• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat antara variabel-variabel yang diteliti atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2010 dan situs www.idx.co.id

3.2.2 Waktu Penelitian

.

Tahapan Penelitian Agt'2012 Sep'2012 Okt'2012 Nov'2012 Des'2012

Pengajuan Judul Penyusunan dan Bimbingan Proposal Pengumpulan dan Pengolahan Data Bimbingan dan Penyelesaian Laporan 3.3 Batasan Operasional

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).

3.3.1 Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif maupun negatif (Endrayanto, 2012). Variabel independen dalam penelitian ini adalah corporate governance yang diproksikan dalam proporsi dewan komisaris, proporsi komite audit, reputasi auditor, dan remunerasi dewan komisaris dan direksi.

3.3.2 Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Endrayanto, 2012). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah manajemen laba.

3.4 Definisi Operasional

3.4.1 Corporate Governance

3.4.1.1 Proporsi Dewan Komisaris

Proporsi dewan komisaris merupakan persentase komisaris independen yang ada di perusahaan. Secara matematis, perhitungan proporsi dewan komisaris dapat dirumuskan sebagai berikut:

Proporsi Dewan Komisaris = jumlah komisaris independen jumlah seluruh dewan komisaris

3.4.1.2 Proporsi Komite Audit

Proporsi komite audit merupakan persentase anggota komite audit independen yang ada di perusahaan. Secara matematis, perhitungan proporsi komite audit dapat dirumuskan sebagai berikut:

Proporsi komite audit = jumlah anggota komite audit independen jumlah seluruh komite audit

3.4.1.3 Reputasi Auditor

Reputasi auditor merujuk pada jasa auditor (Kantor Akuntan Publik) yang digunakan oleh perusahaan untuk mengaudit laporan keuangannya. Dalam hal ini, reputasi auditor diukur dengan memberikan nilai 0 untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP non Big-4, dan nilai 1 untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Big-4. Kantor akuntan yang termasuk dalam kategori Big-4 telah diuraikan dalam bab sebelumnya.

3.4.1.4 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Remunerasi dewan komisaris dan direksi adalah total imbalan yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi, yang meliputi: gaji, tunjangan, serta bonus.

3.4.2 Manajemen Laba

Penelitian ini menggunakan Jones Model (1991) untuk mendeteksi manajemen laba. Model ini berfokus pada total akrual sebagai sumber informasi manipulasi akuntasi atau manajemen laba. Secara spesifik, model ini membagi total akrual menjadi akrual diskresioner dan akrual nondiskresioner. Akrual diskresionerlah yang digunakan sebagai estimasi manajemen laba. Secara detail, dengan Jones Model, penentuan akrual diskresioner sebagai indikator manajemen laba dapat dijabarkan dalam tahap-tahap sebagai berikut (Sulistiawan dkk., 2011):

1. Menentukan nilai total akrual dengan formulasi: TAit = NIit - CFOit

2. Menentukan nilai parameter α1, α2, dan α3 dengan formulasi:

Lalu, untuk menskala data, semua variabel tersebut dibagi dengan aset tahun sebelumnya (Ait-1), sehingga formulasinya berubah menjadi:

TAit/Ait-1 = α1 (1/Ait-1) + α2 (ΔRevit/Ait-1) + α3 (PPEit/Ait-1) + εit 3. Menghitung nilai NDA dengan formulasi:

NDAit = α1 (1/Ait-1) + α2 (ΔRevit/Ait-1) + α3 (PPEit/Ait-1)

Nilai parameter α1, α2, dan α3 adalah hasil dari perhitungan pada langkah ke-2.

Dengan mengisi semua nilai yang ada dalam formula, maka nilai NDA akan diperoleh.

4. Menentukan nilai akrual diskresioner yang merupakan indikator manajemen laba dengan cara mengurangi total akrual dengan akrual nondiskresioner, dengan formulasi:

DAit = TAit/Ait-1 - NDAit Keterangan:

TAit = Total akrual perusahaan i pada periode t. NIit = Laba bersih perusahaan i pada periode t. CFOit = Arus kas operasi perusahaan i pada periode t. NDAit = Akrual nondiskresioner perusahaan i pada periode t. DAit = Akrual diskresioner perusahaan i pada periode t. Ait-1 = Total aset perusahaan i pada periode t-1.

ΔRevit = Perubahan penjualan bersih perusahaan i pada periode t. PPEit = Property, plant, and equipment perusahaan i pada periode t.

α1, α2, α3 = Parameter yang diperoleh dari persamaan regresi.

