• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitan ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotik. Alasan digunakannya metode deskriptif kualitatif terdapat beberapa faktor pertimbangan, yaitu pertama metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini kenyataannya ganda, kedua metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, ketiga metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Moelong, 2002 : 33).

Selain itu pada dasarnya semiotik bersifat kualitatif-interpretatif, yaitu suatu metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai objek kajian, serta bagaimana menafsirkan dan memahami kode dibalik tanda dan teks tersebut (Christomy dan Yuwono dalam Marliani, 2004: 48).

Oleh karena itu peneliti harus memperhatikan beberapa hal dalam penelitian ini, pertama adalah konteks atau situasi sosial di seputar dokumen atau teks yang diteliti. Disini peneliti diharapkan dapat memahami makna dari teks yang diteliti. Kedua adalah proses atau bagaimana suatu produksi media atau isi pesannya dikemas secara aktual dan diorganisasikan secara bersama.

Ketiga adalah pembentukan secara bertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interpretasi.

Dalam penelitian ini menggunakan metode semiotik. Semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda (Sobur, 2004 : 15). Dengan menggunakan metode semiotik, peneliti berusaha menggali realitas yang didapatkan melalui interpretasi simbol-simbol dan tanda-tanda yang ditampilkan sepanjang gambar karikatur. Pendekatan semiotik termasuk dalam metode kualitatif. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, dimana peneliti berusaha untuk mengetahui pemaknaan karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” pada rubrik karikatur ‘Om Kedip” di situs “MATANEWS.COM” edisi Senin, 11 April 2011..

3.2 Kerangka Konseptual

3.2.1 Korpus

Di dalam penelitian kualitatif diperlukan adanya suatu pembahasan masalah yang disebut korpus. Korpus adalah sekumpulan bahan terbatas yang ditentukan pada perkembangannya oleh analisis kesemenaan. Korpus haruslah cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan bahwa unsure-unsurnya akan memelihara sebuah sisitem kemiripan dan perbedaan yang lengkap. Korpus juga bersifat sehomogen mungkin, baik homogen pada taraf substansi maupun taraf waktu (Kurniawan 2001 : 70).

Korpus merupakan sample terbatas pada penelitian kualitatif yang bersifat homogen. Tetapi sebagai analisa, korpus bersifat terbuka pada konteks yang beraneka ragam, sehingga memungkinkan memahami berbagai aspek dari sebuah teks pesan. Korpus bertujuan khusus digunakan untuk analisa semiotik dan analisa wacana. Pada penelitian kualitatif memberikan peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi-interpretasi alternatife.

Sedangkan korpus pada penelitian kualitatif ini adalah gambar Karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” pada rubrik karikatur ‘Om Kedip” di situs “MATANEWS.COM” edisi Senin, 11 April 2011.

3.2.2 Unit Analisis

Unit analisis data pada penelitian ini adalah tanda yang ada di dalam karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” yang berupa gambar, benda dan warna yang terdapat dalam karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” yang dimuat pada pada situs Matanews.com yang menggambarkan Telinga seorang laki-laki sebagai Anggota Dewan yang disumbat oleh batang kayu dengan bertuliskan “Proyek Gedung Baru DPR RI”, serta seorang laki-laki kecil dengan membawa megaphone berada dia atas batang kayu dan berteriak batalkan! Sebagai tindakan protes. Dan gambar gedung DPR yang berada dibagian bawah gambar serta warna background biru yang sangat dominan. Dimana kemudian di interpretasikan dengan menggunakan ikon (icon), indeks (index) dan simbol (symbol).

Ikon (icon)

Ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. (Sobur, 2001 : 41). Dengan kata lain tanda memiliki ciri-ciri sama dengan apa yang dimaksudkan. Pada karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” ditunjukan :

1. Telinga seorang laki-laki sebagai Anggota Dewan yang disumbat oleh sebatang kayu.

2. Seorang laki-laki kecil dengan membawa megaphone yaitu Om Kedip ikon rubrik karikatur dalam situs Matanes.com.

3. Gambar gedung DPR RI yang berbentuk dua kubah berwarna hijau.

4. Batang Kayu yang menyumbat Telinga Anggota Dewan.

5. Kacamata yang dipakai oleh Anggota Dewan.

6. Baju jas hitam yang dikenakan oleh Anggota Dewan

7. Megaphone yang dipakai Om Kedip untuk meneriakan kata Batalkan!

Indeks (index)

Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat (Sobur, 2004 : 42), atau disebut juga dengan tanda sebagai bukti. Pada karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” ditunjukan dengan :

1. Tulisan ‘PROYEK GEDUNG BARU DPR RI pada sebatang kayu yang menyumbat Telinga Anggota Dewan.

2. Tulisan Batalkan! Berwarna merah yang diteriakan oleh Om Kedip ke arah Telinga Anggota Dewan dengan menggunakan megaphone.

3. Baloon Text berbentuk gerigi tajam bertuliskan Batalkan!

4. Garis atau serat kayu.

5. Retakan pada bagian tengah kayu.

6. Efek suara pada megaphone.

Simbol (symbol)

Simbol adalah tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya, bersifat arbiter atau semena, hubungan berdasarkan konvensi (perjanjian masyarakat) (Sobur, 2004 : 42). Pada karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” ditunjukan dengan :

1. Latar belakang gambar Berwarna Biru

2. Warna coklat pada batang kayu.

3. Warna Merah pada tulisan Batalkan!

Penempatan sebuah tanda menjadi ikon, indeks dan simbol tergantung dari kebutuhan dan sudut pandang khalayak (point of interest) yang memaknainya. Sehingga penempatan tanda-tanda dalam karikatur “PROYEK

GEDUNG BARU DPR RI” di atas, yang mana sebagai ikon, mana sebagai indeks dan mana sebagai simbol tersebut hanya sebatas subjektifitas peneliti, bukan menjadi sesuatu yang mutlak, karena hal ini kembali lagi kepada sudut pandang khalayak yang memaknai karikatur PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” pada situs Matanews.com sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar. Hal ini disebabkan adanya penerapan metode kualitatif, selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi jawaban terhadap objek yang diteliti. Analisis data dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan model semiotik dari Charles Sanders Pierce, yaitu sistem tanda (sign) dalam karikatur yang dijadikan korpus (sample) dalam penelitian, dikategorikan kedalam tanda dengan acuannya yang dibuat oleh Charles Sanders Pierce terbagi kedalam tiga kategori yaitu ikon (icon), indeks (index) dan simbol (symbol). Dalam semiotik model yang digunakan dapat berasal dari berbagai ahli, seperti Saussure, Pierce dan sebagainnya. Pada penelitian ini yang akan digunakan adalah model semiotik milik Pierce karena adanya kelebihan yang dimiliki yaitu tidak mengkhususkan analisisnya pada studi linguistik.

Dengan studi semiotik penelitian dapat memakai gambar dan pesan yang terdapat dalam karikatur “PROYEEK GEDUNG BARU DPR” serta membentuk berbagai pemaknaan terhadap karikatur ini. Karikatur

“PROYEEK GEDUNG BARU DPR” akan diinterpretasikan dengan cara mengidentifikasi tanda-tanda yang terdapat dalam setiap penggambaran karikatur, untuk mengetahui makna yang ada dalam karikatur tersebut.

Untuk mengetahui hubungan antara tanda, penggunaan tanda dan realitas eksternal dapat dilakukan dengan menggunakan model semiotik dari Pierce. Sistem tanda (gambar, warna, perilaku non verbal dan atribut pendukung) yang digunakan sebagai indikator pengamatan dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” pada rubrik karikatur “Om Kedip” di situs “MATANEWS.COM” edisi Senin, 11 April 2011.

Terkait dalam penelitian ini, untuk mengetahui isi pesan dalam sebuah karikatur, peneliti mengamati signs atau system tanda yang tampak dalam sebuah karikatur, kemudian memaknai dan menginterpretasikannya dengan menggunakan metode semiotik Pierce, yang terdiri dari :

1. Obyek

Adalah gambar atau karikatur itu sendiri. Obyek dalam penelitian ini adalah karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” pada rubrik karikatur “Om Kedip” di situs “MATANEWS.COM” edisi Senin, 11 April 2011.

2. Sign

Adalah segala sesuatu yang ada dalam gambar karikatur tersebut. Sign dalam penelitian ini adalah gambar Telinga seorang laki-laki sebagai Anggota Dewan yang disumbat oleh sebatang kayu, serta seorang laki-laki kecil bernama Om Kedip dengan membawa megaphone.

3. Interpretant

Adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang

dirujuk sebuah tanda. Interpretant dalam penelitian ini adalah hasil interpretasi dari peneliti.

Berdasarkan obyeknya Peirce membagi tanda atas icon (ikon), index (indeks), dan symbol (simbol). Ketiga kategori tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Ikon (Icon)

Adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Ikon dalam karikatur yang dimuat di situs Matanews.com adalah Telinga seorang laki-laki sebagai Anggota Dewan yang disumbat oleh sebatang kayu. Dan seorang laki-laki kecil dengan membawa megaphone yaitu Om Kedip ikon rubrik karikatur dalam situs Matanews.com. Gambar gedung DPR RI yang berbentuk dua kubah berwarna hijau, batang kayu yang

49 

 

 

menyumbat Telinga Anggota Dewan, kacamata, baju jas hitam, megaphone yang dipakai Om Kedip untuk meneriakan kata Batalkan! 2. Indeks (Index)

Adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara

tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Indeks dalam karikatur situs Matanews.com adalah sebuah kata dan tulisan yang ada dalam gambar karikatur tersebut seperti tulisan “Proyek Gedung Baru DPR RI” pada batang kayu dan kata “Batalkan!” yang diserukan oleh Om Kedip sebagai protes. Baloon Text berbentuk gerigi tajam bertuliskan Batalkan! Garis atau serat kayu. Retakan pada bagian tengah kayu, Efek suara pada megaphone.

3. Simbol (Symbol)

Adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat abitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi (perjanjian) masyarakat. Simbol dalam karikatur yang dimuat di situs Matanews.ccom ini adalah Latar belakang gambar Berwarna Biru, Warna coklat pada batang kayu. Warna Merah pada tulisan Batalkan!

Dokumen terkait