• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada peternakanmitra Dramaga Unggas Farm (DUF) yang berada di kecamatan Dramga, kecamatan Ciampea dan kecamatan Cibungbulang kabupaten Bogor,Jawa Barat.Pemilihan lokasi di lakukan dengan sengaja (purposive) yang didasarkan pada pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan daerah yang berpotensi untuk peternakan ayam broiler dan memiliki waktu periode masuknya DOC (Day Old Chick)yang hampir sama. Dramaga Unggas Farm (DUF) merupakan perusahaan inti yang sudah berdiri sejak tahun 2009 dan memiliki cukup banyak peternak plasma yang tersebar di kabupaten Bogor.Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2014.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data bukan angka yang bersangkutan dengan gambaran umum perusahaan mitra dan peternak mitra. Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka, misalnya jumlah produksi, angka kematian ayam broiler dannilaikerugian.

Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui metode wawancara, yaitu dengan mewawancarai pihak dari Dramaga Unggas Farm sebagai perusahaan inti untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, seperti datatingkat kematian ayam broiler yang dihadapi oleh peternak mitra. Selain itu, dilakukan pengamatan dan wawancara langsung melalui kuesioner kepada 10 peternak mitra Dramaga Unggas Farm untuk memperoleh data mengenai sumber-sumber risiko yang di hadapi. Pemilihan kesepuluh responden dari jumlah total peternak mitra DUF yaitu 54 peternak menggunakan metode cross section yang merupakan peternak mitra Dramaga Unggas Farm pada satu siklus produksi yaitu produksi bulan Februari sampai Maret 2014 yang didasarkan pada waktu periode masuknyanya DOC (Day Old Chick) ke kandang yang hampir sama. Populasi ayam yang menjadi objek penelitian ini adalah sebesar 3000 ekor ayam broiler pada peternak mitra DUF. Penentuan populasi ayam ini dikarenakansebagian besar responden beternak ayam dengan populasi 3000 ekor. Jika ada peternak yang berbeda populasi dalam penelitian ini akan dilakukan konversi ke populasi 3000 ekor ayam broiler. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur yang terkait dengan topik penelitian dari Perpustakaan Lembaga Sumberdaya Informasi IPB, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, badan instansi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Direktorat Jendral Peternakan dan berbagai sumber internet. Referensi mengenai penelitian terdahulu dan literatur yang terkait dengan masalah penelitian.

Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakanteknik pengamatan atau observasi langsung, wawancara atau diskusi langsung, menggunakan kuesioner dan studi pustaka terkait penelitian. Pengamatan yang dilakukan adalah dengan mengamati langsung proses produksi ayam broiler pada peternakan mitra Dramaga Unggas Farm (DUF) sehingga didapatkan data yang diperlukan untuk analisis sumber-sumber risiko produksi, misalnya angka kematian ayam dan sumber risiko yang dihadapi peternak mitra.Jadwal pengamatan ke sepeuluh peternak mitra DUF disesuaikan dengan masuknya DOC ke kandang peternak yaitu mulai pada tanggal 8-14 Februari 2014 hingga panen pada tanggal 10-16 Maret 2014. Teknik wawancara atau diskusi langsung yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mewawancaraipimpinan perusahaan inti, penyuluh lapang, peternak mitra maupun dengan Para pakar di bidang peternakan Ayam Broiler menyangkut kondisi sebenarnya yang ada di lapang. Seperti kendala ketika produksi, gambaran umum perusahaan inti dan peternak mitra,proses produksi ayam broiler dan strategi yang dilakukan untuk mengatasi risiko produksi pada peternakan ayam broiler.Teknik kuesioner yang dilakukan adalah dengan pengisian kuesioner oleh responden yang telah ditentukan yaitu para peternak mitra Dramaga Unggas Farm.Teknik studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian secara sekunder sebagai literatur untuk memperkuat penelitian ini. Seperti data produksi dan populasi Ayam Broiler wilayah dan kontribusi komoditas Ayam Broiler terhadap Produksi Daging nasional.

Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini adalah secara kulitatif dan kuantitatif. Data primer dan data sekunder yang diperoleh akan dijadikan ukuran dalam penelitian ini. Kedua data ini akan diolah dan dianalisis melalui beberapa metode analisis yang digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis sumber-sumber risiko produksi.

Analisis sumber-sumber risiko produksi digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang ke dua yaitu menganalisis seberapa besar kemungkinan risiko pada setiap sumber risiko serta dampak yang di timbulkan pada peternakan ayam broiler. Pada analisis sumber-sumber risiko ini menggunakan data kuantitatif. Sumber data kuantitatif yang digunakan berasal dari data kematian ayam broiler. Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama dan ke tiga yaitu mengidentifikasi sumber-sumber risiko yang ada pada peternakan mitra Dramaga Unggas Farm dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi risiko yang dihadapi oleh peternak. Adapun data yang digunakan dalam analisis ini adalah data kualitatif. Sumber data kualitatif diperoleh melalui kuesioner dan wawancara ke peternak mitra maupun perusahaan inti.

Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif dilakukan untuk menggambarkan keadaan umum Peternakan mitra Dramaga Unggas Farm, mengidentifikasi sumber-sumber risiko

produksi usaha ternak ayam broiler dan menganalisis upaya yang dilakukan oleh peternak untuk mengantisipasi risiko produksi usaha ternak ayam broiler. Metode analisis deskriptif dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan peternak ataupun pihak Dramaga Unggas Farm secara mendalam untuk keperluan analisis selanjutnya.

Analisis sumber-sumber risiko

Penilaian sumber-sumber risiko ini menggunakan jenis pengolahan data kuantitatif dengan menilai kemungkinan terjadinya risiko pada setiap sumber risiko yang teridentifikasi kemudian menilai dampak yang terjadi akibat sumber risiko sehingga dapat diketahui nilai kerugian akibat dari setiap sumber risiko. Setelah mengetahui kemungkinan terjadinya risiko dan dampaknya disetiap sumber risiko produksi kemudian dapat dihasilkan status risiko,dimana status risiko ini dapat digunakan untuk memprioritaskan penanganan risiko. Kemudian dipetakan dalam pemetaan risko sehingga dapat menganalisis strategi apa yang dapat dilakukan untuk menangani adanya sumber-sumber risiko tersebut.

Analisis kemungkinan terjadinya Risiko

Besarnya risiko dapat diukur jika mengetahui kemungkinan terjadinya risiko dan besarnya dampak risiko terhadap suatu usaha. Dalam analisis risiko pertama yang diperhitungkan adalah seberapa besar kemungkinan terjadinya risiko. Metode yang digunakan untuk mengetahui kemungkinana terjadinya risiko adalah metode nilai standar atau z-score. Metode ini dapat digunakan apabila ada data historis dan berbentuk kontinus(desimal). Penentuan batas probabilitas atau kemungkinan besar dan kecil terjadinya risiko dalam penelitian ini yaitu sebesar 20 persen (Kountur 2008). Jika sumber risko yang probablitasnya lebih dari 20 persen dianggap sebagai kemungkinan besar, sedang jika kurang dari 20 persen maka dianggap kemungkinan kecil (Kountur 2008).

Pada penelitian ini yang akan dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko pada kegiatan produksi ayam broiler dari 10 peternak pada satu siklus terakhir. Menurut kountur,2008 ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menghitung kemungkinan risiko jika menggunakan metode ini, yaitu :

1. Menghitung rata-rata kejadian berisiko dengan cara sebagai berikut :

Dimana :

x = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko daripeternakan mitra Dramaga Unggas Farm (ekor)

xi = Nilai per periode kejadian berisiko peternakan mitra Dramaga Unggas Farm (ekor)

n = Jumlah responden peternakan mitra Dramaga unggas Farm (10 peternak) 2. Mencari tahu standar deviasi ( s )

Dimana :

s = Standar deviasi dari kejadian berisiko peternakan mitra Dramaga Unggas Farm

xi = Nilai per periode kejadian berisiko peternakan mitra Dramaga Unggas Farm (ekor)

x = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko dari peternakan mitra Dramaga Unggas Farm (ekor)

n = Jumlah responden peternakan mitra Dramaga unggas Farm (10 Peternak) 3. Menghitung Z-score

Dimana :

z = Nilai Z-score dari kejadian berisiko padapeternakan mitra Dramaga Unggas Farm

X = Batas risiko yang masih dianggap masih dalam taraf normal dalam peternakan ayam pada peternak mitra Dramaga Unggas Farm

x = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko dari peternakan mitra Dramaga Unggas Farm (ekor)

s = Standar deviasi dari kejadian berisiko peternakan mitra Dramaga Unggas Farm

4. Mencari probabilitas terjadinya risiko

Setelah dicari nilai z-score dari peternakan ayam broiler pada peternak mitra Dramaga Unggas farm, maka selanjutnya data dihitung probabilitas terjadinya risiko produksi yang di peroleh dari tabel distribusi normal sehingga dapat diketahui berapa persen kemungkinan terjadinya keadaan dimana produksi ayam broiler mendatangkan kerugian.

Analisis Dampak Risiko

Metode yang digunakan dalam mengukur dampak risiko adalah VaR(Value at Risk). VaR menunjukan besarnya potensi kerugian dari suatu kejadian yang bisa terjadi pada suatu periode tertentu dengan tingkat toleransi tertentu (Kountur 2008).Penggunaan VaR dalam mengukur dampak risiko hanya dapat dilakukan apabila terdapat data historis sebelumnya.

Dampak negatif dari risiko produksi yang dihadapi berupa kerugian finansial. Dengan terjadinya risiko yang diakibatkan oleh sumber-sumber risiko tersebut. Kerugian yang diderita dapat diperkirakan. Besarnya kerugian belum tentu akan tepat sesuai kejadian dilapangan, maka dari itu dilakukan penetapan besarnya kerugian dengan tingkat toleransi tertentu. Sehingga perhitungan yang dilakukan terhadap dampak risiko produksi usahaternak ayam broiler pada peternakan mitra Dramaga Unggas Farm menggunakan tingkat toleransi 5 persen dan tingkat keyakinan 95 persen yang berarti ada 5 persen kerugian lebih besar dari jumlahkematian ayam broiler pada kondisi normal atau dengan kata lain ada keyakinan 95 persen kerugian tidak melebihi batas dari jumlah kematian ayam broiler pada kondisi normal.

Perhitungan VaR dapat di mulai dengan mengidentifikasi sumber-sumber risiko produksi pada usahaternak ayam broiler pada peternakan mitra Dramaga Unggas Farm. Kemudian hitung jumlah kematian ayam per periode. Jumlah kematian ayam broiler tersebut kemudian dikalikan dengan harga kontrak ayam hidup pada kontrak kemitraan yaitu Rp14 500 dan dikali berat rata-rata ayam hidup yang terjadi pada peternakan mitra DUF yaitu 1.6 kg per ekor. Setelah didapat angka kerugiandari masing masing periodekemudian dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya setelah itu dicari berapa nilai standar deviasi (penyimpangan). Kemudian selanjutnya menghitung Value at Risk.Menurut Kountur 2008, VaR Dapat di hitung dengan rumus berikut :

Dimana :

VaR= Dampak kerugian yang di timbulkan oleh kejadian berisiko usahaternak ayam broiler pada peternakan mitra DUF(Rp)

x = Nilai rata-rata kerugian akibat dari kejadian berisiko padapeternakanmitra Dramaga Unggas Farm (Rp)

z = Nilai Z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa 5 persen s = Standar deviasi kerugian dari kejadian berisiko peternakan mitra

Dramaga Unggas Farm

n = Jumlah kejadian yang berisiko pada peternakan mitra Dramga Unggas Farm (10 peternak )

Penentuan nilai yang membatasi dampak besar dan kecil yaitu melalui diskusi dengan para peternak mitra dan perusahaan inti yaitu dengan memperhitungkan setengah dari batas maksimum tingkat kematian ayam yaitu dua setengah persen dikalikan harga kontrak ayam hidup sebesar Rp14 500 dikalikan bobot rata-rata ayam yaitu 1.6 kg per ekor kemudian dikalikan jumlah populasi ayam pada penelitian ini yaitu 3000 ekor. Hasilnya adalah sebesar Rp1 740 000. Jadi jika sumber risiko yang menghasilkan dampak risiko yang lebih dari Rp1 740 000 maka sumber risiko tersebut memiliki dampak kerugian yang besar begitu juga sebaliknya.

Pemetaan Risiko

Menurut Kountur (2008) setelah semua risiko di ukur baik kemungkinannya maupun dampaknya, maka selanjutnya yang dilakukan adalah membuat peta risiko. Peta risiko adalah gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu yaitu sumbu vertikal menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal menggambarkan dampak. Contoh loyout peta risiko dapat dilihat pada gambar 4.

Probablitias (%) Besar

Kecil

Dampak (Rp) Kecil Besar

Gambar 4 Peta Risiko

Sumber : Kountur (2008)

Probabalitias atau kemungkinan terjadinya risiko dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kemungkinan besar dan kemungkinan kecil. Penentuan batas kemungkinan besar dan kecil mengacu pada kountur (2008) yaitu risiko yang probabilitas terjadinya 20 persen atau lebih besar dianggap kemungkinan besar sedangkan di bawah 20 persen dianggap kemungkinan kecil (Kountur 2008).

Dampak risiko juga di bagi menjadi dua bagian yaitu dampak besar dan kecil.Penentuan nilai yang membatasi dampak besar dan kecil yaitu melalui informasi mengenai kerugian rata-rata peternak pada periode sebelumnya dan melalui diskusi dengan para peternak mitra dan perusahaan inti serta penyuluh lapang yaitu dengan memperhitungkan setengah dari batas maksimum tingkat kematian ayam (5 persen) yaitu 2.5 persen dikalikan harga kontrak ayam hidup sebesar Rp14 500 dikalikan bobot rata-rata ayam yaitu 1.6 kg per ekor kemudian dikalikan jumlah populasi ayam pada penelitian ini yaitu 3000 ekor.Kemudian didapat hasilnya yang membatasi dampak dari sumber risiko besar dan kecil, sehingga jika sumber risiko yang dampaknya melebihi hasil tersebut akan menjadi sumber risiko yang memiliki dampak besar, sedangkan sumber risko yang memiliki dampak lebih kecil dari hasil tersebut maka sumber risiko tersebut memiliki dampak kecil.

Status Risiko

Penempatan risiko pada peta risiko didasarkan atas perkiraan posisisnya berada di mana dari hasil perhitungan probabilitas dan dampak. Untuk mengetahui posisi yang sebenarnya, maka perlu di hitung status risikonya. Status risiko di peroleh dari hasil perkalian antara probabilitas dan dampak (Kountur 2008) :

Status Risiko = Probabilitas x Dampak

Status Risiko hanya menggambarkan urutan risiko dari yang paling berisiko sampai dengan yang paling tidak berisiko sehingga dapat digunakan untuk mengutamakan penanganan pada suatu sumber risiko.

Kuadran 1 Kuadran 2

Penanganan Risiko

Setelah mengetahui hasil dari pemetaan risko, kemudian dapat diterapkan strategi penanganan risiko yang sesuai. Menurut Kountur (2008) terdapat dua strategi yang dapat dilakukan untuk menangani risiko, yaitu :

1. Menghindari risiko (Strategi Preventif)

Sebelum risiko terjadi harus ada cara-cara preventif yang dilakukan sehingga risiko tidak terjadi. Preventif dilakukan apabila probabilitas risiko besar. Sumber risiko yang berada di kuadran 1 dan 2 yang dapat di lihat pada gambar 5 adalah sumber risko dengan probabilitas atau kemungkianan terjadinya besar. Dengan demikian, strategi untuk menangani sumber risiko yang berada di kuadran 1 dan 2 adalah strategi preventif. Strategi preventif membuat sumber risiko yang berada di kuadran 1 atau 2 akan bergeser ke kuadran 3 atau 4 seperti terlihat pada gambar 5.

Probablitias (%) Besar Preventif

Kecil

Dampak (Rp) Kecil Besar

Gambar 5 Preventif Risiko

Sumber : Kountur (2008)

2. Mengurangi risiko (Mitigasi)

Mitigasi adalah strategi penanganan risiko yang dimaksudkan untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan dari risiko. Strategi mitigasi akan menangani risko sedemikian rupa sehingga risko yang berada di kuadran 2 bergeser ke kuadran 1 dan risiko yang berada di kuadran 4 akan bergeser ke kuadran 3 (lihat gambar 6) . Strategi mitigasi dapat dilakukan dengan diversifikasi, penggabungan dan pengalihan (Kountur 2008).

Kuadran 1 Kuadran 2

Probablitias (%) Besar Kecil Dampak (Rp) Kecil Besar Mitigasi

Gambar 6 Mitigasi Risiko

Sumber : Kountur (2008)

Dokumen terkait