• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian sebab akibat (casual

research), yaitu untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan

variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Sekaran 2007:164).

3.2. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan industri perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012 melalui media internet dengan menggunakan situs Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2013 sampai bulan April 2014.

3.3. Batasan Operasional penelitian

Adapun yang menjadi batasan operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu industri perkebunandi Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian dari tahun 2008 -2012.

2. Variabel independen pada penelitian ini adalah struktur aktiva, profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, danpertumbuhan penjualan. Sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah financia leverage.

3. Data yang digunakan mencakup laporan keuangan perusahaan pada Industri perkebunan yang di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012.

Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus dan mendalam. Agar penelitian data dilakukan secara terfokus, maka tidak semua masalah diteliti. Penelitian ini hanya melibatkan enam variabel yang terdiri atas satu variabel terikat (dependen) dan lima variabel bebas (independen).

3.4. Definisi Operasional Penelitian

. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu: 3.4.1 Variabel Dependen atau variabel terikat (Y)

Financial Leverage adalah penggunanaan sumber dana yang memiliki

beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.

�����������������= Total Hutang Total aktiva

3.4.2 Variabel Independen atau variabel bebas (X)

Variabel independen adalah variabel bebas atau tidak berpengaruh oleh variabel lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.4.2.1 Struktur Aktiva

Struktur aktiva adalah segala sesuatu yang dimiliki perusahaan.Aktiva dapat digolongkan menjadi aktiva tetap, aktiva tidak terwujud, dan aktiva lain- lain. Perusahaan yang memiliki aktiva dalam jumlah besar dapat menggunakan

hutang lebih besar karena memiliki aktiva sebagai penjaminnya (Weston dan Copeland, 2000 ). Struktur aktiva di formulasikan dengan rumus sebagai berikut:

StrukturAktiva= AktivaTetap Total Aktiva

3.4.2.2 Profitabilitas

Menurut Weston dan Brigham (2008:68), profitabilitas adalah mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari volume penjualan, total aktiva, dan modal sendiri. Profitabilitas atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dapat diukur dengan ROA. ROA merupakan perbandingan laba bersih dengan total asset yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan atau di investasikan dalam satu periode.

Ukuran dari profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan return on Asset menunjukkan kemampuan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva untuk menghasilkan laba. Return on Assets merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva. Return on Assets dapat diformulasikan sebagai berikut :

�������������� = EBIT

Totalaktiva

3.4.2.3 Likuiditas

Perusahaan yang mempunyai likuiditas tinggi berarti mempunyai membayar hutang jangka pendek, sehingga cenderung akan menurunkan total hutang yang akhirnya struktur modal akan menjadi lebih kecil (Riyanto, 2001))

Untuk mengukur tingkat likuiditas di formulasikan dengan rumus sebagai berikut:

Likuiditas (������������) = Aktiva lancar Hutang lancar

3.4.2.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran untuk menentukan ukuran perusahaan adalah dengan Log Natural dari total aktiva. Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan berapa besar kebijakan keputusan pendanaan (struktur modal) dalam memenuhi ukuran atau besarnya asset perusahaan. Jika perusahaan semakin besar maka semakin besar pula dana yang akan dikeluarkan , baik itu dari kebijakan hutang atau modal sendiri dalam mempertahankan atau mengembangkan perusahaan. Rumus yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan yaitu: Size = In total Asset

3.4.2.5 Pertumbuhan(Growth)

Sales growth adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau

dari waktu ke waktu.Perhitungan pertumbuhan penjualan di dapat dari hasil pengurangan penjualan tahun sekarang (t) dengan penjualan tahun sebelumnya (t-1) yang kemudian di bagi dengan penjualan tahun sebelumnya (t-1). Untuk mengukur pertumbuhan di formulasikan dengan rumus :

�����ℎ= penjualant −penjualant−1 penjualant1

Tabel 3.1

Definisi Operasi Penelitian Variabel Definisi Operasional Skala Pengukuran Financial Leverage Perbandingan antara Total hutang dengan total aktiva

Rasio StrukturModal

=TotalHutang Total Aktiva Likuiditas Likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditur Rasio

Likuiditas = Aktiva Lancar

Hutang Lancar

Struktur Aktiva Perbandingan

antara aktiva tetap dengan total aktiva

Rasio Struktur Aktiva = �ktiva tetap

Variabel Defenisi Operasional Skala Pengukuran Likuiditas (Current Ratio) Likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditur Rasio

Likuiditas = Aktiva Lancar

Hutang Lancar Growth perbandingan jumlah penjualan dari tahun ke tahun Rasio �����ℎ =Penjualant −Penjualant−1 Penjualant1 Ukuran perusahaan Besarnya asset yang di miliki perusahaan

Rasio Size = In Total Assets

Profitabilitas (ROA) Perbandingan antara laba bersih dengan total asset Rasio Profitabilitas = Ebit Total aktiva

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengkuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2006:84). Penelitian ini menggunakan skala pengukuran rasio, dimana skala rasio merupakan skala pengukuran yang dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai o (nol) yang mutlak.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari situs resmi bursa efek indonesia, yait perusahaan yang bergerak di industri perkebunan di Indonesia dan juga di peroleh dari situs resmi

Data yang diperoleh adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Sifat data ini dalah data time series dan data cross section. Penelitian selama 5 tahun yaitu tahun 2008 - 2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan industri perkebunan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Tahun 2008-2012.

3.7 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kumpulan seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Perusahaan Industri perkebunandi Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pengambilan sampel dengan teknik non random sampling yaitu cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk di pilih menjadi sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan perkebunan di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2008-2012. 2. Perusahaan perkebunan dengan laporan keuangan yang dipublikasikan

dengan lengkap tahun 2008-2012.

3. Perusahaan perkebunan mempublikasikan laba bersih pada tahun 2008- 2012.

Tabel 3.2

Tabel Kriteria pemilihan sampel

No Keterangan Jumlah

1. Perusahaan Industri perkebunan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012

16

2. Perusahaan yang tidak mencantumkan laba dan laporan keuangannya tahun 2008-2012

(5)

3. Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria untuk di jadikan sampel penelitian

11

Berdasarkan kriteria sampel, maka jumlah sampel penelitian ini adalah 11perusahaan dengan periode tahun 2008- 2012, sesuai dengan kriteria, maka sampel yang digunakan berjumlah 11 perusahaan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan Industri perkebunan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

No Kode Emiten

Nama Perusahaan

1. ALLI PT. ASTRA AGRO LESTARI Tbk

2. SMAR PT SMART Tbk

3. TBLA PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk

4. UNSP PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk 5. GZCO PT GOZCO PLANTATIONSTbk

6. LSIP PT PP LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk

7. SGRO PT SAMPOERNA AGRO Tbk

8. JAWA

PT AGRA WATTIE Tbk

9. PALM PROVIDENT Tbk

10. MAGP MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION Tbk 11. SIMP SALIM IVONAS PRATAMA Tbk

3.8 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode sebagai berikut:

1. Metode studi pustaka yaitu dengan melakukan telaah pustaka, dan mengkaji berbagai literature pustaka seperti jurnal dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian.

2. Metode dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan perkebunandi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008- 2012 yang dimuat dalam

3.9 Metode Analisis Data

Tujuan dari analisis adalah mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung di dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah (Ghozali, 2011). Metode analisis untuk mengetahui variabel independen yang mempengaruhi secara signifikan terhadap financial leverage pada industry perkebunan di Indonesia yaitu sturktur aktiva, profitabilitas, likuiditas, pertumbuhan penjualan, dan ukuran perusahaan dengan menggunakan persamaan Multiple Regression (Regresi Linear berganda) untuk menganalisis lima variabel independen terhadap variabel dependen. Model ini di pilih karena penelitian ini di rancang untuk menentukan variabel independen yang mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini, data di olah menggunakan software komputer yaitu SPSS (Statistical Package For Social

Science) versi 18,0. Analisis regresi merupakan studi mengenai ketergantungan

variable dependen dengan salah satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2007).

Hasil dari analisis regresi adalah berupa koifisien untuk masing-masing variabel independen. Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah struktur aktiva (X1), Profitabilitas (X2), Likuiditas (X3), Ukuran perusahaan (X4), Growth(X5). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Leverage financial (Y). Persamaan Regresi Berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y= ∝+�11+ �12+�13+�14+�15+ e 3.8.1 Uji Asumsi Klasik

Untuk pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Sebagai prasyarat dilakukan regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien (Ghozali, 2011). Pengujian asumsi klasik meliputi:

3.8.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011).Untuk menghindari terjadinya bias, data yang digunakan harus terdistribusi dengan normal. Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau

mendekati normal. Untuk menguji normalitas dapat menggunakan analisis grafik dengan normal probability plot (P-P plot) dan uji statistik melalui uji

Kolmogorov-Smirnov. Untuk analisis grafik dengan normal probability plot (P-P

plot), apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan untuk uji

Kolmogorov-Smirnov, apabila menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05

maka data terdistribusi secara normal .

3.8.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (independen). Nilai tolerance atau variance inflation factors (VIF) dapat digunakan untuk medeteksi gejala multikolinieritas. Hal ini terjadi apabila nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10. Jadi dikatakan tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10.

3.8.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Scatterplot dan uji Glejser. Jika pada grafik

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika hasil uji Glejser menunjukkan nilai probabilitas signifikan lebih dari 0,05 maka model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

3.8.1.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik harus terhindar dari autokorelasi.Cara mendeteksi autokorelasi salah satunya adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson.

3.8.2 Uji Hipotesis

3.8.2.1. Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2011). Ketentuan yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut:

1. Jika F hitung lebih besar dari F tabel atau probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi (Sig < 0,05), maka model penelitian dapat digunakan atau model tersebut sudah tepat.

2. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (Sig > 0,05), maka model penelitian tidak dapat digunakan atau model tersebut tidak tepat.

3. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Jika F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka model penelitian sudah tepat.

3.8.2.2. Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi t masing-masing variabel yang terdapat pada output hasil regresi. Jika nilai probabilitas signifikansi t lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.

3.8.2.3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).

Dokumen terkait