3.1. Waktu Dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 agustus sampai30 November 2020 bertempat di Dusun Punaga Desa Punaga Kecamatan Mangara Bombang
Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi selatan.
3.2. Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah baskom dengan volume air 25 liter digunakan sebagai wadah penelitian. Setiap baskom diisi dengan air laut sebanyak 20liter. Penggaris untuk mengukur panjang ikan, timbangan digital untuk mengukur berat ikan, panci untuk merebus keong mas, pisau untuk memotong keong mas, blender untuk menghaluskan keong mas, DO meter digunakan untuk mengukur oksigen terlarut, termometer digunakan untuk mengukur suhu, kertas lakmus digunakan untuk mengukur pH, refractometer untuk mengukur Salinitas, lakban digunakan untuk memberi label pada wadah penelitian, spidol untuk menulis penanda, perangkat aerasi dan plankton net.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih ikan kakap putih, garam dapur, kapur sirih, enzim papain,air tawar dan air laut.
18
3.3. Prosedur Penelitian
3.3.1. Proses Pembuatan Tepung Keong Mas
Pembuatan tepung keong mas diawali dengan mengumpulkan keong mas yang diambil dari sawah. Selanjutnya keong mas dicuci sampai bersih lalu dilakukan perendaman dengan menambahkan garam dapur sebanyak 250 gram. kemudian keong mas yang telah ditaburi garam dapur didiamkan selama 15 menit, lalu dicuci kembali sampai bersih. Tahap selanjutnya, keong mas direbus dalam panci selama 20 menit dengan suhu 60ΒΊC, ditambahkan 5 sendok garam dapur dengan 3 sendok kapur sirih, kemudian keong mas yang telah direbus segera dikeluarkan dari cangkang menggunakan benda runcing. Setelah dikeluarkan, daging keong mas dipotong kecil-kecil dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3 hari. Selanjutnya daging keong mas yang telah kering kemudian dihaluskan untuk menghasilkan tepung daging keong mas.
3.3.2. Proses Pembuatan Enzim Papain
Pembuatan enzim papain diawali dengan mengambil batang pepaya dari perkebunan sekitar wilayah makassar. Batang pepaya diambil sebanyak 30 cm dari pangkal batang, kemudian batang pepaya diparut.Setelah diparut, batang pepaya tersebut diperas menggunakan kain.Lalu tahap selanjutnya dilakukan sentrifuge, kemudian dilakukan analisis aktifitas enzim guna untuk menentukan enzim protease, lipase, dan amilase pada enzim papain. Adapun hasil uji enzim batang pepaya yang diperoleh adalah sebagai berikut.
19
Tabel 4. Hasil uji enzim
Kode
Enzim (ΞΌ/ml/menit)
Protease Amilase Lipase
Batang Pepaya 0,707 0,151 0,566
Sumber : Data Primer
1.3.3. Proses Fermentasi Tepung Keong Mas dan Pembuatan Pakan
Tepung keong mas ditimbang sesuai perlakuan, kemudian ditambahkan enzim papain sebanyak 15 ml, 22,5 ml, dan 30 ml. Selanjutnya dimasukkan dalam wadah plastik klip dan difermentasikan selama 1 minggu secara anaerob. Selanjutnya disimpan dalam box dengan tujuan agar suhu ruangan tetap sama. Setelah proses inkubasi selesai, disimpan dalam freezer untuk menghentikan kerja enzim, kemudian tahap selanjutnya tepung keong mas yang telah difermentasi diformulasikan dengan bahan pakan lainnya kemudian di box cetakan pakan. Adapun formulasi pakan yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5.Formulasi Pakan Uji dan Komposisi Pakan Ikan Kakap Putih Dilihat Pada Tabel 6.
NO. Bahan Pakan Formulasi Bahan Pakan
1. Tepung Ikan 30 %
2. Dedak Halus 8 %
3. Kedelai 11 %
4. Tepung Jagung 10 %
5. Tepung Keong Mas 30 %
6. Tepung Terigu 9 %
7. Minyak Ikan 1 %
8. Vitamin A 1 %
20
1.3.4. Hasil Analisa Proksimat Pakan uji Setiap Perlakuan Tepung KeongMas
Hasil analisa proksimat tepung keong mas non fermentasi dan fermentasi dapat dilihat pada Tabel 6. Sedangkan hasil analisa proksimat pakan uji setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 6. Hasil Analisa Proksimat Tepung Keong Mas
Sampel KOMPOSISI (%)
Protein Lemak Serat Kasar Kadar Abu BETN
A 39,76 4,84 2,04 11,36 19,06
B 41,99 5,76 2,84 13,45 20,73
C 46,99 6,16 2,85 13,60 26,96
D 47,55 6,15 3,41 13,65 28,15
Sumber : Laboratorium FIKP, Unhas 2020
3.4. Persiapan Wadah
Penelitian ini menggunakan wadah berupa baskom plastik dengan volume air 25 liter sebanyak 12 termasuk wadah kontrol. baskom tersebut dicuci terlebih dahulu dengan detergen dan dibilas dengan air tawar lalu di desinfeksi dengan klorin 30 ΞΌL L-1 selama 24 jam. Selanjutnya baskom dibilas dengan air tawar hingga bersih dan dikeringkan. Air laut yang digunakan adalah air laut yang telah disterilisasikan dan ditrifmen diBalai Perikanan Instalasi Tambak Percobaan (ITP) Punaga. Setiap baskom di isi dengan air laut sebanyak 20 liter dan diberi satu selang aerasi dan batu aerasi yang terhubung dengan instalasi aerasi untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam media pemeliharaan benih ikan kakap putih.
