• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini bersifat Analitik Observasional Korelatif dengan

rancangan Cross Sectional Study, melalui pendekatan dengan metode

pengumpulan data secara pengukuran langsung jumlah folikel antral ovarium dan kadar FSH basal pada pasien infertil .

3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN : Klinik Bayi Tabung Divisi

Fertilisasi, Endokrin dan Reproduksi Obstetri dan Ginekologi FK USU Halim Fertility Center (HFC) bulan September 2010-Januari 2011.

3.3. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian adalah ibu-ibu yang berkunjung ke HFC dengan kriteria sebagai berikut :

A. Inklusi

1. Wanita menikah usia 20-45 tahun.

2. Adanya 2 ovarium.

3. Pasien yang menikah sudah 1 tahun tidak punya anak

4. Bersedia mengikuti penelitian dan mensetujui informed consent

B. ekslusi :

1. Kista dan tumor ovarium

2. Haid tidak teratur

3. Galaktorea

4. Mempunyai riwayat operasi ovarium

3.4. SAMPEL PENELITIAN

Semua pasien yang termasuk didalam kriteria inklusi yang berobat ke

Halim Fertility Center. Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus: 28

n = Zα + Zβ 2 0,5 ln (1+r/1-r) + 3

Zα = Nilai baku normal dari tabel Z, α=0,05 Æ Zα=1,64

Zβ = Nilai baku normal dari tabel Z, β=0,10 Æ Zβ=1,28

n = Besarnya sampel

r = Nilai korelasi (penelitian korelasi dari kepustakaan = - 0,5) 25

n = 1,64+1,28 2

0,5 ln(1-0,5)/(1+0,5) + 3

= 32 orang

Jadi besar sampel yang dibutuhkan untuk penelitian adalah sedikitnya 32 orang yang diperoleh dengan cara consecutive sampling.

3.5. KERANGKA PENELITIAN I N FERT I L J U M LAH FOLI K EL AN T RAL OV ARI U M H ARI K E 3 FSH BASAL H ARI K E 3 U M U R 3.6. VARIABEL PENELITIAN

- Variabel Independent : Umur

- Variabel Dependent : FSH basal dan jumlah folikel antral

ovarium

3.7. ALUR PENELITIAN

Wanita yang memenuhi kriteria inklusi

Hari ke 3 pasien di USG

Ovarium kanan dan kiri (+)

Jumlah folikel antral ovarium kanan dan kiri 

39 

3.8. CARA KERJA PENELITIAN

1. Menseleksi ibu yang berobat di HFC dijadikan sampel yang sesuai ketentuan penelitian

2. Menanyakan kesedian dan melakukan informed consent

3. Melakukan pemeriksaan USG pada hari ke 3 untuk melihat jumlah folikel antral ovarium dengan menggunakan USG merek Accuvix (XQ)

dengan tranduser vagina 7,5 MHz. Transducer diposisikan sedemikian

rupa untuk mendapatkan gambaran longitudinal uterus dengan menggunakan USG 3D. Pada tehnik USG 3D kedua ovarium diperlihatkan secara longitudinal dan jumlah folikel antral yang diukur adalah yang berukuran 2-8 mm pada masing-masing ovarium dengan

menggeser transducer dari satu sisi ovarium ke sisi sebaliknya.

Kemudian dilakukan perhitungan jumlah folikel antral kedua ovarium 30

4. Melakukan pemeriksaan kadar hormonal FSH basal pada hari ke 3 dengan menggunakan alat merek Vidas dan Cobas. Darah yang diambil dari vena mediana cubiti sebanyak 3 cc dengan alat suntik 5 cc, kemudian di masukkan kedalam tabung reaksi yang berisi heparin dan di proses sehingga dapat serum. Reagen sebelum digunakan harus dengan suhu kamar, tidak boleh dingin, kemudian diambil satu strip FSH dan satu SPR (Mikropipet) FSH dari alat untuk setiap sampel, kontrol atau kalibrator. Ketik “FSH” pada instrumen untuk kode pemeriksaan. Kalibrator ditandai “S1”, kontrol “C1”, sentrifugasi. Masing-masing kalibrator, kontrol dan sampel dicampur dengan FSH strip menggunakan mixer tipe Vortex. Kemudian ambil dengan pipet sebanyak 200 ul sampel yang berupa serum tadi dan masukkan ke dalam wadah sumur (Cuvate), begitu juga dengan kalibrator dan kontrol. Masukkan SPR dan strip ke dalam instrumen. Pada hasil

41 

pemeriksaan ini, hasilnya secara otomatis dikalkulasi dengan menggunakan instrumen berdasarkan kurva kalibrasi yang tersimpan di dalam memori kemudian hasilnya dicetak. Seluruh pemeriksaan menghabiskan waktu kira-kira 40 menit.

5. Data-data dari masing-masing pasien untuk ditabulasi kemudian

dilakukan analisa statistik.

3.9. PENGOLAHAN DATA/ ANALISA STATISTIK

Data-data yang telah dikumpulkan ditabulasi dan disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi atau bentuk char/batang. Untuk mengetahui

hubungan antara variabel dilakukan uji korelasi pearson dengan menggunakan nilai r untuk melihat kuatnya hubungan antara variabel penelitian. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS 17.0. Nilai r pada nilai korelasi menunjukkan kekuatan hubungan, makin mendekati 1 dan -1 berarti hubungannya semakin kuat, sedangkan bila r mendekati 0 berarti

hubungannya makin lemah.2,28

3.10. ETIKA PENELITIAN

Semua peserta diberi penjelasan mengenai tujuan dan cara yang dijalankan pada penelitian ini, penelitian dijalankan setelah di dapat persetujuan secara sukarela dari masing-masing peserta dengan

menandatangani surat pernyataan persetujuan (informed consent). Setiap

peserta berhak mengetahui hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadapnya. Karena alasan tertentu, peserta boleh menarik diri dari penelitian ini. Usulan penelitian ini sudah mendapat persetujuan dari

komite etika penelitian bidang kesehatan FK USU dengan

3.11. DEFINISI OPERASIONAL

1. Umur dihitung berdasarkan tanggal lahir dalam tahun

2. Nilai FSH basal adalah suatu kadar FSH dalam darah pada hari ke 3

haid yang diambil dari vena mediana cubiti dalam satuan mIU/ml.17

3. Jumlah folikel antral ovarium adalah jumlah folikel pada ke dua ovarium dengan diameter 2-8 mm yang terlihat pada saat

pemeriksaan USG transvaginal pada hari ke 3 siklus haid. 16,30

Penghitungan jumlah folikel antral kedua ovarium < 5 folikel menunjukkan kelompok respon buruk dalam program superovulasi, jika 5-10 folikel termasuk kelompok respon kurang, dan kelompok 11-30 folikel termasuk respon baik

4. Nilai dari uji statistik hubungan korelasi dikatakan nilai r sangat kuat (±0,8-1), kuat (±0,6-0,79), nilai sedang (±0,4-0,6 ) dan nilai lemah

(±0,01-0,39 ). 29

5. Polikistik ovarium adalah merupakan hasil dari kerusakan fungsional yang tidak spesifik apakah akibat defek pusat atau lokal. Keadaan ini

berkaitan dengan anovulasi, amenorea, hirsutisme dan ovarium.1

6. Galaktore adalah sekresi kelenjar mammae berupa cairan seperti susu yang tidak fisiologis (tidak dalam keadaan hamil dan menyusui), persisten dan kadang-kadang berlebihan. Walaupun cairan biasanya bewarna putih atau jernih, namun dapat juga kuning atau hijau dapat

melibatkan kedua payudara.1

7. Kista ovarium adalah suatu pertumbuhan dari ovarium yang dapat bersifat jinak atau ganas, berupa suatu kantung globular yang berisi

BAB IV

Dokumen terkait