A.Jenis Penelitian
Penelitian yang membahas mengenai konflik yang terjadi pada suporter sepakbola ini menggunakan metode kualitatif. Pilihan menggunakan metode ini dirasa peneliti tepat untuk memenuhi tujuan penelitian, yaitu untuk menggambarkan bagaimana konflik antar suporter bisa terjadi dan konflik antar suporter tersebut selalu terulang, karena penelitian kualitatif berusaha untuk mengeksplorasi, mendeskripsikan maupun menginterpretasikan maksud dari suatu fenomena maupun pengalaman personal dan sosial yang dialami oleh subjek penelitian (Creswell, 2007). Senada dengan Creswell, Smith (2006) penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan suatu kejadian yang disadari dan bertujuan untuk mendiskripsikan atau menangkap sedekat mungkin bagaimana fenomena tersebut dialami dalam konteks terjadinya fenomena tersebut. Desain penelitian kualitatif yang bersifat alamiah dengan tidak berusaha untuk memanipulasi setting penelitian juga dinilai sesuai untuk penelitian ini.
Selain itu, ada beberapa pertimbangan yang mengarahkan peneliti untuk memilih pendekatan kualitatif terkait dengan ciri-ciri penelitian kualitatif. Di dalam perspektif teoritis ilmu-ilmu sosial, peneliti kualitaitf biasanya berada di bawah payung paradigma interpretative atau fenomenologis (Poerwandari , 2005). Di bawah paradigma tersebut, tujuan dari sebuah penelitian sosial adalah
menginterpretasi dan berusaha untuk memahami kehidupan sosial yang dialami oleh subjek.
Penelitian kualitatif ini data yang digunakan adalah data kualitatif yang berbentuk seperti data wawancara dan data hasil dari observasi seperti yang di ungkapkan Poerwandari (2005) yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang bersifat deskriptif seperti traskrip wawancara, catatan lapangan, gambar foto, rekaman video, dan lain sebagainya. Secara sederhana, penelitian ini adalah penelitian yang datanya tidak diperoleh melalui statistik melainkan berdasarkan wawancara dan observasi (strauss & Corbin, 2009). Dalam penelitian kualitatif ini, data yang dihasilkan berupa traskrip wawancara kemudian data akan diolah menjadi bentuk deskripsi sehingga penelitian ini memenuhi syarat untuk menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.
Dalam penelitian ini penulis bermaksud memberi gambaran atau mendeskripsikan mengenai konflik yang terjadi antar suporter apa yang menyebabkan konflik antar suporter selalu terulang
B.Fokus Penelitian
Fokus penelitian atau batasan penelitian dalam penelitian kualitatif berguna untuk memberi batasan sampai sejauh mana suatu penelitian diteliti. Dalam penelitian ini yang akan berfokus pada konflik yang selalu berulang dimana
konflik tersebut melibatkan suporter sepakbola dan apa saja yang menyebabkan konflik tersebut selalu terjadi dan berulang.
C.Subjek Penelitian
Subjek atau informan dalam penelitian ini adalah orang yang tergabung dalam sebuah kelompok suporter yang berada di Yogyakarta. Keseluruhan subjekidu yang telah bergabung dengan kelompok suporter lebih dari 5 tahun dan pernah terlibat dalam sebuah konflik antar suporter yang terwujud dalam bentrokan antar suporter dengan har pan subjek mengetahui dinamika dalam kelompok suporter tersebut. Kriteria tersebut dinilai peneliti sesuai dengan pengalaman atas fenomena yang akan di teliti, terlebih individu dalam kelompok (Creswell, 2007).
D.Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode wawancara guna memperoleh data. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif dimaksudkan unruk memperoleh pengetahuan tentang makna subjektif yang dipahami oleh individu terkait dengan topic penelitian dan akan mengeksplorasi isu yang muncul (Banister et al, dalam Poerwandari 2005)
Wawancara yang akan digunakan peneliti adalah wawancara semi terstruktur dengan panduan pertanyaan umum, yaitu selama proses wawancara peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum. Panduan
pertanyaan wawancara tersebut mencantumkan isu yang terkait dengan topik penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dimana panduan pertanyaan wawancara tersebut bertujuan guna menentukan urutan pertanyanyaan maupun bentuk pertanyaan eksplisit. Panduan wawancara tesebut juga bertujuan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus sebagai pengecek apakah semua aspek yang ingin diungkap sudah ditanyakan (Poerwandari, 2005).
Meskipun dilakukan dengan wawancara semi terstruktur, peneliti tetap membuat panduan daftar pertanyaan terlebih dahulu sehingga akan membuat peneliti tetap fokus pada topik ataupun kajian yang akan diteliti. Panduan daftar wawancara disusun menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya terbuka namun tetap berdasar pada topik ataupun fokus penelitian.
Tabel 2
Panduan Wawancara
1. Tolong ceritakan pengalaman saudara selama menjadi suporter? (disertai dengan elaborasi)
2. Pernahkah saudara terlibat dalam konflik yang terjadi antar suporter? (disertai elaborasi)
3. Tolong saudara ceritakan krologis terjadinya konflik pada saat pertandingan sepakbola? (disertai dengan elaborasi) 4. Bagaimana reaksi anggota kelompok suporter dimana
saudaa tergabung ketika terjadi konflik dengan suporter lain? (disertai elaborasi)
Proses wawancara ini akan dilakukan melalui beberapa tahap,yaitu:
1. Mencari subjek sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti dan bersedia untuk berpartisipasi menjadi subjek penelitian.
2. Membangun repport, menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian dan kembali memastikan kesediaan subjek untuk berpartisipasi setelah mengungkapkan maksud dan tujuan penelitian.
3. Menentikan waktu dilakukannya wawancara berdasarkan kesepakatan antara subjek dan peneliti.
4. Menyusun panduan wawancara yang akan di berikan kepada subjek wawancara.
5. Melakukan wawancara.
Selama proses wawancara, data wawancara akan direkan dengan menggunakan digital recorder guna mengantisipasi ketika peneliti lupa dan selanjutnya akan disalin dalam bentuk arsip verbatim.
E.Prosedur Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif tidak ada rumusan baku untuk melakukan analisis data. Namun, terdapat beberapa hal yang yang harus diperhatikan dalam pengolahan dan analisis data yaitu, peneliti wajib memonitor dan melaporkan
proses dan prosedur analisis data secara jujur dan selengkap mungkin senada dengan yang diungkapkan Patton (dalam Poerwandari, 2005) .
Berikut iniadalah langkah analisis data dalam penelitin ini: 1. Organisasi Data.
Organisasi data diawali dengan memindahkan data rekaman hasil wawancara setiap subjek dari digital voice recorder kedalam bentuk tulisan dan menghasilkan transkrip verbatim yang berbentuk kolom.pengetikan traskrip verbatim dilakukan segera setelah proses wawancara selesai. Langkah pertama yang akan dilakukan peneliti adalah membaca narasi yang telah di traskrip tersebut dengan cermat kemudian melakukan pengelompokan data.
2. Pengkodean (codding)
Setelah data mentah hasil wawancara disusun menjadi transkrip verbatim, peneliti melakukan penomoran untuk setiap baris kemudian dilanjutkan dengan pemberian kode. Kode diberikan dibelakan jawaban subjek. peneliti melakukan pengkodean untuk mengenali mana data yang relevan dengan fokus penelitian. Pada tahap pengkodean ini peneliti tidak mengubah esensi kalimat yang diucapkan subjek dan yang bisa diakukan adalah mengeluarkan kata-kata atau kalimat kunci.
3. Interpretasi dan Pembahasan
Setelah fase deskripsi, penulis masuk pada fase interpretatife dimana penulis akan mengkaitkan narasi dengan kerangka teoritis (Smith,
2009) dan menuliskan analisis penelitiannya ke dalam bentuk narasi. Penulis lebih tertarik untuk menyebutnya sebagai analisis dan bukan “hasil” karena analisis dalam penelitian kualitatif merupakan suatu rangkaian penafsiran yang terbuka terhadap pertanyaan (Parker, 2008)
Peneliti akan memasukan pengalaman personal ke dalam narasi kesimpulan tanps mengubah alur dan inti dari analisis penelitian (Creswell, 1998), serta mencantumkan berbagai referensi dan beberapa perspektif baru sehingga memungkinkan untuk mengembangkan sebuah penelitian kualitatif (Parker, 2008)
F. Verifikasi Data 1. Kredibilitas
Untuk mendapatkan kredibilitas pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2008). Peneliti mencari referensi dari penelitian penelitian yang berhubungan dengan konflik antar kelompok. Peneliti juga mencari data data dan fakta yang berkaitan dengan konflik antar suporter.
Pada penelitian kualitatif ini, selain menggunakan teknik triangulasi untuk memperoleh kredibilitas penelitijuga menggunakan konsep validitas komunikatif. Validitas komunikatif, artinya untuk memperoleh validitas yang baik dilakukan dengan cara mengkonfirmasikan kembali data dan analisisnya
pada subjek penelitian sehingga peneliti mendapatkan feedback untuk proses pengecekan kembali.
2. Dependabilitas
Dalam penelitian ini, daya konsistensi atau dependabilitas dapat diperoleh dengan cara diskursus yaitu dengan cara mendiskusikan hasil temuan penelitian serta analisis yang dilakukan oleh peneliti dengan orang yang ahli.dalam penelitian ini, pihak yang menjadi konsultan/auditor saya adalah dosen pembimbing. Dosen pembimbing menjadi mentor peneliti agar peneliti melakukan penelitian yang konsisten dan objektif. Dosen pembimbing sebagai mentor juga member arahan-arahan kepada penelitia dalam melakukan tahapan-tahapan penelitian sehingga daya konsistensi dapat berjalan.
31 BAB IV