• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif adalah metode yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan nilai-nilai, secara holistic dan dengan menggunakan pendekatan deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2006:1). Penelitian kualitatif digunakan untuk melihat secara utuh serta berusaha untuk menggambarkan fenomena yang terjadi. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif maka peneliti akan lebih mudah mendapatkan informasi dan data yang

jelas dan terperinci mengenai “Ninja Sawit”di Desa Mariah Jambi Kecamatan

Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun.

Penelitian studi kasus atau case study adalah penelitian mendalam

mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut. Tergantung pada tujuannya, ruang lingkup penelitian itu mungkin mencakup keseluruhan siklus kehidupan atau hanya segmen-segmen tertentu saja. Studi ini mungkin mengkonsentrasikan diri dari faktor khusus tertentu atau dapat pula mencakup keseluruhan faktor-faktor kejadian. Tujuan dari penelitian kasus adalah untuk mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. (Sumadi Suryabrata, 2002:22)

20 3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Mariah Jambi, kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun. Alasan peneliti memilih lokasi daerah ini adalah dikarenakan ditempat ini terdapat sejumlah orang yang melakukan “Ninja Sawit”, selain itu, peneliti juga memahami keadaan lokasi penelitian tersebut sehingga memudahkan peneliti mendapatkan informasi / data yang dibutuhkan peneliti.

3.3. Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis

Unit analisis adalah hal-hal yang diperhitungkan menjadi subjek penelitian atau unsur yang menjadi fokus penelitian (Bungin, 2007:76). salah satu ciri atau karakteristik dari penelitian sosial adalah menggunakan apa yang disebut dengan

“unit of analysis”. Ada dua unit analisis yang lazim digunakan pada kebayakan penelitian sosial yaitu individu maupun kelompok sosial yang didalam masyarakat. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah “Ninja Sawit” yang ada di Desa Mariah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun.

3.3.2 Informan

Informan merupakan subjek memahami permasalahan penelitian sebagai pelaku maupun orang yang memahami permasalahan penelitian (Bungin 2007:76). Dalam penelitian ini yang menjadi informan penelitian adalah: orang yang melakukan “ninja sawit” mulai dari anak remaja sampai orang dewasa, di Desa Mariah Jambi. Adapun yang menjadi informan subjek penelitian adalah

21

1. Orang yang melakukan “Ninja Sawit” mulai dari umur 13-45 tahun

2. Penampung (agen)

3.4. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dilakukan berdasarkan dengan jenis data yang diperlukan untuk mendapatkan informasi. Tehnik pengumpulan data dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data skunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui observasi dan wawancara baik secara partisipatif maurun wawancara mendalam, oleh karena itu untuk mendapatkan data primer dalam penellitian ini akan dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu sebagai berikut:

a. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam dimana adanya proses tanya jawab secara langsung ditujukan terhadap informan dilokasi penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara serta menggunaka alat bantu perekam atau tape recorder jika memang dibutuhkan untuk memudahkan menangkap keseluruhan informasi yang di berikan informan. Wawancara terhadap informan ditujukan untuk memperoleh data dan informasi secara lengkap tentang “Ninja Sawit”.

b. Partisipasi Observer

Partisipasi Observer yaitu metode pengumpulan data dengan cara peneliti ikut ikut serta dan turut aktif dalam masyarakat secara langsung agar

22 peneliti dapat secara nyata merasakan dan menggambarkan situasi yang ada di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti akan ikut dengan para “Ninja Sawit” pada saat melakukan transaksi penjualan atau penimbangan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang “Ninja Sawit” yang berjalan dengan baik antara para “Ninja” dengan agen dan penjaga perkebunan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu dilakukan dengan menggunakan kamera foto untuk mengabadikan hal-hal yang tidak terobservasi seperti aktivitas “Ninja Sawit” dan sebagai penegas data yang di peroleh di lapangan.

2. Data Skunder

Data skunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data skunder dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penellitian kepustakaan dan pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku referensi, dokumen, majala, jurnal, dan bahan-bahan dari situs internet yang dianggap relevan dari masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini ternyata yang berkaitan dengan kenakalan remaja dipedesaan.

3.5.Interpretasi Data

Bata yang dikerjakan sejak peneliti mengumpukan data dilakukan secara insentif setelah pengumpulan data selesai dilaksanakn. Merujuk pada Lexy J. Moleong (2002:190), pengolahan data ini dimulai dengan menelaah seluruh data

23 yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan (observasi) yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya.

Data tersebut teah dibaca, dipelajari dan di telaah maka langkah seanjutnnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan secara abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang terperinci, merujuk ke inti dengan menelaah pernyataan-pernytaan yang diperlukan sehingga tetap berada dalam fokus peneliti.

Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan itu kemudian dikategorisasikan. Berbagai kategori tersebut dilihat kaitannya satu dengan yang lainnya dan di interpretasikan secara kualitatif. Proses interpretasi data dalam penelitian ini telah dimulai sejak awal penulisan proposal, sehingga selesainya penelitian ini yang menjadi ciri khas dari analisis kualitatif.

24

3.6Jadwal Kegiatan

Jadwal penelitian skripsi dilakukan sejak februari 2014. Secara terperinci kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

No Kegiatan Bulan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra observasi √ 2 Penyusunan proposal Penelitian √ √ 3 Seminar proposal penelitian √ 4 Revisis proposal penelitian √ 5 Penelitian kelapangan √ √ √ √

6 Pengumpulan data dan

Analisis

√ √ √ √

7 Bimbingan √ √ √ √

8 Penulisan laporan akhir √

9 Sidang meja hijau √

3.7Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari masih banyak keterbatasan penelitian baik karena factor internal di mana peneliti memiliki keterbatasan ilmu dan materi juga katena factor eksternal seperti informan. Untuk itu bagi para

25 akademisi yang menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar pengambilan keputusan diharapkan memperhatikan keterbatasan peneliti dalam penelitian ini yaitu:

1. Penelitian ini hanya membahas tentang cara untuk melakukan pekerjaan

sebagai “ninja sawit” dan jaringan yang terbangun dalam “ninja sawit” di Desa Mariah Jambi, Kecamatan Jawa Maraja Bahjambi, Kabupaten Simalungun.adapun cara untuk melakukan “ninja sawit” dan jaringan yang terbangun hanya di bahas secara singkat dan tidak mendalam karena takut keluar dari pandangan sosiologi.

2. Ruang dan waktu dalam penelitian juga cukup terbatas, sehingga di

harapkan penelitian ini sebaiknya di lakukan dalam waktu yang relative lama agar data-data lapangan dapat terkumpul lebih mendalam lagi.

3. Dalam melakukan wawancara, peniliti mengalami kesulitan dalam

melakukan partisipasi langsung dengan yang di teliti karena kegiatan dilakukan di dalam perkebunan dan secara tersembunyi. Namun peneliti mengingat bahwa peneliti harus objektif, sehingga semua dapat teratasi. Mereka yang melakukan “ninja” cukup tertutup sehingga menjadi salah satu keterbatasan bagi peneliti untuk mengetahui lebih jauh dan mendalam lagi tentang bagaimana jaringan yang di lakukan mereka, di tambah lagi data penduduk yang melakukan “ninja” juga sulit untuk di ketahui karena tidak adanya data jumlah penduduk yang terlibat dalam “ninja sawit”

26 BAB IV

Dokumen terkait