21
1.4. Penyiapan hewan uji
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan kakap putih dengan ukuran 4-5 cm yang diperoleh dari BPBAP Takalar. Setiap baskom diisi 20 ekor ikan kakap putih dengan total keseluruhan ikan kakap putih yang digunakan yaitu 240 ekor.
3.5. Pemeliharaan Hewan Uji dan Pemberian Pakan
Perlakuan pemberian pakan tepung keong mas yang telah difermentasi dengan enzim papain dimulai pada saat penebaran dengan padat tebar 20 ekor/ baskom (1 ekor/L). Sebelum diberi perlakuan, diambil sampel ikan kakap putih untuk diukur panjang dan bobotnya yang digunakan sebagai data awal. Selama pemeliharaan larva ikan kakap putih diberi pakan dengan frekuensi pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu pada pukul 07.00, 12.00,dan 17.00 WITA. Pada masing-masing perlakuan jumlah pakan yang diberikan.
3.7. Rancangan Percobaan
Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan acak lengkap ( RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan 3 kali ulangan penentuan lama fermentasi yang digunakan sebagai perlakuan mengacu pada penelitian Rahayu (2017) yaitu :
Perlakuan A : Tepung Keong Mas tanpa fermentasi (kontrol)
Perlakuan B:Tepung Keong Mas fermentasi enzim papain sebanyak 15 ml Perlakuan C:Tepung Keong Mas fermentasi enzim papain sebanyak 22,5 ml Perlakuan D:Tepung Keong Mas fermentasi sebanyak 30 ml
22
Penempatan unit-unit tersebut dilakukan secara acak menurut pola rancangan acak lengkap (RAL) (Gasperz, 1991). Denah penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar3. Denah Acak Rancangan Acak Lengkap Penelitian
3.8.Peubah yang di amati
3.8.1.Efisiensi Pemanfaatan Pakan
Menurut Tacon (1987), perhitungan efisiensi pemanfaatanpakan sebagai
berikut: EPP β(ππ‘+ππ)βπππΉ x100%
Keterangan:
EPP =Efisiensi pemanfaatan pakan (%)
Wt =Biomassa ikan uji pada akhir penelitian (g)
Wo =Biomassa ikan uji pada awal penelitian (g)
Wa = Bobot udang yang mati selama penelitian (g)
F =Jumlah pakan yang dikonsumsi selama penelitian (g)
B2 D1 B1
A1 C2 C1
B3 D3 C3
23
3.8.2. kelangsungan Hidup
Kelulushidupan (SurvivalRate)dihitung menggunakan rumus (Effendie,
2002): SR βππ‘π0x100%
Keterangan:
SR = Kelulushidupan (%)
Nt = Jumlah ikan pada akhir penelitian (ekor)
N0 = Jumlah ikan pada awal penelitian (ekor)
3.8.3. Laju Pertumbuhan Harian(LPH)
Laju pertumbuhan spesifik (specific growth rate/SGR) dihitung pada akhir perlakuan menggunakan rumus.(Dehaghani et al.. 2015)
πΏππ» = Wt β Wo
t x 100%
Keterangan:
LPH : Laju pertumbuhan harian (%)
Wo : Bobot rata-rata ikan di awal pemeliharaan (g)
Wt : Bobot rata-rata ikan di akhir pemeliharaan (g)
t : Lama pemeliharaan (hari)
3.8.4. Pengukuran kualitas air
Pengukuran kualitas air dilakukan sebagai data penunjang pada penelitian
ini. Parameter kualitas air yang diukur antara lain suhu, pH, salinitas, dan Amoniak
24
3.9. Analisis Data
Data laju kecernaan pakan, laju pertumbuhan harian dan sintasan di analisis menggunakan sidik ragam ANOVA, jika ada perbedaan antara masing- masing perlakuan di lanjutkan uji duncan pada selang kepercayaan 95% menggunakan program SPSS versi 24.
25