• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF PRIA SURABAYA DALAM MEMBACA MAJALAH MAXIM (Studi Deskriptif tentang Motif Pria dalam Membaca Majalah MAXIM di Wilayah Surabaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIF PRIA SURABAYA DALAM MEMBACA MAJALAH MAXIM (Studi Deskriptif tentang Motif Pria dalam Membaca Majalah MAXIM di Wilayah Surabaya)."

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

Majalah MAXIM di Wilayah Sur abaya)

SKRIPSI

Oleh :

HERLY NUR NPM. 0843 010 129

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSUTAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

Oleh : HERLY NUR NPM. 0843 010 129

Telah di pertahankan dan deterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Sosial dan Ilmu politik Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur Pada Tanggal 13 Desember 2012

PEMBIMBING TIM PENGUJI

1. Ketua

Drs.Saifuddin Zuhri,M.Si Juwito,S.Sos.M.Si

NPT. 3 700694 0035 1 NPT.3 6704 9500 361

2. Sekertaris

Drs.Saifuddin Zuhri,M.Si NPT. 3 700694 0035 1

3. Anggota

Z.Abidin Achmad,S.Sos.M.Si.M.Ed NPTY. 373 039 901 701

Mengetahui DEKAN

(3)

(Studi Deskr iptif tentang Motif Pria dalam Membaca Majalah MAXIM di Wilayah Sur abaya)

Nama Mahasiswa : Herly Nur

NPM : NPM. 0843 010 129

Program Studi : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah disetujui untuk mengikuti ujian Lisan/Skripsi

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Z.Abidin Achmad,S.Sos.M.Si.M.Ed NPTY. 373 039 901 701

Mengetahui DEKAN

(4)

Alhamdullilahirobbil `Alamiin, sujud syukur pada Allah SWT yang tiada

hentinya memberikan rahmat, hidayah dan barokahnya sehingga penulis mempunyai kekuatan menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penelitian ini, penulis mendapat pengalaman yang luar biasa. Pengalaman yang mampu menjadi pelajaran yang sesuai dengan Ilmu Komunikasi yang menjadi studi kuliah penulis. Dalam pelaksanaan penelitian, penulis diberi kesempatan untuk mencari informasi seakurat dan sedetail mungkin, serta menganalisanya untuk dijadikan penelitian.

Keberhasilan dalam penelitian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan bapak Zainal Abidin Achmad S.sos.,M.Si.M.Ed selaku pembimbing utama dan ketua Jurusan Ilmu Komunikasi bapak Juwito, S.Sos.M.si. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran" Jawa Timur.

2. Bapak Syafruddin Zuhfri, S.Sos, M.Si selaku sekretaris program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN "Veteran" Jawa Timur.

(5)

baik moril maupun materiil.

5. Untuk Riski Fierna yang telah mensupport menyelesaikan skripsi ini. 6. Untuk Norma Rachmawati yang telah membantu dan memberi masukan

dalam mengerjakan skripsi ini.

7. Untuk teman-teman ilmu komunikasi UPN veteran Jawa Timur khususnya angkatan 2008 yaitu Ferza, Karsa, Agung, Tino, Fajar, Riski

8. Untuk teman-teman rumah kontrakan Bendul Merisi Selatan yang selalu mensupport.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat serta karunia-nya atas jasa jasa yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, penulis dengan sanang hati menerima kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Surabaya, 3 Desember 2012

(6)

KATA PENGANTAR ... iii 2.1. Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa ... 9

2.2. Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa ... 10

2.3. Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa ... 12

2.4. Pengertian Motif ... 13

2.5. Teori Uses and Gratifications ... 15

2.6. Pembaca Majalah Sebagai Khalayak Aktif Media Massa ... 19

2.7. Kerangka Berpikir ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 26

(7)

4.1.1. Sejarah Perkembangan Majalah MAXIM ... 36

4.1.2. Rubrik-Rubrik Majalah MAXIM ... 38

4.1.3. Gambaran Umum Masyarakat (Responden) terhadap Majalah MAXIM ... 40

4.2. Analisis Dan Penyajian Data ... 41

4.2.1. Karakteristik Responden ... 42

4.2.2. Motif Responden dalam membaca majalah MAXIM ... 47

4.2.2.1. Motif Kognitif ... 48

4.2.2.2. Motif Identitas Personal ... 57

4.2.2.3. Motif Diversi ... 64

4.3. Pembahasan ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 70

5.2. Saran ... 71

(8)

Herly Nur. Motif Pria Surabaya Dalam Membaca Majalah MAXIM (Studi Deskriptif Motif Pria Dalam Membaca Majalah MAXIM)

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana motif masyarakat Surabaya membaca majalah MAXIM. Majalah MAXIM merupakan majalah pria dewasa yang 60% dari isinya adalah tentang wanita dan sex ada pula tentang kesehatan pria dan artikel – artikel yang mengulas tentang model yang mengulas tentang sex serta foto – foto dari model atau artist ternama yang memakai pakaian minim dan pose yang berani. Dari penelitian ini dapat diketahui bagaimana motif pria Surabaya dengan indikator tinggi, sedang, dan rendah terhadap Majalah MAXIM.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah model uses and

gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah

bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak, pengklasifikasian motif digunakan katagori motif Blumler yaitu : Motif Cognitif (kebutuhan akan informasi) Motif Diversi (hiburan), Motif Identitas Personal (Personal Identity)

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah Pria Surabaya yang pernah membaca majalah MAXIM dengan batasan usia responden adalah 21 – 45 tahun. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik Eksidental sampling yaitu mengambil jawaban dari siapa saja orang yang dijumpai dan telah ditentukan klasifikasinya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari ketiga motif yaitu motif kognitif, motif identitas personal dan motif diversi responden membaca majalah MAXIM, pada motif kognitif dan difersi mempunyai prosentase yang tinggi, sedangkan pada motif identitas personal mempunyai prosentase yang sedang. Hasil ini mempunyai relevansi bahwa majalah MAXIM bertemakan lifestyle pria dewasa metropolitan dan isi dari majalah yang mencakup dari beragam informasi yang dibutuhkan oleh pria dewasa.

(9)

Herly Nur. Surabaya’s Society Motives to Read MAXIM Magazine (Descriptive Study on Surabaya’s Society Motives to Read MAXIM Magazine) Objectives of this research are to know how about Surabaya’s society motives to reading MAXIM magazine. MAXIM magazine is an adult magazine that 60% of its contents are about women and sex, as well as about men healthy and articles that exploring about models who exploring about sex and photos of well-known models or artists that wear minimized cloth and fearless pose. From this research, it can be known about how Surabaya’s society motives with the indicator of high, medium, and low to MAXIM Magazine.

The theory that used in this research is uses and gratifications model shows that being major problems is not on how media was changed attitudes and behaviors of society, but how media can meet individual and social needs of society. Motives classifications are used on Blumler’s motives category, i.e.:

Cognitive motive (needs of information), Diversion motive (pleasure), and Personal Identity motive.

Research method that used was quantitatively descriptive. The populations of this research are Surabaya’s society that has been read the MAXIM magazine with age limitation of respondent are 21 to 45 years old. Sampling technique in this research is accidental sampling technique, which is taking answer of who else the people that met by researchers and had been established their classification.

The results of this research show that of the third motives that is cognitive motive, personal identity motive, and diversion motive of respondent that reading MAXIM Magazine, in cognitive motive and diversion motive are have high percentage, while in personal identity motive was have medium percentage. This results have relevance that MAXIM magazine which has theme of metropolitan adult men lifestyle and the content of magazine consist of various information that needed by adult men.

(10)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu kebutuhan yang cukup penting bagi masyarakat adalah

kebutuhan akan informasi. Pada umumnya masyarakat selalu mencari informasi

yang dianggap perlu untuk mereka ketahui. Masyarakat dapat mengikuti

peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitarnya maupun ditempat lain melalui

informasi yang diperolehnya. Melalui informasi masyarakat dapat memperluas

pandangan dan wawasan, serta dapat meningkatkan kedudukan dan peranannya

dalam strata sosial masyarakat. Peristiwa-peristiwa atau informasi yang terjadi

disekitarnya tersebut dapat diketahui melalui media massa seperti media cetak.

