• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang digunakan untuk melengkapi data primer yang meliputi:

1. Data mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan 2. Data struktur organisasi dan uraian tugas

Data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, majalah dan skripsi yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Novembe sampai Januari 2012. Yang berlokasi pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Asset Daerah Kabupaten Labuhan Batu

3.3. Batasan operasional

Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus dan mendalam. Agar penelitian dapat dilakukan terfokus maka tidak semua masalah diteliti. Untuk itu diperlukan batasan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Penelitian ini hanya terpatas pada pengaruh komunikasi yang terdiri dari iklim komunikasi (X1) dan jaringan komunikasi (X2

3.4 Defenisi Operasional Variabel

) terhadap kinerja karyawan (Y) pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah Kabupaten Labuhan Batu.

a. Variabel Iklim Komunikasi (X1

Iklim komunikasi merupakan gabungan dari persepsi-persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik antar personal, dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi (Muhammad, 2009:85).

)

b. Variabel Jaringan Komunikasi (X2

Jaringan komunikasi adalah struktur alur yang menjadi jalan pertukaran pesan antara anggota dalam organisasi. Jaringan komunikasi yang memerhatikan peran dan hirarki jabatan dalam berkomunikasi disebut jaringan komuniaksi formal, sedangkan komunikasi yang dilakukan secara bebas tanpa memerhatikan peran hirarki tersebut disebut jaringan komunikasi informal.

c. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Menurut Mathis dan Jackson (2002:78) kinerja adalah apa yang dilakukan oleh karyawan, dimana yang mempengaruhinya adalah kontribusi mereka kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi.

Berdasarkan uraian diatas maka secara keseluruhan variabel, indikator variabel dan skala pengukurannya dapat dilihat dari Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

Iklim Komunikasi (X1

Gabungan dari persepsi-persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik antar personal, dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi. ) 1. Kepercayaan 2. Keputusan bersama 3. Perhatian 4. Keterbukaan. 5. Penyesuaian Likert Jaringan Komunikasi (X2

Struktur alur yang menjadi jalan pertukaran pesan antara anggota dalam organisasi.

)

1. Instruksi tugas 2 Saran dan Ide 3. Umpan balik 4. Saling terbuka

Kinerja (Y)

Apa yang dilakukan oleh karyawan, dimana yang mempengaruhinya adalah kontribusi mereka kepada organisasi. 1.Kualitas 2.Kuantitas 3.Jangka waktu 4.Kehadiran 5.Sikap Likert

Sumber : Muhammad (2009:108) dan Mathis & Jackson (2002:78) data diolah

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel (Sugiyono, 2006:86). Sebagai gambaran bila peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden maka skala yang digunakan adalah 1 sampai 5. Skala Likert menggunakan 5 ( lima ) tingkatan jawaban dapat dilihat pada Tabel 1. 2. Berikut :

Tabel 3.2.

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu- Ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (2006 :86)

3.6. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2006:74) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakterisrik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Asset Daerah Kabupaten Labuhan Batu berjumlah 104 orang.

Cara pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampling (Sugiyono, 2006:74). Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil digunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan 5% (Umar, 2008:108). Rumus slovin: � = � 1 +�(�)2 Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi E = Tingkat Kesalahan, 5%

Berdasarkan rumus diatasa dapat diketahui jumlah sampel dengan cara:

� = 104

= 82.53 atau dibulatkan menjadi 83, sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah 83 orang.

3.7. Metode Pengumpulan Data 1. Daftar Pertanyaan

Yaitu menyebarkan daftar pertanyaan kepada pegawai yang telah ditetapkan menjadi sampel untuk dijawab, kemudian dari jawaban itu ditentukan skornya dengan menggunakan Skala Likert.

2. Wawancara

Wawancara yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan para pegawai untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan variabel komunikasi organisasi dan kinerja karyawan.

3. Dokumentasi

Teknik ini mengumpulkan data dan informasi melalui telaahan berbagai literatur yang relevan atau berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam penulisan skripsi ini, dapat diperoleh dari buku-buku, internet, dan sebagainya.

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan dalam penelitian. Valid berarti pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006 : 109).

Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas pada 30 orang di Kantor Dinas Pendapatan Medan Utara dijalan Putri Hijau no 12 dan dengan menggunakan dengan bantuan program SPSS versi 17.00. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

Jika rhitung > rtabel, maka pernyatan tersebut dinyatakann valid. Jika rhitung< rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono, 2006 : 110). Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat tersebut stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan.Uji Validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan SPSS.

3.9. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti gunakan berpedoman pada Sugiyono (2006:18), bahwa untuk menguji hipotesis dan menganalisis data penelitian yang bersifat hubungan (associative) maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut:

A. Analisis Deskriptif

Metode analisis data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya menginterprestasikannya, sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.

B. Regresi Linier Berganda

Digunakan karena jumlah variable bebas dan variabel terikatnya tidak lebih dari satu dan untuk melihat bagaimana pengaruh komunikasi, Iklim Komunikasi, dan jaringan Komunikasi terhadap kinerja karyawan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y= a+ b1X1+ b2 X2+b3 X3 Keterangan : +e Y = kinerja b1- b2 X

= Koefisien Regresi Berganda

1 X = Iklim Komunikasi 2 a = konstanta = Jaringan Komunikasi e = standart error. C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen mengikuti atau mendekati distribusi normal.

2.Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual di satu pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika varians berbeda maka disebut Heteroskedastisitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.Uji multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji suatu model apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi sempurna antar variabel independen. Model regresi yang paling baikadalah tidak terjadi multikolinieritas.

D. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Individual/ Uji Parsial (Uji–t)

Uji–t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji–t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

H0 : b1

H

= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Komunikasi, iklim komunikasi, dan jaringan komunikasi terhadap variabel terikat yaitu (kinerja karyawan)

a : b1

Kriteria pengambilan keputusan :

≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Komunikasi, iklim komunikasi dan jaringan komunikasi terhadap variabel terikat yaitu (kinerja karyawan).

H0 diterima jika t hitung < t tabel

Ha diterima jika t

pada α = 5%

hitung > t tabel

2. Uji Signifikan Simultan/ Uji Serentak (Uji–F) pada α = 5%

variabel terikat. Uji – F digunakan untuk melihat secara bersama-sama variabel bebas yaitu, Komunikasi, iklim komunikasi dan jaringan komunikasi terhadap variabel terikat yaitu (kinerja karyawan)

H0 : b1 = b2

H

= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2) terhadap variabel terikat (Y).

a : b1 ≠ b2

3. Koefisien Determinasi (R

≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas (,X1,X2), terhadap variabel terikat (Y).

2

Koefisien Determinasi (R )

2

) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ R2 ≥ 1 ). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (penerapan komunikasi) adalah besar terhadap variabel terikat yaitu (kinerja karyawan). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1,X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil (Sugiyono, 2006:186).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait