• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi potong lintang (cross sectional). Data dikumpulkan secara prospektif . Pengumpulan data dilakukan dengan kunjungan ke SLB/A Denpasar untuk melakukan pencatatan dan pemeriksaan kesehatan mata pada anak-anak di SLB tersebut. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik subyek baik dari catatan medis, anamnesis kepada orang tua dan guru, tajam penglihatan, pemeriksaan mata segmen anterior dan posterior. Metoda pengambilan data secara potong lintang. Selain itu dilakukan pencatatan data yang meliputi jenis kelamin, umur, domisili, anamnesis terhadap riwayat kehamilan dan persalinan ibu, riwayat tumbuh kembang, catatan medis, pemeriksaan tajam penglihatan, pemeriksaan segmen anterior dan pemeriksaan bagian belakang bola mata.

Dan dilakukan pelebaran orang-orangan mata sehingga penyebab kebutaan dan gangguan penglihatan dapat diketahui.

Rancangan penelitian secara skematis digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan di desa SLB/A di Denpasar pada bulan Maret-April 2017.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi target penelitian ini adalah semua anak di SLB/A Denpsar.

3.3.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah semua anak di SLB/A Denpasar yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3.3.2.1. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.3.2.1.1. Kriteria inklusi

a. Anak di SLB/A yang bertempat tinggal dan bersekolah di SLB/A denpasar b. Pasien bersedia mengikuti penelitian dan menandatangani informed consent.

3.3.2.1.2. Kriteria eksklusi

a. Anak di SLB/A yang tidak hadir saat pelaksanaan pemeriksaan 3.3.2.2 Besar Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua anak-anak di SLB/A Denpasar.

3.3.2.3. Cara Pemilihan Sampel

Populasi penelitian ini semua anak di SLB/A Denpasar. Sampel penelitian adalah semua anak di SLB/A yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pemeriksa dilakukan diawali dengan anamnesis terhadap riwayat kehamilan dan persalinan ibu, riwayat tumbuh kembang, catatan medis, pemeriksaan tajam penglihatan, pemeriksaan segmen anterior dan pemeriksaan

bagian belakang bola mata. Dan dilakukan pelebaran orang-orangan mata sehingga penyebab kebutaan dan gangguan penglihatan dapat diketahui.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Klasifikasi dan Identifikasi Variabel

1. Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini terdiri dari identitas yaitu umur, jenis kelamin, riwayat kehamilan ibu, riwayat persalinan, dan riwayat tumbuh kembang

2. Variabel pemeriksaan kesehatan mata yang akan diteliti pada penelitian ini adalah tajam penglihatan, pemeriksaan segmen anterior, dan segmen posterior serta kelainan anatomi penyebab kebutaan.

3.4.2. Definisi Operasional Variabel

1. Buta : Tajam Penglihatan kurang dari 3/60 dengan koreksi terbaik.

2. Gangguan penglihatan berat (severe visual impairement) : tajam penglihatan < 6/60 - 3/60 pada kedua mata dengan koreksi terbaik.

3. Gangguan penglihatan sedang (moderate visual impairement) yaitu jika tajam penglihatan

<6/18 sampai 6/60 dengan koreksi terbaik.

4. Gangguan penglihatan ringan (mild visual impairement) yaitu jika tajam penglihatan <6/12 sampai 6/18 dengan koreksi terbaik.

5. Kelainan Anatomi Penyebab Kebutaan : Kelaianan bentuk dari anatomi mata yang normal yang merupakan penyebab dari gangguan penglihatan atau bahkan sampai penyebab dari kebutaan pada anak-anak di SLB/A.

6. SLB/A Denpasar : Sekolah luar biasa A yang mendidik anak-anak tuna netra yang beralamat di Jalan Serma Gede, Denpasar.

7. Tajam Penglihatan : Tajam penglihatan yang diukur berdasarkan metoda snellen dan atau LEA.

8. Penyebab kebutaan: penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan kebuataan atau ganggua penglihatan yang bisa diterapi, ataupun difollow up perkembangannya.

