• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pendekatan dilakukan dengan kerangka studi kasus, yakni studi kasus yang mendalam terhadap satu atau beberapa aspek yang dipilih dari data yang ada serta relevan dengan permasalahan mengenai kebermaknaan hidup siswa SMA yang merias tubuh dengan tato. Tujuannya untuk mempertahankan pemahaman subjek penelitian. Hal ini berarti bahwa data dan fakta yang telah dikumpulkan, ditelaah, dipelajari, dan dimengerti sebagai suatu keseluruhan yang intrgrasi.

Menurut Denzin dan Linclon (Moleong, 2010), penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan melakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Sebab itu peneliti harus berada di lapangan dalam jangka waktu yang lama.

B. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara

Banister (Poerwandari, 1998), wawancara adalah percakapan dan tanyajawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif dilakukan apabila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan

eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain.

Wawancara sangat penting dalam penelitian kualitatif karena proses ini mengungkap makna yang dipahami individu (subjek). Hal ini yang mengundang peneliti untuk menggunakan metode wawancara dalam penelitiannya. Peneliti menggunakan metode wawancara bebas tidak berstruktur yaitu dilengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum, mencantumkan isu yang harus diteliti tanpa ada urutan. Pedoman wawancara yang digunakan peneliti mengenai aspek-aspek yang akan dibahas dan sebagai daftar pengecek (checklist) apakah aspek tertentu sudah dibahas atau sudah ditanyakan.

2. Observasi

Menurut Patton (Poerwandari, 1998), observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan kualitatif. Hadi, 1992, mengatakan bahwa observasi diartikan sebagai suatu penghayatan dan pencatatan yang dilakukan secara sistematis serta teratur terhadap gejala-gejala yang diamati,yang dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.

Observasi sangat penting dan sangat besar pengaruhnya dalam suatu hasil wawancara. Hal ini karena dalam suatu wawancara tidak hanya berpegang pada apa yang dikatakan oleh subjek yang diwawancarai, namun lebih lagi pada bagaimana subjek itu mengungkapkan sesuatu,

misalnya kecepatan bicara, nada suara, perubahan raut wajah atau ekspresi wajah, posisi duduk, dan ekspresi non verbal lainnya.

3. Alat Pengumpulan Data

a. Handphone, berfungsi untuk menghubungi subjek dalam membuat janji wawancara dan berfungsi untuk merekam semua percakapan dan pembicaraan dalam wawancara.

b. Buku catatan dan pena, berfungsi untuk menulis pertanyaan-pertanyaan wawancara dan jawaban yang diberikan subjek atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

c. Kamera foto, berfungsi untuk mengambil gambar subjek. Menurut Moleong, 2010 kamera foto dapat meningkatkan keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena benar-benar melakukan pengumpulan data. Tetapi kembali kepada hak dari subjek penelitian dalam memutuskan untuk menggunakan atau tidak suatu alat pengumpulan data berupa kamera foto, karena kerahasiaan subjek penelitian harus dijaga pada setiap penelitian.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini berjumlah dua orang yaitu siswa SMA Muhammadiyah, Yogyakarta yang berjenis kelamin laki-laki, berusia 16 tahun dan 17 tahun. Kedua subjek ini sama-sama merias tubuhnya dengan tato. Sangat dimungkinkan peneliti akan menggunakan subjek pembanding dengan cara mencari subjek lagi sebagai pembanding dan penguat data.

Teknik yang dipakai oleh peneliti dalam menentukan subjek penelitian adalah purposive sampling. Menurut Moleong, 2010 purposive sampling adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya subjek yang dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, dan memenuhi syarat-syarat sebagai subjek penelitian. D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di tempat tinggal subjek dan tempat bermain subjek dalam komunitas yang diikutinya. Lokasi penelitian ini dikhususkan untuk subjek yang bertempat tinggal di Yogyakarta. Waktu penelitian lebih banyak dilakukan sehabis subjek pulang sekolah, mengingat subjek masih menempuh studi dan sehabis subjek pulang sekolah adalah waktu yang tepat atau senggang serta pada setiap malam minggu saat subjek berkumpul bersama teman-teman.

E. Uji Validitas Data

Untuk mengukur validitas data, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulsi. Adapun teknik triangulsi yang digunakan dalam penelitan ini meliputi:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber menurut Patton (Sutopo, 2008) yaitu pengumpulan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber penelitian yakni siswa SMA Muhammadiyah yang merias tubuhnya dengan tato.

Peneliti juga membandingkan data yang diperoleh dari kedua sumber dengan data yang diperoleh dari sumber ketiga sebagai pembanding.

Selain sumber data tersebut, peneliti juga menggunakan sumber data berupa dokumen atau arsip-arsip yang meliputi buku-buku dan jurnal-jurnal tentang tato yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai dari subjek. Sumber lain yang digunakan sebagai triangulasi berupa peristiwa atau kejadian yang terjadi di lapangan atau tempat ketika wawancara berlangsung.

2. Triangulasi Metode

Yaitu teknik untuk mengecek kredibilitas data dilakukan dengan cara yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti mengecek data hasil wawancara dengan metode observasi dan dokumentasi.

Apabila pengecekan kredibilitas data dengan teknik triangulasi metode menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti mengadakan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar hanya persepsinya yang berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering menentukan kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara pada saat subjek tidak ada masalah atau tidak sedang kelelahan, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Maka peneliti menggunakan hanhphone

sebagai alat untuk berkomunikasi dalam menentukan waktu wawancara yang tepat.

Untuk itu, dalam rangka pengujian kredibilitas, peneliti melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji kredibilitas menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang sampai ditemukan kepastian datanya.

BAB IV

Dokumen terkait