• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak, Program Studi Peternakan dan Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Ilmu Hama Dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, serta Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan September 2010 sampai Januari 2011.

Bahan dan Alat Penelitian Bahan

Cairan rumen. (digunakan untuk menganalisa Populasi Protozoa, Populasi Bakteri, Konsentrasi VFA dan Konsentrasi NH3). Aquadest dan Alkohol 96%

(bahan untuk menghitung Populasi Protozoa) dan Media Agar Na aquades ( bahan untuk menghitung Populasi Bakteri). Larutan HCL 0,5 N. Larutan H2SO4 15%. Larutan NaOH 0,5 N. Larutan indikator PP/Phenol Phtalein. (digunakan untuk menganalisa konsentrasi VFA). Asam borat berindikator. Larutan HgCl2 jenuh. Larutan NaCO3 jenuh. Larutan H2SO4 0,005 N. Vaselin.( digunakan untuk

menganalisa Konsentrasi NH3) Alat

Haemocytometer. Pipet tetes. Mikroskop. kain muslim. Termos. Pipet tetes. Shakerbath. Hand Counter ( alat yang digunakan untuk menghitung Populasi Protozoa). Cawan petridisk. mesin inkubator. marker (spidol). Tabung reaksi. Termos. pipet tetes ( alat yang digunakan untuk menghitung Populasi Bakteri). kain muslim, tabung plastik ukuran 20 ml. Kertas indikator pH.

Cool bag. Ice pack ( es kemasan). Freezer (digunakan untuk analisa konsentrasi VFA dan Konsentrasi NH3). Seperangkat alat destilasi. Erlenmeyer. Kompor gas.

Panci press cooker. Selang tampungan. (digunakan untuk konsentrasi VFA). Cawan Conway (digunakan untuk konsentrasi NH3).

Metode Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan.

Perlakuan yang diteliti adalah:

P0 : Pakan Konsentrat + 0% Tepung kulit umbi ubi kayu fermentasi P1 : Pakan Konsentrat + 15% Tepung kulit umbi ubi kayu fermentasi P2 : Pakan Konsentrat + 30% Tepung kulit umbi ubi kayu fermentasi P3 : Pakan Konsentrat + 45% Tepung kulit umbi ubi kayu fermentasi

Sedangkan Ulangan didapat dari rumus : t (n-1) ≥ 15 4 (n-1) ≥ 15 4n-4 ≥ 15 4n ≥ 19 n ≥ 4.75 n ≥ 5 ( dibulatkan )

Adapun metode linier yang digunakan adalah: Yij = μ + ρi + Σij

Dimana:

Yij = hasil pengamatan dari perlakuan berbagai level kulit umbi ubi kayu tingkat ke-i dan pada ulangan ke-j

i = 0,1,2,3 (perlakuan) j = 1,2,3,4,5 (ulangan)

μ = nilai rata-rata (mean) harapan

ρi = pengaruh perlakuan berbagai level kulit buah markisa fermentasi ke-i

Σij = pengaruh galat (experimental error) perlakuan ke-i dan ulangan ke-j (Hanafiah, 2000).

Denah pemeliharaan yang dilaksanakan sebagai berikut: P13 P02 P33 P31 P05

P11 P25 P01 P32 P21 P15 P22 P35 P24 P12 P04 P14 P03 P34 P23 Dimana : Perlakuan (P0, P1, P2 dan P3)

Ulangan (1,2,3,4 dan 5) Parameter Penelitian 1. Populasi Protozoa 2. Populasi Bakteri 3. Konsentrasi VFA 4. Konsentrasi Amonia (NH3) Pelaksanaan Penelitian

1. Pengambilan Cairan Rumen

Domba yang telah dipotong, organ rumennya diambil dan dibelah secara vertikal dengan menggunakan pisau lalu rumen diaduk-aduk dan dipilus-pilus dengan tangan kemudian isi rumen disaring dengan kain muslim setelah itu diperas secara merata dan dimasukkan ke dalam termos hingga penuh benar, lalu ditutup rapat.

2. Menghitung Populasi Protozoa

Diambil cairan rumen dari termos dengan pipet tetes sebanyak 7.5 ml lalu dicampur dengan alkohol 96% sebanyak 2.5 ml kemudian diaduk rata dengan shakerbath lalu diambil 1 tetes cairan tersebut di atas haemocytometer setelah itu diamati di bawah mikroskop kemudian dihitung populasi protozoa dengan menggunakan hand counter lalu dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah populasi protozoa (sel protozoa/ml) = A + B + C + D + E × 2.000 Keterangan : A = Jumlah populasi di kotak besar A

B = Jumlah populasi di kotak besar B C = Jumlah populasi di kotak besar C D = Jumlah populasi di kotak besar D E = Jumlah populasi di kotak besar E 3. Menghitung Populasi Bakteri

Dipanaskan media agar Na lalu cawan petridis distrerilkan, setelah itu dipersiapkan inkubator untuk proses inkubasi lalu dimasukkan media agar Na secukupnya kedalam cawan petridis yang sudah disterilkan tadi kemudian cawan petridis yang berisikan media agar Na dimasukan kedalam inkubator untuk proses inkubasi sampai media agar Na dingin dan menjadi gel, sembari menunggu media agar Na dingin dilakukan pengenceran dengan mengambil 1 ml cairan rumen yang berasal dari termos lalu dimasukan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan aquadest sebanyak 9 ml ke dalam tabung reaksi tersebut lalu dikocok untuk melakukan pengenceran, lalu diambil 1 ml dari pengenceran pertama tadi setelah itu ditambahkan dengan aquadest sebanyak 9 ml, lalu dilakukan pengenceran

seperti cara tersebut sampai 5 kali, dari proses pengenceran tersebut, diambil 1 tetes dan ditanamkan ke dalam cawan petridisk yang berisikan media agar yang sudah dipersiapkan tadi setelah larutan yang sudah diencerkan tadi selesai dimasukan kedalam cawan petridisk, lalu dibungkus menggunakkan plastik dan dimasukkan kedalam laminator lalu dibiarkan sampai bakterinya tumbuh selama 3 hari. Setelah bakterinya kelihatan, di marker dan dihitung bakterinya.

Untuk analisis VFA dan NH3

Di saring isi rumen dengan kain muslim lalu diambil 10 ml cairan rumen dimasukkan ke dalam tabung plastik lalu Ditambahkan H2SO4 sebanyak 1 tetes

kemudian diukur dengan kertas indikator pH hingga pH nya menjadi asam, lalu ditutup rapat tabung plastik tersebut kemudian dipersiapkan cool bag yang telah diisi es batu setelah itu dimasukkan tabung plastik tersebut ke dalam cool bag

Setelah di laboratorium tabung plastik tersebut dimasukkan ke dalam frezeer kemudian diambil tabung plastik dari dalam freezer dan dilakukan towing sebelum menganalisa VFA dan NH3

4. Pengukuran Konsentrasi NH3

Diolesi bibir cawan Conway dan ditutup dengan vaselin stelah itu diambil 1,0 ml Supernatan yang berasal dari proses fermentasi kemudian ditempatkan pada salah satu ujung alur cawan Conway kemudian dilarutan Na2CO3 jenuh

sebanyak 1,0 ml lalu di tempatkan pada salah satu ujung cawan Conway bersebelahan dengan supernatan setelah itu dilarutan Cawan Conway yang sudah di olesi vaselin di tutup rapat hingga kedap udara, larutan Na2CO2di campur

dengan supernatan hingga merata dengan cara menggoyang-goyangkan dan memiringkan cawan tersebut lalu dibiarkan selama 24 jam dalam suhu kamar

Setelah 24 jam suhu kamar di buka, asam borat berindikator di titrasi dengan H2SO4 0,005 N sampai terjadi perubahan warna dari merah menjadi biru,

Selanjutnya ditempatkan asam borat berindikator sebanyak 1,0 ml dalam cawan kecil yang terletak di tengah cawan Conway dihitung konsentrasi N-NH3 dengan teknik Mikro Difusi Conway dengan rumus sebagai berikut :

N- NH3 (mM) = (ml titrasi x N H2SO4 x 1000)

5. Pengukuran Konsentrasi VFA

Diisi presscooker dengan aquadest sampai tanda MAX lalu dipastikan air dari kran mengalir yang berfungsi sebagai pendingin setelah itu dinyalakan kompor gas, sehingga aquadest yang ada dalam panci presscooker tersebut mendidih dan menghasilkan uap yang akan masuk ke tabung-tabung destilasi, dimana hal ini menandakan bahwa kita bisa memulai analisis VFA. Diambil sebanyak 5 ml Supernatan yang sama dengan analisa NH3 kemudian di masukkan ke dalam tabung destilasi lalu ditempatkan Erlenmeyer yang berisi 5 ml NaOH 0,5 N dibawah selang tampungan ditambahkan 1 ml H2SO4 15% ke dalam tabung

destilasi yang sudah ada larutan sampel, kemudian segera ditutup penutup kacanya, uap air panas mendesak VFA dan akan terkondensasi dalam pendingin, Air yang terbentuk ditampung labu Erlenmeyer yang berisi 5 ml NaOH 0,5 N sampai mencapai 300 ml kemudian ditambah sebanyak 2-3 tetes Indikator PP (Phenol Pthalin) dan dititrasi dengan HCl 0,5 N sampai warna titrat berubah dari merah menjadi merah muda seulas

Catatan : HCl 0,5 N sebagai titrat harus di standarisasi sehingga didapat konsentrasi dengan 4 digit dibelakang koma. Dilanjutkan dengan pelaksanaan in

konsentrasi VFA total yang diukur dengan metode penyulingan uap. Adapun konsentrasi VFA dapat diukur dengan rumus sebagai berikut (Anonim, 1966):

VFA (mM/1000ml) = (b – s) x N HCl x 1000/5 Keterangan. : N = Normalitas HCl (0,416)

b = Volume yitrasi blanko (5 ml NaOH) s = Volume titrasi sample

Dokumen terkait