• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Dengan demikian, variabel adalah merupakan objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar bisa ditarik suatu kesimpulan. Secara teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu objek, atau sifat atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Dalam rangka memperoleh dan mengumpulkan bahan keterangan yang mempunyai kegunaan mengelola sampai dengan pemberian kesimpulan dalam skripsi ini, maka pada hakekatnya diperlukan penelitian. Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data guna memadukan kebenaran yang ada hendak diselidiki.

Variable yang dipakai dalam penelitian ini adalah produk (X1) dan harga (X2) sebagai variabel bebas (produk dan harga). Dan keputusan konsumen (Y) sebagai variabel terikat . Devinisi operasional variabel-variabel tersebut sebagai berikut :

1. Produk (X1)

Pemberian informasi dalam memberikan petunjuk barang yang dikehendaki konsumen yang sedang dibutuhkan, kualitas

produk dimaksudkan agar konsumen mendapatkan perhatian, merupakan faktor yang mempengaruhi dalam keterkaitan konsumen agar dapat terpengaruh dan merasa puas untuk melakukan pembelian di Indomart Sedati Sidoarjo.

Indikator :

1. Keandalan produk 2. Daya tahan produk

3. Kesesuaian dengan standar produk 4. Tampilan produk

2. Harga (X2)

Merupakan nilai suatu barang atau yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang maupun perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain Indikator :

1. Keterjangkauan harga

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3. Daya saing harga

4. Kesesuaian harga dengan manfaat 3. Keputusan Konsumen (Y)

Konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian di Indomart Sedati Sidoarjo karena letaknya yang strategis, harga yang ditawarkan kompetitif, disamping itu juga ada beberapa definisi pendukung antara lain :

a. Frekuensi beberapa jenis produk yang sering digemari oleh konsumen, yang pada kenyataannya tersedia sehingga konsumen merasa tercukupi.

b. Jumlah barang yang dibeli oleh konsumen daripada perusahaan untuk dapat mengkalkulasi antusias konsumen didalam pembelian 1 bulan.

c. Nilai pembelian dapat dijadikan ukuran dalam mengetahui angka pertumbuhan alokasi pertambahan atau penurunan daripada profit.

Indikator :

1. Kualitas produk 2. Harga

3.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran terhadap variabel yang diteliti ditanyakan dalam skala

likert dengan menggunakan ukuran internal yaitu mengurutkan obyek

berdasarkan jenjang penilaian. Dalam penelitian ini setiap pertanyaan masing-masing diukur dengan memberikan skor menggunakan skala likert sebagai berikut :

Sangat tidak baik = 1 Kurang baik = 2 Netral = 3 Baik = 4 Sangat baik = 5

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel a. Populasi

Menurut Sugiono (2005:72) populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya konsumen yang melakukan pembelian di indomaret sedati.

b. Sampel

Menurut Sugianto (2004:73) sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Pada penelitian ini yang dijadikan sampel adalah konsumen yang melakukan pembelian di Indomart Sedati Sidoarjo misalnya, ibu rumah tangga yang rata-rata berumur antara 25-55 tahun. Penulis menentukan bahwa besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus sampel yang tidak diketahui populasinya (Unknow Population) dengan tingkat kepercayaan 95% (Eriyanto 1999 : 126).

Rumus sampel :

N = (P x q) . Z2 / E2

N = (0,50 X 0,50) . [1,96]2/[0,098]2 N = 0,25 X 400

Keterangan :

P = Proporsi populasi persentasi

Q= Proporsi sisa didalam populasi (1,00 – P) (P x q) = proporsi sisa didalam populasi yang tersedia tidak diketahui, maka variasi P dan q dapat diganti dengan harga maksimum yakni (0,50 x 0,50) = 0,25 Z2= Tingkat kepercayaan

E2 = Sampling error / kesalahan yang dapat ditoleransi 95% c. Teknik Penarikan Sampel

Dalam penarikan sampel pada penelitian ini digunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2005:78). Pertimbangan disini adalah konsumen yang melakukan pembelian di indomart Sedati Sidoarjo , jalan Raya Sedati Gede .

3.4. Teknik Pengumpulan Data a. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Responden yang dimaksud disini adalah konsumen Indomaret sedati yang melakukan pembelian di Indomart Sedati Sidoarjo.

b. Sumber Data

Sumber data merupakan data eksternal, yaitu jawaban responden melalui kuisioner yang telah diberikan kepada konsumen yang melakukan pembelian di Indomart Sedati Sidoarjo.

c. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode pengumpulan data yaitu :

Data Sekunder (data dari perusahaaan) dan primer (data dari perusahaan) d. Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya dan kuesioner ini bersifat tertutup, artinya jawaban pertanyaan sudah disediakan terlebih dahulu sehingga responden dapat dengan mudah memilih jawaban yang diinginkan.

3.5. Uji Kualitas Data

Adapun konsep untuk uji kualitas yaitu validitas dan realibilitas artinya suatu penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang biasa jika data nya kurang reliable dan kurang valid terhadap variabel penelitian .

3.5.1. Validitas

Yang dimaksud dengan validitas adalah pernyataan sampai sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan pasti yang akan diteliti. Variabel yang diteliti baru dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menguji validitas instrument

dilakukan cara mengkorelasi skor jawaban yang diperoleh pada setiap item dengan skor total dari keseluruhan item instrument.

Rumus validitas (Husein Umar 2004:83)

r = (n (∑xY) – (∑x∑Y)) / (√([n∑X]2 – (∑[X]) (n∑Y)2 – ([∑Y]2) Keterangan :

r = Korelasi produk moment n = Jumlah responden x = Skor total tiap-tiap item y = Skor total

3.5.2. Realibilitas

Realibilitas (kepercayaan) menunjukkan pada pengertian apakah sebuah instrument dapat mengukur sesuatu yang dapat diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Realibitas adalah untuk menguji sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Konsep relibilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut, yaitu konsisten. Alat pengukuran keandalan pada penelitian ini digunakan teknik pengukuran realibilitas Cronbach Rumus realibilitas (Husein Umar, 2004 : 95).

[r-11=](k/(k-1)) (1-σ b2)/(σ_12)) Keterangan :

r11- = Realibilitas Instrument k = Jumlah item pertanyaan

∑σb2 = Jumlah varian masing-masing item σt2 = Varian total

3.6. Teknik Analisis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis linier berganda Analisis regresi berganda ini digunakan untuk menganalisis masing-masing factor yang mempengaruhi keputusan konsumen melakukan pembelian di Indomart Sedati Sidoarjo. Baik secara simultan / bersama-sama atau parsial / sendiri-sendiri. Menurut Gujarati dalam Sumarsono (2004:223) model regresi untuk menganalisis atas dasar population regression function (PRF) sebagai berikut :

[Y=β] o+β_1 x 1+β_2 x _2 Sumarsono (2004:223) Keterangan :

Y = Keputusan konsumen melakukan pembelian di Indomart Sedati Gede Bo = Intersep, konstanta yang merupakan rata-rata nilai Y pada saat X1,

X2, sama dengan nol

β1 = Koefisien regresi parsial, mengukur nilai rata-rata Y untuk tiap unit perubahan dalam X2 dengan menganggap X1

X1= Faktor pelayan

β2 = Koefisien regresi parsial, mengukur nilai rata-rata Y untuk tiap unit perubahan dalam X2 dengan menganggap X1.

X2 = Faktor kualitas

3.7. Asumsi Klasik

Dari persamaan regresi linier berganda diatas maka selanjutnya diadakan evaluasi ekonometrika dan uji statistik. Uji ekonometrika

menggunakan OLS (Ordinary Least Square) harus memenuhi asumsi klasik gujarati dalam Sumarsono (2004:224)

a. Homokedestik, E (ei2) = 0 b. Non-Autokorelasi, E (ei,ej) = 0 c. Non-Multikolinaritas, E (Ei, Xi) = 0

jika asumsi-asumsi ini terpenuhi maka model regresi yang digunakan disebut BLUE atau best linier unbiased estimator. Evaluasi ekonometrika digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berganda yang digunakan untuk analisis ini memenuhi asumsi klasik dalam arti bahwa model yang digunakan tepat dan menghasilkan nilai yang akurat. Adapun asumsi klasik meliputi :

a. Multikolinearitas yaitu pengajuan ekonometrika yang digunakan sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolinearitas.

