• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011: 8) dalam penelitian kuantitatif yaitu dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat), sehingga peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja, pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian atau model penelitian. Paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang digunakan.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil paradigma penelitian atau model penelitian dengan paradigma ganda dengan dua variable

independen (variabel bebas) yaitu X1 (intensitas menjalankan salat malam)dan X2 (kegiatan keagamaan) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel terikat. Dan satu variable dependen (variabel terikat) yaitu Y (ketenteraman jiwa santri) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

b. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah korelasional, maksudnya ada gejala korelasi atau hubungan yang positif antara variabel yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini, variabel bebas (X1 yaitu intensitas salat malam dan X2 yaitu kegiatan keagamaan) ada hubungan dengan variabel terikat (Y yaitu ketenteraman jiwa), artinya apabila variabel X1 dan X2 meningkat maka variabel Y akan ikut meningkat.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan difokuskan di Pondok Pesantren Daarussalaam Sempon Kadirejo Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian ini akan diagendakan memakan waktu 2 (dua) bulan, dimulai tanggal 5 Juni sampai dengan 5 Agustus 2012 yang terbagi menjadi beberapa teknis, dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan laporan.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga (Efendi, 1985: 108). Adapun populasi yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah santri Pondok Pesantren Daarussalaam Sempon Kadirejo Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2013 yang berjumlah 120.

b. Sampel

Menurut Arikunto (1998: 117&120), sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti, untuk sekedar ancer-ancer apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.

Karena populasi santri Pondok Pesantren Daarussalaam Sempon Kadirejo Kabupaten Semarang ada 120, dan sesuai dengan pendapat Arikunto, maka penulis mengambil sampel 25% dari populasi para santri yaitu sebesar 30 orang.

c. Teknik sampling

Tehnik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel (Hadi, 1981: 91). Pada penelitian ini, penulis menggunakan tehnik stratifield random sampling yaitu pengambilan sampel dari

siswa kelas Ula (awal) sampai dengan Ulya (tinggi) dengan cara diundi. Adapun jumlah masing-masing kelas sebagai berikut :

Tabel I

Jumlah Pengambilan Sampel

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel

Ula A 24 4 Ula B 18 4 Ula C 14 4 Wustho A 13 3 Wustho B 11 3 Wustho C 11 3 Ulya A 11 3 Ulya B 9 3 Ulya C 9 3 Jumlah 120 30

4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Metode angket

Metode angket atau questioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 1998: 140). Teknik ini digunakan untuk mengukur variabel satu yakni keaktifan salat malam, variabel dua yakni kegiatan keagamaan, dan variabel tiga yaitu ketentraman jiwa para santri

Pondok Pesantren Daarussalaam Sempon Kadirejo pabelan Kabupaten Semarang tahun 2012.

Berdasarkan dengan hal tersebut, Arikunto (1998: 141) menyatakan cara menjawabnya metode angket ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1) Metode tertutup, artinya pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya.

2) Metode terbuka, artinya responden diberi kesempatan untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

Adapun metode yang penulis gunakan adalah metode tertutup.

b. Metode Interview

Menurut Hadi (1994: 136), metode interview adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Koentjaraningrat (1986: 129), metode interview adalah metode penelitian yang dipergunakan seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu.

Metode ini digunakan sebagai metode bantu dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, sehingga data yang dieproleh benar-benar valid.

c. Metode observasi

Menurut Hadi (1994: 136), metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang situasi umum serta penjajagan di tempat penelitian yaitu Pondok Pesantren Daarussalaam Sempon Kadirejo Pabelan Kabupaten Semarang.

d. Metode dokumentasi

Menurut Arikunto (1998: 236), metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data-data tentang keadaan guru, struktur organisasi sekolah, serta aspek lain yang berhubungan dengan administrasi pendidikan.

5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengkaji 3 variabel, nantinya masing-masing variabel diuraikan menjadi beberapa indikator yang akan dijadikan sebagai alat dalam penelitian. Variabel pertama yaitu intensitas salat malam (X1), variabel kedua yaitu kegiatan keagamaan (X2) dan variabel ketiga yaitu ketenteraman jiwa santri (Y)

Untuk melengkapi pengertian operasional dari variabel yang digunakan dalam judul penelitian, diuraikan pula indikator-indikator atau kisi-kisi instrument dari definisi operasional variabel tersebut, sebagai berikut:

a. Intensitas salat malam

Untuk mengukur intensitas salat malam, maka dalam hal ini akan ditentukan indikator-indikator sebagai berikut:

1) Pelaksanaan salat malam

2) Waktu pelaksanaan salat malam 3) Frekuensi pelaksanaan salat malam 4) Motivasi melaksanakan salat malam

5) Kegunaan atau hikmah melaksanakan salat malam b. Kegiatan keagamaan

Untuk mengukur variabel di atas, maka didasarkan pada indikator sebagai berikut:

