• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Metode Penelitian

Pendapat Soerjono Soekanto mengemukakan pendapat tentang penelitian dengan mengatakan:

      

46

H.A.K Moch Anwar, Hukum Pidana Bagian Khusus ( KUHP buku II ), Citra Aditya Bakti, Bandung, 1989, hal. 87

Penelitian hukum dimaksudkan sebagai kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau lebih gejala-gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya kecuali itu maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta-fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan ataspermasalahan yang timbul dalam

segala hal yang bersangkutan.47

1. Spesifikasi Penelitian

Bertitik tolak dari permasalahan yang diangkat, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu mengkaji pertanggungjawaban pidana tindak pidana sesuai pasal 340 KUHP di Pengadilan Negeri Medan dalam perspektif hukum positif, menggambarkan secara rinci tindak pidana pembunuhan berencana yang ada dan tinjauan dari perspektif hukum nasional.

Soerjono Soekanto menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah untuk memberikan data seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya, maksudnya adalah untuk mempertegas hipotesa-hipotesa agar dapat membantu di dalam memperkuat teori-teori lama, atau di dalam kerangka menyusun teori baru. Jadi deskriptif di sini mempunyai tujuan untuk melukiskan

atau memberikan gambaran tentang sesuatu.48 Menurut Mohammad Nazir

penelitian yang menggunakan format deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengani

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.49

Menurut Burhan Bungin, penelitian sosial yang menggunakan format deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian itu. Kemudian menarik ke permukaan sebagai suatu ciri atau

gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tertentu.50

      

47

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum. UI Press, Jakarta, 1981, hal. 34

48

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986, hal. 10

49

Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Semarang, 1983, hal. 63

50

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial : Format-format Kuantitatif dan Kualitatif, Airlangga University, Surabaya, 2002, hal. 48

2. Metode Pendekatan

Permasalahan pokok dalam penelitian ini merupakan bagian pokok dari penegakan hukum. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif yaitu digunakan untuk mengkaji/menganalisis data yang berupa bahan-bahan hukum, terutama bahan-bahan primer dan bahan-bahan

sekunder.51

3. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

bukan angka-angka.52 Sedangkan menurut Ronny Hanitijo Soemitro metode

pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan data primer dan sekunder, sehingga diperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara secara langsung yang dilakukan oleh peneliti terhadap informan. Data sekunder terdiri dari bahan hukum primer yaitu berupa peraturan perundang-undangan dan yurisprudensi, dan bahan hukum sekunder yaitu berupa dokumen atau risalah perundang-undangan, hasil penelitian dan kegiatan ilmiah serta pendapat para ahli hukum dan hasil

penelitian dan kegiatan ilmiah serta pendapat para ahli hukum dan ensiklopedia.53

Oleh karena itu teknik pengumpulan data yang digunakan:

a. Studi Kepustakaan dan Dokumen

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Data sekunder di bidang hukum

dipandang dari sudut kekuatan mengikatnya dibedakan menjadi54 :

1) Bahan Hukum Primer, yang meliputi:

a) Norma dasar Pancasila;

b) Peraturan dasar: batang tubuh UUD 1945

c) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;

d) Kitab Undang-Undang Acara Hukum Pidana;

      

51

Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Semarang, 1988, hal.11-12

52

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1988, hal. 6

53

Ronny Hanitijo Soemitri, Ibid, hal. 11-12

54

e) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian;

f) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan;

g) Undang-Undang Nomor 48 Tahun2009 tentang Kehakiman;

h) Peraturan Perundang-undangan;

i) Bahan hukum yang tidak dikodifikasikan;

j) Yurisprudensi: putusan hakim yang memutus sanksi pidana

terhadap terdakwa tindak pidana sesuai Pasal 340 KUHP di Pengadilan Negeri Medan;

k) Traktat.

2) Bahan Hukum Sekunder, meliputi:

a) Rancangan peraturan perundang-undangan;

b) Hasil karya ilmiah para sarjana;

c) Hasil-hasil penelitian;

d) Literatur-literatur yang berkaitan dengan perkara pidana; dan

e) Jurnal serta artikel tentang perkara pidana.

3) Bahan Hukum Tersier

a) Kamus; dan

b) Ensiklopedia.

Dalam penelitian hukum, data sekunder mencakup bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat; bahan hukum sekunder, yaitu yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer; dan bahan hukum tertier yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.

Dari sekian banyak data sekunder di bidang hukum, yang digunakan dalam penelitian ini adalah norma dasar Pancasila, Peraturan Perundang-undangan yang terkait, Traktat, Rancangan Peraturan Perundang-Perundang-undangan, Hasil karya ilmiah para sarjana, dan hasil-hasil penelitian. Disamping itu juga digunakan dokumen-dokumen dan artikel media massa, serta data lapangan putusan hakim.

b. Observasi

Observasi dilakukan untuk menemukan kasus yang telah diputus akibat tindak pidana sesuai pasal 340 KUHP di Pengadilan Negeri Medan oleh Hakim guna mengetahui dan menggali sanksi pidana terhadap terdakwa tindak pidana sesuai pasal 340 KUHP di Pengadilan Negeri Medan.

4. Penyajian dan Analisa Data

Analisa data dilakukan secara kualitatif. Analisis kualitatif yaitu metode analisis yang pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis, analisis dengan logika, dengan induksi, analogi/interpretasi, komparasi dan sejenis itu. Metode berfikir dipergunakan adalah metode induktif, yaitu dari data/fakta menuju ke tingkat abtraksi yang lebih tinggi, termasuk juga melakukan sintesis dan

mengembangkan teori (bila diperlukan dan datanya menunjang).55

Sedangkan analisis data merupakan proses yang tidak pernah selesai. Proses analisis data sebaiknya dilakukan segera setelah peneliti meninggalkan lapangan sebagai proses untuk menemukan tema-tema dengan cara

menggabungkan sumber-sumber data yang ada.56 Dari penyajian dan analisis

tersebut kemudian ditarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan yang ada.

Dokumen terkait