BAB I PENDAHULUAN
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan alam penelitian ini adalah kualitatif,
menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis,
gambar, dan bukan angka, yang mana data diperoleh dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011:4). Data yang berasal dari
naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumentasi dideskripsikan
sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap keadaan atau realitas.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian
deskriptif. Menurut (Sukardi, 2004:157) penelitian deskriptif merupakan
xxvii
metode penelitian yang menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai
dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non-eksperimen,
karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan
memanipulasi variabel penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
peneliti mendeskripsikan dan menginterpretasi implementasi PAI bagi
ABK di sekolah inklusi SMP N 4 Mojosongo Boyolali.
2. Kehadiran Peneliti[
Kehadiran peneliti yang dimaksud adalah bahwa peneliti sebagai
pengamat dan tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta tetapi masih
melakukan fungsi pengamatan, ia sebagai anggota pura-pura, jadi tidak
melebur dalam arti sesungguhnya (Moleong, 2011:77). Peneliti menjadi
pengamat dalam pembelajaran PAI di SMP N 4 Mojosongo dan mengikuti
secara pasif kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dijadikan sebagai objek kajian dalam
penyusunan skripsi ini adalah di SMP N 4 Mojosongo Boyolali. Lokasi
sekolah mempermudah peneliti untuk melakukan penelitian dan observasi
karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Boyolali.
4. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara
lagsung (Arikunto, 2006:145). Digunakan untuk mendapatkan data
xxviii
tentang implementasi PAI bagi ABK di sekolah inklusi SMPN 4
Mojosongo Boyolali. Adapun untuk memperoleh data dengan
melakukan wawancara dengan para informan yang telah ditentukan
meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan persiapan dan
pelaksanaan pendidikan agama Islam bagi ABK. Adapun sumber data
dalam penelitian ini yaitu: Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama
Islam,(GPK)Guru Pendamping Khusus/ Penanggungjawab inklusi.
b. Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung atau
penunjang penelitian ini (Arikunto, 2006:145). Sumbernya berupa
dokumen, arsip, buku, karya ilmiah lainnya serta foto kegiatan belajar
mengajar.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang valid, maka dalam penelitian ini
penulis menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data, yaitu:
a. Observasi (Pengamatan)
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau
gejala-gejala dalm objek penelitian (Afifuddin, 2009:134). Metode observasi
penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang keadaan
siswa-siswi berkebutuhan khusus dan kondisi keagamaan. Observasi
dilakukan berkaitan dengan masalah yang diteliti dengan mengadakan
pengamatan, pencatatan dan mendengarkan secara cermat.
xxix
Observasi dilakukan dilingkungan SMP N 4 Mojosongo
Boyolali. Hal-hal yang diobservasi adalah pelaksanaan pembelajaran
PAI, letak geografis, dan fasilitas. Obsevasi dimaksudkan untuk dapat
mengetahui adanya faktor-faktor yang berpengaruh, baik faktor
pendukung maupun faktor penghambat dan solusi yang dilakukan
dalam proses pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
bagi ABK di SMP N 4 Mojosongo Boyolali.
b. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
(Moleong, 2011:186).
Dengan metode ini penulis mendapatkan informasi ataupun data
tentang rencana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
bagi ABK, pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi
ABK, evaluasi pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
bagi ABK, dan solusi yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama
Islam dalam mengatasi kesulitan-kesulitan pembelajaran yang dialami
ABK di SMP N 4 Mojosongo Boyolali. Dalam hal ini peneliti
mewawancari pihak yang terkait yaitu: Kepala Sekolah, Guru
Pendidikan Agama Islam, dan (GPK) Guru Pendamping Khusus/
Penanggungjawab inklusi.
xxx
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, gambar, maupun elektronik (Sukmadinata, 2008:221).
Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini
antara lain: Rencana pelaksanaan pembelajaran PAI, data siswa
berkebutuhan khusus, tenaga pendidik dan kependidikan, data guru
pembimbing khusus, dan data-data lain yang menunjang penelitian ini.
6. Analisis Data
Analisis data bertujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan di interpretasi, dalam memberikan interpretasi
data yang diperoleh, akan digunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu
suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Sugiyo, 2006:82).
Sehingga digunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan pelaksanaan
PAI bagi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Inklusi SMP N 4
Mojosongo Boyolali.
Ada tiga kegiatan dalam analisis data, yaitu:
a. Reduksi data diperlukan karena banyaknya data dari masing-masing
informan yang dianggap tidak relevan dengan fokus penelitian
sehingga perlu dibuang atau dikurangi. Reduksi data dilakukan
dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian,
maka akan memberikan gambaran yang lebih tajam.
xxxi
b. Penyajian data adalah deskripsi penemuan dari apa yang di peroleh
dilapangan, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data
untuk penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
c. Verifikasi atau menarik kesimpulan merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan yang dapat di uji
kebenarannya berdasarkan penyajian data yang diperoleh dari
informan yang menjadi objek penelitian di lapangan.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk menjamin keabsahan data temuan yang diperoleh peneliti
menanyakan langsung kepada obyek, peneliti juga berupaya mencari
jawaban dari sumber lain. (Bungin, 2004:99) menyatakan “keabsahan data
dilakukan untuk meneliti kredibilitasnya menggunakan teknik kehadiran
peneliti di lapangan, observasi mendalam, triangulasi (menggunakan
beberapa sumber, metode, peneliti, dan teori), pembahasan dengan sejawat melalui diskusi, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan anggota”.
Untuk memperoleh keabsahan data, teknik yang penulis gunakan
adalah:
a. Triagulasi
Triagulasi adalah pemeriksaan keabsahan data dengan
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding data itu (Moleong, 2002:178).
Hal itu dapat dicapai dengan jalan: membandingkan data hasil
pengamatan dengan hasil wawancara atau dengan membandingkan
xxxii
apa yang dikatakan orang-orang saat penelitian dengan apa yang
dikatan disepanjang waktu.
b. Menggunakan Bahan Referensi
Penggunaan referensi sebagai pendukung dari observasi yang
dilakukan oleh peneliti. Menurut Eister dalam (Moleong, 2002:181)
kecukupan referensi sebagai alat untuk menampung dan
menyesuaikan dengan teknik untuk keperluan evaluasi.
c. Teknik Member Check
Menurut Lincolin dalam (Moleong, 2002:221) teknik member
check yaitu dengan mendatangi kembali informasi sambil
memperlihatkan data yang sudah diketik pada lembar catatan lapangan
yang sudah disusun menjadi paparan data dan temuan penelitian. Serta
dikonfirmasikan pada informan apakah maksud informan itu sudah
sesuai dengan apa yang ditulis atau belum. Intinya dalam member
check, informan dan peneliti mengadakan review terhadap data yang diperoleh dalam penelitian baik isi maupun bahasannya.
8. Tahap-tahap Penelitian
Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu:
a. Tahap Pra Lapangan (menyusun rencana penelitian dan memilih
lapangan, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan
lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, menyiapkan
kelengkapan penelitian, memperhatikan etika penelitian).
xxxiii
b. Tahap Pekerjaan Lapangan (memahami latar penelitian dan persiapan
diri, memasuki lapangan, berperan aktif sambil mengumpulkan data).
c. Tahap Analisis Data (menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari interview, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat
dengan mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain. Tahap ini dilakukan peneliti sesuai dengan cara yang telah
ditentukan sebelumnya).
d. Tahap Pelaporan Data (merupakan tugas akhir dari rangkaian proses
penelitian. Pada tahp ini peneliti menyusun laporan hasil penelitian
dengan format tulisan dan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca).