• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif dengan jenis studi kasus. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menanyakan atau ingin mengetahui tentang makna dibalik sebuah cerita detail para responden dan latar sosial yang diteliti. Penelitian ini menggunakan perspektif emik, dalam hal ini peneliti mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para responden dan

10

diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa, pandangan para responden (Hamidi, 2008:20).

Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan informasi secara sangat tepat dan teliti (accurately and precisely) tentang karakteristik dari suatu populasi (Hamidi, 2008:10). Penelitian deskriptif merupakan model penelitian yang berorientasi pada upaya menggambarkan adanya hubungan antar variabel atau faktor-faktor yang memengaruhi munculnya fenomena sosial yang menjadi objek kajian. Penelitian deskriptif kulalitatif bertujuan untuk mengeksporasi makna-makna, beragam variasi, dan pemahaman perseptual yang menyebabkan munculnya fenomena yang diteliti (Sarman, 2004:31). Metode pendekatan tersebut digunakan oleh peneliti dengan harapandapat mendeskripsikan kejadian yang sebenar-benarnya tentang kajian yang diteliti yaitu pengaruh belanja identitas terhadap status sosial dikalangan mahasiswi. Studi kasus merupakan penelitian yang cermat atas keadaan sosial yang spesifik dari suatu lingkungan sosial yang mencakup berbagai rincian deskripsi psikologis tentang orang-orang yang berada di lingkungan tersebut. Studi kasus pada sosiologi bisa diterapkan untuk meneliti seseorang, sekelompok orang atau keluarga, suatu kelas tertentu, unit ekologis, unit budaya atau lembaga (James dan Champion, 2009).

11 1.6.2 Fokus Penelitian

Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh belanja identitas terhadap status sosial mahasiswi UMM dengan indikator intensitas belanja barang branded, perilaku berbelanja secara spontan (impulse buying), karakteristik sosial ekonomi, dan pengaruh kebiasaan berbelanja terhadap status sosial yang dimiliki oleh mahasiswi.

1.6.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang diambil adalah kawasan Perumahan Bukit Cemara Tujuh (BCT) Kota Malang. Lokasi tersebut dipilih karena kawasan perumahan tersebut merupakan kawasan kost mahasiswi UMM dengan harga yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan kawasan rumah kost atau kontrakan lain yang ada di sekitar kampus III UMM. Yang spesifik dan menarik untuk diteliti di lokasi ini adalah bahwa mahasiswi yang tinggal di kawasan kost BCT ini adalah mahasiswa dengan kemampuan ekonomi menengah ke atas dengan gaya hidup yang lebih mewah dari mahasiswa lainnya yang dapat dita lihat dari kemampuannya membayar rumah kost atau kontrakan yang lebih mahal dari tempat lain, kendaraan, serta pakaian yang dikenakan. Perumahan Bukit Cemara Tujuh ini telah terkenal sebagai kawasan kost dan kontrakan yang mahasiswa UMM di sekitar kampus III UMM sebagai kawasan yang paling mahal dengan harga mulai Rp 500.000 hingga lebih dari Rp 1.000.000 perbulan

12 1.6.4 Subjek Penelitian

Subjek penelitan adalah informan yang merupakan pelaku pemberi informasi atau data penelitian. Teknik penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposivesampling. Penentuan informan perlu dilakukan dengan selektif bila menyangkut dengan upaya penggalian data yang diinginkan sesuai dengan tujuan penelitian dengan kriteria sebagai berikut:

a. Mahasiswi UMM yang bermukim di kawasan perum. Bukit Cemara Tujuh.

b. Memiliki uang saku minimal Rp 350.000 perminggu. c. Memiliki kegemaran berbelanja.

1.6.5 Sumber Data

a. Data primer adalah data yang diperoleh dari subjek penelitian secara langsung dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi langsung di lokasi penelitian. Data primer ini membantu peneliti untuk memperoleh data yang valid mengenai apa yang diteliti.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku penunjang serta situs internet yang terkait dengan penelitian yang berjudul belanja identitas dan pengaruhnya terhadap status sosial dikalangan mahasiswa.

13 1.6.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yakni: a. Observasi

Observasi adalah suatu proses melihat, mengamati dan mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan kesimpulan. Jadi, observasi hanya dilakukan pada sesuatu/perilaku yang tampak (Suharsaputra, 2012:209). Acuan yang biasa diobservasi menurut Meriam dalam Suharsaputra (2012:210) adalah the setting, the participant, activities and interactions, frequency and duration, subtle factor.

b. Wawancara

Wawancara pada dasarnya adalah percakapan, namun percakapan yang bertujuan. Wawancara dalam penelitian kualitatif amat diperlukan karena banyak hal yang tidak mungkin dapat diobservasi langsung, seperti perasaan, pikiran, motif, serta pengalaman masa lalu responden/informan. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif diperluka wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara dipandang sebagai cara untuk memahami dan memasuki perspektif orang lain tentang dunia dan kehidupan sosial mereka (Suharsaputra, 2012:214)

14 c. Dokumentasi

Dokumen merupakan sumber data penting dalam analisis konsep dan studi bersejarah. Peneliti menemukan dokumen ini pada sisi atau partisipan. Dokumen dapat juga menghasilkan informasi yang melatarbelakangi suatu kejadian dan atau aktifitas tertentu. Peneliti tidak mengkaji pada dokumen itu sendiri, dan lebih tertarik pada arti yang menandakan dan proses sosial apa yang dihasilkan (Suharsaputra, 2012:216).

1.6.7 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis secara induktif dan berlangsung selama pengumpulan data di lapangan, dan dilakukan secara terus-menerus. Analisis data yang dilakukan meliputi reduksi data, menyajikan data/display data, menarik kesimpulan dan melaksanakan verifikasi (Nasution dan Moleong dalam Suharsaputra, 2012:216).

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data ditempatkan sebagai komponen yang merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data sehingga pengumpulan data dan analisis data penelitian dilakukan pada waktu yang bersamaan. Hal ini karena saat pengumpulan data, peneliti akan dengan sendirinya terlibat melakukan reduksi dan penyajian data serta melakukan perbandingan-perbandingan untuk memperkaya data dalam proses pengumpulan data.

15 b. Reduksi data

Reduksi data adalah proses pengolahan data dari lapangan dengan memilah dan memilih, dan menyederhanakan data dengan merangkum yang penting-penting sesuai dengan fokus masalah penelitian (Suharsaputra, 2012:218).

c. Penyajian data

Penyajian data atau display data dilakukan untuk menyistematiskan data yang telah direduksi sehingga terlihat sosoknya yang lebih utuh. Dalam display data laporan yang sudah direduksi dilihat kembali gambaran secara keseluruhan sehingga dapat tergambar konteks data secara keseluruhan dan dari situ dapat dilakukan penggalian data kembali apabila dipandang perlu untuk mendalami masalahnya. Penyajian data ini amat penting dan menentukan bagi langkah selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan/verifikasi karena dapat memudahkan upaya conclution drawing and verification(Suharsaputra, 2012:219).

d. Menarik kesimpulan dan verifikasi

Ini dilakukan sejak awal data yang diperoleh, tetapi kesimpulannya masih kabur (tentatif). Kesimpulan harus diverifikasi selama penelitian masih berlangsung. Sesuai dengan siklus analisis data model interaktif Miles dan

Haberman berikut, prosesnya tidak “sekali jadi”, melainkan berinterkatif,

16

Bagan 1. Siklus Analisis Data Model Interaktif Miles dan Huberman (Sumber: Miles dan Huberman dalam Harsasaputra, 2012:218)

e. Validasi Data

Trianggulassi dalam uji keabsahan data ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Trianggulasi terdiri dari tiga yaitu

1. Trianggulasi sumber : trianggulasi sumber dilakukan dengan cara cross-check data dengan fakta dari sumber lainnya dan menggunakan kelompok informan yang berbeda. Trianggulasi ini dilakukan dengan mencari orang-orang yang terlibat langsung dalam permasalahan yang akan diteliti yakni mahasiswi UMM yang mempunyai kegemaran berbelanja yang akan dikaji hubungannya dengan status sosial yang dimiliki. Pengumpulan data Penarikan kesimpulan/ verifikasi Reduksi data Penyajian data

17

2. Trianggulasi metode : dilakukan dengan cara menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data. Selain menggunakan metode observasi, peneliti juga menggunakan metode wawancara mendalam (indepth-interrview) terhadap informan untuk memastikan kondisi yang sebenarnya.

3. Trianggulasi data : trianggulasi data/analisis dilakukan dengan cara meminta umpa balik dari informan yang berguna untuk alasan etik serta perbaikan kualitas laporan, data, dan kesimpulan yang ditarik dari data tersebut. Untuk trianggulasi data peneliti mengecek kembali jawaban yang diberikan informan dengan cara menanyakan kembali maksud dari jawan informan, serta bisa juga pengecekan dilakukan pada orang terdekat informan, untuk memastikan kebenaran data yang diberikan.

Dokumen terkait