• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan situs www.idx.co.id.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016.

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional penelitian penulis, yaitu:

1. Data Laporan Keuangan perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011 sampai 2014.

2.Perusahaan membagikan dividen tunai atau cash dividend setiap tahunnya. 3. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kebijakan dividen, yaitu: return on

3.4 Definisi Operasional Variabel a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen (Y). Kebijakan dividen adalah keputusan mengenai apakah laba yang diperoleh akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang.

Kebijakan deviden diukur dengan perbandingan antara deviden yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapat dan disajikan dalam bentuk persentase divident payout ratio (DPR). Kebijakan dividen ini dapat dihitung dengan rumus (Warsono, 2003 : 275):

DPR= Deviden per lembar saham

Laba bersih per lembar saham

b. Variabel Independen 1) Return on Equity (�1)

Return on Equity (ROE) adalah rasio yang mengukur tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan (Sartono, 2001 : 124).

ROE = Laba bersih setelah pajak

Modal sendiri x 100% 2) Debt to Equity Ratio (X

2 )

Rasio utang dikenal juga dengan leverage ratio ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar risiko keuangan perusahaan (financial risk). Rasio ini memperlihatkan seberapa besar tingkat hutang yang dimiliki perusahaan yang

didanai oleh ekuitas (Sartono, 2001). Rasio ini dihitung dengan rumus (Van Horne, 2005) :

DER = Total Hutang

Total Ekuitas

3) Growth (X3)

Pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan total aset perusahaan. Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Sebaliknya, jika perusahaan telah well-esthablised, maka perusahaan dapat meningkatkan pertumbuhan dengan dana dari pasar modal dan sumber dana eksternal lainnya dan semakin meningkatlah pembagian dividen. Semakin besar peningkatan profitabilitas perusahaan, tingkat pertumbuhan perusahaan dikatakan semakin meningkat (Pradessya, 2006). Tingkat pertumbuhan perusahaan dihitung dengan rumus :

Growth = � �� � � � �� � � 1 � �� � � 1 4) Collaterizable Assets (X

4)

Collaterizable Assets sebagai aktiva-aktiva yang dijaminkan untuk biaya agensi yang terjadi. Semakin tinggi collaterizable assets, akan mengurangi konflik pemegang saham dengan kreditur. Sebaliknya semakin rendah collaterizable asset, yang dimiliki perusahaan akan meningkatkan konflik kepentingan antara pemegang saham dengan kreditur (Wahyudi, 2008). Collaterizable assets dihitung dengan rumus (Fauz dan Rosidi, 2007):

Penjaminan aktiva tetap = aktiva tetap

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi

Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014 yang berjumlah 40 perusahaan. Penelitian ini menggunakan populasi sasaran yaitu populasi spesifik yang relevan dengan tujuan masalah penelitian atau populasi yang akan diteliti dalam area/ wilayah/ kurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005 : 73).

Adapun kriteria (pertimbangan) penarikan sampel yang digunakan adalah : a. Perusahaan yang tetap listing di Bursa Efek Indonesia selama periode

2011-2014.

b. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang di audit tiap akhir tahun, selama periode 2011-2014.

c. Perusahaan yang membayar dividen tunai secara berturut-turut selama periode 2011-2014.

Adapun perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 8 (delapan) perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dapat dilihat pada tabel 3.2 :

Tabel 3.2

Nama – Nama Perusahaan Sampel

No. Perusahaan Sub Sektor Kode

1 Adaro Energy Tbk Pertambangan batubara ADRO

2 Radiant Utama Interisco Tbk Pertambangan batubara RUIS 3 Indo Tambangnya Megah Tbk Pertambangan batubara ITMG 4 Tambang Batubara Bukit Asam

(persero) Tbk

Pertambangan batubara PTBA

5 Petrosea Tbk Pertambangan

batubara, minyak, dan gas bumi

PTRO

6 Medco Energi International Tbk Pertambangan minyak dan gas bumi

MEDC 7 PT Timah (Persero) Tbk Pertambangan batu

bara dan logam mulia

TINS 8. Vale Indonesia Tbk Pertambangan biji

nikel

INCO

3.6 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data dari laporan keungan perusahaan pertambangan yang didapat dari publikasi Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka berupa literatur, jurnal, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapat gambaran masalah yang akan diteliti serta melalui data sekunder berupa laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. 3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis statistik.

3.8.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas.

3.8.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari kepemilikan manajerial, arus kas bebas,penjaminan aktiva tetap dan pertumbuhan terhadap Kebijakan Dividen. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan :

Y = Kebijakan Dividen (Dividen Payout Ratio) a = Konstanta

X

1 = Return on Equity

X

2 = Debt to Equity Ratio

X

3 = Growth (Pertumbuhan) X

4 = Collaterizable Assets (Penjaminan Aktiva Tetap) b

1, b

2, b

3, b

4= Koefisien regresi variabel bebas e = Term of Error

3.9 Uji Asumsi Klasik

Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis Kolmogorov Smirnov. b) Uji Heterokedastisitas

Salah satu asumsi penting model regresi linear klasik adalah homoskedastisitas, atau penyebaran (scedasticity) sama (homo). Maksudnya

adalah tiap unsur disturbance μi, tergantung (conditional) pada nilai yang dipilih

dari variabel yang menjelaskan, adalah suatu angka konstan yang sama dengan σ2. Uji ini digunakan untuk menguji apakah gangguan (disturbance) μi yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah homoskedastisitas atau sebaliknya. Apabila gangguan (disturbance) yang muncul mempunyai varians yang tidak sama, maka dapat dikatakan terdapat heteroskedastisitas. Pengujian dilakukan dengan Uji Glejser.

c) Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model sebuah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat korelasi antar variabel independen maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Uji multikolinearitas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan:

Bila VIF < 5 tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius. d) Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi-regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t dan kesalahan pengganggu pada periode

t-1(periode sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi ini menggunakan Runs test.

3.10 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis sebagai berikut: a) Uji Signifikansi Serempak (Uji -F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama (serempak) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.Bentuk pengujiannya adalah:

Ho : b

1=b

2=b

3=b

4= 0, artinya Return on Equity,Debt to Equity Ratio, Growth dan

Collaterizable Assets secara serempak berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel kebijakan dividen pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Ha : b

1≠b2≠b3≠b4≠0, artinya Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Growth dan

Collaterizable Assets secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel kebijakan dividen pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika F

hitung ≤ F tabelpada α = 5 %

Ha diterima jika F

hitung > F

tabel pada α = 5 %

b) Uji Signifikansi Parsial (Uji -t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:

a. Ho : b

i = 0, artinya secara parsial Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Growth dan Collaterizable Assets berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel kebijakan dividen pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Ha : b

i ≠ 0, artinya secara parsial Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Growth dan Collaterizable Assets berpengaruh signifikan terhadap variabel kebijakan dividen.

Pengujian menggunakan Uji-t dengan tingkat pengujian (level of test) pada α = 5

% dan derajat kebebasan (n-k). Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika – t tabel < -t hitung atau t hitung < t tabel Ha diterima jika -t hitung < -t tabel dan t hitung > t tabel

BAB IV

Dokumen terkait