• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Arikunto, dkk., (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas, dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Wardhani, dkk., (2007: 1.3) prosedur penelitian dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu (1) merencanakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan guru kelas I A SD Negeri I Metro Utara secara berkolaborasi dengan harapan dapat meningkatkan disiplin dan hasil belajar melalui penerapan model cooperative learning tipe make a match.

30 Siklus tindakan dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 3.1. Siklus penelitian tindakan kelas. (Sumber: Arikunto, dkk., 2011: 74) Apabila permasalahan belum terselesaikan Permasalahan baru hasil reflecting Permasalahan Permasalahan baru hasil reflecting Observing III Acting III Planning III Reflecting II Observing II Acting II Planning II Reflecting I Observing I Acting I Planning I Dilanjutkan ke siklus berikutnya Reflecting III

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah seorang guru kelas I A dan siswa kelas I A SD Negeri 1 Metro Utara Kecamatan Metro Utara Kota Metro tahun pelajaran 2013/2014, jumlah siswa adalah 31 orang dengan rincian 15 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswi perempuan.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Metro Utara, Jalan Pattimura No. 136 Kelurahan Banjar Sari Kecamatan Metro Utara Kota Metro.

3. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Waktu pelaksanaan penelitian kurang lebih 6 bulan, yaitu bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Juni tahun 2014. Kegiatan penelitian dimulai dari penyusunan proposal PTK, diskusi, penyusunan perangkat pembelajaran, dan media pembelajaran, secara kolaboratif dan partisipatif dengan guru kelas I A, sampai pada tahap pelaksanaan dan pelaporan.

C. Sumber Data

Data penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi disiplin siswa, keterampilan siswa dan kinerja guru, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar pengetahuan siswa.

32

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian dengan teknik tes dan non tes.

1. Teknik Non Tes

Merupakan prosedur atau cara untuk mengumpulkan data disiplin siswa, keterampilan siswa, dan kinerja guru dengan menggunakan lembar panduan observasi.

2. Teknik Tes

Merupakan prosedur atau cara untuk mengumpulkan data hasil belajar pengetahuan siswa.

E. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Lembar Panduan Observasi

Merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif berupa disiplin siswa, keterampilan siswa dan data kinerja guru selama penelitian tindakan kelas.

2. Soal-Soal Tes

Merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar pengetahuan siswa.

F. Teknik Analisis Data

Hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

1. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari data nontes yaitu, lembar panduan observasi. Data hasil observasi digunakan untuk mengetahui kemajuan disiplin siswa, keterampilan siswa, dan kinerja guru, setelah diterapkannya pembelajaran dengan model cooperative learning tipe make a match. a. Rumus untuk Menghitung Kinerja Guru

NP = SM X 100R

Keterangan:

NP = Nilai persen kinerja guru yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh guru

SM = Skor maksimum ideal yang diamati 100 = Bilangan tetap

34 Kualifikasi tingkat keberhasilan kinerja guru dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1. Kualifikasi tingkat keberhasilan kinerja guru.

Tingkat Keberhasilan Nilai

Amat Baik ( A) 90 < A ≤ 100 Baik (B) 75 < B < 90 Cukup (C) 60 < C < 75 Kurang (K) < 60 (Sumber: Kemendikbud (2013 : 314))

b. Rumus untuk Menghitung Nilai Disiplin Siswa

NP = SM X 100R

Keterangan:

NP = Nilai persen disiplin yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum ideal yang diamati 100 = Bilangan tetap

Kategori nilai disiplin siswa dapat dilihat berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 3.2. Konversi disiplin siswa. Nilai Predikat Sikap Keterangan Skala 0-100 86 – 100 SB Sangat Baik 81 – 85 76 – 80 B Baik 71 – 75 66 – 70 61 – 65 C Cukup 56 – 60 51 – 55 46 – 50 K Kurang 0 - 45 (Sumber: Kemendikbud (2013 : 8))

Untuk menghitung rumus menghitung persentase nilai disiplin dan nilai keterampilan siswa yang telah mencapai nilai ≥ 66 adalah sebagai berikut:

Persentase siswa nilai ≥ 66

=

x 100% (Sumber: Aqib,dkk.,(2011: 40))

c. Rumus untuk Menghitung Nilai Keterampilan Siswa

NP = SM X 100R

Keterangan:

NP = Nilai persen keterampilan yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum ideal yang diamati 100 = Bilangan tetap

36 Kategori keterampilan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3. Konversi keterampilan siswa.

Nilai Predikat Keterangan Skala 0-100 86 – 100 A Sangat Baik 81 – 85 A- 76 – 80 B+ Baik 71 – 75 B 66 – 70 B- 61 – 65 C+ Cukup 56 – 60 C 51 – 55 C- 46 – 50 D+ Kurang 0 - 45 D (Sumber: Kemendikbud (2013 : 8))

Untuk menghitung persentase nilai keterampilan siswa yang telah mencapai nilai ≥ 66 digunakan rumus sebagai berikut:

Persentase siswa nilai ≥ 66

=

x 100% (Sumber: Aqib,dkk.,(2011: 40))

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kemajuan hasil belajar pengetahuan siswa yang berkaitan dengan penguasaan materi yang diajarkan guru.

a. Rumus Menghitung Hasil Belajar Pengetahuan Siswa Secara Individu

S = x100 Keterangan:

S = Nilai hasil belajar siswa

R = Jumlah skor/item yang dijawab benar N = Skor maksimum dari tes

100 = Bilangan tetap

Kategori nilai hasil belajar pengetahuan siswa dapat dilihat berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 3.4. Konversi nilai hasil belajar pengetahuan siswa.

Nilai Predikat Keterangan

Skala 0-100 86 – 100 A Sangat Baik 81 – 85 A- 76 – 80 B+ Baik 71 – 75 B 66 – 70 B- 61 – 65 C+ Cukup 56 – 60 C 51 – 55 C- 46 – 50 D+ Kurang 0 - 45 D (Sumber: Kemendikbud (2013 : 8))

b. Rumus Menghitung Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Pengetahuan Siswa

X =

Keterangan:

X = Nilai rata-rata kelas ∑X = Jumlah semua nilai siswa ∑ N = Jumlah siswa

(Sumber: Aqib,dkk., (2011: 40)

c. Rumus Menghitung Persentase Nilai Hasil Belajar Pengetahuan Siswa yang Telah Mencapai Nilai ≥ 66

Persentase Nilai Siswa ≥ 66 = X 100%

38 Hasil Belajar siswa secara keseluruhan dihitung dengan menggunakan rumus

=

Untuk mengetahui kategori hasil belajar siswa dapat melihat posisi nilai yang diperoleh pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5. Konversi nilai hasil belajar siswa.

Nilai Predikat Keterangan

Skala 0-100 86 – 100 A Sangat Baik 81 – 85 A- 76 – 80 B+ Baik 71 – 75 B 66 – 70 B- 61 – 65 C+ Cukup 56 – 60 C 51 – 55 C- 46 – 50 D+ Kurang 0 – 45 D (Sumber: Kemendikbud (2013 : 8))

Nilai rata-rata hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus sebagai

berikut:

X =

Untuk menghitung persentase nilai hasil belajar siswa yang telah mencapai nilai ≥ 66 digunakan rumus:

Persentase Nilai Siswa ≥ 66 = X 100%

(Sumber: Aqib,dkk.,(2011: 40)) Keterangan:

X = Nilai rata-rata kelas ∑X = Jumlah semua nilai siswa ∑ N = Jumlah siswa

39 G. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdiri dari III siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan adalah merencanakan program tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin dan hasil belajar siswa.

2. Tahap pelaksanaan tindakan adalah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai upaya meningkatkan disiplin dan hasil belajar siswa.

3. Tahap observasi adalah pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Tahap refleksi adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil yang diperoleh dari pengamatan sehingga dapat dilakukan revisi terhadap proses belajar selanjutnya.

H. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas 1. Siklus I

Tahap Perencanaan

Peneliti bersama dengan guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas, kemudian menyiapkan proses pembelajaran tematik terpadu menggunakan model cooperative learning tipe make a match dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menetapkan tema yaitu “6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri”, subtema “1. Lingkungan Rumahku”, Pembelajaran 1.

40 2) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu: pemetaan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan media pembelajaran.

3) Menyiapkan instrumen penilaian kinerja guru, lembar observasi disiplin, rubrik penilaian unjuk kerja menceritakan keadaan rumah, dan soal post tes.

Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan pada siklus I dengan materi pembelajaran tema “6. Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri”, subtema I “Lingkungan Rumahku”. pembelajaran I. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara lebih rinci antara lain:

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mengajak semua siswa berdoa. b) Guru mengabsen kehadiran siswa.

c) Guru memberikan apersepsi yaitu menyanyikan lagu “Lihat Kebunku” kemudian dikaitkan dengan sikap menjaga kebersihan lingkungan rumahku.

d) Guru mengomunikasikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan inti

a) Guru menjelaskan materi, tema “6 Lingkungan Bersih Sehat dan Asri”, subtema “1 Lingkungan Rumahku”, pembelajaran 1. b) Siswa menceritakan keadaan rumahnya.

c) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, kelompok A dan kelompok B, kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan. d) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan

kartu jawaban kepada kelompok B.

e) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/ mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Guru menyampaikan batasan maksimum waktu.

f) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan.

g) Jika waktu sudah habis, mereka diberitahukan bahwa waktu sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul tersendiri.

h) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak. i) Terakhir, guru memanggil pasangan berikutnya, sampai seluruh

pasangan melakukan presentasi. 3) Kegiatan Penutup

a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran yang telah dipelajari.

42 c) Guru memberikan tindak lanjut.

d) Mengajak semua siswa berdoa. Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas I A yang bertindak sebagai observer, yaitu mengamati disiplin siswa, keterampilan siswa, dan kinerja guru dalam pembelajaran tematik terpadu dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

Tahap Refleksi

Pada akhir siklus dilakukan refleksi oleh peneliti dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengkaji disiplin siswa selama proses pembelajaran, sebagai acuan membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus selanjutnya.

2. Siklus II

Tahap Perencanaan

Peneliti bersama dengan guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas pada siklus I, kemudian menentukan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Langkah-langkah ini antara lain:

1) Menetapkan tema yaitu “6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri”, subtema “2. Lingkungan Sekitar Rumahku”, Pembelajaran 2.

2) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu: pemetaan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan media pembelajaran.

3) Menyiapkan instrumen penilaian kinerja guru, lembar observasi disiplin, rubrik penilain unjuk kerja percakapan berdasarkan teks, dan soal post tes.

Tahap Pelaksanaan

Pada siklus II materi pembelajarannya adalah tema “6. Lingkungan Bersih Sehat dan Asri”, sub tema 2 “Lingkungan Sekitar Rumahku”. Tahap pelaksanaan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, yaitu pembelajaran 2. Kegiatan pembelajaran secara lebih rinci antara lain:

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Guru mengajak semua siswa berdoa. b) Guru mengabsen kehadiran siswa.

c) Guru memberikan apersepsi, yaitu menunjukan gambar anak membuang sampah kemudian dikaitkan dengan materi.

d) Mengomunikasikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan inti

a) Guru menjelaskan materi, tema “6 Lingkungan Bersih Sehat dan Asri”, subtema “2. Lingkungan Sekitar Rumahku”, Pembelajaran 2.

b) Siswa melakukan percakapan tentang membuang sampah. c) Guru menjelaskan tentang bangun ruang.

d) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, kelompok A dan kelompok B, kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.

44 e) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan

kartu jawaban kepada kelompok B.

f) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/ mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Guru menyampaikan batasan maksimum waktu.

g) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan.

h) Jika waktu sudah habis, mereka diberitahukan bahwa waktu sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul tersendiri.

i) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak. j) Terakhir, guru memanggil pasangan berikutnya, sampai seluruh

pasangan melakukan presentasi. 3) Kegiatan Penutup

a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran yang telah dipelajari.

b) Guru melakukan kegiatan evaluasi. c) Guru memberikan tindak lanjut. d) Mengajak semua siswa berdoa.

Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas I A yang bertindak sebagai observer, yaitu mengamati disiplin siswa, keterampilan siswa, dan kinerja guru dalam pembelajaran tematik terpadu, dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

Tahap Refleksi

Pada akhir siklus dilakukan refleksi oleh peneliti dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengkaji disiplin siswa selama proses pembelajaran, sebagai acuan membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus selanjutnya.

3. Siklus III

Tahap Perencanaan

Peneliti bersama dengan guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas pada siklus II, kemudian menentukan langkah-langkah pembelajaran pada siklus III. Langkah-langkah ini antara lain:

1) Menetapkan tema yaitu “6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri”, subtema “3. Lingkungan Sekolahku”, Pembelajaran 2.

2) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu: pemetaan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan media pembelajaran.

3) Menyiapkan instrumen penilaian kinerja guru, lembar observasi disiplin, rubrik penilaian unjuk kerja menyampaikan ucapan terima kasih, dan soal post tes.

46 Tahap Pelaksanaan

Pada siklus III materi pembelajarannya adalah tema “6. Lingkungan Bersih Sehat dan Asri ”, subtema “3. Lingkungan Sekolahku” pembelajaran 2. Tahap pelaksanaan dilaksanakan dalam 1 kali pembelajaran. Kegiatan pembelajaran secara lebih rinci antara lain: a. Kegiatan Pendahuluan

1) Pengondisian kelas.

2) Guru mengajak siswa berdoa. 3) Guru mengabsen siswa.

4) Apersepsi: Guru menunjukkan gambar tentang anak yang sedang melaksanakan tugas piket, kemudian dikaitkan dengan sikap tertib dan teratur dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. 5) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan tentang materi tema “6. Lingkungan Bersih Sehat dan Asri”, subtema “3. Lingkungan Sekolahku” pembelajaran 2.

2) Siswa membuat kartu ucapan terima kasih dan memberikannya kepada petugas kebersihan.

3) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, kelompok A dan kelompok B, kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan. 4) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan

5) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Guru menyampaikan batasan maksimum waktu. 6) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari

pasangannya di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan.

7) Jika waktu sudah habis, mereka diberitahukan bahwa waktu sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul tersendiri.

8) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak. 9) Terakhir, guru memanggil pasangan berikutnya, sampai seluruh

pasangan melakukan presentasi. b. Kegiatan Akhir

1) Siswa bersama guru membuat kesimpulan. 2) Guru melakukan kegiatan evaluasi.

3) Guru melakukan tindak lanjut. 4) Mengajak semua siswa berdoa.

48 Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas I A yang bertindak sebagai observer, yaitu mengamati disiplin siswa, keterampilan siswa, dan kinerja guru selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

Tahap Refleksi

Pada akhir siklus dilakukan refleksi oleh peneliti dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengkaji disiplin siswa selama proses pembelajaran.

I. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas dikatakan berhasil apabila :

1. Terjadi peningkatan disiplin siswa kelas I A SD Negeri I Metro Utara dengan persentase siswa mendapat nilai ≥ 66 (kategori sangat baik dan baik) ≥ 75% siswa.

2. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas I A SD Negeri I Metro Utara dengan persentase siswa mendapat nilai ≥ 66 (kategori A dan B) ≥ 75% siswa.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suprihatiningrum (2013: 129) yang mengemukakan: Dari segi proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar 75% siswa terlibat aktif, baik fisik mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, sementara itu dari segi hasil dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan positif pada diri siswa seluruhnya atau setidaknya sebagaian besar 75%

. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas I A SD Negeri 1 Metro Utara dengan menggunakan model cooperative learning tipemake a match dapat disimpulkan:

1. Penerapan model cooperative learning tipe make a match pada pembelajaran tematik terpadu dapat meningkatkan disiplin siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai disiplin siswa setiap siklusnya. Nilai siklus I sebesar 67,10 dengan persentase siswa mendapat nilai ≥ 66 sebesar 64,51% (20 siswa), siklus II sebesar 74,68 meningkat sebesar 7,58 dengan persentase siswa mendapat nilai ≥ 66 sebesar 74,19% (23 siswa), dan pada siklus III sebesar 82,58 meningkat sebesar 7,9 dengan persentase siswa mendapat nilai ≥ 66 sebesar 80,65% (25 siswa) .

2. Penerapan model coperative learning tipe make a match pada pembelajaran tematik terpadu, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa setiap siklusnya. Nilai hasil belajar I sebesar 66,76 dengan persentase siswa mendapat nilai ≥ 66 sebesar 61,29% (19 siswa), dan pada siklus II sebesar 72,86 meningkat sebesar 6,1 dengan persentase siswa mendapat nilai ≥ 66 sebesar 70,97% (22 siswa), dan pada siklus III

104 sebesar 80,81 meningkat sebesar 7,95 dengan siswa mendapat nilai ≥ 66 sebesar 80,65% (25 siswa) .

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, berikut ini disampaikan saran-saran dalam menggunakan model cooperative learning tipe make a

match pada pembelajaran di kelas yaitu: 1. Siswa

a. Siswa harus mendengarkan segala petunjuk yang diberikan oleh guru ketika mencari kartu pasangan, agar ketika mencari kartu pasangan tidak bingung dan tidak melanggar peraturan.

b. Siswa harus memahami materi pelajaran dengan baik, agar mereka dapat mencari kartu pasangan dengan cepat dan benar.

c. Siswa untuk selalu disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat memahami materi pembelajaran dan hasil belajar dapat meningkat.

2. Guru

Guru harus lebih mengoptimalkan penggunaan model cooperative

learning tipe make a match sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam pembelajaran tematik terpadu untuk meningkatkan disiplin dan hasil belajar siswa.

3. Sekolah

a. Sekolah diharapkan agar dapat memberikan dukungan dalam bentuk buku-buku pelajaran yang relevan dan cukup pada tiap-tiap kelas agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.

b. Sekolah agar dapat lebih mengembangkan lagi model cooperative

learning tipe make a match dan menjadikannya sebagai inovasi dalam pembelajaran, sehingga dapat diterapkan oleh guru untuk dapat meningkatkan disiplin dan hasil belajar siswa.

4. Peneliti

Bagi peneliti berikutnya, khususnya mahasiwa PGSD UUP Metro Universitas Lampung diharapkan dapat menerapkan model cooperative

learning tipe make a match dalam proses pembelajaran dengan hasil yang lebih baik lagi.

106

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.

Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, & TK. Yrama Widya. Bandung.

___________. 2013. Model-Model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Yrama Widya. Bandung.

Daryanto & Suryatri Darmiatun. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di

Sekolah. Gava Media. Yogyakarta.

Fathurrohman, Pupuh. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. PT Refika Aditama. Bandung.

Hanafiah, Nana & Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama. Bandung.

Hasbullah. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Edisi Revisi). PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu

Metodis dan Paradigmatis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Indonesia Kemendiknas. 2013. Tema 6. Lingkungan Bersih Sehat dan Asri Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD/ MI Kelas I. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013. Jakarta.

__________. 2013. Tema 6. Lingkungan Bersih sehat dan Asri Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/ MI Kelas I. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013. Jakarta.

Isjoni. 2011. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Komunikasi antar Peserta

Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Kelas

I. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan

Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013. Jakarta.

__________. 2013. Panduan Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) di Sekolah Dasar. Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. 2013. Jakarta.

__________. 2013. Panduan Praktis Bagi Orang Tua dan Guru dalam

Mendampingi Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. 2013. Jakarta.

__________. 2013. Penilaian Teknis Penilaian Kelas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Jakarta.

__________. 2013. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Jakarta.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. PT

Refika Aditama. Bandung.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembang Profesi Guru. Rajawali Pers. Jakarta.

________. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013 Suatu Pendekatan Praktis di Sertai dengan

Contoh. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Mulyasa, H. E. 2013. Pengembangan Implementasi Kurikulum2013. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelaran. Aswaja Pressindo. Yogyakarta. Nurgiyantoro, Burhan. 2011. Penilaian Otentik dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan Lengkap

Aplikatif. Diva Press. Yogyakarta.

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Rosda. Bandung.

108

_______. 2013. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru Edisi Kedua. Rajawali Pers. Jakarta.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. AR-Ruzz Media. Yogyakarta.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep,

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Wardhani, IGAK, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.

Dokumen terkait