• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Konsep

Kerangka konsep yang dibangun dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2 Kerangka konsep penelitian.

Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah kohort prospektif. Studi kohort digunakan untuk mendapatkan faktor risiko yang berasosiasi dengan terjadinya sebuah penyakit pada dua kelompok/populasi dengan cara mengikuti perjalanan penyakitnya. Penelitian ini dilakukan dengan melihara ayam sentinel bersama ayam yang akan dijual di TPnA. Ayam sentinel adalah ayam sehat yang peka (rentan) terhadap infeksi virus dan dipelihara bersama-sama populasi ayam yang dicurigai terinfeksi virus. Penggunaan ayam sentinel di dalam penelitian surveilans antara lain untuk (1) mengamati dan mengenali penyebaran agen penyakit, (2) menelusuri perubahan-perubahan insidensi penyakit, (3) menilai efektifitas program pengendalian penyakit baru, dan (4) membuktikan hipotesis tentang epidemiologi agen penyakit. Ayam sentinel memiliki karakteristik mudah terpapar agen penyakit (susceptible to the infection agent) sehingga mudah dilakukan observasi dan cocok digunakan dalam penelitan/surveilans penyakit (Salman 2003).

Manajemen Kesehatan Unggas di TPnA - Keberadaan SKKH

- Pemeriksaan Kesehatan Ternak - Petugas Pemeriksa Kesehatan - Cara Pemeriksaan Kesehatan - Penanganan Ternak Sakit - Penanganan Ternak Mati

Infeksi virus Avian influenza di TPnA

TPnA yang terlibat di dalam penelitian ini berjumlah 39 buah. Setiap TPnA mendapatkan 7-8 ekor ayam sentinel. Observasi terhadap status kesehatan ayam sentinel dilakukan selama 3 bulan. Ayam sentinel yang diketahui sakit dipisahkan dari kandang penampungan dan ditempatkan di kandang isolasi. Jika terdapat ayam sentinel yang mati maka sampel usap trakea dan kloakanya diambil untuk uji rt-PCR terhadap virus AI (H5). Peubah (faktor) manajemen kesehatan unggas di dalam penelitian ini adalah (1) keberadaan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang dilampirkan saat menerima ayam dari pemasok, (2) pemeriksaan kesehatan ternak yang masuk ke TPnA, (3) petugas pemeriksa kesehatan ternak, (4) cara pemeriksaan kesehatan ternak, (5) penanganan ternak sakit, dan (6) penanganan ternak mati. Informasi mengenai manajemen kesehatan unggas tersebut diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuisioner berstruktur kepada pemilik atau penanggung jawab TPnA.

Sumber Data

Sumber data penelitian ini berasal dari hasil penelitian surveilans Avian influenza di Tempat Penampungan Ayam (TPnA) di Wilayah DKI Jakarta yang dilakukan oleh Center for Indonesian Veterinary Analitical Studies (CIVAS) bekerjasama dengan Indonesian Dutch Partnership Program on Highly Pathogenic Avian Influenza Control (IDP HPAI), Departemen Pertanian RI, dan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di TPnA yang berada di lima Kota Administrasi di provinsi DKI Jakarta. TPnA yang terlibat di dalam penelitian ini berjumlah 39 buah. Penelitian dilakukan sejak bulan April sampai dengan Juni 2007.

Sampel Penelitian

Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel usap trakea dan kloaka dari ayam sentinel yang dipelihara di TPnA. Ayam sentinel yang digunakan adalah ayam layer komersial yang belum pernah mendapatkan vaksinasi AI dan berasal dari peternakan yang diketahui belum pernah mengalami wabah AI. Untuk menjamin ayam sentinel bebas AI, maka dilakukan uji serologis H5 terhadap ayam sentinel tersebut sebelum dipelihara di TPnA. Sebaran TPnA yang mendapatkan ayam sentinel dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Distribusi sampel ayam sentinel di TPnA.

No. Kota Administrasi DKI Jakarta

Jumlah

TPnA Ayam Sentinel

1. Jakarta Pusat 7 63 2. Jakarta Timur 9 72 3. Jakarta Utara 7 56 4. Jakarta Barat 8 57 5. Jakarta Selatan 8 56 Total 39 304 Pengujian Sampel

Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) Provinsi DKI Jakarta melalui uji rt-PCR (Reverse Transcription - Polymerase Chain Reaction) untuk sampel usap kloaka dan trakea. Uji rt-PCR merupakan suatu proses sintesis enzimatik untuk mengamplifikasi nukleotida secara in vitro. Proses PCR merupakan proses siklus yang berulang meliputi denaturasi, annealing dan ekstensi oleh enzim DNA polimerase. DNA polimerase

akan mentranskrip RNA virus AI menjadi DNA komplemen secara simultan dan berganda. Hemaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA) yang terkandung di dalam sampel usap trakea dan kloaka akan terdeteksi oleh DNA komplemen pada uji rt-PCR. Glikoprotein HA dan NA adalah antigen yang berperan penting di dalam infeksi virus AI. Glikoprotein tersebut mudah mengalami mutasi sehingga menghasilkan berbagai variasi subtipe strain virus AI (N1-N9). Uji rt-PCR terhadap sampel usap trakea dan kloaka dilakukan untuk mengamplifikasi NA terhadap virus H5N1.

Definisi Operasional

Pengertian setiap peubah penelitian dijelaskan dengan definisi operasional seperti yang tersaji pada Tabel 2.

Tabel 2 Definisi operasional peubah penelitian.

No. Peubah Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Skala

1. Infeksi Virus

Avian influenza

Keberadaan virus AI pada tubuh ayam berdasarkan uji rt-PCR terhadap sampel usap kloaka atau trakea ayam sentinel Hasil uji laboratorium Uji laboratorium Nominal 1 = terinfeksi 2 = tidak terinfeksi 2. Keberadaan SKKH Surat Keterangan Kesehatan Hewan yang dilampirkan oleh pemasok pada setiap truk ayam yang dikirim ke TPnA sebagai bukti bahwa ayam telah diperiksa dokter hewan berwenang dan berstatus sehat

Kuisioner Wawancara Nominal 1 = Ya 2 = Tidak 3. Pemeriksaan Kesehatan Ternak Kegiatan pememeriksaan terhadap kondisi

kesehatan ayam yang datang ke TpnA

Kuisioner Wawancara Nominal 1 = Ya 2 = Tidak 4. Petugas Pemeriksa Kesehatan Ternak

Orang yang bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan ayam yang datang ke TPnA sebelum dimasukkan ke dalam kandang penampungan

Kuisioner Wawancara Nominal 1 = Petugas dinas/ petugas khusus 2 = Dilakukan sendiri 5. Cara Pemeriksaan Kesehatan Ternak Teknik pemeriksaan kesehatan ayam yang datang ke TPnA sebelum dimasukkan ke dalam kandang penampungan

Kuisioner Wawancara Nominal 1 = Seluruh ternak diperiksa 2 = Sampling/ sebagian ternak diperiksa 6. Penanganan Ternak Sakit

Perlakuan yang diberikan terhadap ayam yang menunjukkan gejala- gejala sakit selama masa penampungan

Kuisioner Wawancara Nominal 1 = Dipotong 2 = Dibiarkan/ dipisahkan/ diobati 7. Penanganan Ternak Mati

Perlakuan yang diberikan terhadap ayam yang mati selama masa

penampungan

Kuisioner Wawancara Nominal 1 = Dibakar/

dikubur 2 = Dibuang

Faktor Hipotesis

Berdasarkan kerangka konsep yang disusun dalam penelitian ini, maka hipotesis yang akan dibuktikan adalah sebagai berikut :

H0 : Tidak ada hubungan antara penerapan manajemen kesehatan unggas dengan infeksi virus Avian influenza di TPnA.

H1 : Ada hubungan antara penerapan manajemen kesehatan unggas dengan infeksi virus Avian influenza di TPnA.

Analisis Data

Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan uji chi-square dan penentuan nilai risiko relatif (RR) masing-masing peubah untuk mengukur derajat asosiasi antara faktor risiko manajemen kesehatan unggas dengan infeksi virus AI di TPnA. Uji chi-square menggunakan rumus :

= ∑( | − |−0,5)

Jika hitung > tabel, maka terdapat hubungan antara penerapan manajemen kesehatan unggas dengan infeksi virus AI. Penentuan nilai RR dihitung pada tabel silang 2 x 2 dan rumus sebagai berikut :

Status Infeksi

RR = ( )

( )

Selang kepercayaan 95 %, Var {ln (RR)} = ( + )

+

( + )

Program SPSS 17.0 digunakan untuk memudahkan penghitungan dan RR.

+ -

+ a b (a+b)

- c d (c+d)

Dokumen terkait