Kehidupan media cetak juga ditentukan oleh kondisi dimana media cetak tersebut

muncul, yakni adanya sistem politik, sistem kekuasaan, serta kultur kekuasaan.

Dari sisi lain sesuai sifat media yang selalu kenyal dan dinamis, media cetak di

Indonesia berkembang dengan segala isinya. Selain mengikuti periodik terbitnya

setiap pagi atau petang, sebagai media harian, mingguan, atau bulanan dan

sesekali menerbitkan edisi khusus. Pengaruh unsur khalayak dalam media cetak,

sejatinya tertuju pada pemenuhan kebutuhan dan kepentingan publik. Media cetak

melakukan kegiatan karena didorong oleh pengetahuan dan ketangkasan dalam

mencapai psikologi pembaca.

Usaha media cetak untuk mempertahankan dan menjaring pembaca

(11)

teralokasi ke spesifikasi kelompok publik tertentu. Khalayak media cetak

mempunyai banyak keragaman jenis dan karakteristik, karena media cetak, kini

sudah demikian penting bagi hidup bermasyarakat. Maka kerap yang dimaksud

khalayak media adalah menyangkut suatu populasi yang luas, namun kini

khalayak massa itu berpilah kedalam penggolongan khalayak tertentu (a

specialized audience). Hal ini mengakibatkan perlunya membedakan antara

khalayak dari sebuah media massa dengan khalayak berita dari sebuah media

khusus sifat penerbitannya. (Santana,2005:211)

Media massa cetak memiliki keunggulan dalam hal informasi yang

disajikan, salah satunya bentuk tulisan yang dapat mudah dipahami karena dapat

dibaca berulang-ulang sehingga berita atau pesan yang disampaikan dapat

dimengerti, selain informasi yang dikemas dalam bentuk tulisan juga sangat

mudah didokumentasikan. Dalam hal ini media massa cetak yang diambil oleh

peneliti adalah media cetak yang berbentuk Majalah. Majalah sebenarnya adalah

terbitan bersekala yang berisi meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan

tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan menurut waktu

penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan

menurut pengkhususan isinya, dibedakan atas majalah berita, wanita, pria, remaja,

olahraga, satra, ilmu pengetahuan tertentu, hiburan, budaya dan lain-lain.

Salah satu majalah yang terbit di Indonesia adalah majalah Maxim.

Majalah Maxim adalah merk sebuah terbitan majalah khusus pria dewasa.

(12)

Maxim didistribusikan di berbagai banyak daerah baik pulau Jawa maupun di luar

pulau Jawa.

Isi dari Majalah Maxim banyak yang berkaitan dengan kebutuhan lifestyle

pria dewasa metropolis. Majalah ini berisi tentang fashion, wanita dan sex, movie,

music, IPTEK (gadget dan teknologi terbaru), sport, event, game dan beberapa

artikel yang mengulas tentang tips-tips bagi pria. Permasalahan terbesar adalah

banyak sekali masyarakat yang beranggapan bahwa Majalah Maxim ini adalah

majalah yang bertemakan majalah “sex” karena Majalah Maxim 60% nya adalah

gambar seksi dan hot, tidak hanya itu Majalah Maxim seringkali memasang foto

model-model yang seksi dan menggoda yang menjadikan wanita sebagai

objeknya. Secara spesifik Majalah Maxim di bagi menjadi beberapa rubrik antara

lain : wanita dan sex (yang mengulas tentang wanita dengan kata-kata vulgar,

dalam rubrik ini juga ditampilkan foto-foto model dengan gaya yang seksi yang

dapat membuat pembacanya menjadi berimajinasi. Tidak hanya itu rubrik ini juga

memberikan tips-tips bagi pria untuk membahagiakan pasangannya). IPTEK

(dalam rubrik IPTEK membahas tentang teknologi-teknologi terkeni seperti

digital, handphone, leptop, PC dan barang-barang baru seputar IT). Otomotif

(mengulas tentang trend-trend mobil yang baru diluncurkan atau dikeluarkan di

pasar Indonesia). Sport (mengulas tentang sepak pola, balapan dan sport lainnya).

Fashion (dalam rubrik ini segala sesuatu yang berhubungan dengn fashion terbaru

meliputi pakaian, sepatu hingga aksesoris hingga trend dalam dunia fashion)

dengan adanya rubrik ini diharapkan para pembaca mengerti tentang trand fashion

(13)

sesuai dengn karakteristik pembacanya. Health/kesehatan (erdapat beberapa iklan

yang dapat menjaga kesehatan tubuh para pria dewasa). Tidak ketinggalan,

Majalah Maxim juga memberikan review yang mengulas tentang hiburan seperti

movie, tempat wisata yang menantang untuk di kunjungi oleh para pria pencinta

treveling, game, dan food (tempat – tempat makan yang mempunyai ciri khas

baik itu dari makanan ataupun tempatnya).

Dalam hubungannya dengan penggunaan media massa termasuk majalah,

tentu saja tidak lepas dari adanya suatu kebutuhan serta dorongan yan timbul dan

berkembang dari dalam diri individu sehingga orang menggunkan majalah

sebagai sumber informasinya. Dorongan ini yang disebut motif, tujuannya adalah

untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan eksistensinya. (Effendi,

2003:45)

Motif adalah dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga penggerak lainnya

yang berasal dari dalam individu untuk melakukan sesuatu yang timbul karena

adanya kebutuhan. Adanya kebutuhan menciptakan ketegangan yang memotivasi

adanya tindakan. Banyak motif yang timbul pada masing-masing individu itu

merupakan faktor bawaan atau gabungan anatara faktor bawaan dan pengalaman

yang disebabkan oleh banyaknya kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki oleh

individu tersebut (As’ad dalam Yanti,2003:13)

Untuk mengamati seseorang tidaklah hanya dengan mengamati tindak

perbuatannya saja, tetapi juga perlu melihat atau memperhatikan hal yang

melatarbelakanginya, apa saja yang mendorongnya melakukan tindak

(14)

Dalam model Use and Gratifications dijelaskan bahwa model ini tidak

tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa

yang dilakukan orang terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif

menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sini timbul istilah Use

and Gratifications, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan (Rachmant,1999:65).

Model Use and Gratifications menunjukan bahwa yang menjadi

permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku

khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial

khalayak. Jadi, bobotnya adalah pada khalayak aktif, yang sengaja menggunakan

media untuk mencapai tujuan khusus (Effendy, 2003:289).

Secara umum beberap akebutuhan yang dapat dipenuhi oleh media massa

adalah kebutuhan akan informasi (kognitif), kebutuhan akan hiburan (diversi),

kebutuhan untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam

kehidupan atau situasi khalayak sendiri (identitas personal) (Racmat, 2001:66).

Jadi kebutuhan untuk pembaca majalah lifestyle, sebagai jawaban adanya motif

membaca majalah lifestyle.

Kenbutuhan pada setiap individu tidaklah sama. Kebutuhan yang tidak

sama ini sesuai dengan keingintahuan individu tersebut yang tumbuh sejalan

dengan tingkat perkembangannya. Dengan adanya kebutuhan tersebut, maka

peneliti akan tahu bagaimana motif yang mendasari masyarakat Surabaya dalam

membaca Majalah Maxim, dimana motif merupakan dorongan, keinginan, hasrat,

dan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri individu dalam melakukan

(15)

Peneliti memilih Majalah Maxim dikarenakan Majalah Maxim merupakan

majalah pria dewasa metropolis karna isi majalah ini banyak berkaitan tentang

lifsytle pria yang tinggal didaerah perkotaan. Dalam terbitannya Majalah Maxim,

selain berisi artikel-artikel bagi orang dewasa juga banyak menampilkan foto-foto

model yang bergaya sexy. Hal ini sesuai dengan segment pasar majalah ini yaitu

kaum pria dewasa mulai usia 21 tahun sebagai pembacanya. (sumber:

maxim.co.id)

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana

kebutuhan masyarakat Surabaya itu sendiri sehingga memunculkan motif untuk

membaca Majalah Maxim dan menghitung indikator dari ke3 motif blummer

yaitu tiinggi, sedang dan rendahnya dari setiap masing – masing motif. Hal ini

ilihat dari segi isi majalah yang hampir 60% dari majalah Maxim adalah tentang

wanita dan sex, dan dari segi harganya Rp. 39.500,00 Majalah Maxim merupakan

majalah untuk kalangan kelas atas. Apakah itu kebutuhan untuk menambah

pengetahuan baru, atau keinginan masyarakat untuk mendapat identitas sosial

dengan lingkungan sekitar, ataupun keinginan masyarakat untuk mendapat

hiburan. Namun, yang menjadi pokok permasalahan adalah apakah pesan dalam

Majalah Maxim akan memungkinkan terpenuhi dengan baik sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

Peneliti memilih masyarakat Surabaya dengan jenis kelamin pria dan

segment usia 21 – 45 tahun sebagai objek penelitian, ini disebabkan karena

pembaca dari majalah ini dikatagorikan sebagai pria dewasa. Peneliti juga

(16)

Sementara Peneliti memilih kota Surabaya sebagai cakupan penelitian,

dikarenakan Surabaya ibu kota provinsi Jawa Timur dengan tipe penduduk yang

majemuk dan heterogen. Selain itu masyarakat Surabaya juga memiliki ciri

kosmopolitan dan dekat dengan media massa.

B.rdasarkan uraian diatas pada dasarnya peneliti ingin melakukan

penelitian menitikberatkan pada motif yang mendasari individu

(pembaca/masyarakat) membaca Majalah Maxim.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Motif Masyarakat

Surabaya Dalam Membaca Majalah Maxim?

1.3. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui motif masyarakat Surabaya dalam membaca majalah Maxim?

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

a. Menerapkan teori komunikasi massa mengenai motif pembaca dalam

membaca majalah.

b. Sebagai bahan acuan serta tambahan referensi perpustakaan

(17)

2. Kegunaan Praktis

Sebagai bahan masukan bagi pihak penerbitan Majalah Maxim,

khususnya mengenai motif pelanggan dan minat baca maupun

penggunaan media cetak tersebut. Serta dapat menjadi bahan acuan bagi

penelitian selanjutnya.

3. Kegunaan Sosial

Memberikan wawasan dan cara pandang khalayak media cetak dalam

(18)

LANDASAN TEORI

2.1. Komunikasi Massa

Informasi pada era modern sekarang ini mudah di dapatkan melalui penggunaan media massa. Media massa melakukan komunikasi dengan khalayaknya dengan cara memberikan informasi yang serentak, ini dikenal media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditunjukkan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung bioskop (Effendy, 2003:79). Komunikasi massa menyebarkan informasi, gagasan, dan sikap kepad komunikan atau massa.

(19)

Hal ini membuktikan media massa mempengaruhi motif khalayak dalam mencari informasi tentang sesuatu khususnya media yang memberikan tentang

lifestyle, menyalurkan informasi bagi masyarakat dan menjangkau banyak orang.

Namun beberapa orang tidak hanya menggunakan media seperti majalah sebagai media informasi saja tetapi juga media hiburan dan pengisi waktu.

Menurut Effendy (2003,81-83), dalam komunikasi massa juga terdapat karakteristik komunikasi massa, yaitu :

1. Komunikasi massa bersifat umum, dimana komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang.

2. Komunikasi bersifat heterogen, dimana komunikannya adalah sejumlah orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama dan terbuka bagi pengaktifkan tujuan yang sama, walau demikian orang-orang yang bersangkutan tadi tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas dan tidak terorganisir.

3. Media massa menimbulkan keserempakan, dalam arti keserempakan kontrak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sam lain dalam keadaan terpisah.

4. Hubungan komunikator-komunikan bersifat nonpribadi, yaitu komunikan yang anonim dicapai oleh orang-orangyang dikenal hanya dalam perananya yang sifatnya umum sebagai komunikator.

2.2 Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa

(20)

yang berbeda wilayah mengetahui kejadian yang sama secara bersamaan. Sedangkan karakteristik komunikasi yang lainnya adalah adanya umpan balik, biasanya tertunda atau komunikasi massa yang berlangsung satu arah. Media massa bersifat umum artinya media massa untuk kepentingan umum bukan perseorangan atau kelompok. (Rachmat,2002:22-23)

Bentuk komunikasi media massa dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu komunikasi media massa cetak/pers yang meliputi surat kabar dan majalah, dan komunikasi media massa elektronik yang meliputi radio, televisi, film, dan lain-lain. Salah satu bentuk dari media massa khususnya media cetak (majalah), maka perlu sekali bagi mjalah untuk memperhatikan keheterogenan pembaca dan untuk menarik perhatian pembacanya, majalah sebagai media cetak bacaan harus memnuhi suatu fungsi untuk memberikan informasi dan jawaban rasa ingin tahu pembacanya.

(21)

bermacam-macam tulisan yang dihiasi ilustrasi maupun foto-foto. Dari segi ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Majalah Umum : majalah yang memuat karangan – karangan politik, kebudayaan, fiksi, karangan pengetahuan umum, karangan yang menghibur, gambar-gambar,

olahraga,film, seni dan lainnya.

2. Majalah khusus : ijin yang hanya memuat karangan – karangan mengenai

bidang-bidang khusus, seperti majalah wanita, majalah keluarga, majalah humor, kecantikan,

dan lain-lain.

2.3 Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa

Kebutuhan melalui media massa dipenuhi melalui surat kabar, majalah, radio, televisi dan film baik dalam isinya maupun melalui daya terpaannya (exposure) serta konteks sosial tempat dimana terpaan berlangsung.

Secara umum (Katz Gueviricht dan Haas Effendy, 1993 : 294) berkeyakinan terhadap tipologikebutuhan manusia berkaitan dengan medi yang diklasifikasikan dalam 5 kelompok :

a. Cognitive Needs : kebutuhan yang berkaitan dengan penambahan informasi, pengetahuan dan pemahaman atas lingkungan dan memuaskan dorongan keingintahuan.

b. Affective Needs : kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.

c. Personal integrative Needs , dan status individual.

(22)

e. Escapist Needs : kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.

Kebutuhan (needs) inilah yang menyebabkan timbulnya Gratifications Sought, motif yang mendorong individu melakukan aktifitas menggunakan media tertentu. Jadi yang dimaksud motif adalah dorongan yang timbul dari sejumlah kebutuhan yang ingin dicapai individu dari suatu obyek tertentu yang menimbulkan perilaku. (Rachmat,2002:216)

2.4 Pengertian Motif

Motif berasal dari kata motive yang secara obyektif merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan pilihannya dari berbagai perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan definisi subyektif motif merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak, berprilaku dan bertindak menurut tujuan (Rachmat, 2002 :23) atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan ataupun kepuasan. Sedangkan menurut Purwanto (2000:27) ada juga beberapa fungsi motif, yaitu :

a. Fungsi penggerak, mendorong seseorang untuk bertindak, untuk menentukan tujuan.

b. Fungsi menentukan arah perbuatan, teknik ke arah tujuan.

(23)

Dengan demikian fungsi timbul karena adanya kebutuhan dengan kata lain merupakan ciri dari kebutuhan. Menurut Blummer ada 3 katagori motif pengkonsumsian media secara umum yaitu :

1. Motif Kognitif, yaitu motif yang berkenaan dengan kebutuhan akan informasi, berita terbaru ataupun penambahan wawasan dan pengetahuan.

2. Motif Identitas Personal, yaitu motif yang berkenaan dengan pendetereminasian diri terhadap lingkungan sosial.

3. Motif Diversi, yaitu motif kebutuhan akan hiburan, motif yang meliputi kebutuhan akan pelepasan diri dari tekanan, kebutuhan akan pelepasan ketegangan dan emosi.

Teori motif serupa juga ditemukan oleh Dennis McQuail yang menyatakan bahwa ada 4 tipologi motif khalayak yang terangkum skema “Media Persons Interactions” berikut ini :

1. Diversion : hiburan dan sarana pelepasan ketegangan. 2. Personal Relationship : persahabatan, keguanaan sosial.

3. Personal Identity : referensi diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai. 4. Surveillance : bentuk-bentuk pencarian informasi.

Namun pada permasalahan motif pembaca Majalah Maxim ini pengaplikasikan teori Blummer lebih tepat dan sesuai dibandingkan dengan teori yang dikemukakan Purwanto maupun Dennis McQuail.

2.5 Teori Uses and Gratifications

Teori uses and gratifications digambarkan swanson sebagai a dramatic

(24)

pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Setiap khalayak dianggap aktif menggunkan media untuk mempunyai kebutuhannya. Dari hai inilah timbul istilah

Uses and Gratifications, pengguna dan poenemuan kebutuhan.

(Rachmat,2001:65)

Berkaitan dengan pendekatan use and gratifications dan khalayak yang aktif Little John menyatakan, bahwa :

“.... Pendekatan ini melihat bahwa anggota-anggota khalayak secara aktif menggunakan isi – isi media, dari pada bertindak pasif terhadap media ...”. (Little Jhon,1996:345)

Pemutusan perhatian pada khalayak telah mengubah struktur penelitian proses komunikasi. Frank Bioca dalam Little Jhon (2002:577) lebih jelas menggungkapkan 4 karakteristik khalayak aktif, yaitu :

a. Selectivity : audience yang aktif melakukan pertimbangan dan seleksi untuk menentukan media yang akan mereka gunakan.

b. Utilitarianism : yang aktif melakukan perimbangan dan seleksi untuk menentukan media yang memenuhi kebutuhan – kebutukan dan mencapai tujuan mereka.

c. Intentionality : menunjukan bahwa salah satu kegunaan media adalah memberikan kepuasan.

(25)

Untuk lebih jelasnya mengenai teori ini, menurut Blummer dan Gurrevitch merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori ini :

1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari pengguna media massa diasumsikan mempunyai tujuan,

2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengkaitkan pemasaran kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media halnya bagian dari rintangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaiman akebutuhan ini terpenuhi melalui komsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.

4. Banyak tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang yang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dalam motif pada situasi-situasi tertentu.

5. Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayaknya. (Rachmat,2002:205)

(26)

berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan sosial khalayak demi terciptanya kepuasan.

Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (utility), bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (internationality), bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (selectivity), dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu (stubborn). Karena penggunaan media khalayak salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. (Rachmat,2002:65)

Untuk lebih jelasnya, model Uses and Gratifications dibawah ini dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 1

Model “Uses and Gratifications”

Sumber ; (Rakhmant,2004:66)

Asumsi dari teori ini adalah khalayak yang aktif yang sengaja menggunakan media karena didorong oleh motif-motif tertentu untuk mencapai tujuan khusus. Pembaca dalam membaca majalah Maxim karena ingin mengetahui kebutuhannya akan informasi mengenai lifestyle, hal-hal baru yang dapat dijadikan pengetahuan. Selain itu pembaca majalah Maxim juga dapat

(27)

mengetahui kebutuhannya akan hiburan, dikarenakan majalah Maxim berisikan rubrik mengenai informasi terbaru tentang dunia fashion, wanita, sex dan lain sebagainya.

Pembaca majalah Maxim juga ingin mengetahui kebutuhannya untuk menggunakan isi media guna memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan/situasi khalayak sendiri. Misalnya, dengan membaca majalah Maxim maka para pembaca dalat saling bertukar informasi dengan teman-teman dilingkungan sekitarnya. Jadi jelaslah individu menggunakan media massa karena didorong oleh motif-motif tertentu. Artinya, individu mencari pemuasan sejumlah kebutuhan dari penggunaan media karena didorong sejumlah motif yang mempengaruhinya. Ada berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh media massa. Kita ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan hiburan, kita kesepian dan media juga dapat berfungsi sebagai sahabat. (Rakhmat, 2004:207)

2.6 Pembaca Majalah Sebagai Khalayak Aktif Media Massa

(28)

asing “accepted”, yaitu diterimannya suatu pesan yang sesuai dengan kerngka referensinya (frame of reference). Kerangka referensi tertentu menimbulkan kepentingan dan minat (interest) tertentu.

Pembaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai orang yang membaca. Pembaca majalah dapat diklasifikasikan menurut segmen-segmen demografis, ataupun secara geografis, psikografis dan dari kebijakan editoral. Dengan demikian dalam menyusun strategi komunikasi harus ditemukan rubrik mana untuk sasaran khalayak (Target Audience), dan mana untuk sasaran kelompok (Target Group). Untuk strategi komunikasi massa, komponen komunikasi (pembaca) yang massal dan kompleks itu memerlukan analisis yang seksama (Effendy,1993 : 315).

Dalam hal ini yang khalayak media massa majalah Maxim adalah pembaca majalah Maxim yaitu majalah pria dewasa usia 21-45 tahun sesuai dengan segmen yang dituju majalah Maxim. Mereka merupakan khalayak utama majalah Maxim karena majalah ini memang diterbitkan khusus bagi pria dewasa yang memiliki

lifestyle pria metropolitan. Majalah Maxim mempunyai dua sisi yaitu sisi bentuk

fisik atau tampilan dan sisi materi atau isi. Kedua sisi tersebut sangat mewakili dunia pria metropolis yang mempunyai gaya hidup.

(29)

Bentuk fisik Majalah Maxim antara lain : 1. Cover

Cover adalah bentuk ungkapan apakah model atau foto ilustrasi yang digunakan sesuai atau tidak dengan meteri Majalah Maxim, apakah tampilan cover menarik atau tidak dan sebagainya.

2. Kertas yang digunakan

Berkaitan dengan kertas yang digunakan berkenaan dengan tebal tipisnya kertas, mutu kertas, besar kecilnya ukuran kertas dan lain-lain.

3. Lay Out atau tata cetak

Lay out dinyatakan dengan pernyataan dengan mutu cetakan secara keseluruhan, kesesuaian, atara tulisan dan foto atau gambar ilustrasi yang digunakan, pemakaian kombinasi warna kertas sudah sesuai atau tidak, gaya penulis apakah menarik dan enak dibaca.

4. Lembar – lembar warna

Merupakan suatu kompetisi yang terdiri dari unsur-unsur warna ynag dapat dicerminkan sehingga ciri khas suatu penulis, untuk suatu bacaan lebih menekankan pada warna yang menyala karena warna tersebut mengandung eye catching, dengan kata lain mudah menarik perhatian pembaca untuk melihatnya.

5. Penjilidan

(30)

Materi atau isi Majalah Maxim 1. Rubrik-rubrik

Rubrik dapat dinyatakan apakah rubrik-rubrik yang ada di Majalah Maxim sudah untuk pembacanya dan apakah masih perlu ditambahkan lagi rubrik-rubrik yang ada di dalam Majalah Maxim antara lain :

a. Sex Confidential, merupakan rubrik yang mengangkat tema

seksual yang terdiri dari sub rubrik :

1. Ask Aline yaitu rubrik yang berfungsi sebagai sarana bertukar

informasi serta ajang tanya jawab antara redaksi yang diwakili oleh supermodel Indonesia Aline Tumbuan dengan para pembaca. Dirubrik ini, para pembaca bebas bertanya kepada pengasuh rubrik tentang berbagai permasalahan seksual mereka maupun permasalahan seputar hubungan percintaan mereka.

2. Ladies Confessions yaitu rubrik yang memberikan

kesempatan kepada para pembaca untuk menuliskan kisah maupun pengalaman menarik mereka seputar kegiatan seksual yang mereka alami.

3. Girl On The Sofa yaitu rubrik yang menampilkan profile dari

(31)

menampilkan pendapat para model yang dijadikan tema dalam setiap bulannya.

4. Show Your Love yaitu rubrik yang berisi tips tips untuk pria

agar dapat memuaskan pasangannya dalam hal sex.

b.Burning Question, yaitu merupakan rubrik pengetahuan yang

memberikan informasi kepada pembaca mengenai berbagai hal serta mengungkap fakta-fakta yang sangat jarang disentuh manusia seperti penemu resleting, pengertian kentut dan sebagainya.

c.True Story, merupakan rubrik yang menampilkan kisah seru dan

lucu yang dialami oleh para pembaca. Dalam rubrik ini , pembaca bebas mengirimkan berbagai pengalaman pribadi yang mereka alami dan bagi pembaca yang mengirimkan cerita terbaik akan dinobatkan sebagai story of the month.

d.Bar room jokes, merupakan rubrik yang mengankat tema seksual

dan berfungsi sebagai hiburan bagi para pembaca karena menyajikan beragam humor serta cerita-cerita lucu seputar pengalaman seksual laki-laki dan perempuan.

(32)

f. Life Style, merupakan rubrik yang mengankat gaya hidup atau kebiasaan-kebiasaan masyarakat perkotaan seperti fashion,

clubbing, shopping, serta memberikan informasi terbaru mengenai

tempat-tempat hang out, clubbing dan shopping serta berbagai

event atau kegiatan-kegiatan seputar dunia entertaiment (hiburan).

g.Iklan, Merupakan suatu pesan tentang ide, barang atau jasa yang ditawarkan dan disampaikan lewat media massa dan ditunjukan kepada sebagian atau masyarakat ilan yang ada di Majalah Maxim antara lain, yaitu Fashion, Kesehatan, IPTEK, Sport.

h.Filter (the thing 25 things metter this month), rubrik ini banyak

mengulas tentang hal-hal baru yang sedang digemari oleh pembaca seperti : Movie, dalam rubrik ini banyak sekali mengulas tentang film-film terbaru yang sedang booming dan pada rubrik ini mengulas tentang sinopsis film. Bukan hanya film yang diulas dalam rubrik ini informasi tentang Games, books, music pun dapat pembaca ketahui di rubrik ini.

2.7. Kerangka Berfikir

(33)

iklan berlingkup nasional dan dengan produk bermutu tinggi untuk mencapai sasaran menengah ke atas (Kasali,1992:109).

Pernyataan bahwa majalah adalah sebagai media massa yang mampu memenuhi sejumlah kebutuhan khalayak yang berangkat dari asumsi teori Use

and Gratifocations, dimana teori tersebut didasarkan pada setiap individu yang

memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang memunculkan motif menggunakan media massa, khususnya majalah. Dengan banyaknya jumlah majalah yang ada pada saat sekarang ini mengakibatkan adanya persaingan-persaingan di dalam isi dari setiap majalah tersebut, sehingga menimbulkan ketertarikan untuk membacanya.

Majalah dapat memenuhi dari sejumlah kebutuhan yang dimiliki khalayak melalui rubrik-rubrik yang disajikan. Menitikberatkan isi media pada apa yang diinginkan khalayak, berarti mengasumsikan khalayak menggunkan media (memilih isi) bukan merupakan kegiatan yang kebetulan atau dipengaruhi faktor eksternal, melainkan suatu perilaku yang didorong oleh motif-motif tertentu. Menurut Blummer dam Rachmat (2001:66) motif dapat timbul dan diartikan sebagai keinginan untuk menambah pengetahuan baru, keinginan untuk mencari hiburan dan keinginan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar.

(34)

Gambar 2

Kerangka Berfikir Penelitian Tentang Motif Pembaca Majalah Maxim di Surabaya

Kebutuhan -Kebutuhan kognitif -Kebutuhan afektif -Kebutuhan

integrative Personal -Kebutuhan

integrative sosial -Escapist Needs

Motif - Motif

Kognitif -Motif Identitas

Personal -Motif Hiburan

Membaca Majalah

Maxim

Analisi

(35)

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional

Definisi oprasional adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan dalam penelitian yang dapat diamati atau dioprasionalkan. Sehubungan dalam peryataan tersebut, maka pada penelitian tidak membicarakan hubungan antara variabel x dan y. Penelitian ini difokuskan kepada motif pembaca majalah Maxim, sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan tipe analisis deskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan motif pembaca tersebut.

Dalam hal ini motif dioprasionalkan sebagai penggerak alasan – alasan atau dorongan- dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Motif timbul karena adanya kebutuhan. Motif tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan (needs) seseorang atau melakukan sesuatu, sedikit banyaknya ada kebutuhan dari dalam dirinya dan berusaha untuk mencapainya.

3.1.2 Motif

(36)

berprilaku dan bertindak atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan ataupun kepuasa.

Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut Blummer dalam Rachmat (2001:66), dimana motif tersebut meliputi :

1. Motif Kognitif

Kebutuhan individu dalam menggunakan media massa untuk mendapatkan informasi tentang lingkungan terdekat. Pembaca dalam membaca majalah Maxim diasumsikan mempunyai tujuan mencari hal-hal baru antara lain: a. Ingin mengetahui informasi terbaru tentang model – model yang dimuat

dimajalah MAXIM.

b. Ingin mengetahui informasi terbaru tentang isi artikel – artikel model wanita yang dimuat oleh majalah MAXIM.

c. Ingin melihat gambar dari model – model yang dimuat di majalah MAXIM.

d. Suka dengan kalimat atau kata – kata yang ditulis pada artikel yang mengulas tentang wanita.

e. Ingin mengetahui informasi tentang bagaimana menyenangkan pasangan saya dalam hal sex.

(37)

g. Ingin mengetahui informasi tentang tanggapan – tanggapan kaum wanita dari para model yang dimuat oleh majalah MAXIM tentang kaum laki – laki yang disukai.

h. Suka membaca majalah MAXIM karena model – model yang dimuat selalu berani dalam berpose atau berpakaian.

2. Motif Identitas Personal

Kebutuhan individu dalam menggunkan media massa untuk memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan/situasi khalayak sendiri. Dalam hal ini berkaitan dengan keinginan untuk mengikuti keadaan di sekitarnya, antara lain:

a.Agar dapat menambah kepercayaan diri setelah membaca majalah Maxim. b.Agar dapat membentuk kepribadian pemaca majalah Maxim.

c.Agar dapat menambah wawasan informasi sex setelah membaca majalah Maxim.

d.Agar dapat menambah wawasan informasi kesehatan pria setelah membaca majalah Maxim.

e.Menambah wawasan tentang hal – hal yang berkaitan tentang wanita. f. Agar mendapat inspirasi untuk melakukan sesuatu setelah membaca

Maxim. 3. Motif Diversi

(38)

a. Membaca majalah Maxim ingin menghibur diri sendiri.

b. Membaca majalah Maxim untuk melepaskan diri dari kejenuhan. c. Membaca majalah Maxim untuk mengisi waktu luang.

Indikator untuk motif pembaca majalah Maxim dapat di tunjukkan melalui total skor dari seluruh jawaban responden atas pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuisioner, sehingga untuk mempermudah dapat diuraikan sebagai berikut :

STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1

TS (Tidak Setuju) diberi skor 2

S (Setuju) diberi skor 3

SS (Sangat Setuju) diberi skor 4

Motif masyarakat Surabaya dalam membaca majalah Maxim digolongkan menjadi tiga tingkat yaitu rendah,sedang dan tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang dan tinggi menggunakan rumus :

Range (R) = Skor jawaban tertinggi – skor jawaban terendah J enjang interval/yang diinginkan

Keterangan

Range : Batas dari semua tingkat

(39)

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui motif pelanggan dalam membaca majalah Maxim, untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pada motif Kognitif terdapat 8 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim akan mencari informasi mengenai isi dari majalah Maxim yang berkaitan tentang gambar yang ditampilkan, informasi dan artikel yang diulas mengenai para model dan informasi yang berkaitan tentang sex yang terdapat pada isi dari majalah Maxim, maka :

Motif Kognitif = (8 x 3) – (8 x 1) = 24 – 8 = 16 = 5,3 = 5 3 3 3

Rendah = 5 - 10 Sedang = 11 - 15 Tinggi = 16 - 20

2. Pada motif Identitas Personal terdapat 6 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim karena ingin menambah rasa percaya diri dan ingin menambah wawasan dan ingin menemukan trend terbaru yang sesuai dengan selera pembaca, maka :

Motif Identitas Personal = ( 6 x 4 ) – (6 x 1 ) = 24 – 6 = 18 = 6 3 3 3 Rendah = 6 - 12

(40)

3. Pada motif diversi terdapat 3 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim untuk mencari hiburan, hanya mengisi waktu luang atau untuk menghilangkan kejenuhan pembaca, maka :

Motif Diversi = ( 3 x 3 ) – ( 3 x 1 ) = 9 – 3 = 6 = 2 3 3 3

Rendah = 2 - 4 Sedang = 5 - 6 Tinggi = 7 - 8

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

(41)

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Menutut Harinaldi (2005) “sampel adalah sebagian, atau subset (himpunana bagian), dari suatu populasi. Populasi dapat berisi data yang besar sekali jumlahnya, yang mengakibatkan tidak mungkin atau sulit dilakukan pengkajian terhadap seluruh data tersebut, sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampelnya saja.”

