Populasi dan Sampel
Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah masyarakat Semarang-Salatigayang pernah membeli makanan dan minuman di resto Kampoeng Rawa, Ambarawa. Metode pengambilan sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan batasan yang sudah ditentukan. Penulis hanya akan membatasi pada individu yang pernah membeli makanan dan minuman di resto Kampoeng Rawa, Ambarawa. Jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 77 respoden.
Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti. Data primer yang dilakukan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian kuesioner oleh responden, yaitu masyarakat yang pernah membeli makanan dan minuman pada resto Kampoeng Rawa, Ambarawa.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, mengerti, memahami dari literatur, buku, catatan, serta penelitian terdahulu yang menunjang penelitian ini.
Metode Pengambilan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah survei dengan menyebarkan kuesioner kepada sejumlah responden. Dalam penelitian ini responden yang diambil adalah masyarakat yang pernah membeli makanan dan minuman di resto Kampoeng Rawa. Kuesioner yang digunakan berbentuk kuesioner tertutup dimana alternatif jawaban dan pertanyaan telah disediakan oleh
10
penulis serta. Penulis juga menggunakan skala rasio sebagai penilaian dari kuesioner dimana responden diminta untuk mengisi jawaban dengan skor 1-10.
Skala rasio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal, dan interval dengan kelebihan skali ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut.
Teknik Analisis
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah variabel harga(X). Sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian ulang (Y).
Variabel yang telah disebutkan diatas, secara empiris dan statik perlu diuji keabsahannya. Dalam hal ini pengujian instrumen variabelnya akan menggunakan uji validitas, uji realibilitas, dan uji asumsi klasik. Sedangkan teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana untuk mengetahui kuatnya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu dengan uji t (uji parsial). Berikut adalah persamaan normal dan fungsi kepuasan pengguna:
Y = a + bX + e
Keterangan:
Y = Keputusan pembelian ulang
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi untuk setiap variabel bebas
X1 =Harga
E = Residual atau Prediction Error
11 Tabel 2. Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Konseptual
Definisi Operasional Sumber
Harga Sejumlah uang
1. Keterjangkauan harga : harga yang produk : apakah harga yang ditawarkan
12 mempertimbangkan faktor – faktordalam melakukan
13 HASIL PENELITIAN
Hasil Pengujian Validitas, Reliabilitas, Asumsi Klasik, dan Uji T
Sebanyak 30 orang responden dipilih untuk pretestkuesioner penelitian guna mengetahui validitas dan reliabilitas masing-masing variabel baik kualitas pelayanan maupun pembelian ulang. Pengujian validitasmenggunakan teknik corrected item-total correlation. Sementara itu, pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach's Alpha.
Variabel harga terdiri dari 4indikator empirik. Adapun hasil pengujian validitas pretest untuk variabel harga ditampilkan pada tabel3 berikut ini.
Tabel3. Hasil Uji Validitas Pretest untuk Variabel Harga
Sumber : Data Primer, 2017
Dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilai corrected item-total correlation antara 0,411 s/d 0,650 dan ternyatasemua
indikator empirik valid karena nilai corrected item-total correlation-nya >0,306.
Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas pretest untuk variabel harga ditampilkan pada Tabel 4 berikut ini.
14
Tabel4. Hasil Uji Reliabilitas Pretest untuk Variabel Harga
Nilai Cronbach's Alpha Nilai Patokan
(Ghozali, 2005) Keterangan
0,743 0,60 Reliabel
Sumber: Data Primer 2017, diolah
Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilaiCronbach's Alphasebesar 0,743 yang lebih besar dari nilai patokan 0,60 sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel harga dinyatakan reliabel.
Variabel pembelian ulang terdiri dari 8 indikator empirik. Adapun hasil pengujian validitas pretest untuk variabel pembelian ulang ditampilkan pada tabel 5 berikut ini
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Kuesioner pretest untuk Variabel Pembelian Ulang
Sumber: Data Primer 2017, diolah
Dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilai corrected item-total correlation antara 0,406 s/d 0,851 dan ternyata semua
15
indikator empirik pembelian ulang valid karena nilai corrected item-total correlation-nya > 0,306.
Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas pretest untuk variabel harga ditampilkan pada Tabel 6 berikut ini
Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Pretestuntuk Variabel Pembelian Ulang
Nilai Cronbach's Alpha Nilai Patokan
(Ghozali, 2005) Keterangan
0,884 0,60 Reliabel
Sumber: Data Primer 2017, diolah
Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilaiCronbach's Alphasebesar 0,884 yang lebih besar dari nilai patokan 0,60 sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel pembelian ulang dinyatakan reliabel.
Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian Utama
Sebanyak 77 orang responden dipilih untuk mengisikuesioner penelitian utama guna mengetahui validitas dan reliabilitas masing-masing variabel baik harga maupun pembelian ulang. Pengujian validitasmenggunakan teknik corrected item-total correlation. Sementara itu, pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach's Alpha.
Variabel harga terdiri dari 4 item. Adapun hasil pengujian validitas kuesioner penelitian utama untuk variabel harga ditampilkan pada Tabel 7 berikut ini.
16
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian Utama untuk Variabel Harga
Dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilai corrected item-total correlation antara 0,581 s/d 0,697 dan ternyatasemua
indikator empirik valid karena nilai corrected item-total correlation-nya > 0,189.
Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas penelitian utama untuk variabel harga ditampilkan pada Tabel 8 berikut ini.
Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Penelitian Utama untuk Variabel Harga
Nilai Cronbach's Alpha Nilai Patokan
(Ghozali, 2005) Keterangan
0,827 0,60 Reliabel
Sumber: Data Primer 2017, diolah
Dari hasil uji reliabilitas penelitian utama menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilaiCronbach's Alphasebesar 0,827 yang lebih besar dari nilai patokan 0,60 sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel harga dinyatakan reliabel.
Sementara variabel pembelian ulang terdiri dari 8 item. Adapun hasil pengujian validitas kuesioner penelitian utama untuk variabel pembelian ulang ditampilkan pada Tabel 9berikut ini.
17
Tabel 9. Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian Utama untuk Variabel Pembelian Ulang
Sumber : Data Primer 2017, diolah
Dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilai corrected item-total correlationantara 0,387 s/d 0,722 dan ternyata semua indikator empirik pembelian ulang valid karena nilai corrected item-total correlation-nya > 0,189.
Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas penelitian utama untuk pembelian ulang ditampilkan pada Tabel 10 berikut ini.
Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas Penelitian Utama untuk Variabel Pembelian Ulang
Nilai Cronbach's Alpha Nilai Patokan
(Ghozali, 2005) Keterangan
0,846 0,60 Reliabel
Sumber: Data Primer 2017, diolah
Dari hasil uji reliabilitas penelitian utama menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilaiCronbach's Alphasebesar 0,846 yang lebih besar dari nilai patokan 0,60 sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel pembelian ulang dinyatakan reliabel.
18 UJI ASUMSI KLASIK
Tabel 11. Uji asumsi klasik
Model B Sig Tolerance VIF
Constant 15,965 ,000
X_harga 1,458 ,000 1,000 1,000
Sumber : Data Primer 2017, diolah
Nilai VIF 1.000 dan TOLERANCE 1.000, karena nilai VIF tidak lebih besar dari 10 atau 5. Maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas harga.
Berdasarkan syarat asumsi klasik regresi linier dengan OLS, maka model regresi linier yang baik adalah yang terbebas dari adanya multikolinieritas.
Uji T
Tabel 12. Uji T
Model B Std. Error T Sig
constant 15,965 3,050 5,234 ,000
X_harga 1,458 ,101 14,462 ,000
Sumber : Data Primer 2017, diolah
T hit variabel bebas harga 0.000 < 0.05 = variabel bebas harga berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat pembelian ulang pada alpha 0.05.
Jadi dapat disimpulkan harga berpengaruh signikan terhadap pembelian ulang pada taraf keyakinan 95%.
