• Tidak ada hasil yang ditemukan

MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V MADRASAH

G. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian

Penelitian yang dilakukan mengunakan penelitian tindakan kelas, istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research ( CAR ). Kalau di Indonesia di kenal dengan sebutan PTK, penelitian ini dikemas dalam penelitian

tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki mutu praktik dalam pembelajaran dikelasnya, ( Suharsimi, Arikunto, 2007:58 ). Karakteristik yang khas dari penelitian tindakan kelas adanya aksi tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelasnya, (Suharsimi Arikunto, 2007:107 ). Sedangkan penelitian tindakan kelas Menurut ( Rustam Mudilarto, 2004:1). Adalah sebuah penelitian yang dilakuakan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri atas empat rangkaian yang dilakukan secara berulang-ulang yakni berupa tahapan-tahapan sebagai berikut. a. Perencanaan.

b. Tindakan. c. Pengamatan. d. Refleksi.

Adapun siklus atau tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan

SIKLUS I

Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan Perencanaan

Gambar 1.1 Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas. (Sumber: Arikunto, 2007: 236)

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah:

a. Siswa kelas v MI Ma’arif Karangasem dengan jumlah siswa 15 orang dengan siswa Laki-laki 7 orang dan siswi perempuan 8 orang serta guru kelas v, alasan penelitian subjek kelas v karena peneliti sebagai guru kelas v menemukan berbagai hambatan dalam pencapaian pengajaran mata pelajaran IPS.

b. Tempat penelitian, di MI Ma’arif Karangasem Kec. Wonosegoro, Kab. Boyolali.

c. Waktu pelaksanaan penelitian, 06 februari 2013 sampai 5 maret 2013.

3. Langkah-langkah/penelitian

a. Tahap Perencanaan

1) Membuat skenario pembelajaran dengan model mind mapping, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan. 3) Menyusun daftar pertayaan untuk tanya jawab.

4) Mempersiapkan perlengkapan mind mapping yang dibutuhkan.

5) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian pemahaman siswa.

6) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru selama dalam pembelajaran.

8) Target yang diharapkan dalam penerapan model mind mapping ini keberhasilan minimal memenuhi kriteria KKM.

b. Tahap Tindakan

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang serupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu, pendahuluan, inti, dan penutup dan pada RPP kegiatan inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.

c. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini segala aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dan di nilai kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan insiatif Siswa selama kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung, kondisi Siswa mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak. d. Tahap Refleksi

1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. 2) Evaluasi hasil observasi.

3) Analisis hasil pembelajaran memperbaiki kelemahan siklus 1 dan siklus II.

4. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrumen penelitian adalah:

a. Pedoman/lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk mengamati kegiatan dalam proses belajar dengan menggunakan penerapan model

b. Tes / soal digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya Siswa dalam menguasai materi setelah menggunakan penerapan model mind mapping. c. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai

tempat penelitian. Yang berisi tentang profil, data sekolah, foto keadaan sekolah).

d. Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai tempat penelitian secara lebih rinci.

5. Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan: a. Observasi

Menurut Arikunto dkk (2008:127), observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengalihan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

Observasi atau pengamatan dilakukan peneliti adalah mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan siswa dan guru pada saat proses pembelajaran. Observasi Siswa diambil untuk mengetahui data pemahaman Siswa terhadap proses pembelajaran. Adapun observai guru diambil untuk mengetahui penguasaan guru dalam kegiatan proses pembelajaran.

b. Tes/soal

Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan skor angka (Hamdani dan Dodi dkk, 2008:77)

Peneliti menggunakan tes objektif yaitu pilihan ganda (multiple choice test), dan uraian.

Dokumentasi terdiri dari atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat, dan dokumentasi resmi. (Hamdani dan Dodi dkk 2008:76). Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah data mengenai keadaan sekolah baik dari sisi sistem pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah.

d. Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada subjek (Hamdani dan Dodi dkk 2008:76).

Pada penelitian ini hasil wawancara yang didapatkan adalah data tentang kelengkapan profil sekolah.

6. Analisis Data

Menurut Arikunto (2008:131), dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang digunakan yaitu:

a. Data Kuantitatif (Nilai Hasil Belajar Siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisa statistika deskriptif.

b. Data Kualitatif, yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang memberi gambaran ekspresi siswa tentang peningkatan pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru atau efektif.

1) Langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini: a) Mengumpulkan data dari hasil observasi dan test.

b) Menentukan kriteria nilai dengan menggunakan kriteria ketuntasan belajar, kriteria tuntas (65-100) dan kriteria tidak tuntas (0-65).

c) Menentukan kriteria dari keaktifan siswa dengan kriteria, baik ( 80-100), cukup baik (60-70), kurang baik (< 60)

d) Data keaktifan siswa diperoleh dari hasil pengamatan para siswa tiap siklus, ketika pembelajaran berlangsung dengan memperhatikan kriteria-kriteria yang ditentukan. Yang kemudian dianalisis dan dicari rata-ratanya dengan menggunakan rumus.

e) Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus maupun indikator kinerja. Nilai pre tes dan post tes dibandingkan maka dapat dirumuskan:mengetahui seberapa kuat tingkat pemahaman siswa dalam mata untuk pelajaran IPS. Untuk memperolah nilai rata-rata tes formatif

M = Keterangan :

M = Nilai rata-rata

∑ = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa (Djamarah, 2006:64)

Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:

P = x 100% Keterangan :

P = nilai dalam persen F = Frekuensi

N = Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006:225-226

f) Setelah diketahui hasil prosentase kemudian mengambil kesimpulan dalam bentuk kalimat.

Dokumen terkait