• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi penelitian dilakukan di lima desa dan tujuh kelurahan yang dilintasi jaringan transmisi SUTT 150 kV Depok-Kedung Badak yang membentang sepanjang kurang lebih 17,85 km yang terdapat dalam lima kecamatan di dua kota dan satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yaitu:

a. Kelurahan Kedung Badak, Sukaresmi, Sukadamai, dan Kencana Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor

b. Desa Waringin Jaya, Kedung Waringin, Susukan, dan Pabuaran Kecamatan Bojong Gede; serta Desa Sukmajaya Kecamatan Tajur Halang Kabupaten Bogor

c. Kelurahan Pondok Terong dan Ratu Jaya Kecamatan Cipayung; serta Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok

Pelaksanaan penelitian berlangsung selama lima bulan yaitu sejak bulan November 2014 hingga Maret 2015.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari hasil wawancara masyarakat dan dan pengamatan langsung di lapangan terhadap masyarakat pemilik lahan yang terkena dampak pembebasan lahan jaringan transmisi. Data sekunder berupa peta lokasi dan nama pemilik lahan bersumber dari PT. PLN (Persero), sedangkan data karakterisitik wilayah dan masyarakatnya diperoleh dari literatur dan publikasi yang dikeluarkan berbagai instansi pemerintah daerah di Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok.

3.3 Metode Pengambilan Data dan Sampel

Pengambilan data primer dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode wawancara menggunakan kuisioner dan observasi langsung. Pengambilan sampel dilakukan secara tidak acak dengan menggunakan metode purposive sampling dimana sampel diambil secara tidak acak berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tertentu disesuaikan dengan latar belakang masalah dan tujuan penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999). Matriks metode penelitan yang menunjukkan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Matriks metode penelitian No Tujuan penelitian Jenis dan sumber data Metode pengum- pulan data Metode analisis data 1 Mengkaji permasalahan yang timbul akibat kegiatan pembebasan lahan di sepanjang jalur transmisi

Data primer dari responden terkait permasalahan yang timbul akibat pembebasan lahan Data sekunder dari

Dinas dan Instansi terkait  Wawancara dan kuisioner dengan responden  Penelusuran data sekunder ke Dinas dan Instansi terkait

Analisis deskriptif kualitatif 2 Mengkaji perubahan jenis mata pencaharian dan tingkat penghasilan pemilik lahan dengan beralihnya hak pemilikan lahan kepada pemrakarsa pembangunan jaringan transmisi

Data primer dari responden terkait jenis mata pencaharian dan tingkat penghasilan sebelum dan sesudah pembebasan lahan Data sekunder dari Dinas dan Instansi terkait  Wawancara dan kuisioner dengan responden  Penelusuran data sekunder ke Dinas dan Instansi terkait

Analisis deskriptif kualitatif Analisis kehilangan penghasilan (loss of earnings) 3 Mengkaji faktor- faktor yang mempengaruhi nilai ganti rugi lahan milik masyarakat

Data primer dari responden terkait faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ganti rugi lahan. Data sekunder dati

Dinas dan Instansi terkait  Wawancara dan kuisioner dengan responden  Data sekunder NJOP diperoleh dari desa/ kelurahan setempat Analisis regresi linear berganda 4 Mengkaji alternatif solusi dampak pembebasan lahan

Data primer dari responden terkait faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ganti rugi lahan.

 Wawancara dan kuisioner dengan responden Analisis deskriptif kualitatif

Jumlah responden yang telah diwawancara adalah 60 orang pemilik lahan masyarakat perorangan yang terkena tapak tower sebagai pihak yang menerima ganti rugi pembebasan lahan dari PLN. Dalam kuisioner yang digunakan terdapat pertanyaan dengan pilihan beberapa alternative jawaban, dan pertanyaan yang harus dijawab secara bebas. Adapun observasi langsung diperlukan untuk mendapatkan data lingkungan di sekitar lokasi pembebasan lahan terkait kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dalam pengumpulan data sekunder digunakan teknik inventarisasi data yang bersumber dari instansi pemerintah terkait. Data sekunder yang dikumpulkan terkait antara lain dengan: informasi kependudukan, jenis mata

pencaharian masyarakat, harga tanah yang terkena pembebasan dan sekitarnya, dan data lain yang terkait.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk mengkaji perubahan jenis mata pencaharian, dan mengkaji alternatif solusi dampak pembebasan lahan adalah deskriptif kualitatif. Dalam mengkaji perubahan tingkat penghasilan digunakan analisis loss of earning, sedangkan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi nilai ganti rugi lahan menggunakan analisis regresi linear berganda.

3.4.1 Analisis Deskriptif Kualitatif

Deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis dampak pembebasan lahan terhadap perubahan jenis mata pencaharian masyarakat, dan mengkaji alternatif solusi pengendalian dampak pembebasan lahan. Data jenis mata pencaharian masyarakat terdiri dari jenis pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan baik sebelum maupun sesudah pembebasan lahan berlangsung. Data tersebut di atas disajikan dalam bentuk tabel kemudian dilakukan interpretasi. 3.4.2 Analisis Loss of Earnings

Penggunaan analisis loss of earnings diterapkan pada kajian dampak pembebasan lahan terhadap perubahan tingkat penghasilan responden. Formulasi loss of earnings disajikan sebagai berikut:

LoE = (Ea1 - Ea2) + (Eb1 - Eb2) ... (1)

Keterangan

LoE = Loss of Earnings = Kehilangan Penghasilan (Rp/bulan) Ea1 = Penghasilan responden dari mata pencaharian utama

sebelum pembebasan lahan (Rp/bulan)

Ea2 = Penghasilan responden dari mata pencaharian utama

setelah pembebasan lahan (Rp/bulan)

Eb1 = Penghasilan responden dari mata pencaharian sampingan

sebelum pembebasan lahan (Rp/bulan)

Eb2 = Penghasilan responden dari mata pencaharian sampingan

setelah pembebasan lahan (Rp/bulan)

Dari hasil wawancara diperoleh data jumlah penghasilan responden yang bersumber dari mata pencaharian utama maupun sampingan responden terkena dampak pembebasan lahan. Untuk menggali informasi jumlah penghasilan yang lebih akurat digunakan juga data pengeluaran respoden beserta keluarganya. Data tersebut selanjutnya dihitung menggunakan formula di atas. Hasil perhitungan

yang bernilai positif mengindikasikan adanya penurunan tingkat penghasilan pasca pembebasan lahan.

3.4.3 Analisis Regresi

Penggunaan analisis regresi diterapkan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai ganti rugi lahan yang diterima responden. Sebagai variabel respon adalah nilai ganti rugi lahan, sedangkan sebagai faktor bebas yang diduga berpengaruh terhadap variabel respon adalah: nilai jual obyek pajak (NJOP) tanah, harga pasar tanah, luas pemilikan tanah, mata pencaharian responden, penghasilan responden sebelum pembebasan lahan, dan penghasilan responden setelah pembebasan lahan. Persamaan regresi disajikan sebagai berikut:

y = b

0

+ b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ b

3

X

3

+ b

4

X

4 +

b

5

X

5 ...(2)

Keterangan

Y = Nilai ganti rugi lahan (Rp/m2) b0 = Intersep

b1... b5 = Penduga parameter gradien model regresi

X1 = Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) tanah responden (Rp/m2)

X2 = Harga pasar tanah responden (Rp/m2)

X3 = Luas pemilikan tanah responden (m2)

X4 = Mata pencaharian responden; petani = 1 atau non petani = 0

X5 = Penghasilan responden sebelum pembebasan lahan

(Rp/bulan)

Untuk menguji kevalidan model yang dibuat perlu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari: uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

4. GAMBARAN UMUM LOKASI

Dokumen terkait