• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif (pengaruh), karena peneliti ingin mengetahui pengaruh antara variabel X1 dan X2 (disiplin kerja dan pengawasan) dengan variabel Y (produktivitas kerja). Dan hasil penelitian asosiatif berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono, 2006)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penilitian ini dilakukan pada PT Midas Multi Industry yang beralamat di Jl. Binjai Km 12 Medan, Sumatera Utara. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 sampai selesai.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini membahas tentang variabel independent (variabel bebas), yaitu kedisiplinan kerja (X1) dan pengawasan (X2). Variabel dependent (variabel terikat), yaitu produktivitas kerja karyawan (Y) pada PT. Midas Multi Industry.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Disiplin Kerja (X)

Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan mentaati peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Adapun indikator kedisiplinan kerja antara lain:

a. Sikap adalah mental dan perilaku karyawan yang berasal dari kesadaran atau kerelaan dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas dan peraturan perusahaan. Terdiri dari:

1. Kehadiran : ada tidaknya/kehadiran karyawan di tempat kerja untuk bekerja sesuai dengan jam kerja yang ditentukan.

2.Skill: memiliki kemampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan perlengkapan dengan baik.

b. Norma adalah kemampuan karyawan untuk memahami sepenuhnya peraturan yang berlaku sebagai suatu acuan dalam bersikap dan mengetahui tujuan dan manfaat dari peraturan tersebut. Terdiri dari : 1. Mematuhi peraturan merupakan karyawan secara sadar mematuhi peraturan yang ditentukan perusahaan.

2. Mengikuti pedoman kerja yang ditentukan perusahaan sehingga tujuan bersama dapat dicapai.

c. Tanggung jawab yaitu kemampuan dalam menjalankan tugas dan peraturan dalam perusahaan, yaitu karyawan harus bertanggung jawab atas pekerjaannya dengan menyelesaikan pekerjaan pada waktu yang ditentukan.

49

b. Pengawasan

Pengawasan adalah proses pengamatan yang dilakukan pimpinan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan pekerjaan dari para buruh yang menjadi bawahannya agar pelaksanaan pekerjaan tersebut bisa sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga terjadi kesalahan dapat diperbaiki dengan segera. Schermerhorn (dalam Sule dan Saefullah, 2005:317) mendefinisikan pengawasan sebagai proses dalam menetapkan ukuran kinerja dalam pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan tersebut.

c. Produktivitas kerja (Y)

Perbandingan output (hasil) dengan input (masukan) yang mengarah kepada pencapaian kinerja yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.

Adapun indikator produktivitas kerja karyawan adalah :

1. Kuantitas kerja merupakan jumlah kerja yang dilaksanakan oleh seorang pegawai dalam suatu periode tertentu. Terdiri dari:

1. Volume pekerjaan adalah sekumpulan tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan dalam suatu waktu.

2. Pencapaian target adalah tercapainya standar pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan.

2. Kualitas kerja yaitu menunjukkan sejauh mana mutu seorang pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya . Terdiri dari :

1. Pelaksanaan pekerjaan cepat dan tepat : terdapat kesesuaian antara rencana kegiatan dengan sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.

2. Ketelitian : guna meminimumkan tingkat kesalahan dalam melaksanakan tugasnya

51

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Disiplin Kerja

(X1)

Suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

1.Sikap 1. Kehadiran 2. Tepat Waktu

Likert 2. Norma 1. Mematuhi peraturan

kerja

2. Mengikuti pedoman/ cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan 3.Tanggung

jawab

1. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 2. Loyalitas

Pengawasan (X2)

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dalam pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan tersebut. 1.Menetapkan standar 1. Prosedur Kerja 2. Batas Waktu Penyelesaian Likert 2. Mengukur kinerja 1. Memeriksa hasil-hasil kerja yang telah dilaksanakan. 2. Tingkat kepatuhan

terhadap instruksi yang diberikan.

3.Membanding kan kinerja dengan standar

1. Tingkat kesesuaian waktu yang diberikan untuk mengerjakan pekerjaan

2. Kesesuaian antara pencapaian dengan target yang ditentukan 4.Menentukan

kebutuhan tindakan korektif

1. Adanya solusi yang diberikan pimpinan apabila terjadi

kesalahan atau kendala pada saat pelaksanaan kegiatan.

2. Adanya sanksi yang diberikan pimpinan apabila terjadi kesalahan Produktivi tas Kerja (Y)

Hasil kongkrit (produk) yang dihasilkan oleh individu maupun kelompok, selama satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja. 1.Kuantitas kerja 1. Jumlah/volume kerja 2. Target Individu/Kelompok Likert 2.Kualitas kerja 1. Pelaksanaan kerjaan

cepat dan tepat 2. Ketelitian/ tingkat

kesalahan diminumkan Sumber: Rivai (2009), Griffin (2004)dan Mangkunegara (2011).

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:86). Penentuan skor/nilai disusun berdasarkan skala likert skor pendapat responden merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala yang diberikan pada tiap jawaban pada kuesioner.

Skor pendapat responden merupakan hasil penjumlahan dari nilai skala yang diberikan dari tiap jawaban pada kuesioner, seperti yang disajikan pada Tabel 3.2 berikutnya. Pada tahap ini masing-masing jawaban responden dalam kuesioner diberikan kode sekaligus skor guna menentukan dan mengetahui frekuensi kecenderungan responden terhadap masing-masing pertanyaan yang diukur dengan angka.

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

Sumber : Sugiyono (2008 : 86)

3.6 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2010:90), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

No Alternatif Jawaban Bobot Nilai

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

53

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi pada PT. Midas Multi Industry yaitu sebanyak 284 orang.

Mengingat tidak memungkinkannya untuk melakukan survey kepada semua populasi karena jumlahnya yang besar, maka peneliti menggunakan sampel untuk diteliti.

Sugiyono (2010:91) menjelaskan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.

Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan berlaku untuk populasi, oleh karena itu, sampel yang diambil harus benar – benar mewakili atau representatif.

Populasi pada penelitian ini relatif sangat besar jumlahnya. Maka untuk menentukan jumlah minimal sampel dapat digunakan rumusan Slovin, yaitu:

N n = 1 + Ne2 Dimana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi E = taraf kesalahan

Maka jumlah sampel yang diperoleh adalah: 284 n = 1 + 284 (0,1)2 284 n = = 73,90 orang = 74 orang 1 + 284 (0,01)

Maka jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 74 orang responden.

Dari sejumlah 284 populasi, diperhitungkan jumlah sampel sebanyak 74 orang responden. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan pendekatan random sampling.

3.7 Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran angket kepada responden, dalam hal ini adalah karyawan pada PT Midas Multi Industry.

2. Data Skunder

Data skunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh artikel, internet, dan dokumen-dokumen yang dimiliki organisasi yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.

55

3.8 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperolah data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan alat pengumpul data sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan

Studi ini dilakukan dengan mencari data sekunder melalui literatur kepustakaan, artikel dari internet maupun hasil penelitian sejenis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yang kemudian menjadi landasan teori dalam penelitian lapangan.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh data primer. Studi ini dilakukan dengan cara :

a. Kuesioner/ Angket

Kuesioner merupakan instrumen penelitian paling utama yang digunakan dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (2010:136), angket digunakan bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan baik, dan dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pernyataan tertulis dan terstruktur kepada sejumlah responden, yang dalam hal ini merupakan karyawan bagian produksi pada PT. Midas Multi Industry, untuk diisi dan dikembalikan kepada peneliti guna memperoleh informasi mengenai masalah-masalah yang sedang diteliti.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui komunikasi langsung dengan cara mengadakan dialog dan tanya jawab dengan pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai data yang dibutuhkan.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data- data yang diperoleh dari buku-buku, dan situs internet yang berhubungan dengan materi penelitian yang dilaksanakan.

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan dapat disebarkan kepada responden. Sebagai instrumen penelitian ini dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Merurut Situmorang (2010:68), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas didalam penelitian ini dilakukan pada populasi yang tidak termasuk dalam sampel penelitian pada PT. Midas Multi Industry yaitu sebanyak 30 orang responden.

Pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: Jika r hitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

57

Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Uji Validitas Item Corrected Item-Total

Correlation rtabel Keterangan

Q1 0,508 0,361 Valid Q2 0,504 0,361 Valid Q3 0,507 0,361 Valid Q4 0,469 0,361 Valid Q5 0,372 0,361 Valid Q6 0,443 0,361 Valid Q7 0,421 0,361 Valid Q8 0,569 0,361 Valid Q9 0,470 0,361 Valid Q10 0,585 0,361 Valid Q11 0,488 0,361 Valid Q12 0,630 0,361 Valid Q13 0,626 0,361 Valid Q14 0,422 0,361 Valid Q15 0,423 0,361 Valid Q16 0,534 0,361 Valid Q17 0,391 0,361 Valid Q18 0,402 0,361 Valid Q19 0,645 0,361 Valid Q20 0,580 0,361 Valid Q21 0,399 0,361 Valid Q22 0,405 0,361 Valid Q23 0,577 0,361 Valid Q24 0,516 0,361 Valid Sumber: Pengolahan SPSS (2014)

Dari hasil Uji Validitas terlihat bahwa nilai corrected item total correlation (rhitung) seluruh pernyataan > nilai rtabel (0,361). Dengan demikian seluruh pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Menurut Arikunto (2006:178), “reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Uji reabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas instrumen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00, butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

Jika ralpha positif atau > r tabel maka pertanyaan reliable

Jika ralpha negatif atau < rtabel maka pertanyaan tidak reliable

Hasil Uji Reliabilitas variabel dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4

Reliabilitas Variabel

Cronbach's Alpha N of Item rtabel Keterangan

0,897 24 0,80 reliabel

59

Pada Tabel 3.4, terlihat bahwa nilai cronbach’s alpha seluruh item/butir pernyataan adalah sebesar 0,897 > rtabel (0,80). Dengan demikian seluruh item/butir pernyataan variabel dinyatakan reliabel.

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisaan data sehingga dapat diketahui gambaran data penelitian yang sedang diteliti yaitu mengenai persepsi karyawan tentang disiplin kerja dan pengawasan dalam peningkatan produktivitas kerja karyawan yang dilakukan PT. Midas Multi Industry.

3.10.2 Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel independent (disiplin kerja, dan pengawasan) dan variabel dependent (produktivitas kerja karyawan) akan digunakan analisis regresi linear berganda (multiple regression analysis).

Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana: Y = Produktivitas kerja X1 = Disiplin kerja X2 = Pengawasan

a = konstanta b1,2,3 = koefisien regresi e = standar error

Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantuan SPSS sebagai berikut:

A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas juga dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS melalui gambar kurva uji normal P-P plot ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal karena sebaran data yang menyebar ke semua daerah kurva normal (Situmorang et al, 2008:62).

2. Uji Heteroskedastisitas

Digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Deteksi heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode Scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika terdapat pola tertentu grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit (Situmorang et al, 2008:63).

61

3. Uji Multikolinearitas

Variabel bebas yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurma. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolineritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance >0,1, atau nilai VIF<5, maka tidak terjadi multikolineritas , Situmorang (2010:80).

B. Uji Hipotesis 1. Uji F (Uji Serentak)

Uji F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent.

Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: H0 : b1 = b2 = 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent (disiplin kerja dan pengawasan) terhadap variabel dependent (produktivitas kerja karyawan).

Ha : b1≠ b2≠ 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent (disiplin kerja dan pengawasan) terhadap variabel dependent (produktivitas kerja karyawan).

Nilai fhitung akan dibandingkan dengan nilai ftabel. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:

H0 diterima jika fhitung < ftabel pada α = 5% Ha diterima jika fhitung> ftabel pada α = 5%

2. Uji t (Uji Parsial)

Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y). Bentuk pengujiannya yaitu:

Ho : bi = 0 (variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent).

Ha : bi ≠ 0 (variabel independent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent).

Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:

Ho diterima bila thitung< ttabel pada α = 5% Ha ditolak bila thitung> ttabel pada α = 5%

3. Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R 2 ≤ 1). Nilai R2 yang kecil berarti

63

kemampuan variabel-variabel independent (disiplin kerja dan pengawasan) dalam menjelaskan variabel dependent (produktivitas kerja) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel- variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependent.

Dokumen terkait