b. Autokorelasi yaitu pengujian ekonometrika yang digunakan untuk menguji suatu model apakah variabel rambang (pengganggu) masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan Durbin Waston Test.

c. Uji heterokedasitas yaitu pengajuan ekonometrika yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian yang sama atau tidak. Salah satu cara untuk mengetahui terjadinya heterokedasitas digunakan Rank Spearman’s Correlation Test.

3.8. Uji Hipotesis a. Uji-F

Digunakan untuk mengetahui apakah secara simultan (bersama-sama) koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tergantung.

Langkah-langkah analisis dalam pengujian hipotesis terhadap nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi nilai variabel adalah sebagai berikut :

1. Ho : β1 = 0 (variabel kualitas produk, harga) secara nyata tidak berpengaruh positif terhadap variabel keputusan konsumen-konsumen melakukan pembelian di Indomart Sedati Sidoarjo.

Hi : β2 ≠ 0 (Variabel kualitas produk, harga), secara nyata berpengaruh positif terhadap variabel keputusan konsumen melakukan Indomart Sedati Sidoarjo.

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5% dengan derajat bebas Df ((n-k) ; k) Dimana n : Jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel. Menentukan nilai F hitung = (R2 / (k-1)) / ((1-R2) / (n-k)) (Djariwanto, 2000 : 183).

Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel N = Jumlah sampel

Untuk mencari R2 = [IK]_Regresi / (∑y2) (Sudjana, 2003:107) 3. Kriteria Pengujian

a. Jika F hitung < F table, maka Ho diterima dan H1 ditolak berarti secara nyata X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y.

b. Jika F hitung < F table, maka Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti secara nyata X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y.

b. Uji – T (par sial)

Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel dependen secara parsial. Dalam penelitian ini untuk digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial. Langkah-langkah analisis dalam pengujian sebagai berikut : 1. Ho : (β1, β2) = 0 (Variabel , kualitas produk, harga) secara nyata tidak

berpengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian konsumen di Indomart Sedati Sidoarjo.

Ho : (β1, β2) = 0 (Variabel kualitas harga, produk) secara nyata tidak berpengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian konsumen di Indomart Sedati Sidoarjo.

2. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5% dengan derajat bebas Df ((n-k) ; (k). dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel.

3. T hitung = β_i / Se (β_i) (Djarwanto, 2000:131) Keterangan :

T hitung : t hasil perhitungan βi : Koefisien regresi Se : Standart deviasi

4. Kriteria pengujian

a. Jika t tablet < t hitung < t table, maka Ho diterima dan ditolak yang berarti secara nyata X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y. b. Jika t hitung > t table atau t hitung < -t table, maka Ho ditolak dan

H1 diterima yang berarti secara nyata X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambar an Umum Indomar et. 4.1.1 Sejar ah Indomar et.

PT Indomaret merupakan perusahaan yang didirikan oleh salah satu group usaha terbesar di Indonesia dengan maksud untuk menjual secara langsung barang-barang hasil produksi dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dibawah bendera group “S” PT Indomaret didirikan pada tahun 1997 dengan berkantor pusat di Jakarta dan manaungi tiga unit usaha yang bergerak dibidang penjualan retail dan glosir yaitu unit Indomaret unit Indoglosir dan unit Indokomas

Salah satu unit dalam PT indoglosir yaitu pada unit indoglosir menerapkan sistem penjualan partai / glosir yang menyadiakan beraneka macam barang-barang lengkap dengan harga khusus sementara dua unit lainnya yaitu Idomaret dan unit Indokomas menerapkan sistem swalayan dengan aneka barang yang sangat lengkap. Dalam mengembangkan usahanya Indomaret memanfaatkan peluang dan membuka cabang dibeberapa daerah di Indonesia untuk masing-masing unit, yaitu antara lain di daerah Jabotabek, Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Cirebon, Palembang, dan padang.

Bahkan untuk unit Superindo sudah membuka cabang di Singapura dan Paris.

4.2 Diskripsi Identitas Responden

Deskripsi identitas berdasarkan karakteristik responden merupakan ciri-ciri responden berdasarkan identitas yang dimiliki masing-masing responden. Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari usia, jenis kelamin, dan pekerjaan responden. Berikut karakteristik responden yang disajikan dalam tabel frekuensi berikut :

4.2.1 Diskripsi Identifikasi jawaban Responden Berdasarkan Klasifikasi Usia.

Berdasarkan hasil data jawaban responden, kuesioner yang dikumpulkan sebanyak 100 kuesioner, maka hasil jawaban kuisioner dari indentifikasi berdasarkan usia responden Indomaret Sedati Sidoarjo ditunjukan pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1.

Identifikasi Berdasar kan Klasifikasi Usia Responden Usia Fr ekuensi Persentase Kurang dari 20 Tahun 17 17%

20 – 30 Tahun 27 27%

30 – 40 Tahun 23 23%

40 – 50 Tahun 19 19%

Lebih dari 50 Tahun 14 14%

Total 100 100%

Berdasarkan data pada tabel 4.1, menunjukan bahwa identifikasi usia responden Indomaret Sedati Sidoarjo yang paling besar adalah responden pada usia antara 20 – 30 tahun sebesar 27% atau 27 responden.

4.2.2 Diskripsi Identifikasi Responden Berdasar kan J enis Kelamin

Berdasarkan hasil data jawaban kuesioner yang dikumpulkan sebayak 100 kuesioner, maka hasil dari indentifikasi karakteristik responden Indomaret Sedati Sidoarjo berdasarkan klasifikasi jenis kelamin ditunjukan pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Indentifikasi Berdasar kan J enis Kelamin Responden J enis Kelamin Fr ekuensi Persentase

Laki-Laki 43 43%

Wanita 57 57%

Total 100 100%

Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner

Berdasarkan data pada tabel 4.2, indentifikasi berdasarkan jenis kelamin responden Indomaret Sedati Sidoarjo yang paling banyak adalah responden wanita yaitu sebesar 57% atau 57 responden

4.2.3 Diskripsi Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan r esponden Berdasarkan data kuesioner yang dikumpulkan sebayak 100 kuesioner, maka hasil dari indentifikasi karakteristik responden Indomaret Sedati Sidoarjo berdasarkan klasifikasi pekerjaan responden ditunjukan pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Indentifikasi Berdasar kan Pekerjaan Responden Pekerjaan Fr ekuensi Persentase

Pegawai Swasta 33 33% Pegawai Negeri 25 25% Mahasiswa 12 12% ABRI 19 19% Lain-lain 11 11% Total 100 100%

Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner

Berdasarkan data pada tabel 4.3 tersebut, menunjukan bahwa responden Indomaret dengan pekerjaan pegawai Swasta yang paling banyak adalah sebesar 33% atau 33 responden.

4.3Penyajian Data

Analisa diskripsi digunakan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan tanggapan responden terhadap masing-masing variabel penelitian sesuai dengan penjelasan pada bab sebelumnya, diketahui variabel bebas (x) yang digunakan adalah Kualitas Produk, Harga, sedangkan variabel terikat (y) yang digunakan adalah Keputusan Pembelian Konsumen di Indomaret Sedati Sidoarjo.

4.3.1 Diskripsi Variabel Kualitas Produk (X1)

Hasil tanggapan responden terhadap Kualitas Produk (X1) dapat dilihat pada tabel. 4.4 sebagai berikut:

Tabel. 4.4

Tanggapan Responden Dengan Variabel Kualitas Produk (X1)

Item Indikator Skor Total

STB TB N B SB

X1.1 Keandalan produk 0 5 33 47 15 100

Prosentase 0 0,05 0,33 0,47 0,15 100%

X1.2 Daya tahan produk 0 9 41 39 11 100

Prosentase 0 0,09 0,41 0,39 0,11 100%

X1.3 Kesesuaian dengan standart produk 0 12 45 31 12 100

Prosentase 0 0,12 0,45 0,31 0,12 100%

X1.4 Tampilan produk 0 6 30 45 19 100

Prosentase 0 0,06 0,3 0,45 0,19 100%

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel 4.4, yang merupakan jawaban-jabawan responden yang telah di kuantifikasikan menggunakan skala likert sehingga dapat dibahas data terhadap masing-masing indikator Kualitas Produk (X1). Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban sebagai berikut:.

1. Untuk indikator “keandalan produk”, sebagian besar responden menjawab baik dengan jumlah sebayak 47 orang atau sebesar 47%. 2. Untuk indikator “Daya tahan produk”, sebagian besar responden

menjawab netral dengan jumlah sebayak 41 orang atau sebesar 41%. 3. Untuk indikator “Kesesuaian dengan standart produk”, sebagian besar

responden menjawab netral dengan jumlah sebayak 45 orang atau sebesar 45%.

4. Untuk indikator “Tampilan produk”, sebagian besar responden menjawab baik dengan jumlah sebayak 45 orang atau sebesar 45%.

4.3.2 Diskripsi Variabel Harga (X2)

Hasil tanggapan responden terhadap Harga (X2) dapat dilihat pada tabel. 4.5 dibawah ini :

Tabel. 4.5

Tanggapan Responden DenganVariabel Harga (X2)

Item Indikator Skor Total

STB TB N B SB

X2.1 Keterjangkauan harga 0 8 46 37 9 100

Prosentase 0 0,08 0,46 0,37 0,09 100%

X2.2

Kesesuaian harga dengan kualitas

produk 0 11 40 33 16 100

Prosentase 0 0,11 0,4 0,33 0,16 100%

X2.3 Daya saing harga 0 11 49 32 8 100

Prosentase 0 0,11 0,49 0,32 0,08 100%

X2.4 Kesesuaian harga dengan manfaat 0 12 50 29 9 100

Prosentase 0 0,12 0,5 0,29 0,09 100%

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dibahas data terhadap masing-masing indikator Harga (X2) sebagai berikut:.

1. Untuk indikator “Keterjangkauan harga”, sebagian besar responden menjawab netral atau cukup baik dengan jumlah sebayak 46 orang atau sebesar 46%.

2. Untuk indikator “Kesesuaian harga dengan kualitas produk” , sebagian besar responden menjawab netral atau cukup baik dengan jumlah sebayak 40 orang atau sebesar 40%.

3. Untuk indikator “Daya saing harga”, sebagian besar responden menjawab netral atau cukup baik dengan jumlah sebayak 49 orang atau sebesar 49%.

4. Untuk indikator “Kesesuaian harga dengan manfaat”, sebagian besar responden menjawab netral atau cukup baik dengan jumlah sebayak 50 orang atau sebesar 50%

4.3.5 Diskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Hasil tanggapan responden terhadap Keputusan Pembelian (Y) dapat dilihat pada tabel. 4.6 di bawah ini :

Tabel. 4.6

Tanggapan Responden Dengan Keputusan Pembelian per Indikator (Y)

Item Indikator Skor Total

STB TB N B SB

Y1.1 Pengaruh kualitas produk 0 5 42 49 4 100

Prosentase 0 0,05 0,42 0,49 0,04 100%

Y1.2 Pengaruh harga 0 4 35 54 7 100

Prosentase 0 0,04 0,35 0,54 0,07 100%

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dibahas data terhadap masing-masing indikator Keputusan Pembelian (Y) sebagai berikut:

1. Untuk indikator “Memutuskan membeli karena pengaruh variabel Kualitas Produk pada Indomaret”, sebagian besar responden menjawab baik dengan masing- masing jumlah sebayak 49 orang atau sebesar 49%.

2. Untuk indikator “Memutuskan membeli karena pengaruh veriabel harga pada Indomaret”, sebagian besar responden menjawab baik dengan jumlah sebayak 54 orang atau sebesar 54%.

4.4 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabiitas

Untuk menyakinkan bahwa data dalam penelitian ini valid dan dapat dipercaya maka dilakukan uji reliabilitas

4.4.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi sebenarnya yang di ukur. Analisis validitas bertujuan untuk menguji apakah tiap butir pertanyaan benar-benar telah sahih, analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara score item dengan score total item. Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya di ukur dan sesuai dengan harapan peneliti. Dalam hal ini koefisien korelasi yang nilai signifikannya lebih kecil dari 5% (Level Significance) menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah sahih sebagai pembentuk indikator

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan koefisiensi korelasi reliabilitas moment penggunaan korelasi ini untuk menguji validitas yaitu secara statistic angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan nilai kritis tabel korelasi. Suatu pertanyaan dianggap valid jika nilai koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis tabel korelasi.

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variable jawaban

responden dengan total skor masing-masing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrumen akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Uji validitas ditujukan terhadap 4 pertanyaan yang terdapat pada variabel Kualitas Produk (X1), 4 pertanyaan yang terdapat pada variabel Harga (X2), dan 2 pertanyaan yang terdapat pada variabel Keputusan Pembelian (Y) dengan menggunakan perhitungan yang tepat dan sesuai maka hasil pengujian validitas tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9. berikut ini

Tabel 4.7

Tabel Hasil Uji Validitas

Item Koefisien Korelasi r tabel Keterangan Variabel Kualitas Produk (X1)

X1.1 0.642 0.199 Valid X1.2 0.712 0.199 Valid X1.3 0.617 0.199 Valid X1.4 0.580 0.199 Valid Variabel Harga (X2) X2.1 0.712 0.199 Valid X2.2 0.752 0.199 Valid X2.3 0.520 0.199 Valid X2.4 0.637 0.199 Valid

Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Y1.1 0.760 0.199 Valid

Y1.2 0.773 0.199 Valid

Berdasarkan tabel 4.7 di atas semua variabel bebas dan terikat dapat dinyatakan valid. Hasil ini berdasarkan koefisiensi korelasi lebih besar dari pada nilai kritis tabel korelasi. Maka analisis lebih lanjut dapat dilakukan.

4.4.2 Uji Reliabilititas

Uji Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Untuk mengetahui keakuratan alat ukur untuk menguji Kualitas Produk (X1), Harga (X2), dan Keputusan Pembelian Konsumen (Y), maka digunakan uji reliabilitas terhadap tiap-tiap variabel dengan bantuan program komputer. Adapun hasil pengujian Reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut :

Tabel 4.8 Tabel Hasil Uji Harga

No Variabel Cronbach Alpha

1 Kualitas Produk (X1) 0.745

2 Harga (X2) 0.757

3 Keputusan Pembelian (Y) 0.806

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji realibilitas, semua variabel bebas menunjukan nilai yang lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan seluruh variabel bebas dalam penelitian ini reliabel. Dan variabel terikat yaitu keputusan pembelian konsumen di Indomaret Sedati Sidoarjo juga menunjukan nilai lebih besar dari 0,6 yang artinya variabel tersebut

4.5 Analisis Dan Pembahasan

4.5.1 Uji Asumsi Klasik / BLUE (Best Linear Unbiased Estimator)

Beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan normalitas

1.Multikolinier

Uji multikolinier pada penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas .Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama varibel independen sama dengan nol Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung variance inflation factor (VIF).

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas

Variabel Toler ansi VIF Keterangan Kualitas Produk (X1) 1,00 1,00 Non Multikolinier

Harga (X2) 1,00 1,00 Non Multikolinier

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa nilai variance inflation

factor (VIF) pada kedua variabel bebas yang meliputi Kualitas Produk

(X1), Harga (X2) menunjukan nilai lebih kecil dari 10, artinya kedua variabel bebas pada penelitian ini tidak ada gejala multikolinier.

2. Heteroskedasitas

Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah variabel pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas mempunyai suatu keadaan bahwa varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda.

Dasar analisisnya adalah sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.1 Uji Heteroskedasitas

Dari gambar 4.3 diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi.

3. Nor malitas

Uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara. Yaitu dengan "Normal P-P Plot" dan "Tabel Kolmogorov Smirnov".Yang paling umum digunakan adalah Normal P-P Plot.

Pada Normal P-P Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan

Dokumen terkait