• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lain atau menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap saham perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2008-2012. Data diambil dari beberapa

situs seperti

dilakukan mulai dari bulan Januari 2014 sampai dengan bulan April 2014.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas terdiri atas suku bunga (X1), inflasi (X2), kurs (X3), PER (X4), ROI (X5) dan DER (X6). Variabel terikat yaitu harga saham perusahan asuransi di Bursa Efek Indonesia (Y1).

2. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008 sampai dengan 2012.

3. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan dan harga saham perusahaan asuransi periode 2008 sampai dengan 2012 serta data tingkat suku bunga, inflasi dan kurs tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

3.4. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1 berikut menyajikan defenisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian:

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi operasional Indikator Skala Suku bunga

(X1)

Tingkat bunga yang dibayarkan per unit waktu dari jumlah yang dipinjamkan

Tingkat suku bunga SBI per tahun

Rasio

Inflasi (X2) Kenaikan harga secara terus menerus

Persentase perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) per tahun

Rasio

Kurs (X3) Harga atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain

Nilai Rupiah per 1 US Dollar per tahun

Rasio

PER (X4) Rasio yang menunjukkan perbandingan dari harga saham terhadap earnings

Harga pasar saham / laba bersih

Rasio

ROI (X5) Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih dari jumlah dana yang diinvestasikan

perusahaan

Laba bersih setelah bunga dan pajak / total aset

DER (X6) Rasio yang memberikan gambaran perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri perusahaan.

total hutang / ekuitas Rasio

Harga Saham (Y1)

Harga penutupan saham yang dipakai setiap hari untuk melakukan transaksi saham

Harga saham penutupan akhir tahun

Rasio

Sumber : Kasmir, 2013:112-115, Jogiyanto, 2003:105

3.5. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012yaitu sejumlah 11 perusahaan.

Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI dan tidak pernah di-suspend selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

2. Perusahaan asuransi tersebut menerbitkan laporan keuangan berturut-turut pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 yang mempunyai laporan yang berakhir pada tanggal 31 Desember.

3. Perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memberikan laba bersih yang positif selama tahun 2008 sampai dengan 2012.

4. Perusahaan asuransi yang sahamnya aktif diperdagangkan di BEI dan memiliki data harga saham yang lengkap dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 perusahaan dari total 11 perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI selama tahun 2008-2012. Seluruh perusahaan asuransi yang memenuhi kriteria yang digunakan peneliti dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Kode Saham Nama Emiten

1 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk 2 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk 3 AMAG Asuransi Multi Arta Guna Tbk 4 ASBI Asuransi Bintang Tbk

5 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk 6 ASJT Asuransi Jasa Tania Tbk

7 ASRM Asuransi Ramayana Tbk

8 MREI Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

9 PNIN Panin Insurance Tbk

10 PNLF Panin Financial Tbk Sumber: idx.co.id (data diolah)

3.6. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, buku-buku, jurnal-jurnal, dan dokumen lain yang berhubungan dengan materi kajian.

3.7. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulakan data pendukung dari berbagai sumber yang berhubungan dengan penelitian seperti buku dan jurnal untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder dari laporan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), data-data makro ekonomi dari situs Bank Indonesia serta situs-situs lain yang memuat informasi yang diperlukan dalam penelitian.

3.8. Metode Analisis data

Keseluruhan data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis agar dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS 16.0. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan statistik.

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi harus memenuhi syarat asumsi klasik, yang meliputi:

3.8.1.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau

Histogram, Pendekatan Grafik, dan Pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2 – tailed) di atas nilai signifikan 5% (0.05) artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012: 100).

3.8.1.2. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi mempunyai varians yang sama. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji grafik dan Glejser, dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang dan Lufti, 2012: 107).

3.8.1.3. Uji Autokorelasi

Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam deret waktu) atau ruang (seperti dalam cross section). Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Situmorang dan Lufti, 2012: 120). Pengujian terhadap autokorelasi digunakan dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson (D-W), dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Pengambilan Keputusan Statistik Durbin Watson (D-W)

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi

positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi

positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi

negatif Tolak 4 ─ dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi

negatif No decision 4 ─ du ≤ d ≤ 4 ─ dl Tidak ada autokorelasi

positif atau negatif

Tidak

ditolak du < d < 4 - du

Sumber: Situmorang dan Lufti, 2012: 126

3.8.1.4. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti di antara variabel - variabel bebas dalam model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variante Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut (Situmorang dan Lufti, 2012: 140):

1. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

2. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas

3.8.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam analisis ini dapat dilihat seberapa besar variabel bebas, yaitu suku bunga (X1), inflasi (X2), kurs (X3), PER (X4), ROI (X5), dan DER (X6), berpengaruh terhadap variabel terikat, yaitu harga saham (Y1). Adapun bentuk

persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e

Dimana :

Y = harga saham

a = konstanta dari keputusan regresi

b1 = koefisien regresi dari variabel X1 (suku bunga)

b2 = koefisien regresi dari variabel X2 (inflasi)

b3 = koefisien regresi dari variabel X3 (kurs)

b4 = koefisian regresi dari variabel X5 (PER)

b5 = koefisian regresi dari variabel X6 (ROI)

b6 = koefisian regresi dari variabel X7 (DER)

X1 = suku bunga X2 = inflasi X3 = kurs X4 = PER X5 = ROI X6 = DER e = Variabel pengganggu

3.8.3. Uji koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005:83). Nilai

koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

3.8.4. Pengujian Hipotesis

3.8.4.1. Uji signifikansi simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh suku bunga, inflasi, kurs, PER, ROI, dan DER secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya, yaitu harga saham.

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0

Suku bunga, inflasi, kurs, PER, ROI, dan DER secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.

H1 : b1, b2, b3, b4, b5, b6, ≠ nol

Suku bunga, inflasi, kurs, PER, ROI, dan DER secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.

3.8.4.2. Uji signifikansi parameter individual (uji t)

Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (suku bunga, inflasi, kurs, PER, ROI, danDER) terhadap variabel terikat (harga saham) secara terpisah atau parsial.

Hipotesis yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah :

1. H0: b1 = 0, suku bunga berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia. H1: b1 ≠ 0, suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.

1. H0: b2 = 0, inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.

H1: b2 ≠ 0, inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga

saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.

2. H0: b3 = 0, kurs berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga

saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.

H1: b3 ≠ 0, kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga

saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.

3. H0: b5 = 0, PER berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga

saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.

H1: b5 ≠ 0, PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.

4. H0: b6 = 0, ROI berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga

H1: b6 ≠ 0, ROI berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga

saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.

5. H0: b7 = 0, DER berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

harga saham perusahaan asuransi di Bursa Efek Indonesia.

H1: b7 ≠ 0, berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham

Dokumen terkait