εit = Error term perusahaan i pada periode t.

3.5 Skala Pengukuran Variabel 3.5.1 Corporate Governance

3.5.1.1 Proporsi Dewan Komisaris

Proporsi dewan komisaris diukur dengan menggunakan skala rasio, yaitu dengan melakukan perbandingan antara jumlah komisaris independen dengan jumlah seluruh dewan komisaris.

3.5.1.2 Proporsi Komite Audit

Proporsi komite audit diukur dengan menggunakan skala rasio, yaitu dengan melakukan perbandingan antara jumlah anggota komite audit independen dengan jumlah seluruh komite audit.

3.5.1.3 Reputasi Auditor

Reputasi auditor diukur dengan menggunakan skala nominal, yaitu dengan memberikan nilai 0 untuk perusahaan yang menggunakan jasa auditor (KAP) non big-4 dan nilai 1 untuk perusahaan yang menggunakan jasa auditor (KAP) big-4.

3.5.1.4 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Remunerasi dewan komisaris dan direksi diukur dengan menggunakan skala interval, yaitu dengan mendapatkan range suatu angka yang pasti untuk remunerasi yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi.

3.5.2 Manajemen Laba

Manajemen laba diukur dengan menggunakan skala rasio, yaitu dengan mendapatkan suatu angka yang pasti melalui perbandingan-perbandingan yang dilakukan dengan Jones Model.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Endrayanto (2012 : 14), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya,” dan “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut, yaitu tahun 2009, 2010, dan 2011. Sampel yang digunakan dalam penelitian ditentukan berdasarkan teknik pengambilan sampel, yaitu purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu.

Adapun kriteria-kriteria tersebut, antara lain:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut, yaitu tahun 2009, 2010, dan 2011.

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember selama tiga tahun berturut-turut, yaitu tahun 2009, 2010, dan 2011.

3. Perusahaan memiliki data untuk semua variabel yang akan diteliti dan data tersebut disajikan dalam laporan keuangan perusahaan.

4. Perusahaan memiliki sekurang-kurangnya tiga orang dewan komisaris dengan komisaris independen berjumlah satu orang, dan tiga orang komite audit dengan anggota komite audit independen berjumlah dua orang.

Berikut daftar perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang diperbaharui pada 31 Desember 2011, serta proses seleksi yang dilakukan untuk mendapatkan sampel penelitian berdasarkan kriteria-kriteria tersebut.

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan Kode Kriteria Sampel Sampel

1 2 3 4

Sektor Industri Dasar dan Kimia

1. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. INTP √ √ X √

2. PT Holcim Indonesia Tbk SMCB √ √ X √

3. PT Semen Gresik Tbk SMGR √ √ √ X

4. PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG √ √ X √

5. PT Arwana Citra Mulia Tbk ARNA √ √ √ X

6. PT Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk IKAI √ √ X X 7. PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk KIAS √ √ X √

8. PT Mulia Industrindo Tbk MLIA √ √ X √

9. PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO √ √ X √

10. PT Alakasa Industrindo Tbk ALKA √ √ X √

11. PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI √ √ X √

12. PT Beton Jaya Manunggal Tbk BTON √ √ √ X

13. PT Citra Turbindo Tbk CTBN √ √ X √

14. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST √ √ X √

15. PT Indal Aluminium Industry Tbk INAI √ √ √ √ 1

16. PT ItmarajaTbk ITMA √ √ X X

17. PT Jakarta Kyoej Steel Work Tbk JKSW √ √ √ X

18. PT Jaya Pari Steel Tbk JPRS √ √ √ X

19. PT Krakatau Steel Tbk KRAS X √ √ √

20. PT Lion Metal Works Tbk LION √ √ X √

21. PT Lionmesh PrimaTbk LMSH √ √ X √

22. PT Hanson International Tbk MYRX √ √ X √

23. PT Pelat Timah Nusantara Tbk NIKL X √ √ √

24. PT Pelangi Indah Canindo Tbk PICO √ √ √ √ 2

25. PT Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS √ √ X √

26. PT Barito Pacific Tbk BRPT √ √ √ X

27. PT Budi Acid Jaya Tbk BUDI √ √ √ √ 3

28. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS √ √ √ √ 4

29. PT Ekadharma International Tbk EKAD √ √ X √

30. PT Eterindo Wahanatama Tbk ETWA √ √ √ √ 5

31. PT Intan Wijaya International Tbk INCI √ √ X √ 32. PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI √ √ X √

33. PT Indo Acidatama Tbk SRSN √ √ √ √ 6

34. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA √ √ X √

35. PT Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC √ √ X √

36. PT Alam Karya Unggul Tbk AKKU √ √ X √

37. PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI √ √ √ √ 7

38. PT Asiaplast Industries Tbk APLI √ √ X √

39. PT Berlina Tbk BRNA √ √ √ √ 8

40. PT Titan Kimia Nusantara Tbk FPNI √ √ √ X

42. PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL X √ √ √

43. PT Sekawan Intipratama Tbk SIAP √ √ √ √ 9

44. PT Siwani Makmur Tbk SIMA √ √ X √

45. PT Trias Sentosa Tbk TRST √ √ √ √ 10

46. PT Yana Prima Hasta Persada Tbk YPAS √ √ X √

47. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN √ √ √ √ 11

48. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA √ √ X √

49. PT Malindo Feedmill Tbk MAIN √ √ √ √ 12

50. PT Sierad Produce Tbk SIPD √ √ X √

51. PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI √ √ X √

52. PT Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT √ √ X X

53. PT Alkindo Naratama Tbk ALDO X √ X √

54. PT Fajar Surya Wisesa Tbk FASW √ √ √ √ 13

55. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP √ √ X √

56. PT Toba Pulp Lestari Tbk INRU √ √ X √

57. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk

KBRI √ √ X X

58. PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk

SAIP X √ √ √

59. PT Suparma Tbk SPMA √ √ X √

60. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM √ √ X √

Sektor Aneka Industri

61. PT Astra International Tbk ASII √ √ X √

62. PT Astra Otoparts Tbk AUTO √ √ X √

63. PT Indo Kordsa Tbk BRAM √ √ X √

64. PT Goodyear Indonesia Tbk GDYR √ √ X √

65. PT Gajah Tunggal Tbk GJTL √ √ √ √ 14

66. PT Indomobil Sukses International Tbk IMAS √ √ X √

67. PT Indospring Tbk INDS √ √ X √

68. PT Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN √ √ √ √ 15

69. PT Multistrada Arah Sarana Tbk MASA √ √ X √

70. PT Nipress Tbk NIPS √ √ X √

71. PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS √ √ X √

72. PT Selamat Sempurna Tbk SMSM √ √ X √

73. PT Polychem Indonesia Tbk ADMG √ √ √ √ 16

74. PT Argo Pantes Tbk ARGO √ √ X √

75. PT Centex Tbk CNTX √ √ X √

76. PT Eratex Djaja Tbk ERTX √ √ X √

77. PT Ever Shine Tex Tbk ESTI √ √ X √

78. PT Pan Asia Indosyntec Tbk HDTX √ √ X √

79. PT Indo Rama Synthetics Tbk INDR √ √ √ √ 17

80. PT Karwell Indonesia Tbk KARW √ √ X √

81. PT Apac Citra Centertex Tbk MYTX √ √ X √

82. PT Pan Asia Filament Inti Tbk PAFI √ √ X √

83. PT Pan Brothers Asia Pacific Fibers Tbk PBRX √ √ √ √ 18

85. PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY √ √ √ √ 19

86. PT Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM √ √ X √

87. PT Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT √ √ X X

88. PT Unitex Tbk UNTX √ √ √ √ 20

89. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk BIMA √ √ X √

90. PT Surya Intrindo Makmur Tbk SIMM √ √ X X

91. PT Sumi Indo Kabel Tbk IKBI √ √ X √

92. PT Jembo Cable Company Tbk JECC √ √ X √

93. PT KMI Wire and Cable Tbk KBLI √ √ √ √ 21

94. PT Kabelindo Murni Tbk KBLM √ √ √ √ 22

95. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk

SCCO X √ √ √

96. PT Voksel Electric Tbk VOKS √ √ X √

97. PT Sat Nusa Persada Tbk PTSN √ √ √ √ 23

Sektor Industri Barang Konsumsi

98. PT Akasha Wira International Tbk ADES √ √ X √

99. PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk AISA √ √ X √

100. PT Cahaya Kabar Tbk CEKA √ √ X √

101. PT Davomas Abadi Tbk DAVO √ √ X √

102. PT Delta Djakarta Tbk DLTA √ √ X √

103. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP X √ X √ 104. PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI √ √ X

105. PT Mayora Indah Tbk MYOR √ √ √ √ 24

106. PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN √ √ X √

107. PT Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI X √ √ √

108. PT Sekar Laut Tbk SKLT √ √ X √

109. PT Siantar Top Tbk STTP √ √ √ X

110. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk

ULTJ √ √ X √

111. PT Gudang Garam Tbk GGRM √ √ X √

112. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP √ √ X √

113. PT Bentoel Internasional Investama Tbk RMBA √ √ √ √ 25

114. PT Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA √ √ X √

115. PT Indofarma Tbk INAF √ √ X √

116. PT Kimia Farma Tbk KAEF √ √ √ √ 26

117. PT Kalbe Farma Tbk KLBF √ √ √ √ 27

118. PT Merck Tbk MERK √ √ X √

119. PT Pyridam Farma Tbk PYFA √ √ √ √ 28

120. PT Schering Plough Indonesia Tbk SCPI √ √ X √ 121. PT Taisho Pharmaeutical Indonesia Tbk SQBI √ √ X √

122. PT Tempo Scan Pasific Tbk TSPC √ √ X √

123. PT Martina Berto Tbk MBTO X √ X √

124. PT Mustika Ratu Tbk MRAT √ √ X √

125. PT Mandom Indonesia Tbk TCID √ √ √ √ 29

126. PT Unilever Indonesia Tbk UNVR √ √ X √

128. PT Kedaung Indah Can Tbk KICI √ √ X √ 129. PT Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI √ √ √ X

3.7 Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data bukan angka yang diangkakan, sedangkan data kuantitatif adalah data berupa angka dalam arti sebenarnya.

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory

(ICMD) 2010 dan situstime series yang

diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun yang berurut, yaitu tahun 2009, 2010, dan 2011.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi , yaitu mencari data mengenai variabel-variabel yang diteliti melalui laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.

3.9 Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSS versi 18.0. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini, berikut pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 18.0.

3.9.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi dari variabel-variabel dalam penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah proporsi dewan komisaris (PDK), proporsi komite audit (PKA), reputasi auditor (AUD), remunerasi dewan komisaris dan direksi (REM), dan manajemen laba (DA).

3.9.2 Uji Asumsi Klasik 3.9.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Normalitas dapat dilihat dari grafik histogram dan normal plot, serta hasil uji Kolmogorov Smirnov dan uji Chi Square yang diperoleh melalui pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 18.

3.9.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Tolerance, VIF (Variance Inflation Factor), dan korelasi diantara variabel independen. Nilai masing-masing dapat dilihat dari tabel coefficient correlations dan tabel coefficients yang diperoleh melalui pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 18.

3.9.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heterokedastisitas (Priyatno, 2012). Deteksi heterokedastisitas dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada grafik scatterplot regresi. Grafik scatterplot dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 18.

3.9.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah terjadi korelasi dari residual pengamatan satu dengan pengamatan lain yang disusun menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi (Priyatno, 2012). Deteksi autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW Test).

3.9.3 Analisis Regresi

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Penggunaan metode analisis regresi memerlukan uji asumsi klasik yang secara statistik harus dipenuhi.

Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H1: Y1 = a + b1X1 + e

H2: Y2 = a + b2X2 + e

H3: Y3 = a + b3X3 + e

H4: Y4 = a + b4X4 + e

Keterangan:

H1, H2, H3, H4, H5, = Hipotesis Penelitian Y1, Y2, Y3, Y4, Y5 = Akrual Diskresioner

a = Konstanta

b1,b2,b3, b4 = Koefisien regresi

X1 = Proporsi Dewan Komisaris

X2 = Proporsi Komite Audit

X3 = Reputasi Auditor

X4 = Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi e = Tingkat kesalahan pengganggu

3.9.3.1 Analisis Koefisien Determinasi

Analisis R2 (R Square) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dari tabel model summaryb yang diperoleh melalui pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 18.

3.9.3.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan:

- Jika t hitung < t tabel atau -t hitung > -t tabel, signifikansi > 0,05, maka H1, H2, H3, H4 ditolak.

- Jika t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel, signifikansi < 0,05 maka H1, H2, H3, H4 diterima.

Nilai t hitung diperoleh melalui tabel coefficients yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 18, dan nilai t tabel diperoleh melaui tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi).

3.9.3.3 Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan:

- Jika F hitung < F tabel dan Signifikansi > 0,05, maka H5 ditolak. - Jika F hitung > F tabel dan Signifikansi < 0,05, maka H5 diterima.

Nilai F hitung diperoleh melalui tabel ANOVAb yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 18, dan nilai F tabel diperoleh melaui tabel statistik pada signifikansi 0,05.

Dokumen terkait