A.Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dikategorikan penelitian kualitatif karena roman Also Sprach Zarathustra karya Wilhelm Friedrich Nietzsche yang diterbitkan pada tahun 1885 dan dicetak ulang pada tahun 1994 oleh penerbit Philipp Reclam jun. GmbH & Co., Stuttgart dengan jumlah halaman 368 halaman yang digunakan sebagai obyek penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemikiran-pemikiran Nietzsche yang memuat unsur filsafat. Moleong (2010:2-13) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan atau dengan angka-angka. Data dalam penelitian ini adalah teks roman Also Sprach Zarathustra karya Wilhelm Friedrich Nietzsche yang berupa deskripsi tentang pemikiran-pemikiran filosofis yang terkandung dalam teks-teks roman tersebut.
Metode penelitian dalam penelitian Pemikiran-Pemikiran Filosofis W.F Nietzsche dalam Roman Also Sprach Zarathustra adalah deskriptif. Dikatakan deskriptif sebab data-data dalam penelitian ini berupa data verbal sehingga membutuhkan pendeskripsian untuk mengkajinya. Setelah data-data tersebut dikaji maka hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk narasi. Dalam mengkaji roman karya Nietzsche peneliti menggunakan pendekatan ekspresif sebab peneliti mendeskripsikan pemikiran-pemikiran filosofis pengarang dalam roman Also Sprach Zarathustra. Pendekatan ekspresif adalah pendekatan dalam penelitian
sastra yang menonjolkan kajian terhadap peran pengarang sebagai pencipta karya sastra. Oleh karena itu peneliti terlebih dahulu mempelajari teori filsafat sebagai acuan untuk dapat menemukan, mengidentifikasi, kemudian mendeskripsikan pemikiran-pemikiran filosofis Nietzsche dalam roman Also Sprach Zarathustra.
B.Data Penelitian
Data penelitian yang digunakan untuk penelitian ini ialah teks-teks cerita roman Also Sprach Zarathustra. Teks berupa kalimat, kata maupun frasa yang mengandung pemikiran filosofis Nietzsche dianalisa dan disimpulkan sebagai hasil penelitian.
C.Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini adalah teks roman Also Sprach Zarathustra karya Wilhelm Friedrich Nietzsche. Roman ini terbit tahun 1994, oleh penerbit Philipp Reclam jun. GmbH & Co., Stutggart memiliki tebal halaman sebanyak 368 halaman. Roman ini terdiri dari 81 bagian dan 3 bab.
D.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca catat. Teknik pengumpulan data yang berupa kegiatan pembacaan dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Melakukan pembacaan secara menyeluruh dan berulang-ulang untuk mendapatkan gambaran dan identifikasi secara umum.
2. Mengidentifikasi teks-teks yang mengandung pemikiran-pemikiran filosofis. 3. Memahami satu persatu teks yang mengandung pemikiran-pemikiran filosofis.
Teknik pengumpulan data yang berupa kegiatan pencatatan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menandai data yang berkaitan dengan tujuan penelitian; (2) mencatat seluruh teks yang mengandung pemikiran-pemikiran filosofis, yang berupa kata, frasa dan kalimat dalam roman tersebut, yang dapat dijadikan sebagai bahan penelitian, (3) menjabarkan pemikiran-pemikiran filosofis yang terkandung dalam teks. Kegiatan pembacaan dan pencatatan ini akan mengungkapkan semua data-data yang berupa kata-kata, frasa, dan kalimat dalam roman tersebut yang berkaitan pemikiran filosofis Nietzsche. Apabila terdapat teks baru atau data baru terlebih dahulu diteliti tingkat kelayakannya setelah proses pengumpulan seluruh data atau teks baru. Agar tidak masuk dalam analisis bebas yang tidak terarah pada metode penelitian, diperlukan reduksi data sehingga didapatkan data yang layak untuk dianalisa. Untuk selanjutnya, data tersebut diinterpretasikan berdasarkan informasi yang relevan dengan tujuan dan fokus penelitian.
E.Instrumen Penelitian
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah diri peneliti sendiri. Peneliti sebagai pelaksana penelitian melakukan pembacaan cermat seluruh cerita dalam
roman Also Sprach Zarathustra karya Wilhelm Friedrich Nietzsche. Moleong mengemukakan (2010 : 168) bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian di sini tepat karena ia menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian.
F. Teknik Penentuan Validitas atau Keabsahan Data
Perolehan keabsahan data dalam penelitian ini data diuji dengan menggunakan validitas data dan reliabilitas data. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas semantik, yaitu melakukan pengamatan data yang berupa unit-unit kata, dialog, monolog, peristiwa, konflik batin tokoh utama, dan berbagai data yang ditemukan untuk mengamati seberapa jauh data tentang permasalahan dimaknai sesuai konteks roman. Validitas expert judgement dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan kedua dosen pembimbing.
Pengujian reliabilitas data menggunakan reliabilitas intrarater dan interrater. Pengujian data menggunakan reliabilitas intrarater dilakukan dengan membaca dan menganalisa subjek penelitian secara berulang-ulang. Pengujian data menggunakan reliabilitas interrater dilakukan dengan mendiskusikan dengan dosen atau teman sejawat yang mengambil penelitian sastra yang serupa. Reliabilitas dan validitas data tersebut digunakan untuk mempertanggungjawabkan konsistensinya dalam penafsiran data.
G.Teknik Analisis Data
Penelitian ini adalah penelitian pustaka, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif karena seluruh data yang digunakan berupa data-data verbal yang memerlukan penjelasan deskriptif.
Langkah-langkah penganalisaan yang dilakukan peneliti meliputi langkah-langkah deskriptif kualitatif adalah melakukan perbandingan, mengklasifikasi, mendeskripsi, dan menginterpretasi isi objek penelitian. Dan sebagai hasil dari penelitian ini adalah berupa deskripsi dan interpretasi pemikiran filosofis Nietzsche dalam roman Also Sprach Zarathustra.
H.Uji Keabsahaan Hasil Penelitian
Banyak penelitian kualitatif diragukan keabsahannya karena beberapa hal: (1) subjektif peneliti merupakan hal yang domain dalam penelitian kualitatif; (2) alat penelitian adalah alat tulis dan pengamatan mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, (3) sumber data kulitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Ketiga hal penyebab keraguan keabsahan data tersebut dapat ditanggulangi dengan dilakukannya pengujian hasil penelitian dengan cara sebagai berikut: (1) menemukan siklus kesamaan Data atau informasi yang baru-baru saja diperoleh diamati dan apabila sama maka ia sudah menemukan siklus kesamaan data. (2) ketekunan pengamatan, dengan meningkatkan ketekunan pengamatan dilapangan maka, derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula. (3) triangulasi peneliti,
metode, teori, dan sumber data. Salah satu cara paling penting dan mudah dalam uji keabsahan hasil penelitian adalah dengan melakukan trigulasi peneliti peneliti, metode, teori dan sumber data; (3.1) triangulasi kejujuran penelitian, (3.2) triangulasi dengan sumber data, (3.3) triangulasi dengan metode, (3.4) triangulasi dengan teori yaitu pengecekan melalui diskusi, Moleong mengatakan bahwa diskusi dengan teman sejawat akan menghasilkan pandangan kritis terhadap hasil penelitian, temuan teori substansif dan membantu mengembangkan langkah selanjutnya atau pandangan lain sebagai pembanding.
57 BAB IV
PEMIKIRAN FILOSOFIS NIETZSCHE DALAM ROMAN ALSO SPRACH