• Tidak ada hasil yang ditemukan

Objek penelitian ini adalah RSUD Pandan Arang Boyolali yang beralamatkan di Jl. Kantil No. 14, Boyolali. Satuan pengamatan dalam penelitian adalah pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tahun 2014. Departemen dalam penelitian ini adalah Bagian Keuangan dan Akuntansi.

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Penelitian ini mendiskripsikan dan mengidentifikasi proses pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali sesuai dengan PSAK No. 45 dan PSAP.

Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu, data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung kepada Bagian Keuangan dan Akuntansi RSUD Pandan Arang Boyolali untuk memperoleh informasi tentang bentuk pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali. Data sekunder dari penelitian ini di peroleh dari Bagian Keuangan dan Akuntansi berupa dokumen pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang tahun 2014.

17 Teknik dan Langkah Analisis

Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan delapan indikator sebagaimana penelitian Hendrawan (2011). Adapun langkah-langkah menganalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

I. Identifikasi menurut Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU (PSAP)

1. Mengidentifikasi format laporan keuangan menurut PSAP

2. Mengidentifikasi format pelaporan yang digunakan RSUD Pandan Arang Boyolali

3. Mengidentifikasi pengklasifikasian aktiva dan kewajiban 4. Mengidentifikasi ekuitas

5. Mengidentifikasi informasi realisasi anggaran

6. Mengidentifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian

7. Mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pendapatan dan beban 8. Mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pemberian jasa

9. Mengidentifikasi klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas.

10. Mengevaluasi kesesuaian laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tahun 2013 terhadap PSAP

II. Identifikasi menurut PSAK No. 45

1. Mengidentifikasi format laporan keuangan menurut PSAK No. 45

2. Mengidentifikasi format pelaporan yang digunakan RSUD Pandan Arang Boyolali

3. Mengidentifikasi pengklasifikasian aktiva dan kewajiban 4. Mengidentifikasi aktiva bersih terikat atau tidak terikat 5. Mengidentifikasi perubahan kelompok aktiva bersih

6. Mengidentifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian

7. Mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pendapatan dan beban 8. Mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pemberian jasa

18

10. Mengevaluasi kesesuaian laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tahun 2013 terhadap PSAK No. 45

19 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum RSUD Pandan Arang Boyolali

Rumah Sakit Boyolali didirikan pada tanggal 1 Oktober 1961 berdasarkan pada Perda Kabupaten Boyolali No. 12/IV/DPRGR/BI 1961 tanggal 28 Maret 1961. Tanggal 12 November 1991 Rumah Sakit Boyolali diganti nama menjadi “Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali. Melalui Surat Keputusan Bupati No.900/57/2009 tanggal 26 Februari 2009 tentang Penetapan Rumah Sakit Pandan Arang sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan status penuh. Penetapan sebagai BLUD tersebut dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang merupakan pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 009-G/MENKES/SK/I/1993, Rumah Sakit Umum Pandan Arang Boyolali status klasifikasi Type C. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja, RSUD Pandan Arang Boyolali merupakan Lembaga Teknis Daerah penyelenggara pelayanan kesehatan.

Visi RSUD Pandan Arang Boyolali adalah terwujudnya sebagai pusat pelayanan dan rujukan kesehatan terbaik, ditunjang dengan pelayanan professional dan familier menjadi pilihan utama bagi masyarakat. Misi yang dirumuskan untuk mencapai visi tersebut adalah memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu kepada seluruh lapisan masyarakat melalui organisasi pembelajar (learning organization), SDM yang professional, produktif, dan berkomitmen serta manajemen mandiri, efektif, dan efisien.

RSUD Pandan Arang Boyolali menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan kesehatan, penelitian, dan pengembangan kesehatan. Sifat kegiatan tersebut berfungsi sosial dan profesional berlandaskan etika profesi dan etika bisnis dengan pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi serta menerapkan praktik bisnis yang sehat. RSUD Pandan Arang Boyolali menerapkan “Strategi Pertumbuhan” dalam menggalang dan mengarahkan seluruh sumber daya dalam

20

mencapai tujuan yang telah menjadi konsensus bersama. Pelayanan RSUD Pandan Arang Boyolali meliputi:

1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ) terdiri dari pelayanan Spesialis Penyakit Dalam, Obsgyn, Bedah, Anak, Paru, Gigi, Mata, Syaraf, THT, Kulit dan Kelamin, Jiwa, Orthopedi, dan Gastroenterologi. Selain itu juga melayani Poliklinik 24 jam.

3. Instalasi Rawat Inap berkapasitas 288 tempat tidur, meliputi kelas III, II, I, Teladan, dan Utama.

4. Instalasi Kamar Operasi. 5. Instalasi Rehabilitasi Medik. 6. Kamar Bersalin.

7. Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi. 8. ICU. 9. Pelayanan Hemodialisa. 10. Instalasi Radiologi. 11. Instalasi Laboraturium. 12. Instalasi Farmasi. 13. Instalasi Gizi.

14. Instalasi Pemulasaraan Jenazah.

15. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit. 16. Pelayanan Bank Daerah.

17. Pelayanan Ambulance. 18. Pelayanan Rekam Medik.

Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh RSUD Pandang Arang Boyolali adalah sebagai berikut:

1. Tahun 1995 meraih Pengakuan WHO tentang Rumah Sakit Sayang Bayi. 2. Tahun 2000 meraih Rumah Sakit Type C berpenampilan kerja terbaik,

Propinsi Jawa Tengah.

3. Tahun 2008 meraih Penerima penghargaan citra pelayanan prima yang diprakarsai oleh Menpan.

21

4. Tahun 2011 meraih Rumah Sakit Pandan Arang terakreditasi 16 pelayanan dan dengan Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut.

Maksud dan Tujuan

1. Tujuan umum adalah terwujudnya derajat kesehatan secara optimal setiap pasien yang dirawat di Rumah Sakit dengan pelayanan kesehatan dasar sampai dengan spesialistik/subspesialistik, secara professional, holostik, paripurna, dan terjangkau masyarakat sehingga memuaskan semua pihak.

2. Tujuan khusus yaitu memberikan pelayanan medis spesialistik dan pelayanan rujukan spesialistik yang professional, pelayanan kesehatan yang tepat waktu, tempat sarana penuh empati, penurunan angka kesakitan dan kematian di rumah sakit, meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pasien serta terjangkau masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan karyawan rumah sakit.

Susunan Pejabat Pengelola BLUD

RSUD Pandan Arang Boyolali adalah suatu Badan Layanan Umum Daerah yang merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. RSUD Pandan Arang Boyolali dipimpin oleh seorang Direktur, yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh satu Kepala Bagian dan tiga Kepala Bidang. Susunan manajemen RSUD Pandan Arang Boyolali adalah sebagai berikut:

- Direktur : dr. Siti Nur Rokhmah Hidayati

- Kepala Bagian Umum : Sumardi, S.Pd

- Kepala Bidang Pelayanan : dr. Rita Indrihastuti

- Kepala Bidang Penunjang Pelayanan : Yulius Bagus T, SIP, MT.MA - Kepala Bidang Keuangan : Djoko Hendrardjo Triatmoko, S.E

Tugas pokok Direktur adalah memimpin pelaksanaan tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang kesehatan. Tugas pokok yang dimaksud antara lain meliputi perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan, menyusun rencana program kerja, kegiatan laporan kinerja,

22

dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas rumah sakit, menyelenggarakan pelayanan medis, asuhan keperawatan dan pelayanan rujukan, membina dan melaksanakan koordinasi dengan instasi pemerintah dan lembaga lain di bidang pelayanan kesehatan, melakukan monitoring dan evaluasi, serta membina, mengawasi, dan menilai kinerja bawahan.

Kepala Bagian Umum mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan manajemen umum meliputi urusan umum, tata usaha, perlengkapan, kepegawaian, diklat, kehumas dan hukum serta penyelenggaraan kegiatan pengumpulan data dan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS).

Kepala Bidang Pelayanan mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program pelayanan medis, standar mutu profesi dan pengembangan tenaga media keperawatan, mengkoordinasikan kebutuhan dan kegiatan pelayanan medis dan penunjang serta keperawatan.

Kepala Bidang Penunjang Pelayanan mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program pelayanan pemeliharaan, sarana prasarana logistik medik dan non medik rumah sakit, serta mengkoordinasikan kebutuhan dan kegiatan penunjang pelayanan medis.

Kepala Bidang Kuangan mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi penyusunan anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit, serta melaksanakan penatausahaan keuangan, penyusunan program dan laporan, mengkoordinasikan kebutuhan dan kegiatan keuangan.

