• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Jenis, Sifat dan Pendekatan Penelitian

Apabila dilihat dari permasalahan dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian

yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian hukum normatif72

70 Ibid.

atau disebut juga penelitian hukum doktrinal. Fokus permasalahan penelitian adalah peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum pelaksanaan fungsi lender of the last

71 Ibid.

72 Penelitian hukum normatif tidak hanya merupakan penelitian terhadap teks hukum semata, tetapi melibatkan kemampuan analisis ilmiah terhadap badan hukum dengan dukungan pemahaman terhadap teori hukum namun pada derajat tertentu juga memerlukan refleksi kefilsafatan yang diperoleh melalui filsafat hukum atau dengan kata lain merupakan penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma. Lihat Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum

Normatif, (Malang : Bayumedia, Cetakan Ketiga, 2007), hlm 282.

Lihat juga Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : Rieneka Cipta, 1996), hlm 14, menyebutkan bahwa bentuk penelitian hukum dapat berupa ;

1) Inventarisasi hukum positif; 2) Penemuan asas hukum; 3) Penemuan hukum in concreto; 4) Perbandingan hukum.

Lihat juga Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : Rajawali Pers,1998), hlm 43, membagi penelitian hukum doktrinal/yuridis normatif sebagai berikut :

1) Penelitian yang berupa usaha inventarisasi hukum positif;

2) Penelitian yang berupa usaha penemuan asas-asas dan dasar-dasar falsafah (dogma atau doktrinal) hukum positif;

3) Penelitian yang berupa usaha penemuan hukum in concreto yang layak diterapkan untuk menyelesaikan suatu perkara tertentu.

resort dari sebuah bank sentral serta doktrin-doktrin atau teori-teori yang mendukung

argumentasi penelitian, khususnya doktrin atau teori terkait dengan pelaksanaan fungsi lender of the last resort sebuah bank sentral.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Dengan demikian, dalam penelitian ini tidak hanya ditujukan untuk mendeskripsikan secara akurat dan sistematik gejala-gejala atau fenomena-fenomena hukum terkait dengan kepastian hukum dalam pelaksanaan fungsi lender of the last resort sebuah bank sentral, tetapi ditujukan juga untuk menganalisis fenomena-fenomena hukum tersebut dan kemudian mendeskripsikannya secara sistematis serta ditarik kesimpulan terhadap gejala hukum yang dipermasalahkan. Dalam konteks ini terutama dianalisis pelaksanaan LoLR oleh Bank Indonesia ketika terjadi krisis perbankan pada tahun 1997/1998 dan pengaruh krisis global pada tahun 2008.

2. Sumber Data

Penelitian tesis ini mempergunakan data sekunder sebagai data utama dan

didukung dengan data primer berupa hasil wawancara sebagai data pendukung analisis. Data sekunder yang dipergunakan berupa bahan hukum primer, sekunder dan tertier yang dikumpulkan melalui studi pustaka (library research), yakni :

a. Bahan hukum primer terdiri dari ;

1) Undang –Undang No. 13 Tahun 1968 Tentang Bank Sentral.

2) Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.

3) Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009.

4) Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. 5) Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.

6) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No.23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia.

7) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 Tahun 2008 Tentang Perubahan Undang-Undang Lembaga Penjamin Simpanan.

8) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 Tahun 2008 Tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK).

9) Peraturan Menteri Keuangan No. 136/PMK.05/2005 Tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Fasilitas Pembiayaan Darurat.

10) Peraturan Bank Indonesia No. 10/26/PBI/2008 Tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

11) Peraturan Bank Indonesia No. 29/PBI/2008 Tentang Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

12) Peraturan Bank Indonesia No. 10/30/PBI/2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 10/26/PBI/2008 Tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum.

13) Peraturan Bank Indonesia No. 10/31/PBI/2008 Tentang Fasilitas Pembiayaan Darurat Bagi Bank Umum.

b. Bahan hukum sekunder yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, berupa hasil penelitian para ahli, hasil karya ilmiah, buku-buku ilmiah, ceramah atau pidato yang berhubungan dengan penelitian dan keterangan pers. c. Bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum penunjang yang mencakup bahan yang

memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum, kamus ekonomi, kamus perbankan, kamus bahasa Indonesia, kamus bahasa Inggris dan artikel-artikel lainnya, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, baik yang berdasarkan civil law maupun

common law. Situs web juga menjadi bahan penelitian sepanjang memuat

informasi yang relevan dengan penelitian ini, dan digunakan secara layak untuk tujuan ilmiah.

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data sekunder (bahan hukum) yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian kepustakaan (library research). Tehnik ini dipergunakan untuk mendapatkan konsepsi teori atau doktrin, pendapat atau pemikiran konseptual dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan objek telaahan penelitian ini yang dapat berupa peraturan perundang-undangan, buku, tulisan ilmiah dan karya-karya ilmiah lainnya. Data primer sebagai data penunjang

dikumpulkan dengan menggunakan tehnik penelitian lapangan (field research) dengan alat pengumpulan data berupa wawancara.

4. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menggunakan instrumen studi pustaka dan studi dokumen pada lokasi penelitian di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut-Aceh) di Medan dan Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta. Pada tahap awal pengumpulan data, dilakukan inventarisasi seluruh data dan atau dokumen yang relevan dengan topik pembahasan. Selanjutnya, dilakukan pengkategorian data-data tersebut berdasarkan rumusan permasalahan yang telah ditetapkan. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan metode analisis yang sudah dipilih.

Data primer dikumpulkan dengan menggunakan wawancara. Tehnik wawancara dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur dengan memakai pedoman wawancara. Wawancara dilakukan kepada beberapa pejabat Bank Indonesia di Kantor Pusat Jakarta yang terkait dengan proses pelaksanaan fungsi lender of the last

resort, dan juga dengan mantan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia.

5. Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan dengan studi kepustakaan tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis kualitatif yang didukung oleh logika berfikir secara deduktif sebagai berikut :

1) Mengumpulkan seluruh peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Bank Indonesia dan Perbankan dalam proses pelaksanaan fungsi lender of the

last resort dan mengumpulkan bahan sekunder yang relevan.

2) Memilah-milah peraturan perundang-undangan yang benar-benar sesuai dengan masalah penelitian dan menyusunnya secara sistematis.

3) Menafsirkan kaidah-kaidah hukum yang ada dan menelaah bahan hukum sekunder untuk menemukan konsep-konsep yang diperlukan, misalnya konsepsi tentang bank sentral, likuiditas, moneter, perbankan, dan lain-lain. 4) Menemukan hubungan antara konsep-konsep yang ada dengan menggunakan

kerangka teori yang sudah disusun, yakni teori-teori kesulitan likuiditas dan keuangan.

5) Mengumpulkan data wawancara dan mensistematisasikan data tersebut untuk mendukung argumentasi teoritis.

Dokumen terkait