• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu

Penelitian mengenai Mekanisme Penyaluran Pembiayaan UMKM dan Kinerja Keuangan dilakakuan di Baitulmaal Muamalat. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan keberadaan Bank Muamalat sebagai lembaga keuangan dengan prinsip syariah pertama di Indonesia yang mendirikan lembaga amil zakat untuk menghimpun dana ZIS dan dana sosial. Kegiatan penelitian dan pengumpulan serta pengolahan data dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Juni sampai Agustus 2013.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan yaitu dengan melakukan diskusi dan wawancara. Wawancara dilakukan dengan pihak- pihak terkait seperti pihak dari Baitulmaal Muamalat dalam menangani program pemberdayaan ekonomi, dan kepala bagian operasional pada Baitulmaal Muamalat sebagai narasumber.

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari berbagai literatur seperti buku, internet, artikel, jurnal, hasil penelitian sebelumnya dan data dari Kementrian Koperasi dan UMKM yang dapat menjadi acuan dalam penelitian ini, data tersebut digunakan sebagai data pendukung dan pembanding penelitian ini.Data yang digunakan terdiri atas data laporan keuangan Baitulmaal Muamalat empat tahun terakhir dari tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011 pada laporan keuangan tahun 2012 dan 2013 belum di audit oleh pihak BMM sehingga yang digunakan hanya priode empat tahun terakhir. Data rekap penyaluran pembiayaan UMKM, dan data pelaku UMKM yang mengikuti program KUM3 di BMM.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara untuk memperoleh data yang diperlukan melalui suatu prosedur secara sistematis. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data kualitatif yaitu berupa:

1. Studi lapang (Field research)

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi lapangan dengan melakukan wawancara pada beberapa informan dan mencari data yang mendukung objek pembahasan yang terjadi di lapangan. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat terstruktur dimana peneliti telah mempersiapkan pertanyaan sebagai pedoman wawancara yang akan diajukan dan kemudian membacakan pertanyaan yang telah disiapkan kepada informan. Namun peneliti tidak membatasi jawaban informan, sehingga informan dalam penelitian ini mampu menjawab bebas sesuai dengan pendapatnya.

2. Studi kepustakaan (Library research)

Studi kepustakaan (Library Research) yang dilakukan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah mempelajari beberapa literatur seperti buku, skripsi atau tesis terdahulu, majalah, artikel, penulusuran internet serta dokumen lain yang mendukung untuk mendapatkan data sekunder dan tulisan yang relevan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif melalui tahap pengolahan, deskripsi dan interpretasi data secara deskriptif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui gambaran penyaluran dan pengembalian pembiayaan UMKM di Baitulmaal Muamalat. Analisis kualitatif menggunakan metode deskriptif. Analisis deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, atau suatu sistem pemikiran maupun kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir 2009).

Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan pada Baitulmaal Muamalat menggunakan analisis rasio keuangan dilakukan dengan alat bantu software komputer Microsoft Excel 2010. Model pengolahan dan analisis data secara rinci teridentifikasi pada Tabel 2.

Tabel 2 Metode pengolahan dan analisis data

Metedologi Tujuan Jenis Data Alat analisis

Mengetahui skim penyaluran dan

pengembalian pembiayaan yang diterapkan oleh Baitulmaal Muamalat terhadap UMKM.

Data primer : Observasi langsung di lapangan, diskusi dan wawancara. Data Sekunder : Jurnal, hasil

penelitian sebelumnya dan data dari Kementrian Koperasi dan UMKM data rekap penyaluran pembiayaan UMKM, dan data pelaku UMKM yang mengikuti program KUM3 di BMM

Analisis Deskriptif

Menilai kinerja keuangan Baitulmaal Muamalat dalam melakukan kegiatan sosial yang tidak berorientasi pada laba

Data primer : Observasi langsung di lapangan, diskusi dan wawancara. Data Sekunder : Data laporan keuangan Baitulmaal Muamalat empat tahun terakhir, internet, arsip, artikel,jurnal, hasil penelitian

sebelumnya.

Analisis Rasio: Kinerja fiskal, Efisiensiprogram Kinerja investasi

Rasio KeuanganOrganisasi Nirlaba

Analisis rasio merupakan suatu analisis laporan keuangan yang umum digunakan karena analisis rasio sebagai alat paling cepat untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, analisis rasio dapat memberikan wawasan jangka menengah dan panjang bagi kinerja keuangan perusahaan. Rasio keuangan yang merupakan indikator keuangan pada organisasi nirlaba merupakan rumus yang dibuat oleh Ritchie dan Kolodinsky (2003) dalam jurnalnya untuk mengidentifikasi rasio keuangan organisasi nirlaba (yayasan universitas) di Amerika. Pada penelitian ini, untuk menganalisis laporan keuangan Baitulmaal Muamalat mengacu pada Ritchie dan Kolodinsky (2003). Analisis rasio digunakan untuk menguji apakah rasio-rasio tersebut relevan untuk digunakan dalam konteks Indonesia dan lembaga amil zakat. Pengukuran nilai pada rasio tersebut dikatan baik jika nilai rasio satu atau lebih. Analisis rasio tersebut terdiri atas :

Rasio Kinerja Fiskal

Rasio kinerja fiskal merupakan suatu rasio untuk mengukur kinerja fiskal (penerimaan dan pengeluaraan dana) suatu organisasi nirlaba. Berikut ini adalah beberapa perhitungan dalam kinerja fiskal yang relevan untuk konteks Indonesia dan organisasi nirlaba yang bergerak diluar sektor pendidikan :

a. Total pendapatan dibagi total aset b. Total pendapatan dibagi total biaya

c. (Total pendapatan dikurangi total biaya) dibagi total pendapatan d. (total pendapatan kurang total biaya) dibagi total aset

e. Aset bersih dibagi total aset.

Rasio Kinerja Investasi

Rasio kinerja investasi merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif investasi yang dilakukan oleh organisasi nirlaba. Rasio kinerja investasi merupakan perbandingan antara kas dan setara kas dengan total aset. Semakini tinggi nilai analisis rasio ini maka semakin efektif. Komponen dari rasio kinerja investasi adalah: Kas dan setara kas dibagi dengan total aset

Rasio Efisiensi Program

Rasio efisiensi program adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisiensi penggunaan dana yang dicairkan untuk membiayai pelaksanaan program (misalnya kampanye, program pemberdayaan, program bantuan kemanusiaan). Rasio efisiensi program merupakan perbandingan antara biaya program dengan total biaya. Biaya program adalah biaya-biaya yang digunakan untuk membiayai aktivitas program utama dari organisasi nirlaba.

Tabel 3 Analisis rasio keuanganorganisasi nirlaba

No. Rasio Keterangan

Rasio Kinerja Fiskal

1. Total pendapatan dibagi total aset Pada beberapa organisasi, istilah pendapatan diganti penghasilan atau penerimaan

2. Total pendapatan dibagi total biaya Pada beberapa organisasi, istilah biaya diganti menjadi pengeluaran rasio ini sebagai surplus margin, analog dengan profit margin pada organisasi bisnis Analog dengan ROA (Return On Asset ) pada organisasi bisnis.

3. (Total pendapatan minus total biaya) dibagi total pendapatan

4. (Total pendapatan minus total biaya) dibagi

total aset.

5. Aset bersih dibagi total aset

Rasio Kinerja Investasi 6. Kas dan setara kas dibagi dengan total aset

Rasio Efisiensi Program 7. Biaya program dibagi dengan total biaya

Sumber: Ritchie dan Kolodinsky 2003

Tabel 3 adalah rasio keuangan yang akan digunakan dalam menilai kinerja keuangan Baitulmaal Muamalat. Rasio keuangan ini merupakan modifikasi dari 15 rasio keuangan yang dibuat oleh Ritchie dan Kolodinsky (2003). Rasio keuangan 15 tersebut dimodifikasi menjadi tujuh yang digunakan dalam menganalisis kinerja keuangan di BMM karena aktivitas yang terkait dengan rasio tersebut dilakukan oleh organisasi nirlaba diluar pendidikan di Indonesia.

Dokumen terkait