• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG PADA RESTO KAMPOENG RAWA AMBARAWA. Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG PADA RESTO KAMPOENG RAWA AMBARAWA. Oleh:"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG PADA RESTO KAMPOENG RAWA AMBARAWA

Oleh:

ANJAR EKA SUSANTO 212011602

KERTAS KERJA

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

(2)

ii

(3)

iii

(4)
(5)

v

(6)

vi MOTTO

Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar tidak tertidur dan terjatuh

~

Richard Wheler

~

(7)

vii ABSTRACT

With the quick development of business science in these years. The phenomenon causes every restaurants businessman compete to retain customers, one of the importmant factors that consumers consideris is about the price. In this research, there are two issues, the first is to know whether the price of the influence on purchase decisions. The second is to know whether the role of consumer status affect the relationship between the price of the repurchase. This type of research is descriptive research and the sample size used was 150 respondents. The result showed (1) a significant difference between the variable price with the purchase decision at restaurant Kampoeng Rawa. (2) there is a difference in status between the user and buyer of consumers in absolute terms, but statistically similiar between the user and buyer.

Keywords : price, repurchase, consumer status

(8)

viii SARIPATI

Bisnis berkembang begitu cepat dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena tersebut menyebabkan tiap pebisnis restoran bersaing untuk mempertahankan pelanggan, salah satu faktor penting yang dipertimbangkan konsumen adalah harga. Dalam penelitian ini terdapat dua persoalan penelitian, yang pertama adalah mengetahui apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang. Yang kedua adalah mengetahui apakah peran status konsumen berpengaruh terhadap hubungan antara harga dengan pembelian ulang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dan jumlah sampel yang digunakan adalah 150 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga dengan keputusan pembelian ulang pada resto Kampoeng Rawa. (2) terdapat perbedaan status konsumen antara user dan buyersecara absolut, tapi secara statistik sama antara user dan buyer.

Kata kunci : harga, pembelian ulang, status konsumen

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Pada Resto Kampoeng Rawa Ambarawa”.

Peneliti meneliti ini agar mengetahui bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian ulang pada resto Kampoeng Rawa Ambarawa. Sehingga penulis tertarik dalam meneliti fenomena tersebut, dan menjadi masukan kepada pelaku bisnis rumah makan agar berinovasi dalam mengembangkan bisnis mereka.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyajian maupun pembahasan pada skripsi ini. Hal ini disebabkan keterbatasan penulis baik pengetahuan dan kemampuan. Sehingga dimasa yang akan datang, ada yang dapat melengkapi penelitian ini agar lebih baik. Akhir kata, semoga penelitian ini berguna untuk pihak-pihak yang membutuhkan referensi dan bermanfaat bagi pembaca.

Salatiga, 03 April 2017

Anjar Eka Susanto

(10)

x

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja yang berjudul

”Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Pada Resto Kampoeng Rawa Ambarawa”. Kertas kerja ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan progam Sarjana (S1) pada Progam Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Progam Studi Menejemen, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Dalam penyusunan kertas kerja ini penulis memperolehbanyak bantuan bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hikmat, kebijaksanaan dan anugerah-Nya kepada penulis hingga saat ini.

2. Bp. Prof. Christiantius Dwiadmaja, selaku dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

3. Ibu A.N. Dr. Linda Kusuma, SE, MMselaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan kertas kerja ini.

4. Bp. Albert Kriestian N.A.N. SE, MM, PhD selaku kaprodi menejemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

5. Ibu Rooskities Andadari SE, Mba, PhD selaku wali studi yang telah memberikan arahan, masukan serta bimbingan dalam menjalani proses perkuliahan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada penulis demi kemajuan dan perkembangan akademik.

7. Seluruh Staf TU Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah membantu penulis selama kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

8. Ayah (Ajit Prayitno) dan Ibu (Dwi Suspeni) yang selalu memberikan nasehat, arahan, dukungan, motivasi, kasih sayang dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja dengan baik.

(11)

xi

9. Untuk sabahat- sahabatku Desi, Sally, Julio, Lheny, Ayu, Eko, Agung, Fanuel, Jibril, Yusita, Fredy, Sukron, Cory, Ristu, Anel, Yesi, Feri, Tito, Aris,Rio, Dwi, Novan, dan semua teman-teman angkatan 2011, yang selalu mendoakan dan memberikan dukungankepada penulis serta seluruh teman-teman yang telah berpartisipasi secara langsung ataupun tidak langsung.

Salatiga, 03 April 2017

Anjar Eka Susanto

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ... ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ATAU PENGESEHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

ABSTRACT/SARIPATI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

UCAPAN TERIMAKASIH ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

PENDAHULUAN ... 1

KAITAN ANTAR KONSEP ... 6

METODE PENELITIAN ... 9

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 13

SIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 28

DAFTAR PUSTAKA ... 31

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 34

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Survey 30 Responden ... 2

Tabel 2. Pengukuran Variabel ... 11

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Prestest Variabel Harga ... 13

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Pretest Variabel Harga ... 14

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Pretest Variabel Pembelian Ulang ... 14

Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Pretest Variabel Pembelian Ulang ... 15

Tabel 7. Hasil Uji Validitas Variabel Harga ... 16

Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Harga ... 16

Tabel 9. Hasil Uji Validitas Variabel Pembelian Ulang ... 17

Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pembelian Ulang ... 17

Tabel 11. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 18

Tabel 12. Hasil Uji T ... 18

Tabel 13. Hasil Regresi Linier ... 19

Tabel 14. Hasil Model Summary ... 19

Tabel 15. Hasil Regresi Linier Status Konsumen (Buyer) ... 20

Tabel 16. Hasil Model Summary(Buyer) ... 20

Tabel17.Hasil Regresi Linier Status Konsumen(User) ... 21

Tabel 18. Hasil Model Summary (User) ... 21

Tabel 19. Karateristik Responden ... 22

Tabel 20. Variabel Harga ... 24

(14)

xiv

Tabel 21. Variabel Pembelian Ulang ... 25

(15)

1

PENDAHULUAN Latar Belakang

Perilaku konsumen merupakan semua kegiatan, tindakan, dan proses psikologis yang mendorong tindakan saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk atau jasa setelah melakukan kegiatan evaluasi (Sumarwan 2011). Apabila suatu produk atau jasa dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen maka konsumen akan melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa tersebut, pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh pembeli terhadap suatu produk yang sama dan akan membelinya lagi (Swasta dan Irawan 2001).

Kampoeng Rawa adalah objek wisata di Ambarawa, Jawa Tengah yang berada di Kilometer 3 Ring Road Selatan Ambarawa. Kampoeng Rawa dibuka pada bulan Agustus 2012, Kampoeng Rawa memiliki resto yang menyediakan makanan dan minuman bagi konsumennya. Menu yang ditawarkan oleh resto Kampoeng Rawa adalah aneka macam gurami, mujair, lele, nila, aneka macam sayuran, seafood, nasi goreng, ayam, bebek, bandeng. Disamping itu resto Kampoeng Rawa juga menyediakan aneka macam minuman seperti juice, es krim, es campur, es kelapa muda, es teh, es jeruk. Resto Kampoeng Rawa juga terletak di pinggir Rawa Pening sehingga konsumen bisa sambil menikmati pemandangan yang indah.

Bauran pemasaran atau marketing mix dibagi menjadi 4, atau yang disebut dengan 4P, antara lain : product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi) (Kotler 2005). Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen lainnya menghasilkan biaya (Simamora 2003). Faktor harga merupakan faktor yang paling penting dalam melakukan pembelian ulang, karena harga yang tinggi harus didukung dengan cita rasa yang tinggi terhadap makanan tersebut. Artinya masih banyak yang berargumen bahwa dengan harga yang tinggi maka rasa dari masakan itu harus berkualitas (Fika 2012). Harga merupakan salah satu cara untuk mendorong minat beli konsumen untuk melakukan pembelian ulang produk pada

(16)

2

resto Kampoeng Rawa. Tetapi ada konsumen beranggapan kalau harga yang ditawarkan oleh resto Kampoeng Rawa terlalu mahal, tapi ada juga konsumen yang menganggap kalau harga yang ditawarkan resto Kampoeng Rawa sudah terjangkau.

Tabel berikut ini merupakan hasil survey dari 30 responden tentang tanggapan konsumen mengenai harga makanan dan minuman di Resto Kampoeng Rawa :

Tabel. 1

No Indikator S TS N

1 Keterjangkauan harga 43,3% 36,7% 20%

2 Kesesuaian harga dengan kualitas produk

40% 23,3% 36,7%

3 Daya saing harga 66,7% 3,3% 30%

4 Kesesuaian harga dengan manfaat 60% 16,7% 23,3%

S (Setuju) TS (Tidak Setuju) N (Netral)

Laki-laki 13 orang Perempuan 17 orang Jumlah 30 orang

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari indikator keterjangkauan harga, responden yang memilih setuju kalau harga makanan dan minuman di Resto Kampoeng Rawa terjangkau sebanyak 13 responden atau 43,3%, kemudian yang memilih tidak setuju sebanyak 11 responden atau 36,7% dan yang memilih netral sebanyak 6 responden atau 20%. Dari indikator kesesuaian harga dengan kualitas produk dapat dilihat, responden yang memilih setuju kalau harga makanan dan minuman di Resto Kampoeng Rawa sesuai dengan kualitas produk sebanyak 12 responden atau 40%, kemudian yang memilih tidak setuju sebanyak 7 responden atau 23,3% dan yang memilih netral sebanyak 11 responden atau 36,7%. Dari

(17)

3

indikator daya saing harga dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju kalau harga makanan dan minuman yang ditawarkan di Resto Kampoeng Rawa bisa bersaing dengan produk sejenis di tempat lain sebanyak 20 responden atau 66,7%, kemudian yang memilih tidak setuju sebanyak 1 responden atau 3,3% dan yang memilih netral sebanyak 9 responden atau 30%. Dari indikator kesesuaian harga dengan manfaat dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju kalau harga makanan dan minuman yang ditawarkan di Resto Kampoeng Rawa sesuai dengan manfaat yang mereka dapatkan sebanyak 18 responden atau 60%, kemudian yang memilih tidak setuju sebanyak 5 responden atau 16,7% dan yang memilih netral sebanyak 7 responden atau 23,3%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa konsumen yang mengganggap harga makanan dan minuman yang ditawarkan di Resto Kampoeng Rawa itu sudah terjangkau.

Konsumen seringkali mempertimbangkan faktor harga dan faktor non harga dalam melakukan pembelian ulang. Faktor nonharga terdiri dari faktor produk dan faktor non produk. Faktor produk adalah atribut-atribut yang terkait langsung pada produk, seperti : merek, desain yang menarik, pilihan produk yang sesuai kebutuhan. Sedangkan faktor non produk adalah ketersediaan pasokan produk, produk yang mudah di dapatkan, loyalitas, melihat merek atau brand, produk yang selalu berinovasi, tempat yang menarik (Cleland dan Bruno dalam Bilson 2003). Meskipun dianggap harganya terlalu mahal oleh sebagian konsumen tetapi resto Kampoeng Rawa sampai saat ini masih ramai pengunjung, itu membuktikan kalau ada konsumen yang mementingkan faktor non harga dalam melakukan keputusan pembelian ulang (Cleland dan Bruno 2003).

Belajar dari hal tersebut, seorang pemasar nantinya dapat menentukan apakah konsumen akan puas dan loyal terhadap barang atau jasa yang dibelinya, puasnya konsumen terhadap suatu barang atau jasa apabila barang atau jasa tersebut dapat memenuhi harapan atau bahkan melebihi harapan konsumen.

Begitu juga dengan loyalitas konsumen terhadap suatu barang atau jasa, konsumen dikatakan loyal jika konsumen bersedia melakukan pembelian secara berulang-ulang terhadap barang atau jasa yang sama (Zulfadly 2013).

(18)

4

Dalam penelitian ini peniliti juga ingin membedakan status konsumen antara buyer dan user.Buyer sendiriadalah individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya, sedangkan user adalah individu yang menikmati produk atau jasa yang telah dibeli (Swastha dan Handoko 2011). Menurut Swastha dan Handoko buyer lebih sensitif terhadap harga jika di bandingkan dengan user karena buyer yang mengeluarkan uang untuk melakukan pembelian produk atau jasa.

Hasil penelitian Silviana (2013) yang berjudul pengaruh produk, harga, promosi, dan saluran distribusi terhadap keputusan pembelian ulang ice cream wall’s pada siswa SMP dan SMA di kota Padang membuktikan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah produk, promosi, harga, dan saluran distribusi. Sedangkan menurut penelitian Sagita (2012) yang berjudul Pengaruh Brand Image Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Produk Kentucky Fried Chicken (KFC) membuktikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ulang, yaitu : brand image, dan harga.

Dari beberapa penelitian sebelumnya yang sudah dijelaskan diatas, maka penulis memilih variabel harga sebagai fokus penelitian karena variabel harga adalah satu-satunya bauran pemasaran yang menghasilan pendapatan dan variabel harga merupakan faktor yang sangat penting bagi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian ulang, sehingga penelitian ini diberi judul “Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Pada Resto Kampoeng Rawa”.

(19)

5

Perumusan Masalah dan Persoalan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah “Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Pada Resto Kampoeng Rawa”.

Persoalan penelitian yang akan dibahas dalam proposal ini adalah :

1. Seberapa besar harga berpengaruh terhadap pembelian ulang pada resto Kampoeng Rawa?

2. Seberapa besar status konsumen dalam memoderasi hubungan antara harga dan pembelian ulang?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian ulang.

Adapun manfaat penulisan proposal ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis

Sebagai sarana untuk mengukur kemampuan dan menambah pengetahuan dan wawasan yang ada pada penulis.

2. Bagi resto Kampoeng Rawa

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan evaluasi guna mengembangkan bisnis menjadi lebih baik lagi.

3. Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan sebagai referensi peneliti lain yang melakukan penelitian serupa.

Batasan Penelitian

Dengan mempertimbangkan ruang lingkup, maka pada penelitian ini penulis hanya akan membatasi pada individu yang pernah membeli produk pada resto Kampoeng Rawa

(20)

6

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Konsep

Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa (Tjiptono 2008).

Sedangkan menurut Chandra (2005) mengartikan bahwa harga sebagai jumlah uang (satuan monter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang dapat digunakan untuk mendapatkan suatu produk. Harga mempunyai peranan yang penting bagi konsumen dalam mempertimbangkan pembelian, hal itu mengingat harga merupakan salah satu faktor yang diperhitungkan konsumen dalam menentukan intensitas pembelian (Swastha dalam Fika 2012).

Menurut Stanton (dalam Rosvita, 2010) ada empat indikator harga yaitu : keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat.

Menurut Hennessy (dalam Nova, 2010) menyimpulkan bahwa harga mempunyai pengaruh yang positif terhadap loyalitas konsumen. Sedangkan dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang diperoleh terhadap suatu barang atau jasa (Tjiptono 2008:152).

Pembelian Ulang

Menurut Swasta dan Irawan (2001) pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh pembeli terhadap suatu produk yang sama dan akan membeli lagi untuk kedua atau ketiga kalinya. Sedangkan menurut Hawkins, Mothersbangh, dan Best ( dalam Bunga 2010) pembelian ulang adalah kegiatan membeli kembali yang dilakukan oleh konsumen terhadap suatu produk

(21)

7

dengan merek yang sama. Menurut Andre (2009) pembelian ulang merupakan keinginan konsumen untuk menggunakan kembali produk yang sama dimasa yang akan datang.

Menurut Cleland dan Bruno (dalam Bilson 2003) ada faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian ulang yaitu :merek, kemasan yang menarik, loyalitas, ketersediaan pasokan produk, inovasi produk, produk sesuai kebutuhan.

Hipotesis

Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Ulang

Pengaruh harga merupakan suatu yang sangat penting untuk dipertimbangkan oleh konsumen untuk memutuskan apakah akan melakukan pembelian ulang atau tidak terhadap suatu produk yang dibutuhkan, oleh sebab itu penting bagi perusahaan untuk menetapkan harga jual yang sesuai agar menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik terhadap konsumen dan bagi produsen itu sendiri. Karena semakin tinggi harga yang ditawarkan maka semakin kecil kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian ulang, dan dalam situasi tertentu konsumen sangatlah sensitif terhadap harga. Sehingga harga yang relatif tinggi dibandingkan dari para pesaingnya maka itu akan dipertimbangkan oleh konsumen untuk melakukan pembelian ulang (Zulfadly 2013).

Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang dievaluasi oleh konsumen, dan manager perlu benar-benar menyadari peran harga tersebut dalam pembentukan sikap konsumen (Mowen dan Minor 2002).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sagita (2012) yang berjudul Pengaruh Brand Image Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Produk Kentucky Fried Chicken (KFC),bahwa faktor brand image dan harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ulang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zulfadly (2013) yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Brand Image Terhadap Keputusan

(22)

8

Pembelian Ulang Produk Yakult dikota Padang, bahwa faktor harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ulang.

Berdasarkan ulasan di atas, maka hipotesis yang diambil pada penelitian ini adalah:

H1 : Harga memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian ulang

Status Konsumen

Menurut Swastha dan Handoko (2011) arti dari buyer adalah individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya, sedangkan user adalah individu yang menikmati produk atau jasa yang telah dibeli.Buyer lebih sensitif terhadap harga jika di bandingkan dengan user karena buyer yang mengeluarkan uang untuk melakukan pembelian produk atau jasa.

H2 : Statuskonsumen berpengaruh terhadap hubungan antara harga dengan pembelian ulang

Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran menggambarkan hubungan antara variabel independen, yaitu harga (X) terhadap variabel dependen, yaitu pembelian ulang (Y).

Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka dapat disusun sebuah kerangka pemikiran teoritis yang sudah disajikan dalam gambar berikut :

H2

H1

Gambar 2.1Kerangka Pemikiran Teoritis Harga

(X)

Pembelian ulang (Y) Status konsumen :

(23)

9

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah masyarakat Semarang- Salatigayang pernah membeli makanan dan minuman di resto Kampoeng Rawa, Ambarawa. Metode pengambilan sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan batasan yang sudah ditentukan. Penulis hanya akan membatasi pada individu yang pernah membeli makanan dan minuman di resto Kampoeng Rawa, Ambarawa. Jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 77 respoden.

Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti. Data primer yang dilakukan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian kuesioner oleh responden, yaitu masyarakat yang pernah membeli makanan dan minuman pada resto Kampoeng Rawa, Ambarawa.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, mengerti, memahami dari literatur, buku, catatan, serta penelitian terdahulu yang menunjang penelitian ini.

Metode Pengambilan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah survei dengan menyebarkan kuesioner kepada sejumlah responden. Dalam penelitian ini responden yang diambil adalah masyarakat yang pernah membeli makanan dan minuman di resto Kampoeng Rawa. Kuesioner yang digunakan berbentuk kuesioner tertutup dimana alternatif jawaban dan pertanyaan telah disediakan oleh

(24)

10

penulis serta. Penulis juga menggunakan skala rasio sebagai penilaian dari kuesioner dimana responden diminta untuk mengisi jawaban dengan skor 1-10.

Skala rasio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal, dan interval dengan kelebihan skali ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut.

Teknik Analisis

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah variabel harga(X). Sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian ulang (Y).

Variabel yang telah disebutkan diatas, secara empiris dan statik perlu diuji keabsahannya. Dalam hal ini pengujian instrumen variabelnya akan menggunakan uji validitas, uji realibilitas, dan uji asumsi klasik. Sedangkan teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana untuk mengetahui kuatnya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu dengan uji t (uji parsial). Berikut adalah persamaan normal dan fungsi kepuasan pengguna:

Y = a + bX + e

Keterangan:

Y = Keputusan pembelian ulang

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi untuk setiap variabel bebas

X1 =Harga

E = Residual atau Prediction Error

(25)

11 Tabel 2. Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Konseptual

Definisi Operasional Sumber

Harga Sejumlah uang

yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler dan Amstrong 2008)

Ada empat indikator harga yaitu :

1. Keterjangkauan harga : harga yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan konsumen

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk : apakah harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk

3. Daya saing harga : apakah harga yang ditetapkan bisa bersaing dengan produk lain yang sejenis

4. Kesesuaian harga dengan manfaat : apakah harga yang ditetapkan sesuai dengan manfaat yang didapat.

Stanton (dalam Rosvita, 2010)

(26)

12 Pembelian

ulang

Merupakan

pembelian yang pernah dilakukan oleh pembeli terhadap suatu produk yang sama dan akan membeli lagi untuk kedua atau ketiga kalinya (Swasta dan Irawan 2001)

Konsumen seringkali mempertimbangkan faktor – faktordalam melakukan pembelian ulang :

1. merek

2. inovasi produk 3. ketersidaan

produk

4. tempat yang menarik : - bisa

direkomen dasikan - bisa buat

alternatif untuk acara 5. produk yang

sesuai kebutuhan 6. loyalitas

(Cleland dan Bruno 2003)

(27)

13 HASIL PENELITIAN

Hasil Pengujian Validitas, Reliabilitas, Asumsi Klasik, dan Uji T

Sebanyak 30 orang responden dipilih untuk pretestkuesioner penelitian guna mengetahui validitas dan reliabilitas masing-masing variabel baik kualitas pelayanan maupun pembelian ulang. Pengujian validitasmenggunakan teknik corrected item-total correlation. Sementara itu, pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach's Alpha.

Variabel harga terdiri dari 4indikator empirik. Adapun hasil pengujian validitas pretest untuk variabel harga ditampilkan pada tabel3 berikut ini.

Tabel3. Hasil Uji Validitas Pretest untuk Variabel Harga

Indikator Empirik

corrected item-total correlation( r

hitung)

r 0,05 Keterangan

HR 1 0,481 0,306 Valid

HR 2 0,622 0,306 Valid

HR 3 0,650 0,306 Valid

HR 4 0,411 0,306 Valid

Sumber : Data Primer, 2017

Dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilai corrected item-total correlation antara 0,411 s/d 0,650 dan ternyatasemua

indikator empirik valid karena nilai corrected item-total correlation-nya >0,306.

Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas pretest untuk variabel harga ditampilkan pada Tabel 4 berikut ini.

(28)

14

Tabel4. Hasil Uji Reliabilitas Pretest untuk Variabel Harga

Nilai Cronbach's Alpha Nilai Patokan

(Ghozali, 2005) Keterangan

0,743 0,60 Reliabel

Sumber: Data Primer 2017, diolah

Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilaiCronbach's Alphasebesar 0,743 yang lebih besar dari nilai patokan 0,60 sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel harga dinyatakan reliabel.

Variabel pembelian ulang terdiri dari 8 indikator empirik. Adapun hasil pengujian validitas pretest untuk variabel pembelian ulang ditampilkan pada tabel 5 berikut ini

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Kuesioner pretest untuk Variabel Pembelian Ulang

Indikator Empirik

corrected item-total correlation( r

hitung)

r 0,05 Keterangan

PU1 0,644 0,306 Valid

PU2 0,811 0,306 Valid

PU3 0,602 0,306 Valid

PU4 0,406 0,306 Valid

PU5 0,503 0,306 Valid

PU6 0,678 0,306 Valid

PU7 0,851 0,306 Valid

PU8 0,743 0,306 Valid

Sumber: Data Primer 2017, diolah

Dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilai corrected item-total correlation antara 0,406 s/d 0,851 dan ternyata semua

(29)

15

indikator empirik pembelian ulang valid karena nilai corrected item-total correlation-nya > 0,306.

Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas pretest untuk variabel harga ditampilkan pada Tabel 6 berikut ini

Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Pretestuntuk Variabel Pembelian Ulang

Nilai Cronbach's Alpha Nilai Patokan

(Ghozali, 2005) Keterangan

0,884 0,60 Reliabel

Sumber: Data Primer 2017, diolah

Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilaiCronbach's Alphasebesar 0,884 yang lebih besar dari nilai patokan 0,60 sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel pembelian ulang dinyatakan reliabel.

Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian Utama

Sebanyak 77 orang responden dipilih untuk mengisikuesioner penelitian utama guna mengetahui validitas dan reliabilitas masing-masing variabel baik harga maupun pembelian ulang. Pengujian validitasmenggunakan teknik corrected item-total correlation. Sementara itu, pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach's Alpha.

Variabel harga terdiri dari 4 item. Adapun hasil pengujian validitas kuesioner penelitian utama untuk variabel harga ditampilkan pada Tabel 7 berikut ini.

(30)

16

Tabel 7. Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian Utama untuk Variabel Harga

Indikator Empirik

corrected item-total correlation( r

hitung)

r 0,05 Keterangan

HG1 0,686 0,189 Valid

HG2 0,697 0,189 Valid

HG3 0,676 0,189 Valid

HG4 0,581 0,189 Valid

Dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilai corrected item-total correlation antara 0,581 s/d 0,697 dan ternyatasemua

indikator empirik valid karena nilai corrected item-total correlation-nya > 0,189.

Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas penelitian utama untuk variabel harga ditampilkan pada Tabel 8 berikut ini.

Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Penelitian Utama untuk Variabel Harga

Nilai Cronbach's Alpha Nilai Patokan

(Ghozali, 2005) Keterangan

0,827 0,60 Reliabel

Sumber: Data Primer 2017, diolah

Dari hasil uji reliabilitas penelitian utama menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilaiCronbach's Alphasebesar 0,827 yang lebih besar dari nilai patokan 0,60 sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel harga dinyatakan reliabel.

Sementara variabel pembelian ulang terdiri dari 8 item. Adapun hasil pengujian validitas kuesioner penelitian utama untuk variabel pembelian ulang ditampilkan pada Tabel 9berikut ini.

(31)

17

Tabel 9. Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian Utama untuk Variabel Pembelian Ulang

Indikator Empirik

corrected item-total correlation( r

hitung)

r 0,05 Keterangan

PU1 0,618 0,189 Valid

PU2 0,631 0,189 Valid

PU3 0,681 0,189 Valid

PU4 0,387 0,189 Valid

PU5 0,391 0,189 Valid

PU6 0,684 0,189 Valid

PU7 0,722 0,189 Valid

PU8 0,549 0,189 Valid

Sumber : Data Primer 2017, diolah

Dari hasil uji validitas menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilai corrected item-total correlationantara 0,387 s/d 0,722 dan ternyata semua indikator empirik pembelian ulang valid karena nilai corrected item-total correlation-nya > 0,189.

Sementara itu, hasil pengujian reliabilitas penelitian utama untuk pembelian ulang ditampilkan pada Tabel 10 berikut ini.

Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas Penelitian Utama untuk Variabel Pembelian Ulang

Nilai Cronbach's Alpha Nilai Patokan

(Ghozali, 2005) Keterangan

0,846 0,60 Reliabel

Sumber: Data Primer 2017, diolah

Dari hasil uji reliabilitas penelitian utama menunjukkan bahwa pada pengujian diperoleh nilaiCronbach's Alphasebesar 0,846 yang lebih besar dari nilai patokan 0,60 sehingga dengan demikian indikator empirik dalam variabel pembelian ulang dinyatakan reliabel.

(32)

18 UJI ASUMSI KLASIK

Tabel 11. Uji asumsi klasik

Model B Sig Tolerance VIF

Constant 15,965 ,000

X_harga 1,458 ,000 1,000 1,000

Sumber : Data Primer 2017, diolah

Nilai VIF 1.000 dan TOLERANCE 1.000, karena nilai VIF tidak lebih besar dari 10 atau 5. Maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas harga.

Berdasarkan syarat asumsi klasik regresi linier dengan OLS, maka model regresi linier yang baik adalah yang terbebas dari adanya multikolinieritas.

Uji T

Tabel 12. Uji T

Model B Std. Error T Sig

constant 15,965 3,050 5,234 ,000

X_harga 1,458 ,101 14,462 ,000

Sumber : Data Primer 2017, diolah

T hit variabel bebas harga 0.000 < 0.05 = variabel bebas harga berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat pembelian ulang pada alpha 0.05.

Jadi dapat disimpulkan harga berpengaruh signikan terhadap pembelian ulang pada taraf keyakinan 95%.

(33)

19 Analisis Regresi Linier

Tabel 13. Regresi Linier

Variabel B t-hitung Sig

(Constant) 15,965 5,234 0,000

Harga (X) 1,458 14,462 0,000

Sumber : Data Primer 2017, diolah

Y = 15,965 + 1,458X + e

Berikut adalah penjelasan dari hasil regresi linier :

1. Nilai konstanta sebesar 15,965, artinya jika tiap – tiap variabel independen bernilai 0, maka variabel dependen “Pembelian Ulang” bernilai 15,965.

2. Nilai variabel “Harga” (X) sebesar 1,458, yang artinya jika variabel

“Harga” ditingkatkan 1satuan pendapat responden maka variabel dependen

“Pembelian Ulang” akan meningkat 1,458.

Tabel 14.Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,858a ,736 ,733 3,38467

Sumber : Data Primer 2017, diolah

Koofisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R square sebesar 0.736, kemudian dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel harga terhadap variabel pembelian ulang adalah sebesar 73,6 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.

(34)

20 Status Konsumen

Buyer

Tabel 15. Regresi Linier

Variabel B t-hitung Sig

(Constant) 18,298 3,895 0,000

Harga (X) 1,400 9,284 0,000

Sumber : Data Primer 2017, diolah

Y = 18,298 + 1,400X + e

Berikut adalah penjelasan dari hasil regresi linier :

1. Nilai konstanta sebesar 18,298, artinya jika tiap – tiap variabel independen bernilai 0, maka variabel dependen “Pembelian Ulang” bernilai 18,298.

2. Nilai variabel “Harga” (X) sebesar 1,400, yang artinya jika variabel

“Harga” ditingkatkan 1 satuan pendapat responden maka variabel dependen “Pembelian Ulang” akan meningkat 1,400.

Tabel 16. Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,814a ,662 ,654 3,33514

Sumber : Data Primer 2017, diolah

Koofisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R square pada status konsumen buyer sebesar 0.662, kemudian dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel harga terhadap variabel pembelian ulang adalah sebesar 66.2 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.

.

(35)

21 User

Tabel 17. Regresi Linier

Variabel B t-hitung Sig

(Constant) 16,840 3,967 0,000

Harga (X) 1,400 9,520 0,000

Sumber : Data Primer 2017, diolah

Y = 16,840 + 1,400X + e

Berikut adalah penjelasan dari hasil regresi linier :

1. Nilai konstanta sebesar 16,840, artinya jika tiap – tiap variabel independen bernilai 0, maka variabel dependen “Pembelian Ulang” bernilai 16,840.

2. Nilai variabel “Harga” (X) sebesar 1,400, yang artinya jika variabel

“Harga” ditingkatkan 1 satuan pendapat responden maka variabel dependen “Pembelian Ulang” akan meningkat 1,400.

Tabel 18. Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,870a ,758 ,749 3,38913

Sumber : Data Primer 2017, diolah

Koofisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R square pada status konsumen user sebesar 0.758, kemudian dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel harga terhadap variabel pembelian ulang adalah sebesar 75.8 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.

(36)

22 Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang dikemukakan berikut ini meliputi: jenis kelamin, usia,pekerjaan, pendapatan per bulan, jumlah kunjungan, dan peranan konsumen ke resto Kampoeng Rawa.

Tabel 19. Karakteristik Responden

Karakteristik Kategori Jumlah %

Jenis Kelamin

Laki – laki Perempuan

44 33

57,1 42,9

Total 77 100

Usia

< 20 tahun 20 – 30 tahun 31 – 40 tahun

> 40 tahun

2 38 28 9

2,7 52,7 34,6 10

Total 77 100

Pekerjaan

Wirausaha PNS

TNI dan POLRI Swasta

Bidan

Mahasiswa/pelajar Lain-lain

10 21 5 16

2 9 14

12,9 27,3 6,6 20,7

2,6 11,7 18,2

Total 77 100

Pendapatan

< Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000

> Rp. 3.000.000

8 45 24

10,4 58,4 31,2

Total 77 100

Jumlah Kunjungan Lebih dari satu kali 77 100

77 100

Status Konsumen

Buyer User

46 31

59,7 40,3

Total 77 100

Sumber : Data Primer 2017, diolah.

Berdasarkan jenis kelamin, bahwa yang berkunjung di resto Kampoeng Rawa laki – laki sebanyak 44 orang (57,1%) dan perempuan sebanyak 33 orang (42,9%). Dari segi jenis kelamin laki – laki lebih mayoritas dalam berkunjung ke resto Kampoeng Rawa. Kemudian dilihat dari segi usia, usia < 20 tahun yang berkunjung sebanyak 2 orang (2,7%), usia 20 – 30 tahun yang berkunjung

(37)

23

sebanyak 38 orang (52,7%), usia 31 – 40 tahun yang berkunjung sebanyak 28 orang (34,6%), dan usia > 40 tahun yang berkunjung sebanyak 9 orang (10%).

Dalam segi usia ini kelompok usia 20 – 30 tahun lebih mayoritas dalam berkunjung ke Resto Kampoeng Rawa dengan 38 orang (52,7%). Dilihat dari segi pekerjaan TNI dan POLRI sebanyak 5 orang (6,6%), PNS sebanyak 21 orang (27,3%), pegawai swasta sebanyak 16 orang (20,7%), wiraswasta sebanyak 10 orang (12,9%), bidan sebanyak 2 orang (2,6%), dan lain – lain sebanyak 14 orang (18,2%). Dari sisi pekerjaan PNS dan pegawai swasta lebih mayoritas dengan 21 orang (27,3%).

Kemudian dilihat dari segi pendapatan yang mayoritas dengan pendapatan Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 dengan 45 orang (58,4%), di posisi kedua pendapatan> Rp 3.000.000 sebanyak 24 orang (31,2%), dan yang terakhir pendapatan < Rp 1.000.000 sebanyak 8 orang (10,4%). Kemudian dari segi status konsumen, yang mayoritas adalah buyer dengan sebanyak 46 orang (59,7%) dan user sebanyak 31 orang (40,3%).

Statistik Deskriptif

Deskripsi Variabel Harga

Dalam variabel harga mencakup keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat yang di dapatkan. Dalam variabel harga terdapat empat pernyataan dimanaresponden diminta untuk memberikan penilaian skor terhadap pernyataan- pernyataan tersebut. Hasil analisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian ulang di resto Kampoeng Rawa dilihat dari variabel harga dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini.

(38)

24

Tabel 20. Variabel Harga

Pernyataan Skor Jawaban Total

Skor

Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Harga makanan dan minuman yang ditawarkan di resto Kampoeng Rawa sangat terjangkau

0 0 1 0 3 7 22 32 5 7 585 7,60

Harga makanan dan minuman yang ditawarkan di resto Kampoeng Rawa sangat sesuai dengan kualitas produk

0 0 0 0 3 10 27 26 9 2 573 7,44

Harga makanan dan minuman yang ditawarkan di resto Kampoeng Rawa sangat bisa bersaing dengan produk yang sejenenis di tempat lain

0 0 0 0 4 10 21 32 9 1 574 7,45

Harga makanan dan minuman di resto Kampoeng Rawa sesuai dengan manfaat yang saya dapatkan

0 0 0 1 2 17 16 22 15 4 579 7,52

Total 30,01

Rata-rata 7,50

Sumber : Data Primer, 2017

Berdasarkan Tabel 20 di atas tampak bahwa pada dimensi harga diperoleh nilai rata-rata berkisar antara 7,44 – 7,59. Hal ini menunjukkan bahwa harga yang diberikan oleh resto Kampoeng Rawa sudah terjangkau menyangkut keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat yang di dapatkan.

Deskripsi Variabel Pembelian Ulang

Dalam variabel pembelian ulang mencakupmerek, loyalitas, tempat yang menarik : bisa direkomendasikan dan alternatif untuk acara, produk yang sesuai kebutuhan, ketersedian produk, inovasi produk. Dalam variabel pembelianterdapat

(39)

25

8 pernyataan dimanaresponden diminta untuk memberikan penilaian skor terhadap pernyataan-pernyataan tersebut. Hasil analisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian ulang di resto Kampoeng Rawa dilihat dari variabel pembelian ulang dapat dilihat pada Tabel 19 berikut ini.

Tabel 21. Variabel Pembelian Ulang

Pernyataan Skor Jawaban Total

Skor

Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Saya akan

merekomendasikan tempat ini kepada teman-teman saya

0 0 1 0 4 10 16 27 14 5 587 7,62

Saya akan memilih tempat ini jika saya mempunyai acara bersama teman-teman atau kerabat

0 0 0 0 4 9 26 25 10 3 576 7,48

Ada menu makanan dan minuman yang membuat saya ingin datang lagi

0 0 0 2 4 12 25 25 7 2 558 7,24

Saya harap ada menu yang baru setiap saya datang kesini

0 0 0 0 2 9 25 28 8 5 585 7,60

Tempat yang menarik membuat saya ingin datang kembali

0 0 0 0 1 7 19 25 20 5 610 7,92

Saya ingin datang kembali karena menu makanan dan minuman yang ada di buku menu selalu tersedia

0 0 1 0 3 11 27 30 4 1 559 7,26

Saya akan datang kesini kesini lagi karena saya sudah loyal terhadap tempat ini

0 0 1 1 3 7 29 26 9 1 566 7,35

Saya akan datang kesini lagi karena saya melihat merk atau brand dari kampoeng rawa

0 0 1 0 3 14 29 19 9 2 558 7,25

Total 59,73

Rata – rata 7,21

(40)

26

Berdasarkan tabel 21 di atas bahwa tampak pada variabel pembelian ulang diperoleh nilai rata – rata 7,24 – 7,92. Hal ini menunjukkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi pembelian ulang pada resto Kampoeng Rawa sudah baik.

(41)

27 Pembahasan

Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian ulang

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara harga terhadap keputusan pembelian ulang di Resto Kampoeng Rawa. Besaran koefesien pengaruh harga terhadap keputusan pembelian ulang di Resto Kampoeng Rawa adalah 1,577. Artinya jika varibael harga meningkat 1 satuan pendapat responden maka variabel pembelian ulang akan meningkat 1,577.

Hasil deskripsi penelitian menunjukkan rata – rata variabel harga di Resto Kampoeng Rawa diperolehsebesar 7,30. Hal tersebut menunjukkan bahwa harga makanan dan minuman di Resto Kampoeng Rawa sesuai dengan daya beli konsumen. Hal ini sejalan dengan pendapat Regina (2009) yang menyatakan bahwa harga merupakan salah satu faktor loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanggan. Harga juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, dimana harga yang ditawarkan semakin mahal maka konsumen cenderung tidak loyal (Utari dalam Nova 2010).

Sedangkan menurut Fika (2010) harga merupakan faktor yang paling penting bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang. Harga yang tinggi harus di dukung cita rasa yang tinggi terhadap makanan tersebut karena akan memunculkan persepsi dari konsumen. Artinya masih banyak konsumen yang beragumen bahwa dengan tingginya harga, maka cita rasa dari makanan tersebut berkualitas pula.

Pengaruh status konsumen terhadap hubungan antara harga dengan pembelian ulang

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh status konsumen terhadap hubungan antara harga dengan pembelian ulang di Resto Kampoeng Rawa. Itu ditunjukkan dengan nilai R square pada buyer sebesar 0.662 atau 66.2%, sedangkan nilai R square pada user sebesar 0,758 atau 75,8%. Dengan hasil itu dapat disimpulkan bahwa 75.8% > 66.2%

(42)

28

sehingga userlebih sensitif di dalam melihat harga untuk melakukan keputusan pembelian ulang.

(43)

29 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Bahwa faktor harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian ulang di resto Kampoeng Rawa dengan taraf keyakinan 95%.

Dari segi harga menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan di resto Kampoeng Rawa sudah terjangkau, meskipun masih ada beberapa konsumen yang beranggapan harga di resto Kampoeng Rawa masih terlalu mahal.

2. Dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh status konsumen terhadap hubungan antara harga dengan pembelian ulang di Resto Kampoeng Rawa. Itu ditunjukkan dengan nilai R squareuser yang lebih tinggi daripadabuyer, sehingga user lebih sensitif dalam harga untuk melakukan keputusan pembelian ulang.

Implikasi Teori

Harga merupakan faktor yang paling penting bagi konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Harga juga mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan, karena jika konsumen ditawarkan dengan harga yang mahal maka konsumen cenderung tidak loyal. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa harga dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian ulang.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa harga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan pembelian ulang.

Implikasi Terapan

Implikasi terapan berkenaan dengan sumbangan penelitian ini bagi kepentingan praktis terlebih bagi para pelaku bisnis di Resto Kampoeng Rawa.

Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :.

(44)

30

1. Cita rasa makanan sebaiknya ditingkatkan karena harga yang ditawarkan harus sesuai dengan cita rasa makanan yang dihidangkan.

2. Inovasi produk perlu ditingkatkan supaya konsumen tidak bosan datang ke resto Kampoeng Rawa.

Keterbatasan Penelitian

Penlitian ini tentu saja tidak luput dari adanya keterbatasan-keterbatasan yang dialami oleh peneliti. Beberapa keterbatasan tersebut diantaranya :

1. Dalam penyebaran kuesioner masih banyak responden yang belum mengerti pada bagian status konsumen sehingga peniliti harus menjelaskan kembali tentang arti status konsumen kepada responden.

2. Dalam pengisian kuesioner masih banyak responden yang melakukan herding(ikut-ikutan) dalam mengisi kuesioner sehingga peneliti harus lebih selektif dalam memilih responden.

Saran

Atas dasar keterbatasan penelitian seperti dikemukakan di atas, maka untuk penelitan mendatang di sarankan :

1. Peneliti harus menjelaskan tentang arti status konsumen yang lebih jelas di dalam lembar kuesioner sehingga responden tidak kebingungan dalam mengisi kuesioner.

2. Penelitiansebaiknya melakukan penyebaran kuesioner diwaktu yang tepat yaitu ketika konsumen telah selesai makan atau minum agar tidak membuat konsumen merasa terganggu.

(45)

31 Daftar Pustaka

Andreani, et al. 2012. TheImpact of Brand Image Towards Loyalty with Satisfaction as A Mediator in McDonald’’s. Junal manajemen dan kewirausahaan, Vol. 14, No. 1, Maret 2012

Bunga, Geofani dan Chairy. 2010. Jurnal Pengaruh Psikologi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Kembali Smartphone Blackberry.

Ermawati, Fika. 2012. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Ketersediaan Produk Dalam Pembentukan Intensitas Pembelian Konsumen Pada Makanan Kepiting Di Rumah Makan Sampan Seafood Semarang. Jurnal Dinamika Manajemen. (Vol. 1 No. 5, Juli 2012 93-107)

https://angganurrahmanrockets.wordpress.com/2013/11/17/keputusan-pembelian- dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kampoeng_Rawadiakses pada tanggal 8 Maret 2015 pukul 13.36

Gregorius, Chandra. 2005. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta : Andi.

Offset.

Kotler , P, 2005. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Alih bahasa oleh Hendra Teguh, SE dan Ronny A Rusli,SE,Ak. Jilid 1, Jakarta, PT Prenhallindo

Kotler, Philip dan Amstrong, Geri. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Alih bahasa : Bob sabran, MM. Edisi 12 jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga

Mowen, John C, dan Minor, Michael 2002. Perilaku Konsumen. Terjemahan Oleh Lina Salin. Jakarta : PT. Erlangga

(46)

32

Retnowati, Nova. 2009. Pengaruh Kualitas Layanan, Orientasi Layanan, dan Strategi Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Terhadap Pelanggan Jasa Transportasi Kereta Api Eksekutif). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 7, No 1.

Februari 2009

Rosvita Dua Lembang. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk , Harga, Promosi, dan Cuaca Terhadap Keputusan Pembelian Teh Botol Sosro.

Sagita, Fitria. Engla. 2012. Pengaruh Brand Image Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Produk Kentucky Fried Chicken (KFC) Di Cabang Basko Grand Mall Oleh Mahasiswa Universitas Negeri Padang.

Simamora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: PT, Gramedia Pustaka Utama

Simamora, Bilson. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : Penerbit. Gramedia Pustaka Utama.

Swasta, Bayu dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta.

Penerbit Liberti

Sumarwan, Ujang. (2011). Perilaku Konsumen Teori Dalama Pemasaran. Edisi 2, Ghalian Indonesia, Bogor.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi 2. Andy Offset : Yogyakarta

Virvilaite, Regina. Saladiene, Violeta dan Skindaras, Dalius. 2009. “The Relationship between Price and Loyalty in Services Industry”. ISSN 1392 – 2785 Inzinerine Ekonomika – Engineering Economics (3). 2009.

(47)

33

Y.B. Andre. 2009.Analisis Hubungan antara Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan Terhadap Keinginan Pembelian Ulang. Studi Kasus di Universitas bunda Mulia”.Business & Managementjournal Bunda Mulia (Vol. 5, No.1, Maret 2009).

Zulfadly, Edo. 2013. Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Produk Yakult dikota Padang

(48)

34 LAMPIRAN

TABEL 3.

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00006 21,3333 5,540 ,481 ,256 ,720

VAR00007 21,0000 5,448 ,622 ,455 ,637

VAR00008 20,8000 5,269 ,650 ,470 ,619

VAR00009 21,2667 6,271 ,411 ,202 ,750

TABEL 4.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,743 ,745 4

(49)

35 TABEL 5.

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 48,9333 39,237 ,644 ,871

VAR00002 49,1333 36,326 ,811 ,853

VAR00003 49,3000 39,252 ,602 ,875

VAR00004 49,4667 41,637 ,406 ,894

VAR00005 48,6000 40,455 ,503 ,884

VAR00006 49,4000 39,007 ,678 ,868

VAR00007 49,6333 34,171 ,851 ,847

VAR00008 49,8667 37,085 ,743 ,860

TABEL 6.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

,884 8

TABEL 7.

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 22,4156 8,220 ,686 ,486 ,767

VAR00002 22,5714 9,169 ,697 ,515 ,766

VAR00003 22,5584 9,276 ,676 ,472 ,775

VAR00004 22,4935 8,622 ,581 ,340 ,821

(50)

36 TABEL 8.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,827 ,833 4

TABEL 9.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 52,1039 31,568 ,618 ,543 ,823

VAR00002 52,2468 33,215 ,631 ,541 ,821

VAR00003 52,4805 31,990 ,681 ,496 ,814

VAR00004 52,1299 36,378 ,387 ,189 ,849

VAR00005 51,8052 36,290 ,391 ,274 ,849

VAR00006 52,4675 33,147 ,684 ,522 ,816

VAR00007 52,3766 31,843 ,722 ,714 ,810

VAR00008 52,4805 33,700 ,549 ,610 ,831

TABEL 10.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,846 ,845 8

(51)

37

TABEL 11, 12, 13.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant

) 15,965 3,050 5,234 ,000

harga 1,458 ,101 ,858 14,462 ,000 1,000 1,000

a. Dependent Variable: pembelian ulang

Tabel 11 Uji Normalitas (Uji Asumsi Klasik)

(52)

38 Uji Linieritas

Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,858a ,736 ,733 3,38467 1,665

a. Predictors: (Constant), harga b. Dependent Variable: PU

(53)

39

Uji Heteroskedastistas

TABEL 14.

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,858a ,736 ,733 3,38467

a. Predictors: (Constant), harga

Referensi

Dokumen terkait

(Arroll et al, 2010) Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian ini yang menyatakan secara signifikan (p-value= 0,001) bahwa derajat gagal jantung kongestif

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan karier, motivasi kerja, dan praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program

Untuk mencapai target tersebut, metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah pemberian pelatihan tentang materi dan pembahasan soal-soal

Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan Borg dan Gall (1989). Tahap-tahap dalam penelitian dan pengembangan ini diantaranya, tahap pengumpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ketika belajar dengan menerapkan model Collaborative learning akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif

Pendidikan Program Studi Transportasi pada dasarnya mengarahkan peserta didik agar memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan bidang transportasi agar (i) dapat berperan

Dalam laporan mengenai Hak Asasi Manusia untuk 2005, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mencatat bahwa “tidak ada perkembangan yang signifikan dari kasus September 2004

Sedangkan berdasarkan jumlah institusi yang dibina kesehatan lingkungannya sampai tahun 2006 di Propinsi Sumatera Utara sudah mencapai 55,86% (Profil Kesehatan Kab/Kota 2006),