• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan, dimulai dari awal Januari 2008 sampai dengan awal Maret 2008. Penelitian dilakukan pada lokasi lahan-lahan bekas pertambangan nikel yang telah direvegetasi PT INCO Tbk.

Bahan dan Alat

Objek penelitian ini adalah tegakan hutan hasil revegetasi tahun tanam 1999-2007 serta tahun tanam 1985 dan 1996. Sedangkan peralatan yang dibutuhkan antara lain : kompas brunton, pita ukur, Sunto clinometer, spherical densiometer, tali tambang plastik.

Prosedur Pengumpulan Data Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil adalah data mengenai kondisi tegakan terkini yaitu komposisi dan struktur tegakan (jenis, jumlah jenis, jumlah individu, tinggi dan diameter), kondisi tempat tumbuh (serasah dan jenis erosi yang terjadi) serta keberadaan satwa liar. Data mengenai persentase pertumbuhan tanaman diambil dari data sekunder yang merupakan rekapitulasi dari beberapa petak contoh untuk tahun tanam 2004-2007 yang didapatkan dari pihak kontraktor perusahaan.

Tahap Persiapan

Setelah dilakukan sigi pada lokasi objek penelitian, maka dipersiapkan plot untuk melakukan analisis vegetasi. Analisis vegetasi dilakukan dengan menggunakan petak berbentuk lingkaran seluas 0,1 Ha dengan jari-jari sepanjang 17.8 m.

Penentuan plot dilakukan secara acak, tetapi dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti aksesibilitas terhadap lokasi plot contoh, penyebaran plot contoh, ketersediaan plot dengan umur tanam tertentu yang semuanya dapat terlihat pada peta revegetasi. Sebelumnya dilakukan pengecekan kondisi plot contoh, karena sering terjadi perbedaan antara kondisi aktual dengan kondisi yang tertera pada peta revegetasi.

Jumlah plot yang dibuat untuk tiap tahun tanam adalah 2 sampai 3 buah plot per tahun tanam dengan jarak antar plot 50-100 meter, tetapi terdapat juga yang hanya satu plot contoh yang diambil karena keterbatasan lahan. Pada plot itu akan dilakukan pengamatan pertumbuhan tanaman terhadap seluruh tanaman yang berada pada plot contoh, meliputi tinggi tanaman, diameter tanaman, perkembangan akar dan penutupan tajuk. Untuk parameter keberadaan jenis-jenis lokal serta keberadaan satwaliar juga dilakukan pada plot ini. Plot contoh dibuat pada areal revegetasi dengan tahun tanam yang berbeda-beda yaitu :

Tabel 2 Lokasi Pembuatan Plot Contoh

Tahun Tanam Nama

1985 Butoh 1996 Ponsesa 1999 Ponsesa 2000 Koro South 2001 Watulabu 2002 Debbie 2003 Hasan, Rante 2004 Koro, Triple A 2005 Olivia 2006 Petea 2007 Koro North Pengambilan data. 1. Parameter Pertumbuhan

1.1. Tinggi dan Diameter Tanaman

Pengukuran tingi tanaman dilakukan dengan menggunakan alat ukur tinggi Sunto Clinometer. Dilakukan pembidikan dengan jarak tertentu pada pangkal dan ujung pohon sesuai dengan kemampuan alat. Hasil yang didapat dari alat berbentuk satuan persen (%), oleh karena itu harus dilakukan konversi agar didapat hasil berbentuk satuan meter (m).

Pengukuran keliling dilakukan pada bagian tanaman setinggi dada atau 1,3 m dari permukaan tanah untuk tanaman yang memiliki tingi ≥ 4 m. Sedangkan untuk tanaman yang dibawahnya dilakukan pengukuran pada ketinggian 30 cm dari pangkal batang.

1.2. Penutupan tajuk

tengah plot, serta empat titik lainnya yang simetris pada titik tengah plot itu dengan menggunakan alat ukur spherical densiometer. Alat ini menggunakan asumsi bahwa tiap kotak yang ditampilkan pada alat ekuivalen dengan dengan luasan penutupan tajuk. Tetapi untuk dapat menghasilkan dalam bentuk persentase, maka perlu dilakukan konversi dengan menggunakan rumus :

% 100 x kotak seluruh Jumlah tertutupi yang kotak Jumlah tajuk penutupan Luasan = 1.3. Perkembangan akar

Pengukuran perkembangan akar diukur dengan menggali tanah di sekitar tanaman dengan jarak lebih dari lubang tanam di setiap sisi dari tanaman. Pengukuran dilakukan pada lahan hasil revegetasi yang berumur dua dan empat tahun. Jumlah yang diambil sebagai sampel adalah 5 tanaman pada masing-masing plot.

1.4. Komposisi tegakan

Pengukuran komposisi tegakan dilakukan dengan mengamati jenis dan jumlah tanaman yang ada pada plot contoh. Setelah itu dilakukan rekapitulasi jumlah jenis antara jenis pioner, jenis primer serta jenis-jenis lokal yang ada pada plot contoh.

2. Kondisi Tempat Tumbuh 2.1.Kondisi Serasah

Pengamatan serasah dilakukan dengan cara mengamati kondisi serasah yang ada pada lokasi pengamatan. Parameter dari kondisi serasah yang diamati adalah keberadaan serasah serta keadaan serasah.

2.2.Tanah

Pengamblan sampel tanah dilakukan dengan mengambil tanah secara komposit. Pengambilan dilakukan pada plot contoh analisis vegetasi dengan masing-masing plot mengambil lima titik yaitu titik tengah plot, serta empat titik lainnya yang simetris pada titik tengah plot itu dengan kedalaman 0-20 cm. Sampel tanah dari kelima titik tadi lalu kemudian dicampur dan disishkan sebanyak 50 gram untuk dibungkus dengan kertas alumunium

untuk kemudian dilakukan analisis laboratorium.

3. Keanekaragaman hayati. 3.1. Vegetasi

Pengukuran untuk keanekaragaman hayati dilakukan dengan analisis vegetasi menggunakan petak lingkaran seluas 0,1 Ha dengan diameter 17,8 m. Pengukuran dilakukan pada setiap tanaman yang ada, baik yang merupakan hasil penanaman ataupun hasil rekolonisasi. Untuk pengenalan jenis, dilakukan dengan melibatkan pengenal jenis.

Parameter yang diukur untuk vegetasi adalah tinggi dan diameter. Untuk jenis-jenis rekolonisasi hanya dicatat keberadaannya saja dan dilakukan pengenalan jenis secara langsung oleh pengenal jenis maupun dengan bantuan dokumentasi.

3.1. Fauna

Pengamatan keberadaan satwa liar dilakukan pada setiap plot contoh, dengan metode audio dan visual, selain itu dilakukan juga wawancara pada pihak pekerja yang pernah mendatangi tempat itu. Pencatatan dilakukan berdasarkan parameter keberadaannya, dan hanya diidentifikasi sampai tingkatan takson kelas. Jika dimungkinkan tertangkap jelas oleh kamera, maka dapat dilakukan identifikasi sampai tingkat jenis.

Analisis Data

1. Analisis Vegetasi

Setelah pengambilan data selesai dilakukan, dilakukan rekapitulasi data dan hasilnya dihitung dengan menggunakan parameter kerapatan. Kerapatan ini dibedakan menjadi dua yaitu untuk tumbuhan dengan diameter 0-10 cm dan tumbuhan dengan diameter diatas 10 cm. Berikut rumus kerapatan (Soerianegara dan Indrawan, 1987) :

2. Parameter Pertumbuhan

Analisis data dilakukan dengan membandingkan secara deskriptif tingkat pertumbuhan sesuai dengan kondisi lahan objek pengamatan yaitu lahan hasil revegetasi dari tahun 1985, 1996, 1999 sampai dengan 2007. Pengamatan pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, diameter

areal

Luas

individu

Jumlah

tanaman, perkembangan akar dan pembukaan tajuk.

3. Persentase Pertumbuhan Tanaman

Data persentase pertumbuhan tanaman diambil dari data sekunder. Data ini merupakan rekapitulasi dari beberapa petak contoh untuk tahun tanam 2004-2007 yang didapatkan dari pihak kontraktor perusahaan.

Dokumen terkait