• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode penelitian yang digunakan meliputi evaluasi infrastruktur; analisis, perancangan, dan pengembangan sistem manajemen pengetahuan; pemasangan sistem manajemen pengetahuan; dan evaluasi sistem manajemen pengetahuan seperti diilustrasikan pada Gambar 8.

Evaluasi Infrastruktur

Evaluasi infrastruktur di PTIP BPPT meliputi analisis infrastruktur teknologi informasi dan penyesuaian manajemen pengetahuan dengan proses bisnis. Untuk menganalisis infrastruktur teknologi informasi akan digunakan sub komponen pustaka infrastruktur teknologi informasi atau Information Technology Infrastructure Library (ITIL). ITIL merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk mengidentifikasikan kesiapan infrastruktur teknologi informasi sebelum sistem manajemen pengetahuan diimplementasikan (Cartlidge et al. 2007).

Pada penelitian ini dipilih dua variabel uji untuk menganalisis infrastruktur di PTIP BPPT, yaitu manajemen konfigurasi dan keberlangsungan layanan teknlologi informasi. Hal ini dilakukan untuk mengukur komitmen manajemen PTIP BPPT dalam menerapkan sistem manajemen pengetahuan dan mengukur kesiapan infrastruktur teknologi informasi di PTIP BPPT. Bobot nilai variabel uji yang dihasilkan akan dibandingkan dengan parameter kesiapan infrastruktur teknologi informasi menurut standard ITIL. Posisi kedua variabel tersebut pada skema ITIL dapat diilustrasikan pada Gambar 9.

17

Tahap kedua dari evaluasi infrastruktur adalah penyesuaian manajemen pengetahuan dengan proses bisnis. Untuk menyesuaikan keduanya diperlukan suatu analisis yang dilakukan dengan cara menentukan kendali utama dari inisiatif manajemen pengetahuan di PTIP BPPT. Dua kandidat model penyesuaian manajemen pengetahuan dan proses bisnis (Gambar 10) harus ditentukan dengan cara memilih dua opsi di antara sistem TIK atau eksekusi strategis pada proses bisnis sebagai kendali utamanya (Malhotra 2005).

Sistem TIK Data, Information, Models, Rules Best Practices, Rules, Procedures Pre-Defined Meanings & Action(s) Dynamically Updated Outcomes Business Environment Organizational Inputs Computational Inputs

Human and Machine Intelegence Mechanistic Information Processing

Attention/Motivation/Commitment/ Creativity/Innovation UTILIZATION PERFORMANCE PROCESSING OUTCOMES TECHNOLOGY-PULL MODEL OF KM DEPLOYMENT INPUTS Radical and Discontinuous Change

Gambar 10 Kandidat model penyesuaian manajemen pengetahuan PTIP BPPT.

Analisis, Perancangan, dan Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan

Perancangan infrastruktur manajemen pengetahuan di PTIP BPPT meliputi dua tahapan sebagai berikut:

1 Memilih komponen teknologi informasi yang paling tepat untuk menemukan, membuat, merangkai, dan menerapkan pengetahuan dengan merujuk pada kondisi infrastruktur yang sudah berjalan di PTIP BPPT.

2 Mengoptimasikan pengelompokan obyek pengetahuan yang dapat direpresentasikan sebagai kelas, konsep, dan instance.

Setelah perancangan infrastrukur dilakukan dilanjutkan dengan proses audit aset pengetahuan yang merupakan tahap awal dari pembangunan ontologi pengetahuan dari perekayasaan pipa apung di PTIP BPPT. Pada tahap ini mulai dilakukan pemetaan pengetahuan yang dapat membentuk informasi semantik. Untuk pengerjaan pemodelan ontologi pipa apung dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak Protégé yang merupakan aplikasi sumber terbuka.

Protégé adalah perangkat lunak untuk mengkonstruksikan ontologi yang dikembangkan oleh Stanford University. Ini merupakan penyunting ontologi yang dikenal handal dan memiliki plug in yang mendukung OWL. Fitur Protégé antara lain adalah dapat memanggil dan menyimpan ontologi OWL dan RDF, menyunting dan memvisualisasikan kelas OWL dan propertinya, menjelaskan karakteristik logical class sebagai ekspresi OWL, mengeksekusi DL classifier, dan menyunting OWL untuk markup web semantik.

Sebagai aktor dari pengembangan dan pelaksanaan dari sistem manajemen pengethuan diperlukan adanya perancangan tim manajemen pengetahuan di PTIP BPPT. Perancangan tim manajemen pengetahuan di PTIP BPPT meliputi tiga fokus yang mencakup tim, teknologi, dan organisasi.

Berdasarkan informasi hasil evaluasi, audit, dan pembentukan tim manajemen pengetahuan akan dilanjutkan dengan pembuatan cetak biru manajemen pengetahuan di PTIP BPPT dapat dipecah menjadi beberapa sub komponen sebagai berikut:

1 Repository

Penyimpanan pengetahuan dan aturan-aturan yang berasosiasi dengan akumulasi, pengaturan, pengelolaan, validasi, perawatan, konstektualisasi, dan distribusi konten. Ruang penampungan harus dapat merekam elemen-elemen konten pengetahuan yang bersifat deklaratif, prosedural, kausal, dan konstektual.

19

Ontologi pengetahuan dalam perekayasaan pipa apung disimpan dan dikelola pada ruang penampungan yang struktur pengetahuannya dapat diilustasikan dalam diagram kelas utama ontologi berikut (Gambar 11).

Gambar 11 Diagram kelas utama pada ontologi perekayasaan pipa apung. 2 Platform kolaboratif

Platform yang mendukung pekerjaan terdistribusi dan meliputi pointer, basis data keahlian, pencarian lokasi ahli, dan kanal komunikasi informal.

3 Jaringan

Meliputi jaringan digital (intranet, ekstranet, ruang bagi pakai, dan jaringan fisik lainnya) dan sosial (komunitas, koalisi, dan asosiasi) yang memungkinkan terjadinya komunikasi dan pembicaraan. Komponen jaringan tidak menjadi konsentrasi dari penelitian ini karena jaringan fisik di PTIP BPPT sudah terselenggara dan terhubung dengan baik.

4 Budaya

Komponen ini terkait dengan upaya manajemen dalam mendorong setiap perekayasa menggunakan repository, platform kolaboratif, dan jaringan untuk berbagi pengetahuan. Komponen budaya yang meliputi kepemimpinan dan struktur penghargaan tidak menjadi konsentrasi dari penelitian ini.

Pemasangan Sistem Manajemen Pengetahuan

Sebagai tahap awal, uji coba pemasangan sistem manajemen pengetahuan akan dilakukan dengan menggunakan virtualisasi sistem sebelum dipasangkan pada server fisik yang sesungguhnya. Virtualisasi relatif tidak memakan sumber daya yang besar, mudah dalam perawatan, dan mereplikasi kondisi lingkungan aslinya. Virtualisasi yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan VMware yang dipasangkan pada sistem operasi Windows 7

Professional dan ditumpangi Debian 5.0 sebagai host untuk sistem manajemen pengetahuan yang dikembangkan.

Evaluasi Sistem Manajemen Pengetahuan

Evaluasi unjuk kerja dari sistem manajemen pengetahuan dilakukan melalui survei kepada perekayasa yang terlibat dalam kegiatan perekayasaan pipa apung di PTIP BPPT. Pertanyaan yang diajukan adalah berupa perbandingan kondisi sebelum dan setelah sistem manajemen pengetahuan dipasangkan di PTIP BPPT. Dengan mendapatkan umpan balik dari perekayasa setelah mengujicoba sistem manajemen pengetahuan maka akan dapat diukur kehandalan ontologi yang telah dibangun, tingkat kemudahan penggunaan antar muka, dan sekaligus mendapatkan usulan perbaikan atau penambahan fitur dari antarmuka sistem manajemen pengetahuan yang sudah ada.

Dokumen terkait