10. Umur adalah lama waktu hidup terhitung dari tanggal kelahiran sampai saat dilakukan penelitian, umur dinyatakan dalam tahun. Data diperoleh dari anamnesa dan data rekam medis.

11. Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir, diperoleh dari melihat fenotip dan rekam medis.

12. Pendidikan Terakhir adalah pendidikan formal dan terstruktur yang terakhir diikuti 3.5. Instrumen Penelitian

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pemeriksaan kesehatan mata yang meliputi lembar anamnesis, lembar peeriksaan mata.

3.6. Prosedur Penelitian 3.6.1 Tahap persiapan

a. Mengurus surat ijin etik ke Litbang FK UNUD

b. Mengurus surat ijin penelitian ke LPPM Renon

c. Melakukan survei pendahuluan jumlah anak di SLB/A

d. Penyusunan lembar pemeriksaan anamnesis dan pemeriksaan kesehatan mata

e. Turun ke lapangan dan mengumpulkan data pemeriksaan

3.6.2. Pelaksanaan Penelitian

Adapun urutan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengelompokan anak-anak berdasarkan usia

2. Melakukan wawancara dan anamnesis kepada orang tua, guru, dan jika ada meminjam atu meminta catatan medis dari anak-anak SLB/A

3. Melakukan pemeriksaan tajam penglihatan dengan metode standar Snellen. Namun jika tidak bisa dilanjutkan dengan metode LEA. Pemeriksaan tajam penglihatan dilakukan oleh seorang dokter residen mata

4. Pemeriksaan segmen anterior dan segmen posterioe mata. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tim dokter mata. Pada pemeriksaan mata dikumpulkan data tentang kelainan antomi yang menyebabkan kebutaan dan penyakit mata penyebab kebutaan pada anak di SLB/a denpasar.

3.7. Alur Penelitian

Untuk lebih mempermudah dalam pelaksanaan penelitian maka dibuat alur penelitian yang ditunjukkan dengan bagan alur penelitian pada Gambar 3.

Gambar 3.3. Skema Alur Penelitian

Persetujuan Komisi Etik, Litbang PS Unud, LPPM Renon

Aanak-anak SLB/ A Denpasar Kriteria Inklusi

Anak-anak SLB/A Denpasar yang bersedia diperiksa

Eligible Sample

Data Tajam Penglihatan Data Kelainan Anatomi Penyebab Kebutaan

Data Penyakit Penyebab Kebutaan pada Anak-anak di

SLB/A

3.8. Analisis Data Statistik

Semua data yang diperoleh dimasukkkan ke dalam tabel kerja dan dianalisis dengan program SPSS versi 16.0. Data mengenai karakteristik subyek dianalisis secara deskriptif. Data berskala kategorik dideskripsikan dalam bentuk frekuensi dan persentase sedangkan data berskala numerik dilakukan pengkategorian sehingga didapatkan data ordinal dengan tujuan untuk memudahkan analisis data.

Adapun tahapan analisis data sebagai berikut:

1. Seleksi data yaitu editing, coding dan tabulasi dimasukkan pada file navigator program Stastical Package for The Social Sciences (SPSS).

2. Analisi statistik deskriptif

Untuk menggambarkan karakteristik umum dan distribusi frekuensi variabel, yaitu : umur, jenis kelamin, pendidikan. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi dan tabel-tabel.

3. Untuk melihat perbandigan usai kelahiran, riwayat persalinan, riwayat tumbuh kembang, tajam penglihatan, kelaianan anatomi mata, penyakit penyebab kebutaan disajikan dalam bentuk tabel-tabel dan prosentase

4. Uji Normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov, jumlah sampel lebih dari 30 untuk menguji apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data dinyatakan berdistribusi normal jika p > 0,05

5. Untuk melihat apakah ada hubungan kelahiran yang lebih awal (prematur) pada kelainan anatomi mata yang dapat menyebabkan kebutaan.

6. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95%.

3.9. Rencana Publikasi

Publikasi rencananya akan dilakukan ke jurnal komunitas berstandar nasional, atau jurnal kesehatan internasional. Data yang dimasukkan meliputi data diskriptif dan analitik.

BAB IV

Dokumen terkait