METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif yang berguna untuk mengetahui
pengaruh antara variabel satu dengan variabel lain atau mencari hubungan antara
variabel independen terhadap variabel dependen.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan
alamat website www.idx.co.id. 2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan September sampai dengan bulan Nopember
2014.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua) jenis, yaitu:
a. Variabel bebas yang terdiri dari: Struktur Aset, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, dan Umur Perusahaan.
b. Variabel terikat yaitu: Kebijakan Hutang.
a. Data laporan keuangan yang telah diaudit sebelumnya pada perusahaan
manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2010– 2013.
b. Data yang terdapat di fact book periode 2010-2013.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat.
Adapun penggunaan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Struktur Aset (X1)
Struktur Aset adalah perbandingan antara aktiva terhadap total aktiva
perusahaan pada akhir periode tertentu. Struktur Aset dihitung dengan
menggunakan rumus (Sultera et al.,2010):
Total Aset Tetap Aset Aset Struktur
b.
Profitabilitas (X2)Profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan,
dengan perhitungan menggunakan salah satu dari rasio profitabilitas yaitu basic
earning power (BEP) untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
Dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini (Brigham Houston, 2012:148): TotalAktiva EBIT BEP c. Ukuran Perusahaan (X3)
Ukuran perusahaan mencerminkan besar kecilnya perusahaan yang diukur
dengan skala rasio log total penjualan (Djabid (2007) didalam Surya dan
Ariyanti,2012). Dengan rumus berikut ini:
Size =Log Penjualan
d. Umur perusahaan (X4)
Umur perusahaan menunjukka seberapa lama perusahaan telah berdiriyang
diukur dengan skala rasio log umur (Ezoha:2008). Dengan rumus berikut ini:
Umur Perusahaan = Log Umur
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.Variabel
terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan hutang. Kebijakan
hutang adalah Kebijakan manajemen perusahaan untuk mendapatkan pendanaan
dari pihak ketiga dalam rangka mendanai operasional perusahaan. Variabel
terikat dapat dihitung menggunakan debt ratio, dengan menggunakan rumus
berikut ini (Syahyunan 2013;93):
3.5 Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
bergerak di sektor makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia
berjumlah 16 perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti memiliki beberapa kriteria
dalam pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Kriterianya adalah
seperti berikut ini:
1. Perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor makanan dan minuman telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang
telah diaudit dan memiliki data lengkap selama periode 2010–2013. 3. Perusahaan tidak mengalami kerugian.
4. Perusahaan memperoleh laba periode 2010-2013.
Tabel 3.1
Jumlah Populasi dan Sampel
Keterangan Jumlah
Jumlah Populasi 16
Perusahaan yang tidak memiliki laporan keuangan yang lengkap
(4)
Jumlah Sampel 12
Daftar perusahaan di sektor makanan dan minuman yang dijadikan sampel
Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kode Perusahaan
1 Akasha Wira International Tbk ADES
2 Cahaya Kalbar Tbk CEKA
3 Delta Djakarta Tbk DLTA
4 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
5 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
6 Mayora Indah Tbk MYOR
7 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
8 Sekar Laut Tbk SKTL
9 Siantar Top Tbk STTP
10 Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk ULTJ
11 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA
12 Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI
3.6 Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, dimana penggunaan data
dalam bentuk angka. Sumber data menurut cara memperoleh datanya menggunakan
data sekunder dan merupakan kumpulan hasil data dari Bursa Efek Indonesia, jurnal,
buku–buku referensi dan internet berhubungan dengan variabel–variabel yang ada di dalam penelitian ini.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, yaitu dengan
mencari dan mengumpulkan jurnal, buku–buku referensi, informasi lain sesuai dengan penelitian ini, dan data sekunder dari laporan keuangan yang dapat diunduh
dari situs Bursa Efek Indonesia.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier
berganda karena pada penelitian ini peneliti akan melihat ada atau tidak pengaruh dari
setiap variabel bebas terhadap variabel terikat, dan karena menggunakan empat
variabel bebas dan satu variabel terikat dengan menggunakan program software SPSS
(Statistical Product and Service Solutions).
Berikut ini adalah persamaan regresi yang digunakan:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + e
Keterangan:
Y = Kebijakan Hutang a = Konstanta
X1 = Struktur Aset
X2 = Profitabilitas (Basic Earning Power) X3 = Ukuran Perusahaan
X4 = Umur Perusahaan
b1 = Koefisien regresi variabel X1 b2 = Koefisien regresi variabel X2
b3 = Koefisien regresi variabel X3 b4 = Koefisien regresi variabel X4 e = error (tingkat kesalahan)
3.9 Pengujian Hipotesis
3.9.1 Uji secara serempak/simultan (F-test)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel–variabel bebas seperti struktur aset, rasio profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan
secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu,
kebijakan hutang. Penelitian ini dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%
atau 0,05.
Adapun bentuk pengujian sebagai berikut:
a. H0 : b1 =b2 =b3= b4= 0, artinya secara serempak struktur aset, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap
kebijakan hutang.
b. Ha : minimal satu bi≠ 0, artinya secara serempak struktur aset,profitabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan hutang.
Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan cara melihat Fhitung dan Ftabel dengan menggunakan ketentuan berikut ini (Situmorang dan lutfi 2012:156):
Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
3.9.2 Uji Secara Parsial (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas seperti
struktur aset, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan secara parsial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu kebijakan hutang.
Penelitian ini dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05.
Dengan bentuk pengujian sebagai berikut:
a. H0 : bi = 0, artinya secara parsial struktur aset, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan hutang.
b. Ha : bi ≠ 0, artinya secara parsial struktur aset, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.
Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima atau Ha ditolak. Jika thitung > ttabel maka Ha diterima atau H0 ditolak.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari uji
normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji multikolinieritas.
1. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah distribusi
bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi
normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan..
Uji normalitas memiliki beberapa pendekatan, antara lain : histogram, grafik,
kolmogorv–smirnov.Dengan adanya uji normalitas, hasil penelitian bisa digeneralisasikan pada populasi
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama
maka disebut dengan homoskedastisitas sedangkan jika varians tidak sama dikatakan
terjadi heteroskedastisitas (Situmorang dan Lutfi 2012:108). Uji ini dapat dilakukan
dengan cara pendekatan grafik scatterplot, apabila pada grafik scatterplot terdapat
titik–titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk pola dan tersebar dengan baik di atas atau di bawah angka nol maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Situmorang dan Lutfi, 2012:111).
3. Uji Autokorelasi.
Uji Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota
serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam data deret
waktu) atau ruang (seperti dalam data cross–section). Uji autokorelasi ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode sebelumnya.
sama lainnya dan juga timbul karena residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari
satu observasi ke observasi lainnya.Untuk mencari adanya autokorelasi bisa
menggunakan percobaan d dari DurbinWatson dengan kriteria pengambilan
keputusan seperti berikut ini:
Tabel 3.3
Kriteria Pengambilan Keputusan
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du < d < 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif
atau negatif
Tidak ditolak du < d < 4 - du
Sumber : Situmorang dan Lufti (2012 : 126)
4. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas digunakan untuk meneliti adanya hubungan linear yang
sempurna atau eksak diantara variabel–variabel bebas dalam model regresi. Multikolinieritas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linier yang
sempurna. Jika terdapat kolerasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi
multikolinieritas. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance
inflation factor (VIF) kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas