• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian

Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kecamatan Ciomas dipilih secara purposive karena merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terpadat di Kabupaten Bogor, yaitu 7.994 jiwa/km². Sementara itu Desa Kotabatu dipilih secara purposive karena Desa Kotabatu merupakan desa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Ciomas, yaitu 22.084 jiwa. Waktu pengambilan data dilakukan selama lima minggu, dari 25 November hingga 29 Desember 2012.

Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga miskin dan tidak miskin di Kabupaten Bogor yang mempunyai anak kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar (SD) yang merupakan keluarga lengkap. Masa saat anak kelas 1 dan 2 SD merupakan masa awal anak memulai sekolah, pada masa ini orang tua cenderung aktif untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan anak. Selanjutnya pada desa Kotabatu dipilih dua RW secara acak, dan dari kedua RW tersebut diambil keluarga dengan anak kelas 1 dan 2 SD yaitu RW1(56 keluarga) dan RW11(42 keluarga). Pembagian keluarga miskin dan tidak miskin didasarkan pada data sekunder yang diperoleh dari kader posyandu di kedua RW terpilih. Pada kerangka contoh tersebut diperoleh 56 keluarga miskin dan 40 keluarga tidak miskin. Dari kerangka contoh tersebut dipilih 30 keluarga miskin dan 30 keluarga tidak miskin secara acak. Kemudian dari 60 keluarga contoh, dilakukan cleaning data, dan didapatkan 55 keluarga, terdiri dari 28 keluarga miskin dan 27 keluarga tidak miskin. Responden dalam penelitian ini adalah istri dari keluarga contoh terpilih.

Gambar 2 Skema cara pengambilan contoh Pemilihan Kab. Bogor

Kecamatan Ciomas

Desa Kotabatu

RW 11

(keluarga yang memiliki anak SD kelas 1 dan 2=42)

RW 1

(keluarga yang memiliki anak SD kelas 1 dan 2=56)

Keluarga miskin n=15 keluarga) Keluarga tidak miskin n=15 keluarga) Keluarga miskin n=15 keluarga) Keluarga tidak miskin n=15 keluarga) purposive purposive purposive simple random stratified random

12

Jenis dan Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui penggalian informasi dari responden yang dilakukan dengan cara wawancara secara langsung kepada ibu meliputi karakteristik keluarga (jumlah anggota keluarga, usia istri dan suami, tingkat pendidikan istri dan suami, pekerjaan istri dan suami, pendapatan keluarga perbulan, pendapatan perkapita/bulan, dan indikator rumah tangga miskin BPS), karakteristik anak (usia anak, tingkat pendidikan anak, jumlah anak sekolah, dan jumlah anak putus sekolah), alokasi pengeluaran keluarga (alokasi pengeluaran pangan, alokasi pengeluaran nonpangan, dan alokasi pengeluaran investasi anak), nilai anak (nilai psikologi, nilai sosial, dan nilai ekonomi), dan perilaku investasi (perilaku investasi pendidikan, dan kesehatan), seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau diolah oleh pihak lain, meliputi keadaan umum wilayah penelitian dan data kependudukan yang diperoleh dari instansi terkait seperti Kantor Desa Kotabatu dan Kantor Kecamatan Ciomas. Kuesioner yang telah disusun sebagai instrumen dalam penelitian ini telah diuji reliabilitas dan validitasnya. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah hasil yang diperoleh instrumen memiliki nilai yang konsisten untuk setiap penggunaan instrumen. Nilai Cronbach's alpha dari instrumen nilai psikologis anak adalah sebesar 0,814 dari 12 pertanyaan, nilai sosial anak sebesar 0,778 dari 10 pertanyaan, dan nilai ekonomi anak sebesar 0,511 dari 13 pertanyaan. Kuesioner nilai anak merupakan modifikasi penelitian Kartino (2005) dan Hernawati (2002).

Selanjutnya nilai Cronbach's alpha dari instrumen perilaku investasi pendidikan sebesar 0,652 dari 18 pertanyaan, dan perilaku investasi kesehatan sebesar 0,708 dari 18 pertanyaan. Kuesioner perilaku investasi anak merupakan pengembangan dari konsep Bryant dan Zick (2006).

Tabel 2 Variabel, defenisi operasional, dan skala data

No. Variabel Definisi Operasional Skala data 1. Karakteristik keluarga

responden

a. Jumlah anggota keluarga

Banyaknya anggota keluarga yang terikat perkawinan (orang)

Rasio b. Usia Suami dan istri Usia suami dan istri pada saat dilakukan

wawancara (tahun).

Rasio c. Pendidikan Suami dan

Istri

Lama pendidikan yang telah ditempuh oleh suami dan istri (tahun)

Rasio d. Pekerjaan suami dan

istri

Jenis pekerjaan suami dan istri (1=tidak bekerja; 2=wirausaha; 3=pedagang; 4=petani; 5=PNS; 6=karyawan; 7=buruh; 8=lain-lain)

Nominal

e. Pendapatan Keluarga Jumlah penghasilan semua anggota keluarga dalam satu bulan (rupiah)

Rasio 2. Karakteristik Anak

a. Usia Usia anak responden pada saat dilakukan wawancara (tahun)

Rasio b. Tingkat pendidikan

anak

Jenjang pendidikan terakhir yang djalani anak

Nominal c. Jumlah anak sekolah Jumlah anak yang masih menempuh

pendidikan formal (orang)

13 Tabel 2 Variabel, defenisi operasional, dan skala data (lanjutan)

No. Variabel Definisi Operasional Skala data 3. Kategori kemiskinan

keluarga

Empat belas kriteria rumah tangga miskin

BPS (miskin≥9; tidak miskin<9)

Nominal 4. Alokasi pengeluaran keluarga

a. Pangan Alokasi uang (rupiah) untuk pangan keluarga perbulan

Rasio b. Nonpangan Alokasi uang (rupiah) unutk nonpangan

keluarga perbulan

Rasio c. Anak Alokasi uang (rupiah) untuk kebutuhan

pendidikan, kesehatan dan uang jajan semua anak per bulan

Rasio

5. Nilai Anak

a. Psikologi Persepsi responden mengenai keuntungan dan kerugian mempunyai dan membesarkan anak dilihat dari segi psikologi (anak sebagai sumber kepuasan)

Rasio

b. Sosial Persepsi responden mengenai keuntungan dan kerugian mempunyai dan membesarkan anak dilihat dari segi sosial (anak meneruskan nama dan garis keturunan keluarga)

Rasio

c. Ekonomi Persepsi responden mengenai keuntungan dan kerugian mempunyai dan membesarkan anak dilihat dari segi ekonomi

Rasio

6. Perilaku Investasi untuk anak

a. Investasi pendidikan Tindakan yang dilakukan orang tua untuk menunjang pendidikan anak

Ordinal b. Alokasi pengeluaran

pendidikan anak

Jumlah uang (rupiah) untuk biaya pendidikan anak yang bersekolah dalam perbulan

Rasio

c. Investasi kesehatan Tindakan yang dilakukan orang tua untuk menunjang kesehatan anak

Ordinal d. Alokasi pengeluaran

kesehatan anak

Jumlah uang (rupiah) untuk biaya kesehatan anak yang bersekolah perbulan

Rasio

Pengolahan dan Analisis Data

Dari pengumpulan data melalui instrumen kemudian diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry, cleaning, dan analisis data. Tabel 3 menunjukkan variabel, skala, dan kategori olahan data yang diperoleh.

Tabel 3 Variabel, skala data, dan kategori olahan data

Variabel Skala data Kategori olahan data 1. Karakteristik keluarga responden

a. Jumlah anggota keluarga Rasio

[1] Keluarga kecil (≤4 orang)

[2]Keluarga sedang (5-6 orang)

[3] Keluarga besar (≥7 orang)

b. Usia Suami Rasio [1] Dewasa muda (20-40 tahun) [2] Dewasa tengah (41-65 tahun) [3] Dewasa akhir (>65 tahun) c. Usia istri

14

Tabel 3 Variabel, skala data, dan kategori olahan data (lanjutan) Variabel Skala data Kategori olahan data

e. Pendidikan istri Rasio

[2] SD/sederajat (1-6 tahun) [3] SMP/sederajat (7-9 tahun) [4] SMA/sederajat (10-12 tahun) [5] Diploma (13-15 tahun) [6] S1/S2/S3 (>16 tahun) f. Pekerjaan suami Nominal [1] Tidak bekerja [5] PNS [2] Wiraswasta [6] Karyawan [3] Pedagang [7] Buruh [4] Petani [8] Lain-lain g. Pekerjaan istri

h. Pendapatan Keluarga Rasio

[1] <Rp 500.000,0

[2] Rp 500.000,0-999.999,0 [3] Rp 1.000.000,0-1.499.999,0 [4] Rp 1.500.000,0-2.000.000,0 [5[ >Rp 2.000.000,0

i. Pendapatan perkapita Rasio [1]≤ Rp 23. 438 [2]> Rp 231.438 2. Karakteristik Anak

a. Usia anak Rasio

[1] Baduta (0-2 tahun) [2] Pra sekolah (3-5tahun)

[3] Anak Usia Sekolah (6-12 tahun) [4] Remaja (13-19 tahun)

[5] Dewasa awal (20-40 tahun)

b.Tingkat pendidikan anak Ordinal

[1] PAUD/TK [2] Sekolah Dasar (SD)

[3] Sekolah Menengah Pertama (SMP) [4] Sekolah Menengah Atas (SMA) [5] Diploma

d.Jumlah anak sekolah Rasio [1] Satu orang [3] Tiga orang [2] Dua orang [4] Empat orang e.Jumlah anak putus sekolah Rasio [1] Nol orang [3] Dua orang

[2] Satu orang [4] Tiga orang 3. Kriteria rumah tangga miskin

BPS

Nominal [0] ≤9 Miskin [1] >9 Tidak miskin 4. Alokasi pengeluaran keluarga

a. Pangan Rasio [1] <Rp 500.000,0 [2] Rp 500.000,0-999.999,0 [3] Rp 1.000.000,0-1.499.999,0 [4] Rp 1.500.000,0-2.000.000,0 [5[ >Rp 2.000.000,0 b. Nonpangan Rasio [1] <Rp 500.000,0 [2] Rp 500.000,0-999.999,0 [3] Rp 1.000.000,0-1.499.999,0 [4] Rp 1.500.000,0-2.000.000,0 [5[ >Rp 2.000.000,0 5. Nilai Anak a. Psikologi

Ordinal [1] Rendah (≤33,3%); [2] Sedang (33,4%- 66,6%); [3] Tinggi (≥66,7%)

b. Sosial c. Ekonomi

6. Perilaku Investasi untuk anak

a. Investasi pendidikan Ordinal [1] Rendah (≤33,3%); [2] Sedang (33,4%- 66,6%); [3] Tinggi (≥66,7%)

15 Tabel 3 Variabel, skala data, dan kategori olahan data (lanjutan)

Variabel Skala data Kategori olahan data a. Alokasi pengeluaran

kesehatan anak Rasio

Sebaran alokasi pengeluaran anak per bulan (rataan, persentase, dan standar deviasi) Setelah proses cleaning data, dilakukan pengelompokkan tingkat kemiskinan keluarga. Pengelompokkan dilakukan menjadi keluarga miskin dan tidak miskin yang menjadi konstruksi dalam penelitian ini berdasarkan 14 kriteria rumah tangga miskin BPS. Jika memenuhi minimal sembilan dari 14 kriteria maka rumah tangga tersebut akan dikategorikan miskin. Indikator rumah tangga miskin BPS terdiri dari 14 pertanyaan yang berisi tentang kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga mulai dari kebutuhan pangan, sandang dan papan. Indikator ini digunakan untuk membedakan keluarga menjadi keluarga miskin dan tidak miskin.

Tabel 4 Sebaran keluarga berdasarkan 14 indikator rumah tangga miskin BPS

No Kriteria

Miskin Tidak miskin

Total n % n % n % 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal <8m2 per orang 25 89,3 1 3,7 26 47,3 2. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari

tanah/bambu kayu murahan 27 96,4 3 11,1 30 54,5 3. Jenis dinding rumah terbuat dari bambu/rumbia/kayu

berkualitas rendah/tembok tanpa diplester 28 100,0 4 14,8 32 58,2 4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-

sama dengan rumah tangga lain 16 57,1 3 11,1 19 34,5 5. Sumber penerangan tidak menggunakan listrik 0 0,0 0 0,0 0 0,00 6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak

terlindung/sungai/hujan 25 89,3 15 55,6 40 72,7 7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu

bakar/arang/minyak tanah 11 39,3 4 14,8 15 27,3 8. Hanya mengonsumsi susu atau daging/ayam satu kali

dalam seminggu 27 96,4 7 25,9 34 61,8

9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun 28 100,0 5 18,5 33 60,0 10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam

sehari 28 100,0 1 3,7 29 52,7

11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di

puskesmas/poliklinik 2 7,1 0 0,0 2 3,6 12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah

petani dengan luas 0,5ha, buruh tani/nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan/pekerjaan lain dengan pendapatan <Rp 600.000,00

11 39,3 0 0,0 11 20,0 13. Pendidikan tertinggi kepala keluarga tidak

sekolah/tidak tamat SD/tamat SD 19 67,9 3 11,1 22 40,0 14. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual

dengan nilai minimal Rp 500.000,00 seperti sepeda motor, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya

21 75,0 1 3,7 22 40,0

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menentukan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata, dan standar deviasi dari masing-masing variabel yang mempunyai skala rasio. Alokasi pengeluaran keluarga dihitung dengan menjumlahkan pengeluaran pada alokasi pengeuaran untuk pengeluaran

16

pangan, nonpangan, jajan atau uang saku anak, pendidikan anak, dan kesehatan anak.

Nilai anak yang dianut oleh responden dan perilaku investasi yang dilakukan dihitung dengan cara melakukan penghitungan sub total persepsi nilai psikologis, nilai sosial, nilai ekonomi, perilaku investasi pendidikan dan perilaku investasi kesehatan. Kemudian dilakukan transformasi nilai komposit pada masing-masing dimensi nilai anak dan perilaku investasi dalam bentuk skala 0- 100 dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

= skor dalam persen

= skor yang diperoleh untuk setiap contoh

Kemudian nilai komposit dikategorikan menjadi tiga kelas yaitu: rendah

(≤33,4%), sedang (33,5%-66,6%), dan tinggi (≥66,7%). Sementara itu, analisis inferensia dilakukan untuk menggambarkan atau menginterpretasikan data dengan melakukan uji beda antara kelompok keluarga miskin dan tidak miskin dan uji regresi linier berganda. Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel karakteristik keluarga dan karakteristik anak yang berpengaruh terhadap nilai anak, perilaku investasi pada anak, dan alokasi pengeluaran investasi anak. Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Analisis pengaruh variabel karakteristik anak dan keluarga terhadap nilai psikologi anak

Keterangan:

= konstanta regresi

= koefisien regresi

= nilai psikologi anak (skor) = usia istri (tahun)

= lama pendidikan istri (tahun) = besar keluarga (orang) = koefisien dummy

= kategori kemiskinan keluarga (0=miskin;1=tidak miskin = eror

b. Analisis pengaruh variabel karakteristik anak dan keluarga terhadap nilai sosial anak

Keterangan:

= konstanta regresi

= koefisien regresi = nilai sosial anak (skor)

= usia istri (tahun)

17 = pendpatan keluarga (orang)

= besar keluarga (orang) = eror

c. Analisis pengaruh variabel karakteristik anak dan keluarga terhadap nilai ekonomi anak

