METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar,2003:35). Oleh karena itu penelitian ini akan menjelaskan pengaruh motif berbelanja (shopping motives) (X1) dan atribut toko (store attributes) (X2) terhadap keputusan pembelian pada Carrefour Plaza Medan Fair.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian pada Carrefour Plaza Medan Fair. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2011 sampai dengan Mei 2011.
3.3Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan. Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dibatasi pada variabel sebagai berikut:
1. Variabel Independent (X) terdiri atas shopping motives (X1) dan store attributes (X2).
2. Variabel Dependen (Y) adalah keputusan pembelian pada Carrefour Plaza Medan Fair.
39
3.4Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel- variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Defenisi variabel memberikan dan menuntun arah penelitian bagaimana cara mengukur suatu variabel.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala
Pengukuran Motif Berbelanja (Shopping Motives) (X1)
Segala sesuatu yang mendorong seseorang ( konsumen) untuk berperilaku tertentu, dan upayanya untuk mencapai kepuasan, baik secara rasional maupun emosional. 1. Ketersediaan produk kebutuhan sehari-hari 2. Variasi produk 3. Harga produk 4. Pelayanan yang diberikan pramuniaga 5. Kebersihan
6. Rasa nyaman dalam berbelanja 7. Sering mengadakan diskon penjualan Skala Likert Atribut Toko (Store Attributes) (X2)
Gambaran apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko dan keadaan toko yang oleh pemiliknya berusaha disampaikan kepada konsumen. 1. Tinggi Pajangan 2. Pencahayaan pajangan 3. Susunan barang 4. Ruangan Toko Luas 5. Mudah menemukan barang didalam toko 6. Alunan musik enak di
dengar
7. Penempatan lorong teratur
8. Lorong lalu lintas konsumen luas 9. Dekorasi dalam toko
40 cukup menarik Keputusan Pembelian (Y) Saat konsumen membeli suatu produk pada waktu tertentu.
1. Memilih Carrefour Plaza Medan Fair sebagai tempat melakukan keputusan pembelian
2. Citra perusahaan yang baik dimata anda
Skala Likert
Sumber: Setiadi (2003:94), Sopiah (2008:138), dan Kotler dan Amstrong (2003:224) (diolah) (2011)
3.5Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono,2005:86). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat berbentuk seperti ditunjukkan pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-ragu (R) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
41
3.6Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpilan (Sugiyono, 2005:72). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah melakukan keputusan pembelian pada Carrefour Plaza Medan Fair.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005:73). Sampel diambil dengan metode purposive random sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan karakter dan ciri yang ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel. Adapun karakter yang ditentukan adalah pengunjung yang pernah dan sedang melakukan pembelian minimal telah 2 kali berbelanja dalam sebulan dan telah berusia 17 tahun.
Karena jumlah konsumen yang melakukan keputusan pembelian tidak diketahui maka penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Supramono (Supramono, 2003:62). Yaitu:
n = (Zα) 2
[ ]
2 d PxQ Dimana: n = Jumlah Sampel42
Zα = Nilai standart normal yang besarnya tergantung kepada α Bila α = 0,05 Z = 1,96
P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu Q = (1-P), Proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteritik tertentu
d = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi = 10 %
Untuk memperoleh N ( jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui maka dapat digunakan p = 0,5 dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi adalah :
n = (Zα) 2
[ ]
2 d PxQ n = (1,96) 2[
]
2 ) 1 , 0 ( 5 , 0 5 , 0 xn = 96,04 dibulatkan menjadi 96 orang
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Accidental Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti di tempat penelitian dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Ginting dan Situmorang, 2008: 114).
3.7Jenis Data
a. Data Primer
Data primer, merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Dalam penelitian ini data diperoleh
43
langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner dan wawancara pada pengunjung
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi dalam mendukung penelitian ini.
3.8Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara
Yaitu wawancara secara langsung dengan responden dan pihak-pihak yang berhak dan berwenang dari Carrefour Plaza Medan Fair, untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini.
b. Kuesioner
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab.
c. Studi Dokumentasi
Yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari literature, buku, akses internet, yang berhubungan dengan penelitian.
3.9Uji Validitas dan Reliabilitas a.Uji Validitas
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik.
44
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Bila koefisien korelasi (r) lebih besar dari r table (0,361), maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. (Sugiyono,2005:109). Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel dan dilakukan di Fakultas Ekonomi USU. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan kriteria sebagai berikut:
Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
b.Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono, 2005:116). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
Jika r alpha positif atau > r tabel maka pertanyaan reliabel
45
3.10 Teknis Analisis
a. Metode analisis deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengelompokkan data dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi (Sumarni, 2005:102). Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.
b. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmograv Smirnov, dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka nilai Asymp. Sig. (2 tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Ginting dan Situmorang, 2008:62). 2) Uji Heteroskedastisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independent (homokedastisitas). Model regresi yang
46
baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada nilai indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3) Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance>1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Ginting dan Situmorang, 2008:104).
c. Metode analisis Regresi Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda yaitu regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen (Sugiyono,2005:211). Untuk memperoleh hasil analisi data, peneliti menggunakan program SPSS 16.0.
Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut: Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e
47 Keterangan Y = Keputusan pembelian a = Konstanta X1 = Shopping Motives X2 = Store Attributes b1,2 = Koefisien regresi e = Standar error d. Uji Hipotesis
1) Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji-F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y)
H0 : bi = 0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa Shopping Motives (X1) dan Store Attributes (X2) terhadap Keputusan pembelian (Y) .
Ha : bi = 0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa Shopping Motives (X1) dan Store Attributes (X2) terhadap Keputusan pembelian (Y) . Kinerja pengambilan keputusan:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
48 2) Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) secara parsial terhadap variabel terikat (Y)
H0 : bi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari veriabel bebas yaitu berupa Shopping Motives (X1) dan Store Attributes (X2) terhadap Keputusan pembelian (Y) .
Ha : bi = 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu berupa Shopping Motives (X1) dan Store Attributes (X2) terhadap Keputusan pembelian (Y) . Kriteris pengambilan keputusan :
H0 diterima jika thitung < Ftabel pada α = 5% Ha diterima jika thitung > Ftabel pada α = 5% 3) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar nilainya (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas Shopping Motives (X1) dan Store Attributes (X2) adalah kuat terhadap variabel terikat Keputusan pembelian (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin kecil nilainya
49
(mendekati nol), maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas Shopping Motives (X1) dan Store Attributes (X2) terhadap variabel terikat Keputusan pembelian (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
50