23

Struktur Organisasi RSUD Pandan Arang Boyolali

Struktur organisasi ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Pokok Lembaga Tekhnis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Boyolali seperti dibawah ini:

Bagan 1

Struktur Organisasi RSUD Pandan Arang Boyolali

Sumber: Dokumen RSUD Pandan Arang Boyolali DIREKTUR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN UMUM SUB BAGIAN TATA USAHA DAN RUMAH TANGGA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT SUB BAGIAN HUKUM, HUMAS DAN SIM BIDANG PELAYANAN BIDANG PENUNJANG PELAYANAN BIDANG KEUANGAN SEKSI PELAYANAN MEDIK DAN KEPERAWATAN SEKSI PEMELIHARAAN, SARANA DAN PRASARANA SEKSI PEMBUKUAN DAN PERBENDAHARAAN SEKSI PELAYANAN PENUNJANG MEDIK SEKSI LOGISTIK MEDIK DAN NON

MEDIK

SEKSI PERENC. ANGGARAN DAN MOBILISASI DANA

24

Pelaporan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali RSUD Pandan Arang Boyolali menerapkan PSAP pada pelaporan keuangan sejak sebelum ditetapkan menjadi BLUD sampai sekarang. Dasar penyusunan pelaporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali dengan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP). PSAP berisikan Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). Pelaporan ini dibuat untuk kepentingan konsolidasi dengan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah. Penyusunan dan penyajian atas pelaporan keuangan berdasarkan Biaya Historis (Historical Cost) dan disusun dengan Basis Kas menuju Basis Akrual (Cash Toward Accrual) yaitu mengakui aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca, sedangkan menerapkan basis kas untuk mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang disajikan dalam Laporan Relaisasi Anggaran. Pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali menggunakan mata uang rupiah penuh.

Berdasarkan pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tahun 2014, apabila dibandingkan dengan pelaporan keuangan menurut PSAP masih terdapat beberapa informasi yang tidak disajikan. Perbedaan antara pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali dengan PSAP diuraikan sebagai berikut:

25 Tabel 1

Perbandingan Pelaporan Keuangan Menurut PSAP dan Laporan Keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali

No Indikator Menurut PSAP Praktik di RSUD Pandan Arang

Boyolali Keterangan

1 Format pelaporan keuangan

Laporan Keuangan terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran

dan/atau Laporan Operasional 2. Neraca

3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan

Keuangan

Laporan Keuangan terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran

dan/atau Laporan Operasional 2. Neraca

3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan

Keuangan

Format laporan keuangan yang dibuat oleh RSUD Pandan Arang Boyolali sesuai dengan PSAP.

2 Klasifikasi aktiva dan kewajiban

Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan aset non lancar. Aset lancar meliputi: kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, biaya dibayar dimuka, dan persediaan.

Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan aset non lancar. Aset lancar meliputi: kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang pelayanan, piutang lain-lain, biaya dibayar dimuka, dan persediaan.

Klasifikasi aktiva dan kewajiban pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali sesuai dengan PSAP.

26

No Indikator Menurut PSAP Praktik di RSUD Pandan Arang

Boyolali Keterangan

Aset non lancar antara lain meliputi invetasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya.

Kewajiban diklasifikasikan menjadi dua yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Aset non lancar meliputi investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lain-lain.

Kewajiban diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.

3 Klasifikasi ekuitas

Ekuitas adalah hak residual BLU atas aset setelah dikurangi seluruh kewajiban yang dimiliki. Ekuitas BLU terdiri atas ekuitas tidak terikat, ekuitas terikat temporer, dan ekuitas terikat permanen.

Ekuitas adalah hak residual atas aset setelah dikurangi seluruh kewajiban yang dimiliki. Ekuitas dikelompokkan dalam ekuitas tidak terikat saja.

Klasifikasi ekuitas pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tidak menyajikan ekuitas terikat temporer dan ekuitas terikat permanen, karena sumber daya yang dimiliki oleh RSUD Pandan Arang Boyolali penggunaannya tidak ada pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan seperti sumbangan untuk aktivitas tertentu, investasi untuk

27

No Indikator Menurut PSAP Praktik di RSUD Pandan Arang

Boyolali Keterangan

jangka waktu tertentu, dan donasi dari pemerintah.

4 Informasi realisasi anggaran

Dalam laporan realisasi anggaran menyajikan informasi realisasi, pendapatan, belanja, pembiayaan, serta lebih/kurang pembiayaan anggaran dalam suatu periode.

Dalam laporan realisasi anggaran menyajikan informasi realisasi, pendapatan, belanja, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang anggaran dalam suatu periode.

Informasi realisasi anggaran pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali sesuai dengan PSAP.

5 Klasifikasi pendapatan dan beban,

Laporan operasional menyajikan jumlah pendapatan, biaya, keuntungan/kerugian, pos luar biasa dalam suatu periode.

