• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional

Definisi oprasional adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan dalam penelitian yang dapat diamati atau dioprasionalkan. Sehubungan dalam peryataan tersebut, maka pada penelitian tidak membicarakan hubungan antara variabel x dan y. Penelitian ini difokuskan kepada motif pembaca majalah Maxim, sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan tipe analisis deskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan motif pembaca tersebut.

Dalam hal ini motif dioprasionalkan sebagai penggerak alasan – alasan atau dorongan- dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Motif timbul karena adanya kebutuhan. Motif tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan (needs) seseorang atau melakukan sesuatu, sedikit banyaknya ada kebutuhan dari dalam dirinya dan berusaha untuk mencapainya.

3.1.2 Motif

Motif adalah dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan pilihannya dari berbagai perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan definisi subyektif motif merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak,

berprilaku dan bertindak atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan ataupun kepuasa.

Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut Blummer dalam Rachmat (2001:66), dimana motif tersebut meliputi :

1. Motif Kognitif

Kebutuhan individu dalam menggunakan media massa untuk mendapatkan informasi tentang lingkungan terdekat. Pembaca dalam membaca majalah Maxim diasumsikan mempunyai tujuan mencari hal-hal baru antara lain: a. Ingin mengetahui informasi terbaru tentang model – model yang dimuat

dimajalah MAXIM.

b. Ingin mengetahui informasi terbaru tentang isi artikel – artikel model wanita yang dimuat oleh majalah MAXIM.

c. Ingin melihat gambar dari model – model yang dimuat di majalah MAXIM.

d. Suka dengan kalimat atau kata – kata yang ditulis pada artikel yang mengulas tentang wanita.

e. Ingin mengetahui informasi tentang bagaimana menyenangkan pasangan saya dalam hal sex.

f. Ingin mengetahui informasi artikel yang mengulas tentang sex yang dimuat oleh majalah MAXIM.

g. Ingin mengetahui informasi tentang tanggapan – tanggapan kaum wanita dari para model yang dimuat oleh majalah MAXIM tentang kaum laki – laki yang disukai.

h. Suka membaca majalah MAXIM karena model – model yang dimuat selalu berani dalam berpose atau berpakaian.

2. Motif Identitas Personal

Kebutuhan individu dalam menggunkan media massa untuk memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan/situasi khalayak sendiri. Dalam hal ini berkaitan dengan keinginan untuk mengikuti keadaan di sekitarnya, antara lain:

a.Agar dapat menambah kepercayaan diri setelah membaca majalah Maxim. b.Agar dapat membentuk kepribadian pemaca majalah Maxim.

c.Agar dapat menambah wawasan informasi sex setelah membaca majalah Maxim.

d.Agar dapat menambah wawasan informasi kesehatan pria setelah membaca majalah Maxim.

e.Menambah wawasan tentang hal – hal yang berkaitan tentang wanita. f. Agar mendapat inspirasi untuk melakukan sesuatu setelah membaca

Maxim. 3. Motif Diversi

Kebutuhan individu dalam menggunakan media massa untuk mencari hiburan antara lain:

a. Membaca majalah Maxim ingin menghibur diri sendiri.

b. Membaca majalah Maxim untuk melepaskan diri dari kejenuhan. c. Membaca majalah Maxim untuk mengisi waktu luang.

Indikator untuk motif pembaca majalah Maxim dapat di tunjukkan melalui total skor dari seluruh jawaban responden atas pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuisioner, sehingga untuk mempermudah dapat diuraikan sebagai berikut :

STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1

TS (Tidak Setuju) diberi skor 2

S (Setuju) diberi skor 3

SS (Sangat Setuju) diberi skor 4

Motif masyarakat Surabaya dalam membaca majalah Maxim digolongkan menjadi tiga tingkat yaitu rendah,sedang dan tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang dan tinggi menggunakan rumus :

Range (R) = Skor jawaban tertinggi – skor jawaban terendah J enjang interval/yang diinginkan

Keterangan

Range : Batas dari semua tingkat

Skor tinggi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan Skor terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan Jenjang interval : 3 (diperoleh dari motif yang memiliki 3 jenis).

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui motif pelanggan dalam membaca majalah Maxim, untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pada motif Kognitif terdapat 8 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim akan mencari informasi mengenai isi dari majalah Maxim yang berkaitan tentang gambar yang ditampilkan, informasi dan artikel yang diulas mengenai para model dan informasi yang berkaitan tentang sex yang terdapat pada isi dari majalah Maxim, maka : Motif Kognitif = (8 x 3) – (8 x 1) = 24 – 8 = 16 = 5,3 = 5 3 3 3 Rendah = 5 - 10 Sedang = 11 - 15 Tinggi = 16 - 20

2. Pada motif Identitas Personal terdapat 6 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim karena ingin menambah rasa percaya diri dan ingin menambah wawasan dan ingin menemukan trend terbaru yang sesuai dengan selera pembaca, maka :

Motif Identitas Personal = ( 6 x 4 ) – (6 x 1 ) = 24 – 6 = 18 = 6 3 3 3 Rendah = 6 - 12

Sedang = 13 - 18 Tinggi = 19 - 24

3. Pada motif diversi terdapat 3 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim untuk mencari hiburan, hanya mengisi waktu luang atau untuk menghilangkan kejenuhan pembaca, maka :

Motif Diversi = ( 3 x 3 ) – ( 3 x 1 ) = 9 – 3 = 6 = 2 3 3 3

Rendah = 2 - 4 Sedang = 5 - 6 Tinggi = 7 - 8

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Menurut Herinaldi (2005), “populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek atau individu yang sedang di kaji.” Populasi dalam penelitian ini adalah pembaca Majalah Maxim yang bertempat tinggal di Surabaya, khalayak sasaran dalam penelitian ini dilakukan pada responden pria yang berusia 21 - 45 tahun, dengan alasan karena usia inilah seseorang individu / seseorang pria dewasa khususnya memiliki rasa keingintahuan akan informasi yang ada pada majalah tersebut, sehingga mendorong seseorang untuk bersikap bahkan berperilaku yang bertujuan untuk mendapatkan kebutuhan akan informasi yang didapat dan juga menambah pengetahuan seseorang. Jumlah populasi peneliti dapatkan dari melakukan survey ke beberapa kios majalah yang menjual majalah MAXIM yaitu 121 orang.

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Menutut Harinaldi (2005) “sampel adalah sebagian, atau subset (himpunana bagian), dari suatu populasi. Populasi dapat berisi data yang besar sekali jumlahnya, yang mengakibatkan tidak mungkin atau sulit dilakukan pengkajian terhadap seluruh data tersebut, sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampelnya saja.”

Teknik yang digunakan adalah non probablity sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel yang bersifat subyektif, dalam hal ini probalitas pemilihan elemen-elemen populasi tidak dapat ditentukan, hal ini disebabkan setiap elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.” Sedangkan jenis pengambilan sampel adalah accidental sampling, yaitu pengambilan sampel karena dengan kebetulan atau tidak senganja seseorang yang menurut peneliti layak menjadi responden ada di situ atau kebetulan mengenal orang tersebut. Adapun pertimbangannya adalah responden yang berlangganan majalah Maxim di wilayah Surabaya, pria dewasa berusia 21 - 45 tahun yang mendapatkan kepuasan secara informasi, identitas personal dan hiburan yang didapat dalam majalah Maxim.

Untuk mentukan jumlah sampel yang digunakan rumus menurut Solvin, adalah sebagai berikut :

2 1 Ne N n + =

Keterangan :

n : jumlah sampel yang dicari N : Jumlah populasi

e2 : tingkat kesalahan (error) dalam pengambilan sampel

Maka dapat diketahui jumlah sampel dengan tidak diketahuinya jumlah polulasi yaitu : n = 121 = _____121_____ = ___121___ 1 + Ne2 1 + 100(0,05)2 1 + 0.25 = 121 = 96,8 (dibulatkan 97) Sampel 1,25 3.3 Sumber Data a. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul dan sumber data (Wibisono,2003). Misalnya konsumen (pembaca) majalah Maxim yang pernah membaca Majalah Maxim di wilayah surabaya di jadikan responden penelitian.

2 1 Ne N n + =

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data tersebut telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya (Wibisono,2003).

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode survey dengan tipe analisis deskritif yaitu dengan membagikan kuesioner yang berisikan peryataan yang telah disusun secara sistematis. Tujuan dari metode ini adalah “untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas penjelasan permasalahan yang timbul” (Umar,2002).

Penelitian ini menjelaskan variabel-variabel tanpa mencari korelasi satu sama lainnya. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk mendeskripsikan motif pembaca dalam membaca majalah Maxim. Pengolahan data dari kuesioner terdiri dari : mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut ke dalam tabel frekuensi berdasarkan kategori yang telah ditentukan secara kuantitatif dengan menggunkan rumus :

P= F x 100% N Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi Responden N : Jumlah Responden

Dengan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti yaitu presentase dari hasil perolehan data kemudian dimasukkan ke dalam kategori tertentu.

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional

Definisi oprasional adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan dalam penelitian yang dapat diamati atau dioprasionalkan. Sehubungan dalam peryataan tersebut, maka pada penelitian tidak membicarakan hubungan antara variabel x dan y. Penelitian ini difokuskan kepada motif pembaca majalah Maxim, sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan tipe analisis deskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan motif pembaca tersebut.

Dalam hal ini motif dioprasionalkan sebagai penggerak alasan – alasan atau dorongan- dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Motif timbul karena adanya kebutuhan. Motif tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan (needs) seseorang atau melakukan sesuatu, sedikit banyaknya ada kebutuhan dari dalam dirinya dan berusaha untuk mencapainya.

3.1.2 Motif

Motif adalah dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan pilihannya dari berbagai perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan definisi subyektif motif merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak, berprilaku dan bertindak atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat

pada diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan ataupun kepuasa.

Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut Blummer dalam Rachmat (2001:66), dimana motif tersebut meliputi :

1. Motif Kognitif

Kebutuhan individu dalam menggunakan media massa untuk mendapatkan informasi tentang lingkungan terdekat. Pembaca dalam membaca majalah Maxim diasumsikan mempunyai tujuan mencari hal-hal baru antara lain: a. Ingin mengetahui informasi terbaru tentang model – model yang dimuat

dimajalah MAXIM.

b. Ingin mengetahui informasi terbaru tentang isi artikel – artikel model wanita yang dimuat oleh majalah MAXIM.

c. Ingin melihat gambar dari model – model yang dimuat di majalah MAXIM.

d. Suka dengan kalimat atau kata – kata yang ditulis pada artikel yang mengulas tentang wanita.

e. Ingin mengetahui informasi tentang bagaimana menyenangkan pasangan saya dalam hal sex.

f. Ingin mengetahui informasi artikel yang mengulas tentang sex yang dimuat oleh majalah MAXIM.

g. Ingin mengetahui informasi tentang tanggapan – tanggapan kaum wanita dari para model yang dimuat oleh majalah MAXIM tentang kaum laki – laki yang disukai.

h. Suka membaca majalah MAXIM karena model – model yang dimuat selalu berani dalam berpose atau berpakaian.

2. Motif Identitas Personal

Kebutuhan individu dalam menggunkan media massa untuk memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan/situasi khalayak sendiri. Dalam hal ini berkaitan dengan keinginan untuk mengikuti keadaan di sekitarnya, antara lain:

a. Agar dapat menambah kepercayaan diri setelah membaca majalah Maxim.

b. Agar dapat membentuk kepribadian pemaca majalah Maxim.

c. Agar dapat menambah wawasan informasi sex setelah membaca majalah Maxim.

d. Agar dapat menambah wawasan informasi kesehatan pria setelah membaca majalah Maxim.

e. Menambah wawasan tentang hal – hal yang berkaitan tentang wanita. f. Agar mendapat inspirasi untuk melakukan sesuatu setelah membaca

Maxim. 3. Motif Diversi

Kebutuhan individu dalam menggunakan media massa untuk mencari hiburan antara lain:

a. Membaca majalah Maxim ingin menghibur diri sendiri.

b. Membaca majalah Maxim untuk melepaskan diri dari kejenuhan. c. Membaca majalah Maxim untuk mengisi waktu luang.

Indikator untuk motif pembaca majalah Maxim dapat di tunjukkan melalui total skor dari seluruh jawaban responden atas pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuisioner, sehingga untuk mempermudah dapat diuraikan sebagai berikut :

STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1

TS (Tidak Setuju) diberi skor 2

S (Setuju) diberi skor 3

SS (Sangat Setuju) diberi skor 4

Motif masyarakat Surabaya dalam membaca majalah Maxim digolongkan menjadi tiga tingkat yaitu rendah,sedang dan tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang dan tinggi menggunakan rumus :

Range (R) = Skor jawaban tertinggi – skor jawaban terendah J enjang interval/yang diinginkan

Keterangan

Range : Batas dari semua tingkat

Skor tinggi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan Skor terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan Jenjang interval : 3 (diperoleh dari motif yang memiliki 3 jenis).

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui motif pelanggan dalam membaca majalah Maxim, untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pada motif Kognitif terdapat 8 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim akan mencari informasi mengenai isi dari majalah Maxim yang berkaitan tentang gambar yang ditampilkan, informasi dan artikel yang diulas mengenai para model dan informasi yang berkaitan tentang sex yang terdapat pada isi dari majalah Maxim, maka : Motif Kognitif = (8 x 3) – (8 x 1) = 24 – 8 = 16 = 5,3 = 5 3 3 3 Rendah = 5 - 10 Sedang = 11 - 15 Tinggi = 16 - 20

2. Pada motif Identitas Personal terdapat 6 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim karena ingin menambah rasa percaya diri dan ingin menambah wawasan dan ingin menemukan trend terbaru yang sesuai dengan selera pembaca, maka : Motif Identitas Personal = ( 6 x 4 ) – (6 x 1 ) = 24 – 6 = 18 = 6 3 3 3 Rendah = 6 - 12

Sedang = 13 - 18 Tinggi = 19 - 24

3. Pada motif diversi terdapat 3 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim untuk mencari hiburan, hanya mengisi waktu luang atau untuk menghilangkan kejenuhan pembaca, maka : Motif Diversi = ( 3 x 3 ) – ( 3 x 1 ) = 9 – 3 = 6 = 2

3 3 3 Rendah = 2 - 4

Sedang = 5 - 6 Tinggi = 7 - 8

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Menurut Herinaldi (2005), “populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek atau individu yang sedang di kaji.” Populasi dalam penelitian ini adalah pembaca Majalah Maxim yang bertempat tinggal di Surabaya, khalayak sasaran dalam penelitian ini dilakukan pada responden pria yang berusia 21 - 45 tahun, dengan alasan karena usia inilah seseorang individu / seseorang pria dewasa khususnya memiliki rasa keingintahuan akan informasi yang ada pada majalah tersebut, sehingga mendorong seseorang untuk bersikap bahkan berperilaku yang bertujuan untuk mendapatkan kebutuhan akan informasi yang didapat dan juga menambah pengetahuan seseorang. Jumlah populasi peneliti dapatkan dari melakukan survey ke beberapa kios majalah yang menjual majalah MAXIM yaitu 121 orang.

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Menutut Harinaldi (2005) “sampel adalah sebagian, atau subset (himpunana bagian), dari suatu populasi. Populasi dapat berisi data yang besar

sekali jumlahnya, yang mengakibatkan tidak mungkin atau sulit dilakukan pengkajian terhadap seluruh data tersebut, sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampelnya saja.”

Teknik yang digunakan adalah non probablity sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel yang bersifat subyektif, dalam hal ini probalitas pemilihan elemen-elemen populasi tidak dapat ditentukan, hal ini disebabkan setiap elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.” Sedangkan jenis pengambilan sampel adalah accidental sampling, yaitu pengambilan sampel karena dengan kebetulan atau tidak senganja seseorang yang menurut peneliti layak menjadi responden ada di situ atau kebetulan mengenal orang tersebut. Adapun pertimbangannya adalah responden yang berlangganan majalah Maxim di wilayah Surabaya, pria dewasa berusia 21 - 45 tahun yang mendapatkan kepuasan secara informasi, identitas personal dan hiburan yang didapat dalam majalah Maxim.

Untuk mentukan jumlah sampel yang digunakan rumus menurut Solvin, adalah sebagai berikut :

Keterangan :

n : jumlah sampel yang dicari N : Jumlah populasi

e2 : tingkat kesalahan (error) dalam pengambilan sampel

Maka dapat diketahui jumlah sampel dengan tidak diketahuinya jumlah polulasi yaitu : 2 1 Ne N n + = 2 1 Ne N n + =

n = 121 = _____121_____ = ___121___ 1 + Ne2 1 + 100(0,05)2 1 + 0.25 = 121 = 96,8 (dibulatkan 97) Sampel 1,25 3.3 Sumber Data a. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul dan sumber data (Wibisono,2003). Misalnya konsumen (pembaca) majalah Maxim yang pernah membaca Majalah Maxim di wilayah surabaya di jadikan responden penelitian.

b. Data Sekunder

Data skunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data tersebut telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya (Wibisono,2003).

3.4Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode survey dengan tipe analisis deskritif yaitu dengan membagikan kuesioner yang berisikan peryataan yang telah disusun secara sistematis. Tujuan dari metode ini adalah “untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas penjelasan permasalahan yang timbul” (Umar,2002).

Penelitian ini menjelaskan variabel-variabel tanpa mencari korelasi satu sama lainnya. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk mendeskripsikan motif pembaca dalam membaca majalah Maxim.

Pengolahan data dari kuesioner terdiri dari : mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut ke dalam tabel frekuensi berdasarkan kategori yang telah ditentukan secara kuantitatif dengan menggunkan rumus :

P= F x 100% N Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi Responden N : Jumlah Responden

Dengan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti yaitu presentase dari hasil perolehan data kemudian dimasukkan ke dalam kategori tertentu.

Dokumen terkait