Teknik yang digunakan adalah non probablity sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel yang bersifat subyektif, dalam hal ini probalitas pemilihan elemen-elemen populasi tidak dapat ditentukan, hal ini disebabkan setiap elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.” Sedangkan jenis pengambilan sampel adalah accidental sampling, yaitu pengambilan sampel karena dengan kebetulan atau tidak senganja seseorang yang menurut peneliti layak menjadi responden ada di situ atau kebetulan mengenal orang tersebut. Adapun pertimbangannya adalah responden yang berlangganan majalah Maxim di wilayah Surabaya, pria dewasa berusia 21 - 45 tahun yang mendapatkan kepuasan secara informasi, identitas personal dan hiburan yang didapat dalam majalah Maxim.

(42)

Keterangan :

n : jumlah sampel yang dicari N : Jumlah populasi

e2 : tingkat kesalahan (error) dalam pengambilan sampel

Maka dapat diketahui jumlah sampel dengan tidak diketahuinya jumlah polulasi yaitu :

n = 121 = _____121_____ = ___121___ 1 + Ne2 1 + 100(0,05)2 1 + 0.25

= 121 = 96,8 (dibulatkan 97) Sampel 1,25

3.3 Sumber Data a. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul dan sumber data (Wibisono,2003). Misalnya konsumen (pembaca) majalah Maxim yang pernah membaca Majalah Maxim di wilayah surabaya di jadikan responden penelitian.

2 1 Ne

N n

(43)

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data tersebut telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya (Wibisono,2003).

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode survey dengan tipe analisis deskritif yaitu dengan membagikan kuesioner yang berisikan peryataan yang telah disusun secara sistematis. Tujuan dari metode ini adalah “untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas penjelasan permasalahan yang timbul” (Umar,2002).

Penelitian ini menjelaskan variabel-variabel tanpa mencari korelasi satu sama lainnya. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk mendeskripsikan motif pembaca dalam membaca majalah Maxim. Pengolahan data dari kuesioner terdiri dari : mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut ke dalam tabel frekuensi berdasarkan kategori yang telah ditentukan secara kuantitatif dengan menggunkan rumus :

P= F x 100% N

Keterangan : P : Presentase

(44)
(45)

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional

Definisi oprasional adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan dalam penelitian yang dapat diamati atau dioprasionalkan. Sehubungan dalam peryataan tersebut, maka pada penelitian tidak membicarakan hubungan antara variabel x dan y. Penelitian ini difokuskan kepada motif pembaca majalah Maxim, sehingga penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan tipe analisis deskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan motif pembaca tersebut.

Dalam hal ini motif dioprasionalkan sebagai penggerak alasan – alasan atau dorongan- dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Motif timbul karena adanya kebutuhan. Motif tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan (needs) seseorang atau melakukan sesuatu, sedikit banyaknya ada kebutuhan dari dalam dirinya dan berusaha untuk mencapainya.

3.1.2 Motif

(46)

pada diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka mencapai tujuan ataupun kepuasa.

Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut Blummer dalam Rachmat (2001:66), dimana motif tersebut meliputi :

1. Motif Kognitif

Kebutuhan individu dalam menggunakan media massa untuk mendapatkan informasi tentang lingkungan terdekat. Pembaca dalam membaca majalah Maxim diasumsikan mempunyai tujuan mencari hal-hal baru antara lain: a. Ingin mengetahui informasi terbaru tentang model – model yang dimuat

dimajalah MAXIM.

b. Ingin mengetahui informasi terbaru tentang isi artikel – artikel model wanita yang dimuat oleh majalah MAXIM.

c. Ingin melihat gambar dari model – model yang dimuat di majalah MAXIM.

d. Suka dengan kalimat atau kata – kata yang ditulis pada artikel yang mengulas tentang wanita.

e. Ingin mengetahui informasi tentang bagaimana menyenangkan pasangan saya dalam hal sex.

(47)

g. Ingin mengetahui informasi tentang tanggapan – tanggapan kaum wanita dari para model yang dimuat oleh majalah MAXIM tentang kaum laki – laki yang disukai.

h. Suka membaca majalah MAXIM karena model – model yang dimuat selalu berani dalam berpose atau berpakaian.

2. Motif Identitas Personal

Kebutuhan individu dalam menggunkan media massa untuk memperkuat/menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan/situasi khalayak sendiri. Dalam hal ini berkaitan dengan keinginan untuk mengikuti keadaan di sekitarnya, antara lain:

a. Agar dapat menambah kepercayaan diri setelah membaca majalah Maxim.

b. Agar dapat membentuk kepribadian pemaca majalah Maxim.

c. Agar dapat menambah wawasan informasi sex setelah membaca majalah Maxim.

d. Agar dapat menambah wawasan informasi kesehatan pria setelah membaca majalah Maxim.

e. Menambah wawasan tentang hal – hal yang berkaitan tentang wanita. f. Agar mendapat inspirasi untuk melakukan sesuatu setelah membaca

Maxim. 3. Motif Diversi

(48)

a. Membaca majalah Maxim ingin menghibur diri sendiri.

b. Membaca majalah Maxim untuk melepaskan diri dari kejenuhan. c. Membaca majalah Maxim untuk mengisi waktu luang.

Indikator untuk motif pembaca majalah Maxim dapat di tunjukkan melalui total skor dari seluruh jawaban responden atas pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam kuisioner, sehingga untuk mempermudah dapat diuraikan sebagai berikut :

STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1

TS (Tidak Setuju) diberi skor 2

S (Setuju) diberi skor 3

SS (Sangat Setuju) diberi skor 4

Motif masyarakat Surabaya dalam membaca majalah Maxim digolongkan menjadi tiga tingkat yaitu rendah,sedang dan tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang dan tinggi menggunakan rumus :

Range (R) = Skor jawaban tertinggi – skor jawaban terendah J enjang interval/yang diinginkan

Keterangan

Range : Batas dari semua tingkat

(49)

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui motif pelanggan dalam membaca majalah Maxim, untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pada motif Kognitif terdapat 8 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim akan mencari informasi mengenai isi dari majalah Maxim yang berkaitan tentang gambar yang ditampilkan, informasi dan artikel yang diulas mengenai para model dan informasi yang berkaitan tentang sex yang terdapat pada isi dari majalah Maxim, maka :

Motif Kognitif = (8 x 3) – (8 x 1) = 24 – 8 = 16 = 5,3 = 5 3 3 3

Rendah = 5 - 10 Sedang = 11 - 15 Tinggi = 16 - 20

2. Pada motif Identitas Personal terdapat 6 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim karena ingin menambah rasa percaya diri dan ingin menambah wawasan dan ingin menemukan trend terbaru yang sesuai dengan selera pembaca, maka : Motif Identitas Personal = ( 6 x 4 ) – (6 x 1 ) = 24 – 6 = 18 = 6 3 3 3 Rendah = 6 - 12

(50)

3. Pada motif diversi terdapat 3 pertanyaan tentang responden yang membaca majalah Maxim untuk mencari hiburan, hanya mengisi waktu luang atau untuk menghilangkan kejenuhan pembaca, maka : Motif Diversi = ( 3 x 3 ) – ( 3 x 1 ) = 9 – 3 = 6 = 2

3 3 3 Rendah = 2 - 4

Sedang = 5 - 6 Tinggi = 7 - 8

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Menurut Herinaldi (2005), “populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek atau individu yang sedang di kaji.” Populasi dalam penelitian ini adalah pembaca Majalah Maxim yang bertempat tinggal di Surabaya, khalayak sasaran dalam penelitian ini dilakukan pada responden pria yang berusia 21 - 45 tahun, dengan alasan karena usia inilah seseorang individu / seseorang pria dewasa khususnya memiliki rasa keingintahuan akan informasi yang ada pada majalah tersebut, sehingga mendorong seseorang untuk bersikap bahkan berperilaku yang bertujuan untuk mendapatkan kebutuhan akan informasi yang didapat dan juga menambah pengetahuan seseorang. Jumlah populasi peneliti dapatkan dari melakukan survey ke beberapa kios majalah yang menjual majalah MAXIM yaitu 121 orang.

