METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada kasus ini adalah model deskriptif yang dapat diartikan suatu cara dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu set pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Nazir, 1985).
3.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder yang akan menjelaskan hasil dari pengumpulan data penelitian yang juga berupa informasi mengenai persepsi tentang permasalahan yang akan di angkat sesuai dengan judul:
“ Kajian Penentuan Titik – Titik Pos Pemadam Kebakaran di kota Medan”.
Adapun data – data yang dikumpulkan yaitu:
a. Untuk mengetahui permasalahan kota Medan dalam menangani kebakaran diperlukan data sebagai berikut:
2. Historis kebakaran (Respon Time) 3. Geografis
4. Kepadatan Penduduk
5. Kondisi jalan dan lebar jalan di lokasi penentuan titik – titik pos kebakaran. b. Untuk dapat mengindentifikasi resiko kebakaran diperlukan data – data sebagai
berikut: 1. Geografis
2. Kapasitas instansi kebakaran kota
3. Aspek sarana dan prasaran pemadam kebakaran 4. Kepadatan penduduk.
3.3 Analisis Penentuan Jumlah Pos Kebakaran
Metode yang digunakan dalam menganalisis penentuan jumlah pos kebakaran yang di butuhkan kota Medan, dilakukan dengan 2 langkah.
Langkah yang pertama menganalisis jumlah pos kebakaran untuk kota Medan dengan beberapa cara:
a. Study banding ke negara maju untuk mendapatkan gamabaran penanganan masalaha kebakaran baik secara rural maupun urban.
b. Menggunakan standar ISO (Insurance Service Office) untuk jarak tempuh aman untuk mobil pemadam ke bangunan yang terproteksi dari bahaya kebakaran.
c. Menggunankan Kepmen PU No.11/KPTS/2000 untuk mendapatkan radius layanan pos kebakaran
d. Hasil penelitian penentuan titik – titik pos pemadam kebakaran kota Bandung yang dituangkan dalam Pd M-01-2004-C.
Langkah kedua mengunakan waktu tanggap untuk dapat menentukan jumlah pos kebakaran. Standar waktu tanggap yang digunakan sesuai dengan ketentuan Kepmen PU No.11/KPTS/2000, untuk itu dilakukan dengan cara:
a. Menganalisis waktu yang dibutuhkan Dinas Pemadam Kebakaran sejak adanya laporan kebakaran sampai petugas siap semprot di lokasi. Adapun waktu yang diperlukan yaitu waktu pengecekan, waktu persiapan dan waktu penggelaran untuk siap semprot.
b. Waktu tempuh kendaraan pemadam didapat dari pemilihan hasil analisis jumlah pos kebakaran yang dianalisis dengan menggunakan standar NFPA 1231 untuk satndar kecepatan normal kendaran mobil pemadam.
3.4 Penentuan Perletakan Pos Pemadam Kebakaran
Metode yang digunakan untuk menentukan perletakan pos pemadam kebakaran dilakukan dalam 4 tahapan yaitu:
1. Tahap Pertama
Dari hasil analisis jumlah pos kebakaran dilakukan pembagian jumlah wilayah atau sektor sesuai teori hirarki layanan kebakaran dan standar Kepmen PU No.11/KPTS/2000.
2. Tahap Kedua
Menentukan luasan tiap-tiap wilayah/sektor dengan cara: a. Penggabungan beberapa kecamatan yang saling berdekatan. b. Memperhitungkan existing perletakan pos kebakaran. c. Memperhitungkan dari segi geografis kota Medan. 3. Tahap Tiga
Menentukan jumlah pos kebakaran untuk tiap-tiap wilayah/sektor dengan cara:
a. Perhitungan luas tiap – tiap sektor. b. Perhitungan kepadatan tiap – tiap sektor.
c. Dari hasil perhitungan luas dan kepadatan diambil nilai rata-rata jumlah pos tiap-tiap sektor.
4. Tahap Keempat
Dari hasil jumlah pos kebakaran untuk tiap – tiap sektor dilakukan penyebaran pos kebakaran dengan cara:
a. Menggunakan existing perletakan pos kebakaran yang ada b. Menggunakan usulan dari Dinas Pemadam Kebakaran c. Metode lingkaran layanan
d. Standar ISO
e. Kondisi penduduk kota Medan
3.5 Jadwal Penelitian
Direncanakan jangka waktu dalam meneliti kasus yang diangkat diperlukan selama kurang 5 (lima) bulan terdiri dari:
1. Persiapan Survei;
2. Survei dan Kompilasi Data; 3. Analisa Data;
4. Olah Hasil Penelitian; 5. Pembahasan hasil Penelitian;
6. Kesimpulan dan Saran (Rekomendasi).
Adapun jadwal pelaksanaan penilitian ditunjukkan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
N o
TAHAPAN PENELITIAN
JADWAL PEKERJAAN
Bulan – 1 Bulan - 2 Bulan - 3 Bulan - 4 Bulan – 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan Survei 2 Survei dan Kompilasi Data 3 Analisis Data 4 Olah hasil data
penelitian 5 Pembahasan hasil penelitian 6 Kesimpulan dan saran ( rekomendasi )
a. Persiapan Survei
Tahapan persiapan survei dilakukan dalam 2 minggu, dengan distribusi waktu pada kegiatan studi literatur dan kegiatan persiapan survei, dengan perincian:
1. penyelesaian surat-surat dan pengurusan perijinan; 2. pembuatan program pelaksanaan survei;
3. merancang daftar data yang dibutuhkan, serta pembuatan peta-peta survei; 4. persiapan hal-hal lain yang berhubungan dengan kelancaran survei.
b. Survei
Terdiri dari dua jenis pokok kegiatan, yaitu:
1. Survei primer, yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lokasi studi dengan wawancara kepada pihak – pihak yang terkait, melakukan pengamatan kondisi lapangan dan pengambilan data existing jalan dimasing-masing titik pos pemadam kebakaran.
2. Survei sekunder, dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yang sifatnya instansional, dengan cara menghubungi instansi, lembaga dan dinas-dinas yang berkaitan dengan Dinas Pemadaman Kebakaran di Kota Medan.
c. Kompilasi Data
Kompilasi data dilakukan dalam dengan proses seleksi, pengelompokkan data secara sistematis sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam analisis dan
penulisan tesis penelitian. d. Analisis Data
Kegiatan pokok analisis adalah menelaah, mengolah serta menilai data yang telah tersusun sehingga dihasilkan interpretasi data sesuai dengan tujuan penelitian tesis. Kegiatan ini direncanakan memerlukan waktu 3 (tiga) minggu. e. Olah Hasil Data Penelitian
Memerlukan waktu penyelesaian selama 6 (enam) minggu untuk hasil data. Pengolahan data dilakukan sesuai dengan permasalahan, tujuan, dan sasaran penelitian tesis. Setiap perkembangan hasil penelitian dikonsultasikan dengan pembimbing tesis melalui proses bimbingan tesis.
f. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah draft olah hasil data penelitian dirampungkan dan dengan persetujuan pembimbing diarahkan kepembahasan hasil penelitian guna mendapatkan hasil untuk pembahasan lanjutan. Pembahasan ini dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
g. Kesimpulan dan Saran (Rekomedasi)
Bagian ini merupakan hasil rekapitulasi akhir dari setiap kegiatan, dan setiap hasil kegiatan ini baik itu dari awal sampai dengan tahap rekomendasi merupakan wujud nyata dari penelitian.
BAB IV