• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Desain Penelitian

1. Pendekatan dan Teknik Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik deskriptif analitik korelasional, yaitu penelitian yang menggambarkan hubungan antara berbagai variabel yang diteliti. Melalui pendekatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan menemukan hubungan antara satu variabel lain atau berbagai objek penelitian.

Dengan desain ini juga diharapkan dapat menguji hipotesis utama yang dirumuskan ; “Pola komunikasi dan gaya perlakuan orang tua berkontribusi terhadap perilaku sosial anak usia 4-6 tahun. Pola hubungan dan pengaruh ketiga varaibel yang akan diteliti dapat digambarkan dalam bagan berikut ini.

Bagan 3.1

Model Hubungan antara Variabel Penelitian

Keterangan :

: Pola komunikasi orang tua : Gaya perlakuan orang tua Y : Perilaku sosial anak

: Parameter struktur berkontribusi terhadap Y PY : Paramter struktrur berkontribusi terhadap Y

PY : Parameter struktur dan berpengaruh secara bersama-sama terhadap Y

r : Korelasi variabel dengan .

2. Lokasi dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di Dusun Godebag Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Tasikmalaya. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah orang tua di wilayah tersebut. Data yang diperoleh dari orang tua adalah terkait dengan pola komunikasi, gaya perlakuan orang tua dan perilaku sosial anak.

B. Populasi dan Sampel Peneltiian 1. Populasi

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah orang tua di wilayah Dusun Godebag Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan data dari pemerintah Dusun Godebag, jumlah Kepala

Keluarga (KK) pada tahun 2009 ini berjumlah 399 KK, terbagi dalam lima rukun tetangga (RT). Gambaran populasi tergambar dalam tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1

Keadaan Kepala Keluarga di Dusun Godebag Desa Tanjungkerta Kecamatan Pageraegung Tasikmalaya

RT Jml Kk Pendidikan Jml S D % SLP % SLA % S1 % S2 % S3 % Lain nya % % 01 76 17 22, 37 26 34,2 1 21 27,6 3 5 6, 58 4 5,26 0 0,00 3 3,9 5 100 02 85 15 17, 65 33 38,8 2 19 22,3 5 13 15 ,2 9 3 3,53 0 0,00 2 2,3 5 100 03 91 20 21, 98 25 27,4 7 33 36,2 6 7 7, 69 3 3,30 0 0,00 3 3,3 0 100 04 85 19 22, 35 23 27,0 6 29 34,1 2 8 9, 41 2 2,35 0 0,00 4 4,7 1 100 05 62 10 16, 13 23 37,1 0 19 30,6 5 5 8, 06 4 6,45 0 0,00 1 1,6 1 100 Jml 399 81 20, 30 130 32,5 8 121 30,3 3 38 9, 52 16 4,01 0 0,00 13 3,2 6 100

Sumber : Data Penduduk Dusun Godebag Tahun 2009

2. Sampel

Penelitian dilakukan berfokus pada pola komunikasi dan gaya perlakuan yang dilakukan orang tua dalam keluarga dan perilaku sosial anak usia 4-6 tahun di lingkungan Dusun Godebag Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.

Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus dari (Yamane; Rakhmat, 1998; Riduwan dan Akdon, 2007 : 249 -151). Hal ini dilakukan karena populasi sudah diketahui (Riduwan dan Akdon, 2006 : 249).

Adapun rumusnya sebagai berikut :

Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

2

d = Presisi yang ditetapkan.

Diketahui jumlah populasi sebanyak N = 399 orang dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar = 15 %. Berdasarkan rumus di atas, bila tingkat presisinya ditetapkan sebesar 15 %, maka dapat ditetapkan jumlah sampel sebagai berikut : n = 1 .d2 + N N = 1 ) 15 , 0 .( 399 399 2 + = 9,98 399 = 39,98 = 40 orang.

Dengan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel yaitu orang tua di Dusun Godebag Desa Tanjungkerta Kecamatan Pagerageung Tasikmalaya sebanyak 40 orang dengan rincian sebagai berikut :

a. RT 01 = 76/399 x 40 = 8 orang b. RT 02 = 85/399x 40 = 9 orang c. RT 03 = 91/399 x 40 = 9 orang d. RT 04 = 85/399 x 40 = 9 orang e. RT 05 = 62/399 x 40 = 6 orang.

1

.

2

+

=

d

N

N

n

C. Defisini Operasional Variabel

Penelitian ini mengkaji tiga variabel penelitian, yaitu pola komunikasi orang tua (Variabel X1), gaya perlakuan (Variabel X2) dan perilaku sosial anak usia 4-5 tahun (Variabel Y).

Selanjutnya untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang diteliti, maka istilah-istilah tersebut perlu didefinisikan sebagai berikut :

1. Pola komunikasi diartikan sebagai cara-cara hubungan antara dua orang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. (Djamarah, 2004: 1). Pola komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dalam keluarga sebagai upaya untuk menstimulasi berbagai potensi anak sehingga dapat berkembang secara maksimal. Pola komunikasi yang sering terjadi dalam lingkungan keluarga meliputi : (a) komunikasi verbal, (b) komunkasi non verbal, (c) komunikasi interpersonal, dan komunikasi kelompok). (Djamarah, 2004: 43-48).

2. Gaya perlakuan orang tua diartikan sebagai sikap perlakuan orang tua dalam mengembangkan keterampilan berinteraksi yang baik kepada anak (Yusuf, 200 : 106). Seperti juga pola komunikasi orang tua, gaya perlakuan orang tua dilakukan sebagai upaya untuk menstimulasi berbagai potensi anak sehingga dapat berkembang secara maksimal. Keberhasilan memaksimalkan potensi anak, akan memberikan arti penting bagi kelanjutan kehidupan anak tersebut. Gaya perlakuan tersebut meliputi : (a) authoritarian, (b) authoritative , dan

(c) permisive. (Santrock, 1995: 257-258;

3. Perilaku sosial adalah menggambarkan kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan sosialnya secara efektif. (Suyanto, 2005: 69). Kemampuan tersebut ditandai dengan kemampuan : (a) kerjasama, (b) menghargai, (c) berbagi, (d) membantu orang lain. (Helms & Turner dalam Ernawulan, 1999: 11).

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data disusun perangkat alat pengumpul data sebagai berikut :

a. Angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis disertai alternatif jawabaan yang diberikan kepada responden. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, yakni responden diberikan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada skala model Linkert. Skala berisi sejumlah pertanyaan yang menyatakan objek yang hendak diungkap. Pensekoran atas kuesioner skala ini yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada lima alternatif jawaban. Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban dalam angket diberi skor (angka) sebagai berikut :

1) Selalu skor : 5

2) Sering skor : 4

3) Kadang-kadang skor : 3

5) Tidak pernah skor : 1.

b. Studi kepustakaan, yakni pengumpulan data dengan cara mempelajari dan menganalisis teori-teori yang relevan dengan masalah yang sedang dikaji. c. Wawancara. Untuk melengkapi data yang telah dikumpulkan melalui

angket, penulis berusaha mencari data yang lebih akurat dan menyakinkan kepada para orang tua. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara langsung dengan responden.

d. Observasi. Teknik ini dilakukan menambah daya akurasi data yang telah dihimpun peneliti. Observasi dilakukan kepada orang tua sebanyak 8 orang sebagai responden dan anak-anak usia 4-6 tahun. Adapun teknik yang digunakan adalah obervasi bebas. Maksudnya peneliti mengamati fenomena yang diteliti secara bebas tanpa bantuan alat tertentu.

2. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analitik deskriptif, yaitu mendeksripiskan data yang terkumpul sebagaimana adanya. Sedangkan teknik korelasional berusaha melihat hubungan antara variabel yang diteliti.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan analisis data adalah : a. Mengumuplkan dan menyeleksi data yang terkumpul

b. Mengklasifikasikan data c. Menskor data

d. Mentabulasi data

f. Melakukan uji statistik

g. Mendeskripsikan data (menganalisis data).

3. Perhitungan Nilai Kooefisien Korelasi Sederhana (r)

Alat analisis korelasi sederhana digunakan untuk menilai tingkat keeratan hubungan antara variabel perilaku sosial anak sebagai variabel terikat (Y) dengan pola komunikasi orang tua sebagai variabel bebas pertama ( ) dan gaya perlakuan orang tua sebagai variabel bebas kedua ( ).

Tinggi rendahnya hubungan keeratan antara variabel penelitian dapat dilihat dari besar kecilnya nilai kooefisen nilai korelasi sederhana (r) yang diperoleh dari hasil analisis data penelitian. Alat analisis koefisien kerelasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan formula dari Sudjana (1992 : 369) sebagai berikut :

Dimana :

= Koefisien korelasi x = Jumlah skor I

y = Jumlah skor total item n = Jumlah responden

( ) ( )( )

) }{ ( ) }

(

{

2 2 2 2 i i i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X N r

Σ Σ Σ Σ Σ =

(∑ ) = Kuadrat jumlah skor pola komunikasi orang tua

∑ = Jumlah kuadrat skor pola komunikasi orang tua

∑ = Jumlah kuardat skor perilaku anak (∑ ) = Kuadrat jumlah skor perilaku anak.

4. Perhitungan Nilai Koefisien Korelasi Ganda (R)

Analisis koefisien korelasi berganda digunakan untuk menilai tingkat keeratan gubungan antara perilaku sosial anak sebagai varaibel terikat (Y) dengan pola komunikasi sebagai variabel bebas ( ) dan gaya perlakuan orang tua sebagai variabel bebas ( ) secara bersama-sama.

Tinggi rendahnya tingkat keeratan hubungan antara variabel penelitian dapat dilihat dari besar kecilnya nilai koefisien korelasi berganda (R) yang diperoleh dari hasil analisis data penelitian. Alat analisis koefiesien korelasi berganda yang digunakan dalam penelitian ini mengggunakan formula dari Sugiyono (1998 : 145) sebagai berikut :

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat hubungan antara hipotesis penelitian digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :

x

x

r

x

x

x

x

x

r

x

r

y y r y r y r rX Y 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 )( )( ( 2 2 1 − − + = +

Tabel 3. 2

Pedoman Interpretasi Koefisien

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0, 00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 1,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

5. Perhitungan Nilai Koefisien Determinasi Sederhana

Alat analisis koefisein determinasi sederhana ( ), digunakan untuk mengetahui persentase besarnya peubah variabel terikat, yaitu perilaku sosial anak (Y) yang disebabkan oleh dua variabel bebas, yaitu pola komunikasi( ) dan gaya perlakuan orang tua ( ).

Artinya nilai koefisien determinasi sederhana memberikan gambaran tentang besarnya persentase peubah nilai variabel terikat terhadap perubahan variabel bebas yang dapat dijelaskan dengan model penelitian yang diajukan.

Adapun sisa dari nilai koefisien determinasi sederhana ( ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah formula dari Suprapto (1990 : 80) sebagai berikut :

Dimana :

KD = Koefisien determinasi

= Koefisien korelasi.

6. Perhitungan Nilai Koefisein Determinasi Berganda ( )

Alat analisis koefisien determinasi berganda ( ), digunakan untuk mengetahui persentase besarnya perubahan perilaku sosial anak sebagai variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh pola komunikasi dan gaya perlakuan orang tua sebagai variabel bebas ( dan ) secara bersama-sama.

Dengan kata lain nilai koefisein determinasi sederhana memberikan gambaran petunjuk terhadap besarnya persentase perubahan nilai variabel terikat sebagai akibat dari adanya perubahan variabel bebas yang dijelaskan dengan model penelitian yang diajukan.

Adapun sisa dari nilai koefisien determinasi berdanga ( ), dijelaskan oleh variebl lain yang tdiak diajukan dalam penelitian ini. Alat analisis koefisien berganda ( ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah formula dari Mendenhall dan Reinmuth (1988 : 62) sebagai berikut :

Dimana :

= Koefisien determinasi berganda

SST = Jumlah kuadrat nilai Y SSE = Jumlah kuadrat kesalahan.

7. Regresi Linier Sederhana

Alat analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksikan variabel terikat dengan melihat sifat hubungan dan besar kecilnya pengaruh antara perilaku sosial anak (Y) dengan semua variabel besar yaitu pola komunikasi ( ) dan gaya perlakuan orang tua ( ).

Sifat hubungan dan besar kecilnya pengaruh antara variabel penelitian dapat dilihat dari tanda (+/-) koefisien regresi sederhana dan besarnya kecilnya nilai regresi sederhana pada persamaan regresi sederhana yang digunakan dalam penelitian ini. Alat analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini addalah formula yang diajukan oleh Sudjana (1996 : 6) sebagai berikut :

Ŷ = Prediksi variabel Y a = Konstanta

b = Koefisein regresi

X = Subjek variabael independen.

8. Regresi Linier Berganda

Alat analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksikan variabel terikat dengan melihat sifat hubungan dan besar kecilnya pengaruh antara perilaku sosial anak (Y) dengan semua variabel bebas yaitu pola komunikasi ( ) dan gaya perlakuan orang tua ( ).

Sifat hubungan dan besar kecilnya pengaruh variabel penelitian dapat di dari tanda (+/-) koefisien regresi berganda dan besarnya kecilnya nilai regresi berganda dari setiap variabel bebas pada persamaan regresi berganda yang yang diperoleh dari analisis data dalam penelitian ini. Alat analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah formula yang diajukan oleh Sudjana (1996 : 76) sebagai berikut :

Dimana :

Ŷ = Prediksi variabel Y a = Konstanta

= Koefisien regresi variabel = Koefisien regresi variabel

= Variabel = Variabel .

9. Uji t

Untuk pengujian signifikansi koefisien sederhana dan koefisien regresi sederhana menggunakan formula t-test dalam Putrawan (1990 : 122), sebagai berikut :

Hipotesis yang diajukan dalam melakukan pengujian koefisien sederhana dan koefisien regresi sederhana adalah :

H : b = 0 (koefisien korelasi atau koefisien regresi tidak signifikan). Ha : b > 0 (koefisein korelasi atau koefisien regresi signifikan). Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut :

Jika nilai t-test < nilai !"#$%& , maka H diterima. Jika nilai t-test > nilai !"#$%& , maka H diterima.

Untuk mengetahui !"#$%& digunakan ketentuan derajat kebebasan (dk) = n-2 pada level of significance (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0,50) atau tarap keyakinan 95% atau 0,95. Jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5% berarti variabel tersebut tersebut tidak signifikan.

t-test = √)

* +

10.Uji F

Untuk menguji signifakn koefisien regresi berganda dan model regresi berganda menggunakan formula f-test dari Mendehall dan Reinmuth (1988 : 68) sebagai berikut :

Hipotesis yang diajukan dalam melakukan pengujian signifikan koefisien regresi berganda adalah :

H : = 0 (tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel dan terhadap variabel Y.

Ha : = 0 ) ada hubungan yang signifikan antara variabel dan terhadap variabel Y.

Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut :

Jika nilai F-test < nilai ,"#$%& , maka Ha ditolak, H diterima Jika nilai F-test > nilai ,"#$%& , maka H ditolak, Ha diterima.

E. Rancangan Uji Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. H : Tidak terhadap kontribusi positif dan signifikan antara pola komunikasi terhadap perilaku sosial anak.

Ha : Terdapat kontribusi positif dan signifikan antara pola komunikasi orang tua terhadap perilaku sosial anak.

2. H : Tidak terdapat kontribusi positif dan signifkan antara gaya perlakuan orang tua terhadap perilaku sosial anak.

Ha : Terdapat kontribusi positif dan signifkan antara gaya perlakuan orang tua terhadap perilaku sosial anak.

3. H : Tidak terdapat kontribusi positif dan signifkan antara pola kumunikasi dan gaya perlakuan orang tua terhadap perilaku sosial anak.

Ha : Terdapat kontribusi positif dan signifkan antara pola

komunikasi dan gaya perlakuan orang tua terhadap perilaku sosial anak.

py 12 = 0 ⇒ 1 diterima, bila ,23"4)5 < ,"%$%&

py 12 = 0 ⇒ 1 diterima, bila ,23"4)5 > ,"%$%& .

F. Jadual Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan yaitu sejak bulan Januari sampai dengan Juni 2009, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3. 3 Jadual Penelitian

Kegiatan Bulan

Jan Feb Mart April Mei Juni Juli Agus.

Persiapan √

Penyusunanan dan seminar proposal penelitian

Pengumpulan data √ √

Pengolahan dan analisis data

√ √ √ √

Penyelesian tesis dan sidang

BAB V

Dokumen terkait