• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kesehatan Tanaman dan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Desember 2011.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laminar air flow, autoklaf, cawan Petri, erlenmeyer, gelas ukur, mikroskop, gelas obyek dan penutupnya, kamera. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah isolat Trichoderma sp, isolat Penicillium sp media potato dekstrose agar (PDA), asam laktat sebagai antibiotik, alkohol, aquadest, guano, kompos pupuk kandang dari kotoran sapi, urine kambing, dan urine sapi yang sudah difermentasikan. Isolat jamur antagonis (Trichoderma sp dan Penicillium sp) diperoleh dari Laboratorium Kesehatan Tanaman, sedangkan kompos diperoleh dari pabrik mini pupuk Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

C. Metode Penelitian

1. Pembuatan Filtr at Teh Kompos

Dalam penelitian ini, pembuatan teh kompos dilakukan dengan cara menurut Compos,( 2011) yaitu, mengambil filtrat, menyiapkan kompos dari seresah daun yang dicampur dengan masing- masing bahan kombinasi (pupuk kandang dari kotoran sapi, dan guano), urine sapi , dan urine kambing yang ditempatkan dalam kantong kain dengan ukuran 15 x 20 cm, selanjutnya kantong kain tersebut dicelupkan ke dalam air pada botol ( volume 1,5 L) . Untuk mendukung proses

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

11

aerasi , cairan kompos dialiri udara dengan kecepatan udara 30 L/menit, pembuatan teh kompos selama 5-7 hari.

Teh kompos yang telah jadi kemudian disaring dalam dua tingkat saringan, dimana saringan tersebut terdapat pada satu unit alat, sebagaimana tampak pada gambar 3.

Gambar : 3. Tabung Millipore

Saringan pertama menggunakan kasa plastik untuk memisahkan cairan dengan bahan-bahan material kasar dari kompos. Saringan kedua terbuat dari kertas watchman nomer 20. Saringan tersebut digunakan untuk memisahkan cairan mikroba yang berupa jamur, sedangkan untuk menghindarkan cairan dari bakteri diberi antibiotik chloramphenikol sebanyak 0,5gram/L untuk mengetahui cairan teh kompos steril dari mikroba jamur, maka cairan sebanyak 2 ml dituangkan kedalam media PDA yang sudah disterilkan pada petrydish dengan ukuran 9 cm, Pengujian isolat Trichoderma sp dan Penicillium sp pada berbagai media kombinasi, pengujian

dilakukan di laboratorium menggunakan Kantong yang berisi campuran kompos

tersebut selanjutnya direndam dalam aquadesh dengan perbandingan kompos dengan air 1: 5 , air rendaman kemudian didiamkan sampai dengan terjadi fermentasi. Suhu yang diperlukan kurang lebih 20 derajat celcius. Waktu perendaman selama 3 - 7

Kertas Watchman

Kasa Plastik

Lubang Masuknya Larutan Lubang Keluarnya Larutan

Tabung Bagian I Tabung Bagian II

Tutup Tabung Tabung Bagian III

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

12

hari, setelah waktu tersebut, maka air dan kompos disaring, agar larutan dengan kompos dapat terpisah. (Haggag dan Saber, 2007).

Perlakuan dalam penelitin ini adalah : 2. Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 6 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali.:

Perlakuan tersebut adalah :

1. Isolat Jamur Antagonis

Isolat Trichoderma sp ( A1 ).

Isolat Penicillium sp. ( A2 ).

2. Media PDA dan Bahan Organik

− Media PDA : ( K0 )

− Media PDA + Kompos : ( K1 )

− Media PDA + Kompos dikombinasi Kotoran Sapi : ( K2 )

− Media PDA + Kompos dikombinasi Urine Sapi : ( K3 )

− Media PDA + Kompos dikombinasi Urine Kambing : ( K4 )

− Media PDA + Kompos dikombinasi Guano : ( K5 )

Adapun kombinasi antar perlakuan sebagaimana tersebut dibawah ini (Tabel 1.)

Tabel 1 : Perlakuan media PDA dan filtrat kompos dikombinasi dengan bahan organik K

A

K0 K1 K2 K3 K4 K5

A1 A1K0 A1K1 A1K 2 A1K 3 A1K 4 A1K5

A2 A2K0 A2K1 A2K2 A2K3 A2K4 A2K5

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

13

Selanjutnya denah percobaan disajikan sebagai berikut :

Keterangan :( 1),( 2), (3) dan( 4) adalah ulangan

Gambar : 4. Denah Perlakuan.

Penelitian ini dilakukan beberapa kegiatan melalui tahapan seperti dibawah ini. D. Persiapan Penelitian

1. Sterilisasi Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yang berupa : Tabung reaksi, Erlenmeyer, cawan Petri, beaker glass, jarum ose, skalpel, dan pinset dicuci kemudian dikering anginkan. Setelah kering alat-alat tersebut dibungkus dengan menggunakan kertas payung/coklat. Sedangkan mulut tabung reaksi dan enlenmeyer ditutup dengan menggunakan kapas, kemudian dimasukan kedalam Otoklaf dengan

mengatur suhu sebesar 121oC dengan tekanan 1,5 atm selama waktu 20-25 menit.

2. Pembuatan Media PDA

Media PDA diperlukan untuk membiakan biakan murni jamur Trichoderma sp dan Penicillium sp. Pembuatan media PDA Cara pembuatan tesebut antara lain : mengupas kentang dan mengiris kecil-kecil dengan ukuran kurang lebih 1-2 cm kemudian mencuci potongan tersebut dengan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan penelitian ini Kentang tersebut diambil sebanyak 200 gr, kemudian dimasukan dalam

A2K1 (1) A2K3 (4) A1K1 (2) A2K2 (4) A1K5 (3) A1K1 (3) A1K3 (3) A1K0 (1) A1K2 (3) A1 K2 (1) A2K2 (1) A2K2 (4) A2K5 (4) A2K5 (2) A2K2 (3) A2K1 (2) A2K0 (2) A1K4 (4) A1K4 (2) A1K3 (2) A1K3 (4) A1K0 (2) A2K4 (4) A2K1 (4) A2K4 (2) A2K0 (4) A1K5 (1) A1K5 (4) A1K1 (4) A2K4 (3) A1K1 (1) A2K5 (1) A2K2 (3) A2K4 (1) A2K1 (3) A1K0 (4) A2K2 (4) A1K2 (4) A1K0 (3) A1K2 (2) A2K5 (3) A1K5 (2) A2K0 (1) A1K4 (3) A1K4 (1) A2K2 (2) A1K3 (1) A2K0 (3)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

14

beakerglas dan ditambah aquades sebanyak 1000 ml lalu direbus hingga mendidih sampai kentang menjadi lunak. Setelah kentang lunak kemudian disaring diambil filtratnya. Kemudian filtrat kentang tersebut ditambah air steril sampai kembali pada volume semula 1000 ml.

Filtrat kentang tersebut ditambah agar-agar sebanyak 15 gr dan dektrosa 20 gr, dan dipanaskan diaduk hingga homogen. Sebelum dimasukan dalam erlermeyer, Media PDA tersebut didiamkam selama10 menit kemudian tersebutmedia PDA dibuat dengan keasaman antara 5,7- 7 dan diukur keasamannya (pH) dengan menggunakan kertas lakmus.media PDA yang masih cair dituang kedalam erlenmeyer 500ml yang telah disterilkan. Erlenmeyer yang telah berisi media PDA tersebut ditutup dengan kapas dan kertas payung/coklat kemudian diikat dengan

karet, setelah selesai ditutup lalu disterilkan dengan Otoklaf suhu 121oC dan dengan

tekanan 1,5 atm selama 20 menit. Untuk menyiapkan media tumbuh jamur maka media tersebut, dituangkan kedalam petrydish (diameter 9 cm) sebanyak 9 ml, selanjutnya PDA yang belum memadat tersebut diberi filtrat yang sudah disiapkan sebanyak 1 ml, yang kemudian di sil menggunkan plastik package.

E. Pengujian Isolat Trichoderma sp. dan Penicillium sp. pada berbagai media Filtrat Kompos dan Urine.

Untuk mengetahui perkembangan jamur isolat dari biakan murni antagonis pada berbagai media kompos maka dilakukan pengambilan isolat Trichoderma sp

Penicillium sp dengan menggunakan jarum ose, yang kemudian diencerkan dengan

air steril dalam tabung reaksi sebanyak 10 ml. Cairan yang mengandung Isolat terebut dihomogenkan dengan cara mengocok menggunakan alat sahcker (Barnstead Thermolyne type 37600 ) cairan yang telah homogen diambil sebanyak 1ml dengan menggunakan pipet. Pengenceran tersebut dilakukan berulang-ulang sampai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

15

pengenceran 10-7 , jadi isolat yang sudah diencerkan tadi, kemudian di inokulasikan

ke masing-masing media sesuai perlakuan dan media tersebut di inkubasikan selama

7 hari pada suhu kamar 24-250C.

1. Pengamatan diameter koloni J amur Trichoderma sp. dan Penicillium sp.

Pengujian perkembangan koloni dilakukan dengan mengambil potongan biakan murni jamur Trichoderma sp dan Penicillium sp pada media PDA dengan

menggunakan alat plong dengan diameter 0,5 cm2 Potongan-potongan tersebut

selanjutnya di letakkan pada media sesuai perlakuan dalam cawan petry berdiameter 9cm , peletakan potongan-potongan tersebut ditempatkan pada posisi ditengah-tengah cawan petry. Selanjutnya perkembangan koloni jamur diukur diameternya setiap hari sampai misellium menyentuh dinding cawan petry bagian dalam, pengukuran koloni yang tidak bulat dilakukan pada diameter bagian terpanjang dengan menggunakan penggaris dengan satuan cm.

Pengambilan sample dilakukan dengan cara memotong ¼ bagian media

biakan dengan luasan 15,9 cm2 yang telah penuh ditumbuhi jamur Trichoderma sp

dan Penicillium sp pada cawan petry berdiameter 9 cm , selanjutnya potongan media di masukkan pada (beakerglas) yang telah berisi air steril dengan volume 250 ml, untuk meratakan konsentrasi larutan dilakukan pengadukan secara manual menggunakan kaca pengaduk selama kurang lebih 15 menit, setelah larutan rata dilakukan pengenceran dengan cara mengambil larutan sebanyak 1 ml yang kemudian dimasukkan tabung reaksi yang telah berisi air steril sebanyak 9 ml, larutan tersebut di shacker (Barnstead Thermolyne type 37600 ) agar homogen, telah diperoleh dalam tabung reaksi diambil 1ml yang selanjutnya di encerkan sampai 10-7.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

16

2. Pengamatan jumlah koloni J amur Trichoderma sp. dan Penicillium sp.

Untuk mengetahui perkembangan jamur Trichoderma sp dan Penicillium sp pada media dilakukan dengan cara menghitung jumlah koloni jamur pada masing-masing media dalam satuan koloni/unit (cfu/ml).

Kerapatan spora dapat dilihat dengan menggunakan alat Hemacytometer. Kotak pada hemacytometer dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5. Kotak Penghitung Kerapatan Spora pada Alat Hemacytometer ( Tuite, J. 1969)

Cara menghitung kerapatan spora jamur Trichoderma sp. dan Penicillium sp. dengan menggunakan rumus penghitung sebagai berikut :

Kerapatan Spora = ml 50000 . y Keterangan :

y adalah hasil penjumlahan spora yang tampak pada kotak (a, b, c, d dan e) ml adalah milliliter A B a b E e c d C D 1 mm 1 mm 0,2 0,25 mm 1 mm 1 mm 1 mm 1 mm 1 mm

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

17

3. Pengamatan ker apatan spora J amur Trichoderma sp. dan Penicillium sp.

Penghitungan kerapatan spora dilakukan dengan menggunakan larutan pada

pengenceran terakhir (10-7) dengan cara mengambil larutan sebanyak 1mikro

menggunakan mikropipet ( 10-100 mikro ), kemudian larutan diteteskan pada permukaan hymocytometer (Neaubeauer), penghitungan dengan hymocytometer dilakukan dibawah mikroskop binokuler dengan perbesaran 400 X, penghitungan kepadatan spora dilakukan dengan menggunakan handcounter.

F. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan di uji keragamanya dengan menggunakan analisis sidik ragam (Anova), selanjutnya adanya perbedaan diantara perlakuan di uji menggunakan beda nyata terkecil BNT pada taraf signifikansi 5%.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

18

Dokumen terkait