• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan indikator-indikator dari variabel penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitif yang bertujuan untuk menggeneralisasikan suatu gejala sosial atau variabel sosial dengan populasi yang lebih besar (Bungin, 2001:48).

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Pada penelitian ini tidak membicarakan hubungan antara variabel sehingga tidak ada pengukuran x dan y. Penelitian difokuskan pada opini pelejar kelas di kabupaten Manggarai Barat pada berita menurunnya tingkat kelulusanUjian Nasional SMA/MA sederajat di media massa, sehingga penelitian ini menggunakan metode survey dengan tipe analisis deskriptif untuk menggambarkan dan opini masyarakat tersebut.

Sejak 26 April 2010 hingga awal mei 2010, masyarakat dihebohkan dengan berita menurunnya tingkat kelulusanUjian Nasional SMA sederajat di media massa. Dalam penayangannya, berita mengenai menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA sederajat tersebut telah menuai kontroversi. Ada lapisan masyarakat serta berbagai macam profesi yang mengemukakan pendapatnya (berkomentar), baik itu bersifat positif maupun negatif. Hal ini

karena tiap individu mempunyai pandangan yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya.

Dalam proses komunikasi yang melibatkan media massa, pemirsa mempunyai peranan penting dalam menilai baik atau tidaknya suatu permasalahan yang ditampilkan di media. Untuk melihat tanggapan masyarakat terhadap suatu permasalahan dapat dilihat dari opininya. Adapun pengertian dari opini itu sendiri adalah pengekspresian sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan. Opini masyarakat nantinya akan bersifat positif, nettral dan negatif. Seperti yang dikatakan Effendi (1990:85) bahwa opini masyarakat terhadap suatu obyek mempunyai arah positif, netral dan negatif.

Untuk mempermudah dalam penyampaian opini tentang berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA sederajat di media massa. Maka dapat dilihat berdasarkan materi isi tentang pemberitaan pada berita menurunnya tingkat kelulusanUjian Nasional SMA sederajat yang telah diketahui oleh masyarakat.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Opini disini diwujudkan sebagai suatu penilaian atau suatu bentuk anggapan individu terhadap obyek penelitian yaitu pemberitaan televisi pada berita menurunnya tingkat kelulusanUjian Nasional SMA sederajat.

Opini pelajar Kabupaten Manggarai Barat terhadap pemberitaan televisi pada berita menurunnya tingkat kelulusanUjian Nasional SMA sederajat yaitu :

1. Berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa mampu memacu semangat anda untuk lebih baik lagi menghadapi Ujian Nasional tahun 2011.

2. Berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa adalah masalah perlu dikhawatirkan.

3. Berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA di media massa disebabkan oleh standar nilai kelulusan yang terlalu tinggi.

4. Berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa disebabkan oleh persiapan pelajar yang kurang saat menghadapi Ujian Nasional.

5. Berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederaja di media massa memberi pelajaran berharga kepada pelajar kelas XI untuk lebih baik lagi menghadapi Ujian Nasional tahun 2011.

6. Berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa berakibat pada menurunnya standar kelulusan Ujian Nasional 2011.

7. Berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa berakibat pada meningkatnya standar kelulusan Ujian Nasional 2011.

8. Berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa lebih banyak memberikan dampak positif daripada dampak negatif kepada pelajar kelas XI.

9. Pemerintah bertanggung jawab akan menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat yang berkembang di media massa.

10. Berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa disebabkan faktor psikologi pelajar yang stress menghadapi Ujian Nasional.

Pengukuran opini pelajar kelas XI tentang berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa dapatditunjukkan melalui total skor dari keseleuruhan jawaban responden atas pertanyaan- pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner. Asumsi pembagian 4 macam jawaban untuk tiap-tiap pertanyaan yang diajukan adalah :

1. Sangat setuju jika seluruh materi dinyatakan sebagai hal yang sangat benar.

2. Setuju jika seluruh materi dinyatakan sebagai hal yang benar.

3. Tidak setuju jika seluruh materi dinyatakan sebagai hal yang tidak benar. 4. Sangat tidak setuju jika seluruh materi dinyatakakn sebagai hal yang

sangat tidak benar.

