• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan mei sampai dengan juni 2015. Lokasi penelitian dapat dilihat pada peta administrasi kota Medan. Analisis data dilakukan di Laboratorium Manajemen Hutan Terpadu, Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.

Peneliti mengambil lokasi penelitian di jalur hijau jalan arteri sekunder kota Medan. Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian merupakan jalur arteri sekunder yang telah dibagi dalam beberapa bagian. Peneliti mengambil lokasi penilitian di kota Medan bagian utara sampai kebagian tengah kota Medan.

Lokasi jalur arteri sekunder yang dipakai diambil berdasarkan tabel informasi daftar rencana jalan dan fungsi jaringan jalan arteri sekunder di kota Medan oleh Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan. Sebagai lokasi penelitian yang dipakai adalah jalan AR Hakim pada kecamatan Medan Area, jalan Bakti pada kecamatan Medan Area, jalan Letda Sudjono pada kecamatan Medan Tembung, jalan Kol Yos Sudarso pada kecamatan Medan Labuhan, jalan Putri Hijau pada kecamatan Medan Barat, jalan Sicanang pada kecamatan Medan Belawan, jalan Perdamean/PelitaII/BambuII pada kecamatan Medan Timur dan jalan Marelan Raya pada kecamatan Medan Marelan

Gambar 1.Peta Administrasi Kota Medan

Tabel 1. Lokasi penelitian

Kecamatan Nama Jalan Jalur Hijau

Medan Area Jln. AR.Hakim

Medan Belawan Jln.Sicanang

Medan Marelan Jln Marelan Raya

Medan Labuhan Jln.Kol Yos Sudarso

Medan Barat Jln.Putri Hijau

Medan Labuhan Jln.Letda Sudjono

Medan Area Jln. Bakti

Medan Timur Medan Tembung

Jln. Perdamean/Pelita/Bambu Jln. Willem Iskandar

Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Global

Position System (GPS), PC (Personal Computer), ArcView GIS 3.3,

pita ukur, clinometers, penggaris, kamera digital, dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah Peta Administrasi Kota Medan dan peta usulan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK) Medan.

Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini meliputi pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan, serta menganalisis sesuai kebutuhan. Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :

Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari lapangan berupa data jenis vegetasi, diameter, tinggi dan titik koordinat dengan menggunakan metode sensus. Metode sensus adalah cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi yang diselidiki. Diperoleh dari data sebenarnya atau parameter. Metode sensus dilakukan terhadap semua jenis vegetasi untuk mengetahui jenis-jenis

vegetasi yang terdapat di jalur hijau tersebut dengan menggunakan parameter diameter dan tinggi.

Dalam pengambilan data jenis tanaman yang dilakukan dengan cara sensus pada jalur yang telah ditetapkan, maka yang harus dilakukan adalah:

1. Kriteria utama dalam pengambilan data adalah dengan memilih jenis pohon dan palem-paleman. Jenis pohon dimulai dari tingkat pancang (berdiameter < 10 cm dan tinggi > 1,5 m) hingga tingkat pohon. Sedangkan untuk palem hanya yang berdiameter > 20 cm yang diambil datanya.

2. Setelah ditentukan jalur yang diambil sebagai sampel penelitian maka diambil data tanaman pada jalur tersebut yaitu nama jenis tanaman, diameter tanaman dan dokumentasi tanaman.

3. Lalu dicatat dan dimasukkan dalam tally sheet yang disediakan. b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau berasal dari instansi-instansi terkait, jurnal-jurnal penelitian sebelumnya, skripsi, prosiding, artikel ilmiah, dan literatur pendukung lainnya.

Data-data yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 2. Data primer dan data sekunder yang digunakan dalam penelitian

Nama Data Jenis Data Alat Sumber Tahun

Titik koordinat vegetasi Primer GPS - 2014

Diameter vegetasi Primer Pita Ukur - 2014

Tinggi vegetasi Primer Klinometer - 2014

Peta Administrasi Kota Medan

Sekunder - Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH)

2014 Peta Usulan RTRWK

Kota Medan

Perhitungan Nilai Biomassa, Simpanan Karbon Dan Serapan CO2

Perhitungan nilai biomassa dan karbon tersimpan dilakukan secara bertahap yaitu dilakukan perhitungan nilai biomassa dan kemudian dilakukan perhitungan karbon tersimpan diatas permukaannya. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :

a. Setelah diperoleh data jenis vegetasi, diameter dan tinggi diameter, maka dicari nilai biomassa tiap jenis vegetasi tersebut menggunakan rumus alometrik spesifik maupun umum. Model Alometrik biomassa dari beberapa jenis vegetasi berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Model alometrik s pesifik dan umum pada setiap jenis vegetasi pohon

Jenis Tanaman Model Alometrik Sumber

Acacia auriculiformis logV=-4,155+2,605 log D Siswanto : 2008 Acacia crassicarpa BBA=0,027 D2,891 Rahmat : 2007 Acacia mangium logV=-3,321+1,99 log D Krisnawati : 1997 Agathis lorantifolia logV=3,824+2,447 log D Siswanto : 2008 Alstonia spp V=0,000081 D2,06 H0,662 Ermawati : 1995 Altingia exelsa V=0,000257 D2,2563 Siswanto : 1996

Bambu Y= 3225,8+1703,4DBH Kumar : 2005

Eucalyptus spp V=0,00006598 D2,5056 Direktorat Inventarisasi Hutan: 1990

Gmelina arborea V=0,0000669 D1,952 H0,794 Wahjono : 1995

Dipterocarpaceae V= 0,0002134 D2,4613 Direktorat Inventarisasi Hutan: 1991

Dryobalanops spp V=0,000661 D2,1 Priyanto : 1997 Jati (Tectona grandis) Y=0,153DBH Frangi dan Lugo : 1985 Mahoni (Switenia mahogany) Y=0,048 D Adinugroho dan Sidiyasa

: 2006 Mahoni(Switenia

macrophylla)

Bt=0,9029 (D2.H)0,6840 Frangi dan Lugo : 1985 Shorea sumatrana V=0,0001546 D2,4664 Soemarna dan Siswanto :

1986

Palem (AGB)est= 4,5+7,7x H Frangi dan Lugo : 1985 (Paraserianthes falcataria) V=0,00011 D2,5414 Bustomi dan Imanuddin

: 2004

Pinus(Pinus merkusii) V=0,0000305 D1,642 H1,356 Soemarna : 1972 Pohon di Sumatera B=0,066 D2,59 Ketterings : 2000

Shorea spp V=0,000372 D2,25 Priyanto : 1997

Shorea leprosula BBA=0,032 D2,7808 Heriansyah : 2009 Umum (Pohon bercabang) Y=0,11x ρ x D2,62 Kettering : 2001

Keterangan :Y= biomassa pohon (kg/ind); Bt=biomassa total (kg/ind); (AGB)est= biomassa pohon Pohon bagian atas tanah (kg/ind); V= volume pohon(cm3); DBH (diameter setinggi dada) atau kurang lebih 1,3 m dari permukaan tanah; B= biomassa total (kg/ind); H=Tinggi total vegetasi (m); D= diameter batang (cm) setinggi 1,3m; ρ= berat jenis kayu (gr/cm3); BBA = Biomassa di atas permukaan tanah(kg).

Sumber : Model Alometrik dalam Pendugaan Biomassa Pohon : 2012.

Contoh Perhitungan : Diketahui:

Jenis Tanaman Diameter

(cm)

Biomassa (Kg/individu)

Angsana (Pterocarpus indicus) 23 264,26 Angsana (Pterocarpus indicus) 27 402,23 Angsana (Pterocarpus indicus) 35 793,89 Angsana (Pterocarpus indicus) 37 918,32 Angsana (Pterocarpus indicus) 45 1533,63

Total 3912,33

Masukkan ke rumus:

Y = 0,11x ρ x D2,62

Biomassa = 0,11 x 0,65 x 232,62 = 264,26 kg/individu

Jenis yang sama dalam satu jalur, nilai biomassanya ditotalkan sehingga diperoleh total biomassanya adalah 3912,63 kg biomassa/luasan jalur.

Diubah satuannya menjadi ton/luas jalur dengan mengalikan 10-3 diperoleh hasil 3,91233 ton/luas jalur

Luas jalur = 1,41 ha

Maka diubah nilainya menjadi 3,91233 ton/1,41 ha sehingga menjadi 2,7747 ton/ha

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus simpanan karbon Simpanan karbon = 0,46 x total biomassa

= 0,46 x 2,7747 ton/ha = 1,2763 ton /ha

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus serapan CO2

Pembuatan Peta Sebaran Vegetasi dan Klasifikasi Biomassa, Simpanan Karbon, Serapan CO2 Pada Jalur Hijau Kota Medan

Pembuatan peta penyebaran vegetasi pada Jalur Hijau kota Medan dilakukan dengan memasukkan titik-titik yang diambil dengan menggunakan GPS ke dalam sotware DNR GARMIN yang datanya diubah dalam bentuk .shp setelah itu diolah lagi pada software ArcView GIS 3.3 dan didapat peta penyebaran vegetasi pada jalur hijau di jalan arteri sekunder kota Medan. Proses pengolahan data titik koordinat di lapangan adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan data di lapangan berupa data titik koordinat pada jalur hijau dengan menggunakan alat yaitu GPS.

2. Setelah diperoleh data titik koordinat maka untuk proses pengolahan data tahap awal dilakukan dengan memasukkan data GPS ke PC dengan menggunakan sotware DNR Garmin.

3. Diubah file tersebut dengan menggunakn software DNR Garmin menjadi file berbentuk. shp yang kemudian dapat diolah dengan menggunakan

software ArcView GIS 3.3.

Gambar 2. Bagan Alur Tahapan Kegiatan Penelitian Pendugaan Cadangan Karbon Yang Terdapat Pada Berbagai Jalur Hijau di Kota Medan.

Jalur Arteri Sekunder

Inventarisasi Tegakan

Penilaian Nilai Biomassa

Peta Distribusi Cadangan Karbon

Potensi Serapan Carbon (CO2) Jalur Hijau 1. Lebar Jalur 2. Panjang Jalur Vegetasi 1. Koordinat Tegakan 2. Tinggi Tegakan 3. Diameter Tegakan

Dokumen terkait