• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Untuk menjawab permasalahan yang timbul dari latar belakang permasalahan, maka penentuan metode penelitian sangatlah penting untuk menjawab permasalahan tersebut. Pentingnya metode penelitian tidak hanya diperlukan di saat permulaan penelitian tetapi juga dipergunakan di akhir penelitian.39 Maka oleh karena itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal (doctrinal research) yaitu suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis di dalam buku (law as it is written in the book), maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan (law it is decided by the judge through judicial process).40 Penelitian hukum normatif didasarkan data sekunder dan menekankan pada langkah-langkah spekulatif-teori dan analisis normatif kualitatif.

Adapun data yang digunakan dalam menyusun penulisan ini diperoleh dari penelitian kepustakaan (Library research), sebagai suatu teknis pengumpulan data dengan memanfaatkan berbagai literatur berupa peraturan perundang-undangan,

38

Riset Aceh Institute,“Pemetaan Kewenangan Pemerintahan Aceh Berdasarkan UU No. 11 Tahun 2006”, http:// www.acehinstitute.org/Riset_UU_No_112006”, diakses Tanggal 14 Februari 2008.

39

Myra A. Harris, Legal Reseacrh, ed.10, ( New York : Prentice Hall, 1997 ) hal. 2

40

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2006 ) hal. 118

buku-buku, karya-karya ilmiah, bahan kuliah, putusan pengadilan, wawancara serta sumber data sekunder lain yang dibahas oleh penulis. Digunakan pendekatan yuridis normatif karena masalah yang diteliti berkisar mengenai keterkaitan peraturan yang satu dengan yang lain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan adalah metode penelitian normatif yang merupakan suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya. Logika keilmuan dalam penelitian hukum normatif dibangun berdasarkan disiplin ilmiah dan cara-cara kerja ilmu hukum normatif, yaitu ilmu hukum yang objeknya hukum itu sendiri41.

1. Tipe atau Jenis Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan secara tepat, sifat individu, suatu gejala, keadaan atau kelompok tertentu42. Deskriptif analitis berarti bahwa penelitian ini menggambarkan dan menganalisis suatu peraturan hukum dalam konteks teori-teori dan norma-norma hukum di bidang penanaman modal terutama terkait dengan

41

Jhonny Ibrahim, Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif, ( Malang : Bayumedia Publishing, 2006) hal. 57

42

Kontjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, ( Jakarta : PT. Gramedia, 1997 ) hal. 42

pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan dan perizinan penanaman modal menurut UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

2. Pendekatan Masalah

Pendekatan yang digunakan adalah perundang-undangan (Statute approach). Penelitian ini menggunakan pendekatan tersebut karena yang akan diteliti adalah berbagai aturan hukum yang berkaitan dengan masalah kewenangan pemberian persetujuan dan perizinan penanaman modal, baik terhadap penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri kemudian dihubungkan dengan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait. Analisis hukum yang dihasilkan oleh suatu penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan, akan menghasilkan suatu penelitian yang akurat.

3. Sumber Data

Data pokok dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang meliputi:

a. Bahan hukum primer, yaitu peraturan perundang-undangan tentang penanaman modal, antara lain Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Undang- Undang No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh, Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota,

Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenagan Propinsi Sebagai Daerah Otonom, Keputusan Presiden No. 29 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal Dalam Rangka Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri Melalui Sistem Pelayanan Satu Atap, serta berbagai keputusan preseiden yang terkait dengan penelitian ini. b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan

hukum primer, seperti hasil penelitian, tesis, disertasi, putusan pengadilan, artikel- artikel hukum di majalah, surat kabar, serta bahan dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan penanaman modal.

c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum penunjang yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap data primer dan data sekunder seperti, seperti kamus hukum, kamus bahasa Belanda dan Indonesia, kamus bahasa Inggris dan Indonesia, ensiklopedia, dan lain-lain.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: 1. Studi kepustakaan (Library research).

Sehubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka pengumpulan data dilakukan akan dilakukan melalui studi kepustakaan, dikumpulkan melalui studi literatur, dokumen dan dengan mempelajari ketentuan peraturan perundang- undangan, buku-buku hukum, artikel, literatur yang berhubungan dengan kewenangan pemberian persetujuan dan perizinan penanaman modal.

2. Wawancara (Interview).

Di samping studi kepustakaan, data pendukung juga diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pejabat Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan investor atau penanam modal di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

5. Analisa Data

Seluruh data yang sudah diperoleh dan dikumpulkan selanjutnya akan ditelaah dan dianalisis. Analisis untuk data kualitatif dilakukan dengan cara memilih pasal- pasal yang berisi kaidah-kaidah hukum yang mengatur tetang kewenangan pemberian persetujuan dan perizinan penanaman modal, kemudian membuat sistematika dari pasal-pasal tersebut sehingga akan menghasilkaan klasifikasi tertentu sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Data yang dianalisis secara kualitatif akan dikemukakan dalam bentuk uraian yang sistematis dengan menjelaskan hubungan antara berbagai jenis data, selanjutnya semua data diseleksi dan diolah kemudian dianalisis seraca deskriptif sehingga selain menggambarkan dan mengungkapkan diharapkan juga dapat memberikan solusi atas permasalahan dalam penelitian ini.

Dokumen terkait