• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Daerah Sampel

Pemilihan daerah penelitian ditentukan secara purposive yaitu daerah yang dipilih dengan cermat sehingga sesuai dengan tujuan penelitian. Kecamatan yang dipilih adalah Kecamatan Percut Sei Tuan yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, pada kecamatan ini sedang berlangsung program unggulan yaitu program PEMP dari Departemen Perikanan dan Kelautan. Desa yang dipilih adalah Desa Percut yang merupakan salah satu lokasi dari program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir sejak tahun 2001.

Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan yang memperoleh bantuan PEMP dan nelayan yang tidak memperoleh bantuan PEMP. Pengambilan sampel dilakukan secara simpel random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 KK. Teknik simpel random sampling digunakan karena karakteristik desa yang tempat tinggal populasi penelitian relatif homogen (mata pencaharian penduduk, tingkat perkembangan, dan potensi sumber daya alamnya). Penentuan besarnya sampel dilaukan menurut pendapat Bailey bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data statistik ukuran sampel yang paling minimum adalah 30 sampel dari suatu populasi (Hasan, 2002: 60). Penentuan sampel dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Populasi dan Nelayan Sampel di Desa Percut Tahun 2006

NO Golongan Nelayan Populasi

(KK)

Nelayan Sampel (KK)

1. Bukan peserta bantuan PEMP 795 15

2. Peserta batuan PEMP 55 15

Jumlah 850 30

Sumber : Wawancara dan Obsevasi Lapangan Tahun 2008 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari masyarakat melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan (quisioner) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait yaitu departemen perikanan dan kelautan, koperasi mitra mina sejahtera kecamatan percut sei tuan, kantor kepala desa di lokasi penelitian serta literature yang berhubungan dengan literatur ini. Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Spesipikasi Pengumpulan Data

no Jenis Data Sumber Metode

wawancara observasi

1 Identitas nelayan Nelayan

2 Ketersedian sarana Nelayan

3 Ketersedian modal Nelayan

4 Sikap nelayan Nelayan

5 Masalah yang dihadapi dalam

pelaksanaan program PEMP Nelayan danDepartemen perikanan dan kelautan 6 Upaya yang dilakukan

pemerintah (lembaga) dalam program (PEMP)

Departemen perikanan dan kelautan Sumber : Diolah Dari Daerah Penelitian Tahun 2008

Metode Analisis Data

Data primer dan data sekunder yang diperoleh dilapangan terlebih dahulu ditabulasi dan kemudian dianaliasis dengan uji statis yang sesuai dengan hipotesis masing-masing. Identifikasi masalah 1 dan 3 diselesaikan dengan menggunakan analisis deskriptif dengan hasil pengamatan dari data di daerah penelitian.

Data yang digunakan untuk mengetahui identifikasi masalah 1 adalah kinerja pengelola lembaga ekonomi pengembangan pesisir mikro mitra mina (usaha-usaha yang dilakukan lembaga ekonomi pengembangan pesisir mikro mitra mina yang mengurus program PEMP yang telah berjalan).

Data yang digunakan untuk mengetahui identifikasi masalah 3 adalah masalah-masalah sosial ekonomi nelayan pada awal, proses dan pasca pelaksanaan program PEMP.

a. Hipotesis 1 diuji dengan menngunakan analisis deskriptif yaitu dengan menjelaskan bagaimana sikap masyarakat menerima program.

Mengukur sikap tersebut digunakan skala likert. Dalam melakukan perskala, dibuat sejumlah pertanyaan untuk mengetahui pernyataan sikap responden dan responden akan diminta menyatakan pernyataan dalam lima katagori jawaban yaitu :

Pernyataan positif yaitu

sangat setuju (SS) = 4

setuju (S) = 3

ragu-ragu (RR) = 2

tidak setuju (TS) = 1

Pernyataan negatif yaitu

sangat setuju = 0

setuju = 1

ragu-ragu = 2

tidak setuju = 3

sangat tidak setuju = 4

Pengukuran sikap nelayan sampel terhadap program menggunakan rumus :

         s x x T 50 10 2 Keterangan : T = skor standart X = skor responden

S = deviasi standart kelompok Kriteria uji dari hipotesisi 1 adalah

Jika T hitung 50 H0 ditolak (H1diterima) Jika T hitung < 50 H0 diterima (H1 ditolak) Dimana :

H0 adalah masyarakat bersikap negatif terhadap program H1 adalah msyarakat bersikap positif terhadap program (Azwar, 1998).

b. Hipotesis 2 diuji dengan menggunakan tabulasi sederhana. Tabulasi dalam arti menyusun data ke dalam bentuk tabel merupakan tahap lanjutan dalam rangkaian proses analisis data (Soeratno, 1993: 136).

Data yang digunakan untuk menguji hipotesis 2 adalah dengan membandingkan pendapatan nelayan sampel yang menjadi peserta bantuan program PEMP dan nelayan sampel yang bukan peserta bantuan program PEMP.

Kriteria uji dari hipotesis 2 adalah

Jika pendapatan nelayan peserta PEMP > dari pendapatan nelayan bukan peserta PEMP maka H0 ditolak (H1 diterima).

Jika pendapatan nelayan peserta PEMP < dari pendapatan nelayan bukan peserta PEMP maka H0 diterima (H1 ditolak).

Dimana :

H0 adalah manfaat terhadap peningkatan pendapatan yang tidak dapat dirasakan nelayan

H1 adalah manfaat terhadap peningkatan pendapatan yang dapat dirasakan nelayan

Definisi dan Batasan Operasional Definisi

1. Evaluasi program adalah bentuk penilaian dari suatu program yang diharapkan dapat berlangsung dalam jangka waktu lama sesuai dengan situai yang ada.

2. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir adalah program unggulan dari departemen perikana dan kelautan untuk dapat memberdayakan masyarakat pesisir.

3. Pemberdayaan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat sehingga mereka mampu bertindak sesuai dengan situasi.

4. PEMP adalah Pmberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 5. LKM adalah Lembaga Keuangan Mikro

6. LEPP-M3 adalah Lembaga Ekonomi Pengembang Pesisir Mikro Mitra Mina

7. BBM adalah bahan bakar minyak yang digunakan nelayan untuk kegiatan produksi maupun konsumsi.

8. Sampel adalah masyarakat pesisir bermata pencaharian sebagai nelayan yang menjadi peserta bantuan program PEMP dan nelayan yang bukan peserta bantuan program PEMP.

9. Sikap nelayan adalah pernyataan yang diberikan nelayan terhadap program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.

10. Hambatan sosial ekonomi adalah masalah-masalah yang timbul pada awal, proses dan pasca pelaksanaan program PEMP.

11. Modal adalah seluruh dana yang dibutuhkan untuk melakukan usaha melaut.

12. Alat penangkapan adalah alat yang digunakan nelayan untuk melaut. 13. Pendapatan adalah penerimaan yang diterima dari usaha melaut nelayan

per trip/bulan.

14. Jumlah tanggungan keluarga adalah semua anggota keluarga yang menjadi beban tanggungan (jiwa).

15. Mitra desa adalah lembaga yang membantu pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir selama program berlangsung baik diawal hingga akhir.

16. Pangguh adalah iuran pembayaran hibah dana PEMP nelayan kepada lembaga PEMP yang disesuaikan dengan upah ABK dalam satu trip/hari melaut.

Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara.

2. Sampel yang digunakan adalah masyarakat pesisir yang bermata pecaharian sebagai nelayan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Dokumen terkait