Setelah melakukan kategori pilihan jawaban dari pertanyaan yang ada dalam kuisioner dengan nilai masing-masing jawaban sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : mempunyai skor 4

Setuju (S) : mempunyai skor 3

Tidak Setuju (TS) : mempunyai skor 2 Sangat Tidak Setuju (STs) : mempunyai skor 1

Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari tiap item dari masing-masing angket, sehingga diperoleh skor total dari tiap pertanyaan tersebut untuk masing-masing individu. Selanjutnya tiap-tiap indikator untuk

opini diukur melalui pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada angket kemudian jawaban yang telah dipilih diberi skor dan ditotal. Total dari tiap kategori dikategorisasikan kedalam 3 interval yaitu rendah, sedang, tinggi. Penentuan interval dilakukan dengan penggunaan Range. Range masing- masing kategori ditentukan dengan :

(R) Range : skor tertinggi – skor terendah

Jenjang yang diinginkan Range (R) : batasan tiap tingkatan

Skor tertinggi : perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan.

Skor terendah : perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan.

Jenjang : 3

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh interval untuk mengetahui arah opini pelajar kelas XI terhadap berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA sederajat di media massa. Daftar pertanyaan terdiri dari 18 item pertanyaan sehingga perhitungan lebar interval adalah :

Skor tertinggi : 10 x 4 = 40

Skor terendah : 10 x 1 = 10

Skala interval : 40 – 10 = 10

3

Batasan skor untuk mengetahui arah opini pelajar kelas XI pada berita menurunnya tingkat kelulusan SMA sederajat di media massa adalah:

Jumlah skor 10 – 19 termasuk rendah (opini negatif)

Jumlah skor 20 – 29 termasuk sedang (opini netral)

Jumlah skor 30 – 40 termasuk tinggi (opini positif)

3.1.3. Opini

Dalam penelitian ini opini lebih dimaksudkan sebagai suatu hal yang kemudian dinyatakan atau diekspresikan oleh pelajar kelas XI pada berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional di media massa.

Yang dimaksud dengan opini dalam penelitian ini adalah suatu pendapat atau jawaban pada berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat di media massa. Secara operasional opini dikategorikan menjadi 3 hal, yaitu :

1. Opini positif, opini yang mendukung atau memberikan pernyataan positif pada berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional.

2. Opini negatif, opini yang tidak mendukung atau memberikan pernyataan negatif pada berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional..

3. Opini netral, opini yang tidak memilih negatif atau positif pada berita menurunnya tingkat kelulusan Ujian Nasional pada pemberitaan di media massa. (Effendi, 2001).

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan dari obyek penelitian (Bungin, 2005:101). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari pelajar SMA/MA sederajat yang ada di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dengan kategori pelajar kelas XI tahun ajaran 2009-2010.

Berdasarkan data statistik dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, diketahui jumlah pelajar kelas XI tahun ajaran 2009-2010, di Kabupaten Manggarai Barat berjumlah 1049 jiwa yang berasal dari 14 SMA/MA sederajat. Namun hanya 13 Sekolah Menengah Atas/MA sederajat yang dimasukkan dalam penelitian kali ini sebab satu sekolah lainnya pada akhir tahun ajaran 2010 belum memiliki kelas XI. (sumber : jurnal Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga).

Berikut jumlah siswa kelas XI tahun ajaran 2009-2010 dalam tabel : Tabel 3.1. Jumlah Pelajar Kelas XI Tahun Ajaran 2009-2010 di

Kabupaten Manggarai Barat

NO Nama Sekolah

Jumlah Siswa Kelas II Tahun Ajaran 2009 – 2010

1. SMAN 1 Komodo 151

2. SMA K St. Ignatius Loyola 150

3. MAN Komodo 102 4. SMAN 1 Sanonggoang 50 5. SMA St. Klaus 59 6. SMA Noa 39 7. SMA St. Familia 109 8. MA Jabal Nur 19 9. SMAN Welak 53

10. SMA Sanctissisma Frilitas 117

11. SMAN 1 Kuwus 54

12. SMAN 1 Macang Pacar 120

13. SMA Muhamadiyah 26

Jumlah Populasi :

1049

Sumber : Jurnal Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kab. Manggarai Barat.

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi penelitian. Berarti sampel dalam penelelitian ini adalah sebagian dari keseluruhan pelajar kelas XI tahun ajaran 2009-2010 di Kabupaten Manggarai Barat yang berjumlah 1049 orang, dan yang mengetahui pemberitaan pada berita menurunnya tingkat kelulusan SMA/MA sederajat di media massa.

Sampel adalah bagian yang diamati. Bila jumlah unsur populasi itu terlalu banyak, padahal kita ingin menghemat biaya dan waktu, kita harus puas dengan sampel. Sampel mungkin menunjukkan karakteristik populasi disebut sebagai galat sampling (sampling error). Sehingga galat sampling adalah perbedaan antara hasil yang diperoleh dari sampel dengan hasil yang didapat dari sensus.

Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel pada penelitian ini adalah random sampling. Responden penelitian ini dipilih berdasarkan :

1. Pelajar kelas XI

2. Untuk kategori Sekolah Menengah Atas yang ada di Manggarai Barat, NTT.

3. Pernah mengetahui berita menurunnya tingkat kelulusanUjian Nasional SMA/MA sederajat di media massa.

Berdasarkan hal tersebut maka responden yang didapat yaitu SMA K St. Ignatius Loyola (150 orang pelajar kelas XI) mewakili sekolah swasta dan SMA N 1 Komodo (151 orang pelajar kelas XI) mewakili sekolah Negri. Maka subyek dari penelitian ini adalah untuk pelajar Kelas XI di Kabupaten Manggarai Barat yang berjumlah 301 orang. Obyek dalam penelitian ini adalah Menurunnya Tingkat Kelulusan Ujian Nasional SMA/MA sederajat pada pemberitaan di media massa.

Sehingga untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, ditentukan dengan menggunakan rumus Yamane berikut : (Rakhmat, 1993:82).

Rumus Yamane :

Keterangan :

n : jumlah sampel yang diperlukan N : jumlah populasi

d : presisi/derajat ketelitian (0,1)

Berdasarkan rumus Yamane, diperoleh sampel penelitian ini adalah : n = 1049 = 1049 = 91,29678

1049 x (0,1)2 + 1 1049 x (0,01) + 1

n =     N

Jumlah sampel penelitian adalah 91,29. Untuk mempermudah perhitungan analisis data, hasil perhitungan diatas akan dibulatkan menjadi 100. Sehingga sampel dari penelelitian ini adalah 100 orang pelajar kelas XI di Kabupaten Manggarai Barat sebagai responden.

Untuk mengetahui lebih jelas lagi tentang teknik penarikan sampel pada masing-masing sekolah, penelitian menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : N1 : jumlah sampel ditiap sekolah.

N1 : urutan stratum ke 1

N : jumlah populasi/seluruh pelajar

n : jumlah sampel minimum yang ditetapkan.

SMAN 1 Komodo : 151 x 100 = 50,166 = 50

301

SMA K St. Ignatius Loyola : 150 x 100 = 49,833 = 50

301

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuisioner dan teknik wawancara.

n1 = N1   x  n

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah daya yang dikumpulkan dan diperoleh langsung dari tempat penelitian berupa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan kuisioner. Dan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan-bahan pustaka yang terkait dengan masalah yang akan diteliti, bahan pustaka tersebut bisa dari buku-buku, atau informasi tertulis lainnya (internet) dan juga dari badan pusat statistik.

3.4. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan tabel frekuensi data yang telah diklasifikasikan dan dihitung untuk ditampilkan dalam prosentase, yaitu prosentase masing-masing data yang menggambarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan berdasarkan hasil jawaban dan penyebaran kuisioner yang telah diisi oleh responden.

Data yang diperoleh dari hasil kuisioner selanjutnya akan diolah untuk dideskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuisioner terdiri mengedit, mengkode dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk opini pelajar kelas XI di Kabupaten Manggarai Barat pada berita menurunnya tingkat kelulusanUjian Nasional SMA/MA sederajat di media massa adalah dengan menggunakan tabel frekuensi data yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil kuisioner yang telah diisi oleh responden.

Data yang diperoleh akan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus : Keterangan : P : presentase responden F : frekuensi responden N : jumlah responden

Dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh kategori tertentu seperti yang diinginkan oleh peneliti. Hasil perhitungan selanjutnya akan disajikan dalam tabel, kemudian dideskripsikan dan juga diintepretasikan.

P   = F x 100 % 

Dokumen terkait