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

(51)

sekali jumlahnya, yang mengakibatkan tidak mungkin atau sulit dilakukan pengkajian terhadap seluruh data tersebut, sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampelnya saja.”

Teknik yang digunakan adalah non probablity sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel yang bersifat subyektif, dalam hal ini probalitas pemilihan elemen-elemen populasi tidak dapat ditentukan, hal ini disebabkan setiap elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.” Sedangkan jenis pengambilan sampel adalah accidental sampling, yaitu pengambilan sampel karena dengan kebetulan atau tidak senganja seseorang yang menurut peneliti layak menjadi responden ada di situ atau kebetulan mengenal orang tersebut. Adapun pertimbangannya adalah responden yang berlangganan majalah Maxim di wilayah Surabaya, pria dewasa berusia 21 - 45 tahun yang mendapatkan kepuasan secara informasi, identitas personal dan hiburan yang didapat dalam majalah Maxim.

Untuk mentukan jumlah sampel yang digunakan rumus menurut Solvin, adalah sebagai berikut :

Keterangan :

n : jumlah sampel yang dicari N : Jumlah populasi

e2 : tingkat kesalahan (error) dalam pengambilan sampel

(52)

n = 121 = _____121_____ = ___121___ 1 + Ne2 1 + 100(0,05)2 1 + 0.25

= 121 = 96,8 (dibulatkan 97) Sampel 1,25

3.3 Sumber Data a. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul dan sumber data (Wibisono,2003). Misalnya konsumen (pembaca) majalah Maxim yang pernah membaca Majalah Maxim di wilayah surabaya di jadikan responden penelitian.

b. Data Sekunder

Data skunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data tersebut telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya (Wibisono,2003).

3.4Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode survey dengan tipe analisis deskritif yaitu dengan membagikan kuesioner yang berisikan peryataan yang telah disusun secara sistematis. Tujuan dari metode ini adalah “untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas penjelasan permasalahan yang timbul” (Umar,2002).

(53)

Pengolahan data dari kuesioner terdiri dari : mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut ke dalam tabel frekuensi berdasarkan kategori yang telah ditentukan secara kuantitatif dengan menggunkan rumus :

P= F x 100% N

Keterangan : P : Presentase

F : Frekuensi Responden N : Jumlah Responden

(54)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM OBJ EK PENELITIAN

4.1.1 Sejar ah Perkembangan Majalah MAXIM

Majalah MAXIM adalah sebuah majalah pria dewasa yang diterbitkan di

Indonesia sejak tahun 2005. Majalah Maxim Indonesia ini terbit berdasarkan

lisensi dari Dennis Publishing Limited, United Kingdom. Isinya segala artikel

gaya hidup yang cocok untuk pria dewasa. Di pasar, majalah ini suka tak suka

bersaing dengan majalah sejinis, seperti FHM, Popular, ME, dan masih banyak

lagi.

Alamat : Jl HR Rasuna Said Kav X-O Graha Surya Internusa Lt

8/Suite 803, Kuningan TIM.

Kota : Jakarta

Kode Pos : 12950

Phone : 021 5272811 - 021 5272876 - 021 5273037

Fax : 021 5272811

Situs web : http://www.maximonline.com

Kategori majalah : Pria Dewasa

Frekuensi : Bulanan

Penerbit : PT Media Ikrar Abadi

Pertama terbit : 2005 (di Britania Raya 1995) Negara Indonesia

(asli Britania Raya)

(55)

Kemunculan MAXIM pertama kali yaitu tepatnya pada yanggal 1

September 2005 dengan cover majalah pemain film seri TV Baywatch. MAXIM

Indonesia terbit di berbagai kota antara lain Jakarta, Bandung, Semarang,

Purwokerto, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Lampung,

Palembang, Padang, Pekanbaru, Jambi, Tanjung Pinang, Pontianak, Palangkaraya,

Samarinda, Balikpapan, Ujungpandang, Manado serta Surabaya.

Susunan Redaksi Majalah MAXIM yang berkantor pusat di Jakarta adalah

sebagai berikut :

Pimpinan Redaksi : Taufik A. Wumu

Wakil Pimpinan Redaksi : Richard Sam Bera

Director : Suminarti Gobel

Editorial Director : Sari Narulita

General Manager : Putut Guritno

Chief Editor : Erry Prakasa

Senior Editor : Edwin Irvanus

Asisstant Editor : Titan G Harinda Dimas Wahyu;

Bonny Dwifriansyah

Redaktur Fitur : Arvero Iwantara dan Zaldi Muryadi

Redaktur Fashion : Alghani

Pembantu Redaktur Fasion : Jessica Indah

Reporter : William Kusumadi

Sekertari Redaksi : Mariana Purnamasari

(56)

Pembantu Desain Grafis : Seruni Nagasari Caesar

Fotografer : Hari Sebastian, Edi Tirtayuda, Hadi Cahyono,

Yuniardi Prasetyanto, Adi Nugroho

Kontributor Teks : Darren Cross, Mike Pake

Kontributor Foto : Lolah

Ilustrasi : Joni

Isi dari majalah MAXIM sendiri adalah wanita dan sex sebanyak 60%,

Iptek (gadget dan teknologi terbaru) sebanyak 10% otomotif dan sport 10%,

hiburan 7%, fashion 20% and food 3%

(http://www.pintunet.com/lihat_opini.php?pg=2007/07/28072007/61363, 27 april

2012, 14:53 pm).

4.1.2. Rubr ik – Rubr ik Majalah MAXIM

Rubrik dapat dinyatakan apakah rubrik-rubrik yang ada di Majalah

MAXIM sudah untuk pembacanya dan apakah masih perlu ditambahkan lagi

rubrik-rubrik yang ada di dalam Majalah MAXIM antara lain :

a. Sex Confidential, merupakan rubrik yang mengangkat tema seksual yang

terdiri dari sub rubrik :

1. Ask Aline yaitu rubrik yang berfungsi sebagai sarana bertukar informasi

serta ajang tanya jawab antara redaksi yang diwakili oleh supermodel

Indonesia Aline Tumbuan dengan para pembaca. Dirubrik ini, para

pembaca bebas bertanya kepada pengasuh rubrik tentang berbagai

permasalahan seksual mereka maupun permasalahan seputar hubungan

(57)

2. Ladies Confessions yaitu rubrik yang memberikan kesempatan kepada

para pembaca untuk menuliskan kisah maupun pengalaman menarik

mereka seputar kegiatan seksual yang mereka alami.

3. Girl On The Sofa yaitu rubrik yang menampilkan profile dari beberapa

gadis yang menjadi model yang diwawancarai dengan tema yang berbeda

setiap bulannya. Rubrik ini menampilkan pendapat para model yang

dijadikan tema dalam setiap bulannya.

4. Show Your Love yaitu rubrik yang berisi tips tips untuk pria agar dapat

memuaskan pasangannya dalam hal sex.

b. Burning Question, yaitu merupakan rubrik pengetahuan yang memberikan

informasi kepada pembaca mengenai berbagai hal serta mengungkap

fakta-fakta yang sangat jarang disentuh manusia seperti penemu resleting,

pengertian kentut dan sebagainya.

c. True Story, merupakan rubrik yang menampilkan kisah seru dan lucu yang

dialami oleh para pembaca. Dalam rubrik ini, pembaca bebas mengirimkan

berbagai pengalaman pribadi yang mereka alami dan bagi pembaca yang

mengirimkan cerita terbaik akan dinobatkan sebagai story of the month.

d. Bar room jokes, merupakan rubrik yang mengankat tema seksual dan

berfungsi sebagai hiburan bagi para pembaca karena menyajikan beragam

humor serta cerita-cerita lucu seputar pengalaman seksual laki-laki dan

perempuan.

e. Saran merupakan rubrik yang memberikan kesempatan kepada pembaca untuk

(58)

edisinya. Pada rubrik ini, pembaca bebas memberikan masukan apapun

kepada pembaca berkaitan dengan isi maupun penyajian majalah MAXIM.

f. Life Style, merupakan rubrik yang mengankat gaya hidup atau

kebiasaan-kebiasaan masyarakat perkotaan seperti fashion, clubbing, shopping, serta

memberikan informasi terbaru mengenai tempat-tempat hang out, clubbing

dan shopping serta berbagai event atau kegiatan-kegiatan seputar dunia

entertaiment (hiburan).

g. Iklan, Merupakan suatu pesan tentang ide, barang atau jasa yang ditawarkan

dan disampaikan lewat media massa dan ditunjukan kepada sebagian atau

masyarakat ilan yang ada di Majalah MAXIM antara lain, yaitu Fashion,

Kesehatan, IPTEK, Sport.

h. Filter (the thing 25 things metter this month), rubrik ini banyak mengulas

tentang hal-hal baru yang sedang digemari oleh pembaca seperti : Movie ,

dalam rubrik ini banyak sekali mengulas tentang film-film terbaru yang

sedang booming dan pada rubrik ini mengulas tentang sinopsis film. Bukan

hanya film yang diulas dalam rubrik ini informasi tentang Games, books,

music pun dapat pembaca ketahui di rubrik ini.

4.1.3 Gambaran Umum Masyarakat (Responden) terhadap Majalah

MAXIM

Majalah MAXIM merupakan majalah pria dewasa yang isinya banyak

ditunjukkan untuk pria (responden pria) yang umurnya 21 – 45 tahun. Selain itu

majalah MAXIM diperuntukan untuk masyarakat menengah ke atas. Majalah

(59)

sex dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan para pria umumnya yang

berumur 21-45 mempunyai keingintahuan tentang dunia pria, yang dimana semua

itu diperoleh melalui majalah MAXIM. Keingintahuan para pria akan isi terhadap

majalah MAXIM yang selama ini dianggap sebagai hal yang tabu. Ketabuan

tersebut membuat orang tidak berani mengungkapakan secara terbuka untuk

membaca majalah tersebut. Akibatnya para pria dianggap kurang memiliki

pengetahuan tentang isi majalah MAXIM. Inilah yang kemudian menjadikan

majalah MAXIM menjadi majalah yang fenomenal, kontroversial dan membuat

orang untuk mengetahui lebih banyak majalah ini.

Tujuan utama peneliti meneliti pembaca majalah MAXIM yang

respondennya adalah pria khususnya untuk mengetahui motif (keingintahuan)

akan informasi yang terdapat pada rubrik majalah MAXIM yang sebagian besar

ditujukan kepada pria dewasa metropolitan. Segmen pembaca majalah MAXIM

adalah para pria yang berumur 21 – 45 tahun (pria dewasa), dan harga yang cukup

mahal yaitu Rp. 39.900,00. konsep dari majalah MAXIM didasari dari

keingintahuan para pria terhadap isi yang sebagian besar isinya (60%) mengulas

tentang wanita saxy, sex dan gambar atau foto-foto saxy dari para model yang

dimuat oleh majalah tersebut dan itupun kebanyakan terdapat pada majalah pria.

Contoh salah satunya adalah majalah MAXIM, selain itu terdapat pula majalah

FHM, majalah Populer dan lain sebagainya.

4.2 ANALISIS DAN PENYAJ IAN DATA

Pada bab ini akan disajikan dan diuraikan temuan-temuan data yang

(60)

responden yang merupakan pembaca dari majalah MAXIM dan telah mengisi

data identitas responden antara lain usia responden, pendidikan terakhir

responden, status responden, dan pekerjaan responden. Selain itu terdapat pula

data penggunaan media massa antara lain frekuensi responden membaca.

Selanjutnya terdiri dari penyajian analisis data motif, katagorisasi masing-masing

motif dan katagorisasi motif secara umum.

4.2.1 Karakter sistik Responden

Pada tabel berikut peneliti menjelaskan Identitas responden melalui data –

data yang diperoleh berdasarkan karakteristik yaitu pembaca majalah MAXIM

yang tinggal di wilayah Surabaya dan responden pada penelitian ini ditujukan

untuk para pria (pria dewasa / sudah menikah) yang berumur 21–45 tahun dengan

jumlah sampel sebanyak 97 orang dengan menggunakan teknik Accidental

Sampling. Dari hasil penyebaran kuesioner dapat diperoleh gambaran

karakteristik responden yang meliputi tingkat usia, tingkat pendidikan, status,

tingkat pekerjaan dan lainnya yang akan dijelaskan pada tabel – tabel berikut ini :

Tabel 3

Karakteristik Responden Berdasar kan Usia N = 97

No Kategori Usia Fr ekuensi Pr osentase

1. 21 – 25 tahun 39 40%

2. 26 – 30 tahun 52 54%

3. 31 – 45 tahun 6 6%

J umlah 97 100%

(61)

Dari tabel yang tertera di atas menunjukan bahwa usia responden pada

kategori tertinggi dalam kategori usia membaca majalah MAXIM terdapat pada

usia anatara 26 - 30 tahun yakin sebanyak 52 orang atau sebesar 54%, hal ini

mejelaskan bahwa pada usia 26 -30 ini merupakan usia kedewasaan seseorang

mulai terlihat untuk memenuhi kebutuhannya dalam membaca majalah. Maka dari

kebutuhan akan informasi yang akan didapat pada majalah MAXIM tersebut

semakin tinggi dan kuat untuk mengikuti perkembangan informasi yang ada pada

majalah tersebut dan usia ini adalah usia prokdutif para pria khususnya dalam

mencari informasi tentang lawan jenisnya yaitu wanita. Pada umur 25 – 230 tahun

laki-laki umumnya sudah memiliki status perkawinan, dan pria mempunyai

dorongan untuk menambah wawasan sex pada dirinya dengan salah satu tujuan

untuk menyenangkan pasangannya. Media yang mudah didapat untuk mencari

informasi ini adalah media cetak dan yang menjadi alternatif mereka adalah

majalah MAXIM.

Sedangkan pada kategori sedang terdapat sebanyak 39 orang atau sebesar

40% terdapat pada usia 21 - 25 tahun. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada usia 21

– 25 tahun dalam hal ini disebabkan karena pada usia tersebut adalah usia dimana

setiap orang selalu memiliki rasa keingintahuan yang kuat untuk mengetahui

berbagai informasi yang berkembang saat ini banyak rubrik – rubrik yang terdapat

pada majalah MAXIM. Mereka (responden) bertanya-tanya apakah informasi

yang akan responden dapatkan setelah membaca majalah MAXIM.

Dan pada kategori terendah terdapat pada responden usia 31 - 45 tahun,

Gambar

Gambar 1 Model “Uses and Gratifications”
Kebutuhan  Gambar 2  Motif
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 6 Karakteristi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi dari penggunaan metode Historical Cost dan Current Cost dalam penyajian nilai investasi surat berharga pada

IYAH PURWOKERTO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi surfaktan terhadap tegangan permukaan dan viskositas oli mesin Enduro 4 Takproduksi

(JOGLOSEMAR, September 2012), kecelakaan yang terjadi pada suatu pekerjaan konstruksi kebanyakan disebabkan oleh tenaga kerja yang tidak berpengalaman terhadap apa

Setelah menjalani berbagai kegiatan selama kurun waktu pendampingan dengan melakukan observasi langsung ke lapangan dan wawancara dengan narasumber (Keluarga

Pandangan masyarakat umum mengenai wanita karier yang dianggap tidak sesuai kodratnya sebagai istri dan ibu bagi keluarganya serta persoalan rumah tangga yang muncul

Penelitian Terdahulu untuk hubungan antara pengaruh Kualitas Layanan terhadap kepercayaan pelanggan industri jasa yang masih berkaitan dengan Industri EDC

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara