Menurut Sugiyono (2008:5), jenis–jenis penelitian secara umum dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat, dan waktu. Penelitian ini dikelompokkan menurut tingkat eksplanasi, yakni penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel yang terdapat pada hipotesis penelitian. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga pada PT Bank BRISyariah KC Medan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada pada Kantor PT BankBRI Syariah Jl. S. Parman No. 280E/8 Medan. Waktu penelitian ini dimulai sejak 1 Januari 2014 s/d 28 Februari 2014.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tahap Penelitian
Periode (Tahun 2014)
Februari April Mei Juni Juli Agst Pengajuan Judul Penyelesaian Proposal Pengumpulan Data Penulisan Laporan Penyelesaian Laporan 3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini dibatasi hanya pada nasabah funding (pendanaan), yaitu orang yang mempunyai simpanan di bank dalam bentuk tabungan, giro dan deposito.
Penelitian ini hanya melibatkan 2 akad dalam pembukaan rekening tabungan yang ditawarkan oleh PT Bank BRISyariah. Adapun akad-akad tersebut adalah:
1. Akad wadiah; yaitu berupa titipan yang maksudnya nasabah menitipkan dananya kepada pihak bank untuk dikelola dan disalurkan ke dalam bentuk pembiayaan tapi system pembagian keuntungannya bukan lagi bagi hasil namun system bonus yang tidak diperjanjikan setiap bulan akan diberikan melainkan sesuai dengan kebijakan dari
bank. Hal tersebut dikarenakan akadnya bersifat titipan dan dana dapat diambil sewaktu-waktu oleh nasabah.
2. Akad Mudharabah; yaitu akad yang digunakan untuk produk simpanan berjangka sehingga system pembagian keuntungannya adalah bagi hasil yang jelas dan disepakati di awal akad berapa persentase nisbah yang akan diterima oleh pemilik dana maupun pengelola dana.
3.4Populasi dan Sample
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 115). Populasi dari penelitian ini adalah PT Bank BRISyariah KC Medan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:116). Sampel dari penelitian ini adalah dana pihak ketiga periode Januari 2012-Juni 2014 pada PT Bank BRISyariah KC Medan.
3.5Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, ada dua variable penelitian yaitu:
1. Variabel Bebas atau Independen (X), yaitu variabel yang mempengaruhi variable dependen. Adapun yang menjadi variable bebas dari penelitian ini adalah :
1.1Variable Akad Wadiah (X1) 1.2Variabel Akad Mudharabah (X2)
2. Variabel Terikat atau dependen (Y), yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas). Adapaun yang menjadi variabel terikat adalah Perolehan dana pihak ketiga pada PT Bank BRI Syariah KC Medan.
3.6 Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini yang diukur yaitu variabel akad wadiah dan akad mudharabah yang mempengaruhi perolehan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun PT Bank BRI Syariah KC Medan.
3.7Metode dan Tekhnik Pengumpulan data
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yang diperoleh dari instansi terkait dan dari publikasi resmi yang terkait dengan penelitian. Data yang digunakan adalah yang yang dicatat oleh PT Bank BRISyariah KC Medan dalam kurun waktu 30 bulan, yaitu per Januari 2012 s/d Juni 2014. Pengolahan datanya sendiri penulis menggunakan program SPSS versi 15 dalam penulisan skripsi ini.
3.8Teknik Pengolahan Data
Untuk mengolah data-data yang ada penulis menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 untuk melakukan analisis data.
3.8.1 Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono (2008: 277) Analisis Regresi Ganda
Digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2.
Persamaan regresi linear berganda yaitu:
Y= α+β1X1+β2X2+β3X3μ
Dimana :
Y = Jumlah Dana Pihak Ketiga (Rp)
α = konstanta
β1;β2;β3 = koefisien regresi X1 = Jumlah DPK Wadi’ah X2 = Jumlah DPK Mudharabah
μ = Kesalahan pengganggu (Term of error)
n = 30
3.8.2 Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Menurut Sunyoto (2010: 103) “uji normalitas digunakan untuk menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal”. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel terikat yang berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.
2. Uji Mulitikolinearitas
Menurut Sunyoto (2010: 97) “uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/
independent variable (X1, X2, X3, X4, ..., Xn), dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/ pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi”. Dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat digunakan cara sebagai berikut:
a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan
secara statistik (α)
b. Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat
Nilai tolerance (α) dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut:
• Besar nilai tolerance (α): α = 1/ VIF
• Besar nilai variance inflation factor (VIF):
VIF = 1/ α
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika:
α hitung < α dan VIF hitung > VIF
1. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menurut Sunyoto (2010: 100) adalah “uji mengenai sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan yang lain”. Jika residualnya mempunyai mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas.
2. Uji Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik menurut Sunyoto (2010: 110) adalah “yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik/ tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya). Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2)
b. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2
c. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2
3.8.3 Pengujian Hipotesis 1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) menurut Fatma, dkk (2007: 48) bertujuan “untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen”. Untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square yang disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square , karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam
penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1.
2. Uji Simultan dengan F-Test
Menurut Fatma, dkk (2007: 50) hasil F-Test “menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, k adalah jumlah variabel dependen dan independen”.
Menurut Fatma, dkk (2007: 49) penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis nol (H0) yang diusulkan adalah
1. H0 diterima jika F-hitung < F-tabel, atau nilai p-value pada kolom
sig. > level of significant (α) sebesar 0,05.
2. H0 ditolak jika F-hitung > F-tabel, atau nilai p-value pada kolom
sig. < level of significant (α) sebesar 0,05.
Pedoman yang digunakan apabila menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis alternatif (Ha) yang diusulkan:
1. Ha diterima jika F-hitung < F-tabel, atau nilai p-value pada kolom
sig. > level of significant (α) sebesar 0,05.
2. Ha ditolaka jika F-hitung > F-tabel, atau nilai p-value pada kolom
sig. < level of significant (α) sebesar 0,05.
3. Uji Parsial dengan t-Test
Menurut Fatma, dkk (2007: 51) t-test bertujuan “untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen”. Nilai dri uji t-test dapat dilihat dari p-value
(pada kolom sig.) pada masing-masing variabel independen , jika p-value lebih kecil deri level of significant yang ditentukan.
Menurut Fatma, dkk (2007: 49) penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis nol (H0) yang diusulkan adalah
1. H0 diterima jika t-hitung < t-tabel, atau nilai p-value pada kolom
sig. > level of significant (α) sebesar 0,05.
2. H0 ditolak jika t-hitung > t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.
< level of significant (α) sebesar 0,05.
Pedoman yang digunakan apabila menerima atau menolak hipotesis jika hipotesis alternatif (Ha) yang diusulkan:
1. Ha diterima jika t-hitung < t-tabel, atau nilai p-value pada kolom
sig. > level of significant (α) sebesar 0,05.
2. Ha ditolak jika t-hitung > t-tabel, atau nilai p-value pada kolom
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN