Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian merupakan pedoman atau tatacara pada sebuah penelitian yang disusun secara sistematis dan logis tentang apa yang akan dilakukan dalam penelitian. Sugiyono (2010 : 6) mengemukakan :
Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Metode penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian. Metode diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana dan rancangan yang telah ditentukan, maka untuk mendapatkan hasil yang baik harus digunakan metode penelitian yang tepat.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Arifin (2012 : 29) mengemukakan bahwa :
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.
Metode penelitan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi (quasi experiment) atau disebut juga eksperimen semu. Metode eksperimen kuasi dipilih karena sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, dimana tidak melakukan penentuan sampel secara random, melainkan menggunakan kelompok yang telah terbentuk (intact group) dalam hal ini kelas biasa, alasannya apabila pengambilan sampel secara individu atau dilakukan secara random, dikhawatirkan suasana alamiah dari suatu kelas akan hilang. Menurut
Arifin (2012 : 74) “tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat
dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode eksperimen kuasi ini digunakan karena karakteristik variabel penelitian yang bersifat ingin mengetahui dan memperoleh informasi atau hasil belajar terhadap suatu media pembelajaran yang diterapkan, yaitu bagaimana pengaruh media pembelajaran CD Interaktif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jawaban tentang pengaruh suatu perlakuan dengan menggunakan media, maka terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat). Sugiyono (2010 : 60) mengemukakan “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran CD Interaktif di kelas ekperimen dan di kelas kontrol diberikan media pembelajaran Powerpoint, sedangkan variabel terikatnya adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3) dan menganalisis (C4). Hubungan antar variabel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4
Hubungan Antar Variabel Penelitian
Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)
Kelas Eksperimen (X1)
Kelas Kontrol (X2) Hasil Belajar
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil Belajar
Aspek Menganalisis (Y2) X1Y2 X2Y2
Keterangan :
X1Y1 : Pengaruh media pembelajaran CD Interaktif terhadap hasil belajar aspek menerapkan (C3) pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
X2Y1 : Pengaruh media pembelajaran Powerpoint terhadap hasil belajar aspek menerapkan (C3) pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
X1Y2 : Pengaruh media pembelajaran CD Interaktif terhadap hasil belajar aspek menganalisis (C4) pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
X2Y2 : Pengaruh media pembelajaran Powerpoint terhadap hasil belajar aspek menganalisis (C4) pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Definisi Operasional
1. Media Pembelajaran CD Interaktif
Media pembelajaran CD interaktif ini merupakan multimedia interaktif yang di dalamnya terdapat materi bahasa Inggris, khususnya melatih keterampilan membaca (reading). Di dalamnya juga terdapat evaluasi berupa butir soal sebagai tes pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas delapan Sekolah Menengah Pertama semester satu. Media pembelajaran CD Interaktif ini menggunakan model drill and practice yaitu suatu model dalam pembelajaran dengan jalan melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Melalui model drill and practice akan ditanamkan kebiasaan tertentu dalam bentuk latihan. Selain itu, untuk menanamkan kebiasaan. Menurut Rusman (2012 : 192) menyebutkan bahwa model ini juga dapat menambah kecepatan, ketetapan, kesempurnaan, dalam melakukan sesuatu serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan latihan yang telah dipelajari, juga dapat menambah kecepatan. Media pembelajaran CD Interaktif ini dibuat dan dikembangkan dengan menggunakan bantuan aplikasi Adobe Flash CS 4 dan Adobe Photoshop CS 4.
Media pembelajaran CD Interaktif disini yaitu sebuah media yang menggabungkan beberapa unsur media menjadi sebuah produk media pembejalaran yang dikemas dalam sebuah kepingan CD yang di dalamnya terdapat materi dan tes atau evaluasi dari materi yang ada, sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan media pembejalaran tersebut. Aspek hasil belajar yang terdapat dalam media pembelajaran CD interaktif ini yaitu kemampuan menerapkan dan menganalisis yang berkenaan dengan materi pada aspek kemampuan membaca yaitu menerapkan dan menganalisis yaitu menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan tentang kemampuan (can) dan kemauan (will) melakukan suatu tindakan, sesuai dengan konteks penggunaannya. Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang kemampuan (can) dan kemauan (will)
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan suatu tindakan, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks dalam mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas delapan pada semester satu.
Pendekatan yang digunakan dalam aspek ini yaitu pendekatan pemecahan masalah (problem solving). Pada media pembelajaran CD Interaktif ini peserta didik memahami terlebih dahulu materi yang ada, kemudian peserta didik harus mengerjakan latihan dalam bentuk kuis. Peserta didik menerapkan dan menganalisis isi materi yang ada di dalamnya, untuk kemudian memberikan respon berupa jawaban pada latihan. Dari latihan ini peserta didik diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif aspek menerapkan dan menganalisis pada aspek kemampuan membaca pada mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas delapan pada semester satu.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar disini dimaksudkan pada ranah kognitif yaitu pada aspek kemampuan membaca (reading) pada mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas delapan Sekolah Menengah Pertama. Ranah kognitif yang dimaksud adalah berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari penerapan (application) (C3), dan analisis (analysis) (C4).
Menurut Broughton, 1978 (dalam Tarigan, 2013 : 12) terdapat dua aspek keterampilan dalam membaca yaitu meliputi :
a. Keterampilan yang bersifat mekanis (Mechanical Skills) yang dapat dianggap berada pada tingkatan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup :
1. Pengenalan bentuk huruf.
2. Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa, kalimat, dan lain-lain).
3. Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”).
4. Kecepatan membaca bertaraf lambat.
b. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills), yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup :
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal). 2. Memahami signifikansi atau makna (a.1. maksud dan tujuan pengarang,
relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca). 3. Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).
4. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
3. Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa Inggris disini dimaksudkan mata pelajaran untuk kelas delapan Sekolah Menengah Pertama semester satu sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang disahkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.
BSNP (2006 : 277) mengemukakan :
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
4. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
Berdasarkan paparan yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian mengenai pengaruh media pembelajaran CD Interaktif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan penelitian yang tepat untuk dilakukan sehingga dapat berimplikasi terhadap hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Media pembelajaran CD Interaktif sebagai media pembelajaran dirancang untuk mempermudah dan membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar dalam ranah kognitif pada aspek menerapkan (application), dan menganalisis (analysis). Dengan adanya media pembelajaran CD Interaktif ini diharapkan peserta didik dapat meningkatkan hasil belajarnya
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Pengaruh dari media pembelajaran CD interaktif dikatakan mempunyai kadar signifikansi yang tinggi dan positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris apabila nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel.
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan komponen yang penting di dalam sebuah penelitian. Suatu instrumen dapat digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian apabila instrumen tersebut sudah memenuhi syarat, ketentuan, dan standar yang berlaku. Pada komponen ini peneliti membuat sebuah instrumen atau alat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari eksperimen maupun penelitian yang dilakukan. Menurut Sugiyono (2010 : 148) “instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati.” Berdasarkan pendapat di atas maka untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam pembahasan permasalahan pada penelitian ini, maka penulis menggunakan instrumen tes, yang digunakakan untuk mengukur hasil belajar dalam bentuk penilaian kemampuan kognitif siswa aspek menerapkan (C3) dan menganalisis (C4).
Menurut Arifin (2012 : 226) “tes adalah suatu teknik pengukuran yang di
dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.” Hal tersebut selaras dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Jihad dan Haris (2008: 67) “tes digunakan untuk
mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama aspek pengetahuan dan keterampilan.”
Pada penelitian ini tes yang digunakan adalah Pre-test dan Post-test. Hasil berupa nilai pada pre-test digunakan untuk mengetahui hasil belajar atau kemampuan dasar siswa sebelum diberikan perlakuan, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sedangkan, post-test dilakukan untuk mengetahui hasil belajar atau kemampuan dasar siswa sesudah diberikan perlakuan, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Bahan pengolahan data untuk mengetahui tingkat kemampuan dan hasil belajar setelah diberikan perlakuan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol yaitu dengan menggunakan gain, yaitu selisih skor atau nilai antara hasil post-test dengan pre-test.
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas
Ukuran valid menunjukan bahwa suatu instrumen pengumpul data yang dirancang dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur pada penelitian. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur dan mengungkap data dari variabel yang teliti secara tepat.
Menurut Arifin (2012 : 245) “validitas adalah suatu derajat ketepatan
instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul
tepat untuk mengukur apa yang akan diukur.” Suatu instrumen dikatan valid jika
mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya jika instrumen yang kurang atau tidak valid akan memiliki validitas yang rendah.
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan hasil uji coba instrumen dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris kemudian diuji signifikasi korelasinya. Tinggi rendahnya pada validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari tujuan penelitian yang dilakukan. Untuk mengetahui validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan teknik Pearson’s Product Moment
dengan rumus sebagai berikut:
N(∑XY) –(∑X)(∑Y)
rxy = √{N∑X2–(∑X)2} {N∑Y2–(∑Y)2
} Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi yang di cari (variabel X dan variabel Y). N : Jumlah peserta test atau responden.
∑XY : Jumlah hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
∑X : Jumlah skor X
∑Y : Jumlah skor Y
(∑X)2
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (∑Y)2
: Kuadrat jumlah skor Y
(Arikunto, 2006 : 170) Penafsiran terhadap koefisien korelasi menurut Arifin (2009 : 257) dapat digunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.5
Kriteria Acuan Validitas Soal
Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan
0.81 – 1.00 Sangat tinggi
0.61 – 0.80 Tinggi
0.41 - 0.60 Cukup
0.21 – 0.40 Rendah
00.00 – 0.20 Sangat rendah
Setelah uji validitas, kemudian diuji tingkat signifikannya dengan menggunakan rumus uji signifikansi korelasi pearson product moment yaitu :
t =
Dimana :
t = Nilai t hitung r = Koefisien korelasi n = Jumlah banyak subjek
(Sugiyono, 2010 : 257) Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Apabila thitung > ttabel, maka korelasi tersebut dinyatakan signifikan atau berarti.
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Reliabilitas merupakan tingkat konsistensi atau keajegan dari suatu alat ukur (instrument) yang digunakan pada penelitian. Reliabilitas menunjuk kepada suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data pada penelitian. Arifin (2012 : 248) mengemukakan :
Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan. Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu instrumen dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.
Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas koefisien konsistensi internal atau metode belah dua (split-half method) yaitu mengkorelasikan dua buah hasil tes dari kelompok yang sama, dengan membagi skor butir soal bernomor genap dan skor soal bernomor ganjil. Untuk menentukan koefisien korelasi ganjil-genap pada penelitian ini maka penulis menggunakan teknik Pearson’s Product Moment
dengan rumus sebagai berikut:
N(∑XY) –(∑X)(∑Y)
rxy = √{N∑X2–(∑X)2} {N∑Y2–(∑Y)2
} Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi yang di cari (variabel X dan variabel Y). N : Jumlah peserta test atau responden.
∑XY : Jumlah hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
∑X : Jumlah skor X
∑Y : Jumlah skor Y
(∑X)2
: Kuadrat jumlah skor X
(∑Y)2
: Kuadrat jumlah skor Y
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk memperoleh atau mengetahui koefisien korelasi keseluruhan dari tes tersebut maka dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :
Keterangan :
n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes = 2 x
(Zainal Arifin, 2012 : 249) 3. Daya Beda
Daya beda merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat perbedaan dari suatu instrumen yang digunakan dalam penelitian. Menurut Arifin (2009 : 273) :
Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.
Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi tersebut. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat dilakukan pada aplikasi pengolah angka Microsoft Office Excel 2010, atau dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
DP Keterangan:
DP : Daya pembeda
WL : Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH : Jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
N : 27% x Jumlah peserta didik
(Zaenal Arifin, 2009 : 273) Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel (dalam Arifin, 2009 : 274) yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.6
Kriteria Koefisien Daya Pembeda
Index of discrimniation Item evaluation
0.40 and up Very good items
0.30 – 0.39 Reasonably good, but possibly subject to improvement
0.20 – 0.29 Marginal items, usually needing and being subject to improvement
Below – 0.19 Poor items, to be rejected or improved by revision
(Zaenal Arifin, 2009 : 274) Dengan penjelasan :
a. Apabila kriteria koefisien daya pembeda dengan indeks deskriminasi 0, 40 ke atas, maka dikategorikan sangat baik.
b. Apabila kriteria koefisien daya pembeda dengan indeks deskriminasi 0, 30 - 0, 39, maka dikategorikan cukup baik, tapi lebih baik lagi diadakan perbaikan.
c. Apabila kriteria koefisien daya pembeda dengan indeks deskriminasi 0, 20 – 0, 29, maka dikategorikan cukup, namun biasanya diperlukan atau harus diadakan perbaikan.
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Apabila kriteria koefisien daya pembeda dengan indeks deskriminasi di bawah – 0, 19, maka dikategorikan buruk, harus ditolak atau dengan melakukan perbaikan dengan merevisinya. 4. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal merupakan pengukuran seberapa besar tingkat kesulitan atau kesukaran dari suatu soal. Pencarian tingkat kesukaran soal dimaksudkan untuk mengukur seberapa derajat kesukaran suatu soal pada instrumen penelitian. Arifin (2009 : 266) mengemukakan “jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.”
Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Hal ini sependapat dengan Arikunto (2006 : 207) mengatakan “soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.” Soal yang terlalu mudah tidak dapat merangsang siswa untuk menguatkan usaha dalam menjawabnya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi kesulitan, putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk menjawab dan mencoba kembali karena soal tersebut berada di luar jangkauan kemampuan. Pengolahan data dilakukan pada aplikasi pengolah angka Microsoft Office Excel 2010, atau dengan menggunakan rumus :
TK = × 100%
Keterangan:
WL : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL : Jumlah kelompok bawah
nH : Jumlah kelompok atas
(Zaenal Arifin, 2009 : 266) Namun sebelum menggunakan rumus di atas, Arifin (2009 : 266-270) ada beberapa langkah yang harus ditempuh terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut :
Ujang Eri Jaenudin, 2014
Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menyusun lembar jawaban peserta didik dari skor tertinggi sampai terendah.
b. Mengambil 27% lembar jawaban dari atas yang selanjutnya disebut kelompok atas (higher group), dan 27% lembar jawaban bawah yang selanjutnya disebut kelompok bawah (lower group). Sisa sebanyak 46% disisihkan.
c. Membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap peserta didik, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah.
Selanjutnya, untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai berikut :
a) Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah. b) Jika jumlah persentase 28%-72% termasuk sedang.
c) Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar.