METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat factual. Penelitian deskriptif dapat pula diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi secara kekinian. Penelitian
Kegiatan Feb Jun Agus Okt Jan April
Seminar Proposal
Revisi Proposal
Menyusun Bab I-II
Menyusun Bab III
Melakukan Penelitian
Mengolah Data
MenyusunBab IV-V
Sidang Skripsi
deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok tertentu secara akurat.2 Maka penelitian ini menggunakan teknik Sistem Informasi Geografis dan penginderaan jauh, dan untuk membutikan hasilnya perlu dilakukan observasi, serta dokumentasi untuk melihat keberadaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Tangerang Selatan.
C. Bahan dan Alat a. Alat
a) Perangkat Komputer b) Scanner
c) Software Qgis 3.10.5 d) GPS Esential
b. Bahan
a) Peta shp Indonesia tahun 2016
b) Peta RTRW pola ruang Kota Tangerang Selatan tahun 2011-2031 c) Peta shp Kota Tangerang Selatan Tahun 2018
d) Peta Google Earth Engine Tahun 2020 D. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Jadi Populasi pada penelitian ini adalah ruang terbuka hijau di daerah Tangerang Selatan.
2 Sudarwan danim dan Darwin, metode penelitian kebidanan: prosedur, kebijakan, dan etik, (Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 2003) hlm.69
3 Sugiyono, memahami penelitian kualitatif (Bandung, CV. Alfabeta, 2005) hlm 90
2) Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti.4 Sedangkan sempel dalam penelitian ini adalah sebaran ruang terbuka hijau, kawasan ruang terbuka hijau publik dan privat seperti, taman kota, hutan kota, hutan/kebun pribadi dan tumbuhan hijau lainnya di Kota Tangerang Selatan.
E. Variabel
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berupa apa saja yang telah di pastikan oleh seorang peneliti dengan tujuan untuk dipelajari sehingga didapatkan informasi mengenai hal tersebut dan kemudian dapat ditariklah sebuah kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa informasi yang akan digunakan untuk menganalisis terkait penelitian ini. Variabel dalam penelitian ini adalah pemetaan dan evaluasi persebaran ruang terbuka hijau di Kota Tangerang Selatan tahun 2020.
F. Jenis dan Sumber Data 1) Sumber Data Primer
Sumber data Primer adalah sumber data penelitan yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya.5 Sumber data primer yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah bersumber dari aplikasi berbasis sistem informasi geografis, dalam aplikasi tersebut akan terlihat bagaimana persebaran ruang terbuka hijau di kota Tangerang Selatan yang mana dari hasil persebaran tersebut akan dibuktikan melalui observasi dan dokumentasi.
4 Djarwanto, Pokok-Pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi (Yogyakarta: Liberty, 1994) hlm 43
5 Santoso, Statistik Hospitalitas, (Yogyakarta: CV. Budi Utomo, 2016), hlm. 5.
2) Sumber Data Sekunder
Dalam hal ini peneliti menggunakan data sekunder sebagai bahan untuk penelitian. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, bisa melalui perantara media.6 Sumber data sekunder diperoleh dari sumber lain seperti Badan Pusat Statistik, buku, jurnal, dan skripsi. Data sekunder dapat diperoleh dari instansi-instansi dan perpustakaan. Data yang diambil peneliti yaitu:
1. Peta RTRW Kota Tangerang Selatan tahun 2011-2031 2. Google Earth Engine Kota Tangerang Selatan tahun 2020 G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai alat pembuktian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa analisis citra di Google Earth Engine, melakukan ground ckeck, observasi, dan dokumentasi.
1) Interpretasi Citra
Interpretasi Citra merupakan teknik untuk mengidentifikasi objek yang tergambar dalam citra. Teknik interpretasi peta digunakan untuk mendapatkan data7 secara nyata sesuai dengan yang ada di peta. Data yang diambil adalah berupa area. Area yang dimaksud adalah data tentang penggunaan lahan yang terdapat dalam foto citra Google Earth Engine yaitu berupa penggunaan lahan antara lain, pemukiman, jalan, sungai, sawah, ruang hijau, lahan kosong yang berada di Kota Tangerang Selatan.
6 Ibid., hlm.5.
7 Afif Suryatama, Pembuatan Peta Penggunaan Lahan Menggunakan Google Earth di Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2015, Skripsi pada Universitas Lampung, 2018.
2) Dokumentasi
Menurut Irawan dalam Sukandarramudi, studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan khusus, rekaman kaset, rekaman video, foto dan lain sebagainya. Perlu dicatat bahwa dokumen ditulis tidak untuk tujuan penelitian, oleh sebab itu penggunaannya sangat selektif.8 Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi penggunaan lahan di sekitar lokasi ruang terbuka hijau dengan mengambil gambar (foto) di sejumlah daerah titik sempel. Teknik penelitian dokumentasi ini bertujuan sebagai pembukti bahwa peneliti telah melakukan sebuah penelitian.
3) Ground Check
Pada penelitian selanjutnya ialah melakukan ground check yang bertujuan untuk melihat seberapa besar persamaan pada data interpretasi dengan data di lapangan. Pada proses penelitian ini, penulis terjun langsung ke lapangan untuk melihat kesamaan antara data interpretasi yang telah diperoleh dengan hasil lapangan. Pada proses ground check penelitian ini dilakukan di 100 titik yang telah di tentukan. Pengecekan dibagi menjadi dua bagian yaitu 70% ground check yang dilakukan melalui Google Earth dan 30% ground check dilakukan secara langsung dengan menggunakan GPS Esensial. Jika hasil ground check sudah di dapat maka akan dilakukan pengecekan uji akurasi. Uji akurasi dilakukan untuk mencocokan ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di peta Google Earth Engine dengan ruang terbuka hijau yang ada di lapangan apakah sudah sesuai atau belum.
8 Sukandarramudi, Metodologi Penelitian, hlm. 101-102.
4) Observasi
Pengamatan (Observasi) adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistematika gejala-gejala yang diselidiki9, metode pengumpulan data di mana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.10 Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah pengamatan secara langsung pada Ruang Terbuka Hijau di Kota Tangerang Selatan. Observasi yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Mengamati Vegetasinya
b) Mengamati Lingkungan sekitarnya c) Mengamati Jalur Hijau
d) Mengamati Hutan Kota, dan e) Mengamati keadaanTaman Kota H. Teknik Pengolahan Data
Teknik Pengolahan Data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel penelitian yang siap di analisis.
1) Crroping Citra
Cropping citra adalah proses pemotongan citra pada koordinat tertentu pada bagian citra. Untuk memotong bagian dari citra digunakan dua koordinat, yaitu koordinat awal yang merupakan awal koordinat bagi citra hasil pemotongan dan koordinat akhir yang merupakan yang merupakan titik koordinat akhir dari citra hasil pemotongan.11 Cropping citra yang
9 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm. 70.
10 W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta, PT. Gramedia, 2010), hlm. 116.
11 http://informatika.web.id/operasi-cropping.htm. (Diakses pada tanggal 5/01/2020, pada pukul 22.04 WIB
akan dilakukan pada penelitian ini adalah memperkecil area kajian penelitian dengan menggunakan poligon batas administrasi Kota Tangerang Selatan. Adapun Bagan cropping citra ruang terbuka hijau (RTH) seperti pada Gambar 3.2
2) Kombinasi RGB
Komposit citra terdiri atas kanal RGB (red, green, blue). Setiap panjang gelombang yang dimiliki oleh sebuah citra akan dimasukan ke dalam kanal tersebut. Apabila Panjang gelombang dan kanal diisi sesuai warnanya maka akan tampil citra dengan warna asli atau warna yang sesuai dengan kondisi objek yang kita lihat sehari-hari. Hal ini dinamakan dengan komposit warna asli (true colour composite). Sedangkan apabila
Gambar 3.2
Bagan cropping citra RTH
Peta Citra
Panjang gelombang dan kanal tidak diisi sesuai warnanya, maka akan tampil citra dengan warna palsu yang tidak sesuai dengan objek yang sering kita lihat dalam keseharian. Hal ini dinamakan komposit warna palsu (false colour composite).12 Kombinasi RGB untuk melihat vegetasi biasanya 654 untuk landset 8 dan 543 untuk landset 7. Kombinasi RGB ini lah yang menentukan hasil warna yang ingin ditampilkan
3) Ground check Lapangan
Pada langkah penelitian selanjutnya ialah melakukan ground check lapangan yang bertujuan untuk melihat seberapa besar persamaan pada data interpretasi dengan data di lapangan. Pada proses penelitian ini, penulis terjun secara langsung ke lapangan untuk melihat kesamaan antara data interpretasi yang telah diperoleh dengan hasil lapangan. Ground check dilakukan di 100 titik daerah, ground check lapangan 30 titik sedangkan 70 titik dilakukan menggunakan Google Earth Pro.
4) Analisis perubahan Ruang Terbuka Hijau
Setelah metode diatas telah selesai dilakukan, maka terlihat peta perubahan ruang terbuka hijau di Kota Tangerang Selatan. Peta perubahan lahan ini akan terlihat bagaimana perbedannya antara peta rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan peta eksisting. Peta tersebut akan di gabung menjadi satu untuk melihat seberapa besar perubahan yang terjadi.
Perubahan ini lah yang akan menjadi evaluasi ruang terbuka hijau yang ada di Kota Tangerang Selatan.
12 Seftiawan samsu rijal, Mengolah Citra Pengindraan Jauh dengan Google Earth Engine, Penerbit DEEPUBLISH, cetakan pertama 2020, hlm 26
I. Teknik Analisis Data
Analisis Data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematik hasil wawancara, catatatn-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan untuk menyajikan apa yang ditemukan.13
1. Analisis ketersediaan ruang terbuka hijau
Perhitungan dilakukukan menggunakan MS.Excel dengan rumus sebagai berikut. pada rumus ini hal yang harus dilakukan adalah mengetahui luas wilayah Kota Tangerang Selatan. Jika sudah mengetahui luas wilayah maka akan dihitung menggunkan MS.Excel dengan rumus seperti dibawah ini. Perhitungan ini untuk mengetahu ketersediaan ruang terbuka hijau yang ada di Kota Tangerang Selatan
Keterangan :
K = Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau L = Luas Wilayah14
2. Evaluasi Ruang Terbuka Hijau di Kota Tangerang Selatan
Dalam penelitian ini analisis data evaluasi diolah dengan menggabungkan dua peta menjadi satu, hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil data evaluasi Kota Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini peta yang digunakan adalah peta ruang terbuka hijau (RTH) dan pola ruang peta rencana tata ruang wilayah (RTRW). Peta RTH dan peta RTRW akan di overlay dan akan terlihat peta evaluasi RTH dimana
13 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 209.
14 Nur Fachriani, Analisis ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kecamatan Palmerah Jakarta Barat, Skripsi pada Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
nanti akan terlihat seberapa besar perubahan ruang terbuka hijau yang terjadi di Kota Tangerang Selatan.
Dari peta evaluasi RTH akan terlihat perubahan yang sesuai dengan RTRW dan yang tidak sesuai dengan RTRW. Peta yang sesuai dengan RTRW adalah lahan yang masih digunakan menjadi ruang hijau, sedangkan peta yang tidak sesuai dengan RTRW adalah lahan yang sudah tidak menjadi ruang hijau atau lahan yang sudah digunakan untuk pemukiman atau lainnya. Adapun Bagan analisis evaluasi ruang terbuka hijau (RTH) dapat dilihat seperti pada Gambar 3.3