• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan di lapang adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan-minuman (food and beverage), yaitu brownies singkong. Perusahaan brownies singkong Mr.BrownCo berlokasi di Jl. Raya Darmaga-Kampus IPB Darmaga No. 253 Bogor. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan April 2013. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja karena perusahaan tersebut mempunyai rencana pengembangan di tahun 2014−2015. Alasan yang dipertimbangkan dalam pemilihan tempat ini karena perusahaan memiliki keunggulan berlokasi dekat dengan jalan raya dan pusat kampus IPB.

Jenis dan sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari pihak Mr.BrownCo melalui pengamatan langsung (observasi), wawancara, dan pengisian kuesioner, yaitu dengan satu orang pemilik, satu orang supervisor, satu orang dari InCubie (Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan Kewirausahaan) dan 10 orang yang merupakan konsumen brownies tersebut. Sementara data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan data, seperti referensi dari instansi, internet, dan buku.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu tahap penting dalam kegiatan penelitian. Data yang akan digunakan untuk penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder, baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama, yaitu pihak perusahaan berupa pencatatan dan wawancara langsung. Wawancara yang dilakukan yaitu pada malam hari, saat proses produksi berlangsung. Setelah selesai pencatatan dan wawancara dengan pihak perusahaan, kemudian dilakukan pengisian kuesioner untuk mengetahui faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan.

Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan lembaga yang erat kaitannya dengan usaha brownies singkong tersebut dan data penunjang lainnya pada penelitian terdahulu, internet, artikel, serta instansi-instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Departemen Koperasi (Depkop).

Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data dan analisis terdiri atas analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui lingkungan perusahaan seperti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi. Sementara analisi kuantitatif digunakan melalui analisis matriks IE, Analisis SWOT, dan matriks QSP (QSPM). Penentuan variabel matriks faktor internal (IFE) dan matriks faktor eksternal (EFE) dilakukan secara objektif antara peneliti dan pemilik.

Menurut David (2006), Penyusunan suatu strategi dilakukan melalui tiga tahap kerja, yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Tahap pertama adalah tahap input di mana dalam penelitian ini menggunakan matriks IFE dan EFE. Proses selanjutnya adalah tahap pencocokan, tahap ini berfokus pada pembuatan alternatif strategi yang tepat dengan mencocokkan faktor eksternal dan internal. Alat analisis yang digunakan pada tahap pencocokan adalah matriks IE dan SWOT. Tahap yang terakhir dilakukan analisis menggunakan matriks QSP untuk menentukan keputusan strategi.

Desy (2012) . Pada tahap ini dilakukan penentuan persentase dari beberapa responden yaitu pemilik 70 persen, supervisor 10 persen, InCubie (Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan Kewirausahaan) 10 persen dan konsumen brownies 10 persen. Pemilik memiliki persentase yang paling tinggi karena merupakan pemegang keputusan utama, sedangkan yang lain hanya sebagai referensi pemilik dalam menentukan pengambilan keputusan tersebut.

Tabel 4 Metode penelitian

Jenis Data Sumber Data Metode

Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data a. Primer Pemilik Mr.BrownCo a. Wawancara b. Observasi c. Diskusi penentuan variabel IFE & EFE d. Pengisian kuisoner a. Matriks IFE b. Matriks EFE c. Matriks SWOT d. Matriks IE e. Matriks QSP b.Sekunder Buku Jurnal Instansi Skripsi acuan Internet

Tahap Masukan (Input Stage)

Tahap input bertugas menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi-strategi. Dalam penelitian ini, tahap input menggunakan matriks IFE dan matriks EFE.

a) Matriks IFE

Matriks IFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Adapun tahapan kerja dalam membuat matriks IFE adalah sebagai berikut.

i) Identifikasi faktor internal perusahaan, kemudian dilakukan wawancara atau diskusi dengan responden terpilih untuk menentukan apakah faktor- faktor tersebut telah sesuai dengan kondisi internal perusahaan saat ini. ii) Penentuan bobot pada analisis internal perusahaan dilakukan dengan cara

mengajukan pertanyaan kepada responden terpilih menggunakan metode

paired comparison. Untuk menentukan bobot, setiap variabel

menggunakan skala 1, 2, dan 3.

1=Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2=Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3=Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Tabel 5 Penilaian bobot faktor internal perusahaan

Faktor Strategii

Internal A B C D ….. Total Bobot

A B C D ….. Total Sumber: David (2009)

Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap veriabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel menggunakan rumus:

αί= ∑αn

=1 Xί Keterangan:

= bobot variabel ke-I Xi = nilai variabel ke-i i = 1,2,3,… n = jumlah variabel

Adapun bobot yang diberikan berkisar 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan pada masing-masing faktor mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan dan kelemahan internal, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja perusahaan harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.

iii) Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor untuk mengindikasikan apakah faktor tersebut menunjukkan kelemahan utama (peringkat = 1) atau kelemahan minor (peringkat = 2), kekuatan minor (peringkat = 3) atau kelemahan mayor (peringkat = 4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2. Peringkat adalah berdasarkan perusahaan, di mana bobot dilangkah dua adalah berdasarkan industri.

iv) Nilai dari pembobotan kemudian dikalikan dengan peringkat pada tiap faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh total skor pembobotan. Total skor pembobotan akan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE 3,0−4,0 berarti kondisi internal perusahaan tinggi atau kuat, kemudian jika 2,0−2,99 berarti kondisi internal perusahaan rata- rata atau sedang dan 1,0−1,99 berarti kondisi internal perusahaan rendah atau lemah.

Tabel 6 Matriks IFE Faktor-Faktor

Internal Kunci Bobot Peringkat

Skor (Bobot x Peringkat) Kekuatan: 1. 2. Kelemahan: 1. 2. Total Sumber: David (2009) b) Matriks EFE

Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada, dan data eksternal relevan lainnya. Seperti halnya tahapan kerja pada matriks IFE, berikut ini merupakan tahapan kerja dalam membuat matriks EFE.

i) Identifikasi faktor eksternal perusahaan, kemudian dilakukan wawancara atau diskusi dengan responden terpilih untuk menentukan apakah faktor- faktor tersebut telah sesuai dengan kondisi eksternal perusahaan saat ini. ii) Penentuan bobot pada analisis eksternal perusahaan dilakukan dengan

cara mengajukan pertanyaan kepada responden terpilih menggunakan

metode paired comparison. Untuk menentukan bobot setiap variabel

menggunakan skala 1, 2, dan 3.

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Tabel 7 Penilaian bobot faktor eksternal perusahaan Faktor Strategi Eksternal A B C D ….. Total Bobot A B C D ….. Total Sumber: David (2009)

Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap veriabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel menggunakan rumus:

αί= ∑αn

=1 Xί Keterangan:

= bobot variabel ke-i i = 1,2,3,...

Xi = nilai variabel ke-i n = jumlah variable

Adapun bobot yang diberikan berkisar 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing- masing faktor mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Tanpa memandang apakah faktor kunci itu adalah peluang dan ancaman, faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar dalam kinerja perusahaan harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.

iii) Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor peluang atau ancaman, yaitu sebagai berikut.

1= Sangat rendah, respons perusahaan dalam meraih peluang atau mengatasi ancaman tersebut rendah

2= Rendah, respons perusahaan dalam meraih peluang atau mengatasi ancaman tersebut sedang (respons sama dengan rata-rata)

3= Tinggi, respons perusahaan dalam meraih peluang atau mengatasi ancaman tersebut di atas rata-rata

4= Sangat tinggi, respons perusahaan dalam meraih peluang atau mengatasi ancaman tersebut superior

iv) Nilai dari pembobotan kemudian dikalikan dengan peringkat pada tiap faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh total skor pembobotan. Total skor pembobotan akan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan EFE 3,0−4,0, berarti perusahaan merespons kuat terhadap peluang dan ancaman yang memengaruhi perusahaan. Kemudian jika 2,0−2,99 berarti perusahaan merespons sedang terhadap peluang dan ancaman yang ada dan 1,0−1,99 berarti perusahaan tidak dapat merespons peluang dan ancaman yang ada.

Tabel 8 Matriks EFE Faktor-Faktor

Internal Kunci Bobot Peringkat

Skor (Bobot x Peringkat) Kekuatan: 1. 2. Kelemahan: 1. 2.

Dokumen terkait