19 Analisis Regresi Linier
Tabel 13. Regresi Linier
Variabel B t-hitung Sig
(Constant) 15,965 5,234 0,000
Harga (X) 1,458 14,462 0,000
Sumber : Data Primer 2017, diolah
Y = 15,965 + 1,458X + e
Berikut adalah penjelasan dari hasil regresi linier :
1. Nilai konstanta sebesar 15,965, artinya jika tiap – tiap variabel independen bernilai 0, maka variabel dependen “Pembelian Ulang” bernilai 15,965.
2. Nilai variabel “Harga” (X) sebesar 1,458, yang artinya jika variabel
“Harga” ditingkatkan 1satuan pendapat responden maka variabel dependen
“Pembelian Ulang” akan meningkat 1,458.
Tabel 14.Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,858a ,736 ,733 3,38467
Sumber : Data Primer 2017, diolah
Koofisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R square sebesar 0.736, kemudian dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel harga terhadap variabel pembelian ulang adalah sebesar 73,6 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.
20 Status Konsumen
Buyer
Tabel 15. Regresi Linier
Variabel B t-hitung Sig
(Constant) 18,298 3,895 0,000
Harga (X) 1,400 9,284 0,000
Sumber : Data Primer 2017, diolah
Y = 18,298 + 1,400X + e
Berikut adalah penjelasan dari hasil regresi linier :
1. Nilai konstanta sebesar 18,298, artinya jika tiap – tiap variabel independen bernilai 0, maka variabel dependen “Pembelian Ulang” bernilai 18,298.
2. Nilai variabel “Harga” (X) sebesar 1,400, yang artinya jika variabel
“Harga” ditingkatkan 1 satuan pendapat responden maka variabel dependen “Pembelian Ulang” akan meningkat 1,400.
Tabel 16. Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Sumber : Data Primer 2017, diolah
Koofisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R square pada status konsumen buyer sebesar 0.662, kemudian dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel harga terhadap variabel pembelian ulang adalah sebesar 66.2 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.
.
21 User
Tabel 17. Regresi Linier
Variabel B t-hitung Sig
(Constant) 16,840 3,967 0,000
Harga (X) 1,400 9,520 0,000
Sumber : Data Primer 2017, diolah
Y = 16,840 + 1,400X + e
Berikut adalah penjelasan dari hasil regresi linier :
1. Nilai konstanta sebesar 16,840, artinya jika tiap – tiap variabel independen bernilai 0, maka variabel dependen “Pembelian Ulang” bernilai 16,840.
2. Nilai variabel “Harga” (X) sebesar 1,400, yang artinya jika variabel
“Harga” ditingkatkan 1 satuan pendapat responden maka variabel dependen “Pembelian Ulang” akan meningkat 1,400.
Tabel 18. Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,870a ,758 ,749 3,38913
Sumber : Data Primer 2017, diolah
Koofisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R square pada status konsumen user sebesar 0.758, kemudian dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel harga terhadap variabel pembelian ulang adalah sebesar 75.8 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.
22 Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang dikemukakan berikut ini meliputi: jenis kelamin, usia,pekerjaan, pendapatan per bulan, jumlah kunjungan, dan peranan konsumen ke resto Kampoeng Rawa.
Tabel 19. Karakteristik Responden
Karakteristik Kategori Jumlah %
Jenis Kelamin
Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000
> Rp. 3.000.000
Jumlah Kunjungan Lebih dari satu kali 77 100
77 100
Sumber : Data Primer 2017, diolah.
Berdasarkan jenis kelamin, bahwa yang berkunjung di resto Kampoeng Rawa laki – laki sebanyak 44 orang (57,1%) dan perempuan sebanyak 33 orang (42,9%). Dari segi jenis kelamin laki – laki lebih mayoritas dalam berkunjung ke resto Kampoeng Rawa. Kemudian dilihat dari segi usia, usia < 20 tahun yang berkunjung sebanyak 2 orang (2,7%), usia 20 – 30 tahun yang berkunjung
23
sebanyak 38 orang (52,7%), usia 31 – 40 tahun yang berkunjung sebanyak 28 orang (34,6%), dan usia > 40 tahun yang berkunjung sebanyak 9 orang (10%).
Dalam segi usia ini kelompok usia 20 – 30 tahun lebih mayoritas dalam berkunjung ke Resto Kampoeng Rawa dengan 38 orang (52,7%). Dilihat dari segi pekerjaan TNI dan POLRI sebanyak 5 orang (6,6%), PNS sebanyak 21 orang (27,3%), pegawai swasta sebanyak 16 orang (20,7%), wiraswasta sebanyak 10 orang (12,9%), bidan sebanyak 2 orang (2,6%), dan lain – lain sebanyak 14 orang (18,2%). Dari sisi pekerjaan PNS dan pegawai swasta lebih mayoritas dengan 21 orang (27,3%).
Kemudian dilihat dari segi pendapatan yang mayoritas dengan pendapatan Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 dengan 45 orang (58,4%), di posisi kedua pendapatan> Rp 3.000.000 sebanyak 24 orang (31,2%), dan yang terakhir pendapatan < Rp 1.000.000 sebanyak 8 orang (10,4%). Kemudian dari segi status konsumen, yang mayoritas adalah buyer dengan sebanyak 46 orang (59,7%) dan user sebanyak 31 orang (40,3%).
Statistik Deskriptif
Deskripsi Variabel Harga
Dalam variabel harga mencakup keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat yang di dapatkan. Dalam variabel harga terdapat empat pernyataan dimanaresponden diminta untuk memberikan penilaian skor terhadap pernyataan-pernyataan tersebut. Hasil analisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian ulang di resto Kampoeng Rawa dilihat dari variabel harga dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini.
24
Tabel 20. Variabel Harga
Pernyataan Skor Jawaban Total
Skor sangat sesuai dengan kualitas produk
0 0 0 0 3 10 27 26 9 2 573 7,44
Harga makanan dan minuman yang ditawarkan di resto Kampoeng Rawa sangat bisa bersaing dengan produk yang sejenenis di tempat lain
0 0 0 0 4 10 21 32 9 1 574 7,45
Harga makanan dan minuman di resto Kampoeng Rawa sesuai dengan manfaat yang saya dapatkan
0 0 0 1 2 17 16 22 15 4 579 7,52
Total 30,01
Rata-rata 7,50
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan Tabel 20 di atas tampak bahwa pada dimensi harga diperoleh nilai rata-rata berkisar antara 7,44 – 7,59. Hal ini menunjukkan bahwa harga yang diberikan oleh resto Kampoeng Rawa sudah terjangkau menyangkut keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat yang di dapatkan.
Deskripsi Variabel Pembelian Ulang
Dalam variabel pembelian ulang mencakupmerek, loyalitas, tempat yang menarik : bisa direkomendasikan dan alternatif untuk acara, produk yang sesuai kebutuhan, ketersedian produk, inovasi produk. Dalam variabel pembelianterdapat
25
8 pernyataan dimanaresponden diminta untuk memberikan penilaian skor terhadap pernyataan-pernyataan tersebut. Hasil analisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian ulang di resto Kampoeng Rawa dilihat dari variabel pembelian ulang dapat dilihat pada Tabel 19 berikut ini.
Tabel 21. Variabel Pembelian Ulang
Pernyataan Skor Jawaban Total
Skor loyal terhadap tempat ini
26
Berdasarkan tabel 21 di atas bahwa tampak pada variabel pembelian ulang diperoleh nilai rata – rata 7,24 – 7,92. Hal ini menunjukkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi pembelian ulang pada resto Kampoeng Rawa sudah baik.
27 Pembahasan
Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian ulang
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara harga terhadap keputusan pembelian ulang di Resto Kampoeng Rawa. Besaran koefesien pengaruh harga terhadap keputusan pembelian ulang di Resto Kampoeng Rawa adalah 1,577. Artinya jika varibael harga meningkat 1 satuan pendapat responden maka variabel pembelian ulang akan meningkat 1,577.
Hasil deskripsi penelitian menunjukkan rata – rata variabel harga di Resto Kampoeng Rawa diperolehsebesar 7,30. Hal tersebut menunjukkan bahwa harga makanan dan minuman di Resto Kampoeng Rawa sesuai dengan daya beli konsumen. Hal ini sejalan dengan pendapat Regina (2009) yang menyatakan bahwa harga merupakan salah satu faktor loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanggan. Harga juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, dimana harga yang ditawarkan semakin mahal maka konsumen cenderung tidak loyal (Utari dalam Nova 2010).
Sedangkan menurut Fika (2010) harga merupakan faktor yang paling penting bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang. Harga yang tinggi harus di dukung cita rasa yang tinggi terhadap makanan tersebut karena akan memunculkan persepsi dari konsumen. Artinya masih banyak konsumen yang beragumen bahwa dengan tingginya harga, maka cita rasa dari makanan tersebut berkualitas pula.
Pengaruh status konsumen terhadap hubungan antara harga dengan pembelian ulang
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh status konsumen terhadap hubungan antara harga dengan pembelian ulang di Resto Kampoeng Rawa. Itu ditunjukkan dengan nilai R square pada buyer sebesar 0.662 atau 66.2%, sedangkan nilai R square pada user sebesar 0,758 atau 75,8%. Dengan hasil itu dapat disimpulkan bahwa 75.8% > 66.2%
28
sehingga userlebih sensitif di dalam melihat harga untuk melakukan keputusan pembelian ulang.
29 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bahwa faktor harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian ulang di resto Kampoeng Rawa dengan taraf keyakinan 95%.
Dari segi harga menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan di resto Kampoeng Rawa sudah terjangkau, meskipun masih ada beberapa konsumen yang beranggapan harga di resto Kampoeng Rawa masih terlalu mahal.
2. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh status konsumen terhadap hubungan antara harga dengan pembelian ulang di Resto Kampoeng Rawa. Itu ditunjukkan dengan nilai R squareuser yang lebih tinggi daripadabuyer, sehingga user lebih sensitif dalam harga untuk melakukan keputusan pembelian ulang.
Implikasi Teori
Harga merupakan faktor yang paling penting bagi konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Harga juga mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan, karena jika konsumen ditawarkan dengan harga yang mahal maka konsumen cenderung tidak loyal. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa harga dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian ulang.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa harga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan pembelian ulang.
Implikasi Terapan
Implikasi terapan berkenaan dengan sumbangan penelitian ini bagi kepentingan praktis terlebih bagi para pelaku bisnis di Resto Kampoeng Rawa.
Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :.
30
1. Cita rasa makanan sebaiknya ditingkatkan karena harga yang ditawarkan harus sesuai dengan cita rasa makanan yang dihidangkan.
2. Inovasi produk perlu ditingkatkan supaya konsumen tidak bosan datang ke resto Kampoeng Rawa.
Keterbatasan Penelitian
Penlitian ini tentu saja tidak luput dari adanya keterbatasan-keterbatasan yang dialami oleh peneliti. Beberapa keterbatasan tersebut diantaranya :
1. Dalam penyebaran kuesioner masih banyak responden yang belum mengerti pada bagian status konsumen sehingga peniliti harus menjelaskan kembali tentang arti status konsumen kepada responden.
2. Dalam pengisian kuesioner masih banyak responden yang melakukan herding(ikut-ikutan) dalam mengisi kuesioner sehingga peneliti harus lebih selektif dalam memilih responden.
Saran
Atas dasar keterbatasan penelitian seperti dikemukakan di atas, maka untuk penelitan mendatang di sarankan :
1. Peneliti harus menjelaskan tentang arti status konsumen yang lebih jelas di dalam lembar kuesioner sehingga responden tidak kebingungan dalam mengisi kuesioner.
2. Penelitiansebaiknya melakukan penyebaran kuesioner diwaktu yang tepat yaitu ketika konsumen telah selesai makan atau minum agar tidak membuat konsumen merasa terganggu.
31 Daftar Pustaka
Andreani, et al. 2012. TheImpact of Brand Image Towards Loyalty with Satisfaction as A Mediator in McDonald’’s. Junal manajemen dan kewirausahaan, Vol. 14, No. 1, Maret 2012
Bunga, Geofani dan Chairy. 2010. Jurnal Pengaruh Psikologi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Kembali Smartphone Blackberry.
Ermawati, Fika. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Ketersediaan Produk Dalam Pembentukan Intensitas Pembelian Konsumen Pada Makanan Kepiting Di Rumah Makan Sampan Seafood Semarang. Jurnal Dinamika Manajemen. (Vol. 1 No. 5, Juli 2012 93-107)
https://angganurrahmanrockets.wordpress.com/2013/11/17/keputusan-pembelian-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kampoeng_Rawadiakses pada tanggal 8 Maret 2015 pukul 13.36
Gregorius, Chandra. 2005. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
Offset.
Kotler , P, 2005. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Alih bahasa oleh Hendra Teguh, SE dan Ronny A Rusli,SE,Ak. Jilid 1, Jakarta, PT Prenhallindo
Kotler, Philip dan Amstrong, Geri. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Alih bahasa : Bob sabran, MM. Edisi 12 jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga
Mowen, John C, dan Minor, Michael 2002. Perilaku Konsumen. Terjemahan Oleh Lina Salin. Jakarta : PT. Erlangga
32
Retnowati, Nova. 2009. Pengaruh Kualitas Layanan, Orientasi Layanan, dan Strategi Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Terhadap Pelanggan Jasa Transportasi Kereta Api Eksekutif). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 7, No 1.
Februari 2009
Rosvita Dua Lembang. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk , Harga, Promosi, dan Cuaca Terhadap Keputusan Pembelian Teh Botol Sosro.
Sagita, Fitria. Engla. 2012. Pengaruh Brand Image Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Produk Kentucky Fried Chicken (KFC) Di Cabang Basko Grand Mall Oleh Mahasiswa Universitas Negeri Padang.
Simamora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: PT, Gramedia Pustaka Utama
Simamora, Bilson. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : Penerbit. Gramedia Pustaka Utama.
Swasta, Bayu dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta.
Penerbit Liberti
Sumarwan, Ujang. (2011). Perilaku Konsumen Teori Dalama Pemasaran. Edisi 2, Ghalian Indonesia, Bogor.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 2. Andy Offset : Yogyakarta
Virvilaite, Regina. Saladiene, Violeta dan Skindaras, Dalius. 2009. “The Relationship between Price and Loyalty in Services Industry”. ISSN 1392 – 2785 Inzinerine Ekonomika – Engineering Economics (3). 2009.
33
Y.B. Andre. 2009.Analisis Hubungan antara Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan Terhadap Keinginan Pembelian Ulang. Studi Kasus di Universitas bunda Mulia”.Business & Managementjournal Bunda Mulia (Vol. 5, No.1, Maret 2009).
Zulfadly, Edo. 2013. Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Produk Yakult dikota Padang
34
35
36
37
TABEL 11, 12, 13.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant
) 15,965 3,050 5,234 ,000
harga 1,458 ,101 ,858 14,462 ,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: pembelian ulang
Tabel 11 Uji Normalitas (Uji Asumsi Klasik)
38 Uji Linieritas
Uji Autokorelasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,858a ,736 ,733 3,38467 1,665
a. Predictors: (Constant), harga b. Dependent Variable: PU
39
Uji Heteroskedastistas
TABEL 14.
Model Summary Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,858a ,736 ,733 3,38467
a. Predictors: (Constant), harga
40 TABEL 15.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
a. Dependent Variable: pu
Tabel 16.
a. Predictors: (Constant), harga
Tabel 17.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
a. Dependent Variable: pu
Tabel 18.
a. Predictors: (Constant), harga
41