Pendapatan diklasifikasikan ke dalam:

1. Pendapatan usaha dari jasa layanan

2. Hibah

Dalam laporan operasional disajikan jumlah pendapatan, biaya, keuntungan/kerugian dalam suatu periode.

Pendapatan diklasifikasikan ke dalam:

1. Pendapatan operasional dari jasa layanan

2. Hibah

Terdapat perbedaan urutan pada klasifikasi pendapatan, pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali menyajikan pendapatan APBD sebelum pendapatan APBN, sedangkan menurut PSAP menyajikan pendapatan APBN saja. Pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyoali tidak menyajikan pendapatan usaha lainnya dan pendapatan dari

28

No Indikator Menurut PSAP Praktik di RSUD Pandan Arang

Boyolali Keterangan

3. Pendapatan APBN 4. Pendapatan usaha lainnya 5. Pendapatan dari kejadian luar

biasa

Biaya diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Biaya layanan

2. Biaya umum dan administrasi 3. Biaya lainnya

4. Rugi penjualan aset non lancar 5. Biaya dari kejadian luar biasa

3. Pendapatan APBD 4. Pendapatan APBN

5. Pendapatan non operasional

Biaya diklasifikasikan ke dalam: 1. Biaya pelayanan

2. Biaya umum dan administrasi 3. Biaya non opersional

kejadian luar biasa.

Klasifikasi beban pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tidak menyajikan biaya lainnya, rugi penjualan aset non lancar, dan biaya dari kejadian luar biasa karena dimasukan dalam biaya non operasional.

6 Informasi pendapatan dan beban

Pendapatan adalah arus masuk bruto manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas BLU selama satu periode yang mengakibatkan perubahan ekuitas bersih.

Pendapatan adalah arus masuk bruto manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas BLU selama satu periode yang mengakibatkan perubahan ekuitas bersih.

Informasi pendapatan dan beban pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali sesuai dengan PSAP.

29

No Indikator Menurut PSAP Praktik di RSUD Pandan Arang

Boyolali Keterangan

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang

mengakibatkan penurunan ekuitas bersih.

Laporan operasional menyajikan jumlah pendapatan secara bruto yang mengakibatkan penambahan ekuitas bersih dan biaya

mengakibatkan penurunan ekuitas bersih.

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang

mengakibatkan penurunan ekuitas bersih.

Dalam laporan operasional menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto

7 Informasi pemberian jasa

Laporan operasional menyajikan informasi biaya yang terdiri dari:

1. Biaya layanan

Berdasarkan kegiatan operasional, biaya berasal dari:

1. Biaya operasional

Informasi pemberian jasa pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang

30

No Indikator Menurut PSAP Praktik di RSUD Pandan Arang

Boyolali Keterangan

2. Biaya umum dan administrasi 3. Biaya lainnya

a. Biaya pelayanan b. Biaya umum dan

administrasi 2. Biaya non operasional

8 Klasifikasi penerimaan dan

pengeluaran kas

Laporan arus kas menyajikan informasi arus masuk dan keluar kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas

investasi, dan aktivitas pendanaan.

Laporan arus kas terdiri dari: 1. Arus kas dari aktivitas operasi 2. Arus kas dari aktivitas

investasi

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan

Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali sesuai dengan PSAP.

31

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali dibandingkan dengan PSAP terdapat perbedaan. Pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali mengklasifikasikan ekuitas kedalam tidak terikat saja, sedangkan menurut PSAP ekuitas diklasifikasikan kedalam terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat. Pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tidak menyajikan klasifikasi ekuitas terikat permanen dan terikat tempoerer karena sumber daya yang dimiliki oleh RSUD Pandan Arang Boyolali penggunaannya tidak ada pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan oleh penyumbang atau donatur. Klasifikasi pendapatan pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali menyajikan pendapatan APBD dan pendapatan APBN, sedangkan menurut PSAP hanya menyajikan pendapatan APBN saja. Hal ini disebabkan karena RSUD Pandan Arang Boyolali adalah Satuan Kerja di Pemerintah Daerah sehingga selain mendapatkan pendapatan dari APBN juga mendapatkan pendapatan dari APBD. Klasifikasi beban pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali menggunakan pendekatan klasifikasi berdasarkan fungsional sedangkan menurut PSAP lebih terinci setiap akunnya. Pada pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tidak menyajikan biaya lainnya, rugi penjualan, dan biaya dari kejadian luar biasa karena akun-akun tersebut diklasifikasikan ke dalam biaya non operasional. Berdasarkan penjelasan di atas, pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali sudah menerapkan PSAP secara penuh.

32

Penerapan PSAK No. 45 pada Pelaporan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali

Pelaporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali selain menerapkan PSAP juga menerapkan PSAK No. 45. Menurut pasal 116 Permendagri No. 61 tahun 2007 menyatakan bahwa Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) menyelenggarakan akuntansi dan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntnasi Indonesia (IAI), yaitu PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Dalam pasal 17 ayat (3) PMK No. 76/PMK.05/2008 menyatakan bahwa BLU yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dapat dikenakan sanksi terkait fleksibilitas BLU, remunerasi, dan status BLU. Berdasarkan wawancara dengan Bagian Akuntansi dan Keuangan, RSUD Pandan Arang Boyolali menerapkan PSAK No. 45 pada laporan keuangannya sejak tahun 2011 dan sudah diaudit oleh auditor independen yaitu KAP Wartono pada tahun 2011 dan 2014 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada tahun 2012 dan tahun 2013 tidak dilakukan audit oleh auditor independen dikarenakan mendapat surat edaran dari Kemendagri bahwa BLUD cukup diaudit oleh BPK saja. Berikut ini adalah perbandingan antara pelaporan keuangan yang disusun oleh RSUD Pandan Arang Boyolali dan menurut ketentuan PSAK No. 45:

33 Tabel 2

Perbandingan Pelaporan Keuangan Menurut PSAK No. 45 dan Laporan Keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali

No Indikator Menurut PSAK No.45 Praktik di RSUD Pandan Arang

Boyolali Keterangan

1 Format pelaporan keuangan

Laporan keuangan terdiri dari: 1. Laporan posisi keuangan 2. Laporan aktivitas

3. Laporan arus kas 4. Catatan atas laporan

keuangan

Laporan keuangan terdiri dari: 1. Neraca

2. Laporan operasional 3. Laporan arus kas 4. Catatan atas laporan

keuangan

Format laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali sesuai dengan PSAK No. 45

2 Klasifikasi aset dan kewajibaan

Disajikan dengan pengumpulan aset dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Organisasi melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok yang homogen, seperti:

a. Kas dan setara kas; b. Piutang pasien, pelajar,

Aset diklasifikasikan ke dalam: 1. Aset lancar

a. Kas dan setara kas b. Investasi jangka pendek c. Piutang pelayanan d. Piutang lain-lain e. Biaya dibayar dimuka f. Persediaan

Klasifikasi aktiva dan kewajiban pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali sesuai dengan PSAK No. 45. Urutan likuiditas klasifikasi aset pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali

34

No Indikator Menurut PSAK No.45 Praktik di RSUD Pandan Arang

Boyolali Keterangan

anggota, dan penerima jasa yang lain;

c. Persediaan;

d. Sewa, asuransi, dan jasa lainnya yang dibayar dimuka;

e. Surat berharga dan investasi jangka panjang; f. Tanah, gedung, peralatan,

serta aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Mengelompokan kewajiban ke dalam jangka pendek dan jangka panjang.

2. Aset tetap a. Tanah

b. Peralatan dan mesin c. Gedung dan bangunan d. Jalan, irigasi, dan jaringan e. Aset tetap lainnya

f. Konstruksi dalam pengerjaan

g. Akumulasi penyusutan aktiva tetap

Kewajiban diklasifikasikan menjadi kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.

diperinci dengan mengelompokkan ke dalam aset lancar dan aset tetap.

35

No Indikator Menurut PSAK No.45 Praktik di RSUD Pandan Arang

Boyolali Keterangan

3 Klasifikasi aset neto terikat atau tidak terikat

Laporan posisi keuangan

menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.

Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.

Ekuitas dikelompokkan kedalam ekuitas tidak terikat saja.

Pada laporan keuangan RSUD Pandan Arang Boyolali tidak

menyajikan ekuitas terikat temporer dan ekuitas terikat permanen.

36

No Indikator Menurut PSAK No.45 Praktik di RSUD Pandan Arang

Boyolali Keterangan

4 Perubahan kelompok aset neto

Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode

Tidak ada Pada laporan keuangan

RSUD Pandan Arang Boyolali tidak

mengelompokkan perubahan aset bersih dalam tidak terikat, terikat temporer, dan terikat permanen. 5 Klasifikasi pendapatan,

beban, keuntungan, dan kerugian

Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali

Dokumen terkait