1) Mengikuti kegiatan pengajian 2) Mengaji kitab (sorogan) 3) Tadarus Al-Qur'an 4) Bersedekah 5) Tolong menolong c. Ketenteraman jiwa

Untuk mengukur variabel ketenteraman jiwa, indikator-indikator yang diajukan sebagai berikut:

1) Tidak merasakan keresahan hati 2) Dapat menahan hawa nafsu

3) Memperoleh kepuasan rohaniah, batiniyah dan rasa bersyukur 4) Memiliki dan memperoleh rasa kasih sayang

5) Memiliki kesabaran

6. Analisis data

Dalam skripsi ini penulis menggunakan analisis data, yaitu data yang terkumpul selama penelitian berjalan, kemudian dianalisis guna menjawab permasalahan-permasalahan yang telah diajukan sebelumnya. Adapun cara menganalisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini ada tiga tahap, yaitu:

a. Kuantifikasi

Analisa ini digunakan untuk memberikan bobot nilai pada setiap pertanyaan yang telah dijawab oleh responden dengan kriteria yang peneliti tetapkan dalam penulisan ini yaitu bagi jawaban yang terpilih, yang berbobot tinggi akan mendapatkan nilai yang tinggi, dan sebaliknya bagi jawaban yang berbobot rendah akan mendapatkan nilai yang rendah.

Adapun bobot yang peneliti tetapkan adalah :

- Untuk pilihan A bobot nilai 3 - Untuk pilihan B bobot nilai 2 - Untuk pilihan C bobot nilai 1

b. Menganalisa data yang digunakan untuk membuktikan atau menguji hipotesis yang berbunyi: Ada hubungan yang positif antara intensitas

salat malam dan kegiatan keagamaan dengan ketenteraman jiwa santri Pondok Pesantren Daarussalaam Sempon Kadirejo Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2012.

Untuk menganalisa data tersebut digunakan beberapa langkah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui tingkat intensitas menjalankan salat malam dan kegiatan keagamaan dengan ketenteraman jiwa santri pada Pondok Pesantren Daarussalaam Sempon Kadirejo Pabelan Kab. Semarang, Sudjana (1994 : 40) memberikan teknik analisis persentase dengan rumus sebagai berikut:

% 100   N F P Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi

N : Jumlah total sampel

2) Untuk mengetahui adakah hubungan antara intensitas menjalankan salat malam dan kegiatan keagamaan dengan ketenteraman jiwa santri digunakan rumus regresi ganda, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel yang terbagi dalam 2 kategori meliputi variabel independent atau variabel bebas yaitu variabel pertama dan variabel kedua yakni intensitas menjalankan salat malam (X1) dan kegiatan keagamaan (X2). Sementara variabel

ketiga yakni ketenteraman jiwa santri (Y) merupakan variabel dependent atau variabel terikat. Adapun rumus regresi ganda, berdasar penjelasan Hartono (2004: 143) dan Sugiyono (2011: 275) adalah sebagai berikut:

a) Mencari rumus persamaan regresi dengan cara sebagai berikut: ∑𝑌 = 𝑎𝑛+𝑏1∑𝑋1 +𝑏2∑𝑋2….. (1) ∑𝑋1𝑌= 𝑎∑𝑋1 +𝑏1∑𝑋12+𝑏2∑𝑋1𝑋2... (2) ∑𝑋2𝑌= 𝑎∑𝑋2 +𝑏1∑𝑋1𝑋2 +𝑏2∑𝑋22….. (3) b) Menguji persamaan garis regresi dengan menggunakan

rumus-rumus sebagai berikut:

∑𝑋1𝑌= ∑𝑋1𝑌 −(∑ 𝑋1)(∑𝑌)

𝑁 ∑𝑋2𝑌= ∑𝑋2𝑌 −(∑ 𝑋2)(∑𝑌)

𝑁 ∑𝑌2 = ∑𝑌2(𝑌𝑁)2 c) Mencari nilai regresi (Rhitung) dengan rumus:

𝑅ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=

𝑏1∑ 𝑋1𝑌+𝑏2∑ 𝑋2𝑌 ∑ 𝑌2

Dan mencari rumus Fhitung dengan rumus: 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 𝑅2(𝑁 − 𝑚 −1) 𝑚(1− 𝑅2) Keterangan: Y, X1, X2 : Variabel a : Konstanta

b : Koefisien dari X n : Banyak Responden

R : Regresi

m : Banyak Prediktor

3) Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesa yang telah diajukan berdasarkan analisa hipotesa.

Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara X dan Y atau diperoleh nilai Ha (hipotesis alternative) dikonsultasikan pada tabel pada taraf 1% dan 5%.

Apabila nilai Ho diperoleh sama atau lebih besar dari nilai Ha

maka hasilnya tidak ada signifikan, dengan demikian hipotesis dapat ditolak. tetapi apabila nilai Holebih kecil dari nilai Ha maka hasilnya ada signifikan, dengan demikian hipotesis dapat diterima.

Dokumen terkait