wawancara langsung dengan administratur, kepala bagian personalia, kepala bagian keuangan, karyawan SKU dan semi staf; dan pengamatan langsung seperti mengikuti apel pagi, arisan dan mengikuti acara QCC. Data sekunder diperoleh dari perusahaan berupa laporan produksi CPO dan kernel, budaya plenters, dan profil perusahaan. Data sekunder juga dapat di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Direktorat Jendral Bina Produksi Perkebunan dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

4.3. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratifikasi (stratified random sampling). Stratifikasi dilakukan berdasarakan jabatan karyawan di perusahaan. Adapun karyawan yang dijadikan responden adalah sebanyak 100 orang. Hal ini

didasarkan pada pendapat Gay dalam Jahrie dan Hariyoto (1999), menyatakan bahwa ukuran sampel deskriptif - korelasional minimal 30 subjek.

Pengambilan sampel dari tiap strata ditarik secara random. Untuk menentukan besarnya jumlah sampel dari tiap strata menggunakan sampling fraction. Alokasi sampel dari tiap strata diambil secara berimbang sesuai dengan populasi masing-masing strata (Umar,2002). Berdasarkan perhitungan, jumlah sampel yang diambil dari tiap tingkat jabatan adalah karyawan staf lima responen, karyawan semi staf lima responden dan SKU 90 responden. Jumlah dan alokasi sampel berdasarkan tingkat jabatan dapat di lihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah dan Alokasi Sampel Berdasarkan Tingkat Jabatan Karyawan Tingkat jabatan Karyawan Jumlah Populasi (orang) Jumlah Sampel (orang) Staf 27 5 Semi Staf 31 5

SKU (pekerja harian tetap) 546 90

Total 604 100

Sumber: PT. KTU, 2006

4.4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan administratur, kepala bagian personalia, kepala bagian keuangan, karyawan semi staf dan karyawan SKU.

2. Kuesioner

3. Pengamatan langsung

Pengamatan langsung adalah mengikuti kegiatan-kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan budaya perusahaan misalnya apel pagi, arisan dan acara QCC di perusahaan.

4. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan diperoleh dari perusahaan berupa laporan produksi CPO dan kernel, budaya plenters dan profil perusahaan. Selain itu, juga dapat di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Direktorat Jendral Bina Produksi Perkebunan dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

4.5. Metode (skala) Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakaan dalam penelitian adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mendapatkan skor dari setiap responden yang diperoleh dari kuesioner mengenai penerapan budaya perusahaan. Jawaban responden dalam skala Likert mengenai penerapan budaya perusahaan dibagi menjadi empat kategori sebagai berikut: 1 = tidak diterapkan; 2 = kurang diterapkan; 3 = diterapkan; 4 = sangat diterapkan.

Penilaian mengenai pengetahuan karyawan terhadap budaya perusahaan menggunakan skala interval dengan bobot sebagai berikut: bobot 0 = tidak mengetahui budaya perusahaan; bobot 1 = mengetahui budaya perusahaan

4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sahih atau tidaknya pertanyaan yang akan digunakan dalam mengevaluasi penerapan budaya

perusahaan pada karyawan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden dimana kuesioner terdiri dari tiga bagian pertanyaan yaitu mengenai pengetahuan karyawan, penerapan budaya perusahaan dan identitas responden. Pertanyaan mengenai pengetahuan terdiri 20 pertanyaan, penerapan budaya perusahaan terdiri dari 80 pertanyaan dan identitas responden terdiri dari sembilan pertanyaan.

Hasil pengujian dengan menggunakan rumus product moment dapat diketahui bahwa terdapat 33 pertanyaan yang valid (r hitung > r tabel, dimana r tabel = 0,361 untuk n =30 pada selang kepercayaan 90%). Dari hasil tersebut maka perlu adanya perbaikan-perbaikan kuesioner dan pengulangan penyebaran kuesioner. Sedangkan nilai alpha yang dihasilkan berdasarkan rumus cronbach’s alpha berada di atas 0,75 (0,89) dapat dilihat pada Lampiran3..

4.7. Metode Analisis Data

Proses pengolahan data mengenai pengetahuan karyawan terhadap budaya perusahaan dan penerapan budaya perusahaan oleh karyawan PT Ki mia Tirta Utama adalah dengan analisis kualitatif deskriptif rataan. Berdasarkan rataan penilaian penerapan budaya perusahaan oleh karyawan PT. KTU dibagi menjadi empat kategori sebagai berikut: 1,00 – 1,74 = tidak diterapkan; 1,75 – 2,49 = kurang diterapkan; 2,5 – 3,24 = diterapkan; 3,25 - 4 = sangat diterapkan.

Berdasarkan rataan penilaian mengenai pengetahuan karyawan terhadap budaya perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu: nilai < rata-rata artinya kurang mengetahui; nilai = rata-rata artinya mengetahui.

4.8. Definisi Operasional

1. Budaya perusahaan adalah suatu nilai menjadi pedoman bagi seluruh karyawan dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

2. Jujur dan bertanggung jawab adalah bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan; berbicara sesuai dengan data; memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan; menjadi pemimpin yang unik; dan tinggal, bekerja dan hidup di kebun.

3. Triple “S” adalah sedini, selagi dan sesudah bekerja. Budaya triple “S” diindikasikan dengan datang lebih awal; mulai bekerja sedini mungkin; Patuh terhadap aturan yang ditetapkan (SOP); Tidak menunda-menunda penyelesaian pekerjaan; konsisten; dan melakukan review secara periodik. 4. Fanatik adalah fanatik terhadap kultur teknis, fanatik terhadap target; fanatik

terhadap norma kerja; dan fanatik terhadap rotasi pekerjaan.

5. Peduli adalah cepat tanggap terhadap masalah; dan antisipasi terhadap masalah yang akan timbul.

6. Kontrol adalah menguasai wilayah dan personil serta aspek teknis yang menjadi tanggungjawabnya; menggunakan sebagian besar waktunya untuk cek proses kerja di lapangan; dan berani dan tegas memberikan sanksi terhadap pelanggaran.

7. Pembinaan dan inovasi adalah menciptakan kondisi yang aman, tenteram dan harmonis di lingkungan kebun; dan meningkatkan kemampuan kinerja karyawan.

8. Korsa adalah budaya yang menumbuhkan rasa kebersamaan karyawan dengan menunjukkan bahwa karyawan bangga sebagai orang kebun; dan selalu ingin menjadi yang terbaik.

9. Karyawan adalah semua anggota perusahaan yang termasuk di dalamnya karyawan staf, semi staf serta SKU selain itu definisi karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaksana aktif disetiap aktifitas organisasi.

Dokumen terkait