Keterangan:

= konstanta regresi

= koefisien regresi

= nilai ekonomi anak (skor) = usia suami (tahun)

= lama pendidikan suami (tahun) = jumlah anak sekolah (orang) = koefisien dummy

= kategori kemiskinan keluarga (0=miskin;1=tidak miskin = eror

d. Analisis pengaruh karakteristik anak, karakteristik keluarga dan nilai anak terhadap perilaku investasi anak

= konstanta regresi

= koefisien regresi

= perilaku investasi anak (skor) = usia istri (tahun)

= lama pendidikan istri (tahun) = jumlah anak sekolah (orang) = nilai psikologi anak (skor) = nilai sosial anak (skor) = nilai ekonomi anak (skor) = koefisien dummy

= kategori kemiskinan keluarga (0=miskin;1=tidak miskin) = eror

e. Analisis pengaruh karakteristik anak, karakteristik keluarga, nilai anak, dan perilaku investasi anak terhadap alokasi pengeluaran investasi anak

= konstanta regresi

= koefisien regresi

= alokasi pengeluaran investasi anak (persentase) = usia istri (tahun)

= lama pendidikan istri (tahun) = jumlah anak bersekolah (orang) = nilai psikologi anak (skor) = nilai sosial anak (skor) = nilai ekonomi anak (skor) = perilaku investasi (skor) = koefisien dummy

= kategori kemiskinan keluarga (o=miskin;1=tidak miskin) = eror

18

Defenisi Operasional

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terkait oleh hubungan perkawinan dan hubungan darah atau adopsi tunggal dalam satu rumah dengan menjalankan fungsi dan peran tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang terikat dalam ikatan perkawinan.

Usia istri adalah usia responden pada saat dilakukan wawancara.

Usia suami adalah usia suami responden pada saat dilakukan wawancara.

Pendidikan istri adalah lama tahun pendidikan yang telah ditempuh oleh responden

Pendidikan suami adalah lama tahun pendidikan yang telah ditempuh oleh suami responden.

Pekerjaan istri dan suami adalah jenis pekerjaan suami dan responden yang menghasilkan pendaptan keluarga

Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan semua anggota keluarga contoh dalam satu bulan yag dinyatakan dalam rupiah.

Pendapatan per kapita adalah pendapatan total anggota keluarga contoh dibagi dengan jumlah anggota keluarga

Alokasi pengeluaran adalah alokasi uang (rupiah) keluarga untuk pengeluaran pangan, pengeluaran non pangan, dan pengeluaran anak.

Alokasi pengeluaran pangan adalah alokasi uang (rupiah) untuk segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik diolah maupun tidak diolah yang diperuntukan sebagai makanan ataupun minuman bagi konsumsi keluarga contoh dalam satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah

Alokasi pengeluaran nonpangan adalah alokasi uang (rupiah) untuk segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati maupun non hayati yang tidak diperuntukkan untuk makanan maupun minuman keluarga contoh dalam satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah

Alokasi pengeluaran anak adalah alokasi uang (rupiah) untuk kebutuhan pendidikan, kesehatan dan uang jajan semua anak

Status kemiskinan keluarga adalah pengelompokan keluarga menjadi keluarga miskin dan tidak miskin berdasarkan indakor rumah tangga miskin menurut BPS

Keluarga miskin adalah keluarga yang memenuhi minimal sembilan kriteria rumah tangga miskin menurut BPS

Keluarga tidak miskin adalah keluarga yang tidak memenuhi kriteria rumah tangga miskin menurut BPS

Usia anak adalah usia anak saat dilakukan wawancara yang dibedakan menjadi kategori usia baduta, usia pra sekolah, usia sekolah, usia remaja, dan usia dewasa awal

19

Tingkat pendidikan anak adalah jenjang pendidikan terakhir yang sedang dijalani anak pada saat wawancara, dibedakan menjadi PAUD, SD, SMP, SMA dan Diploma

Jumlah anak sekolah adalah jumlah anak yang masih bersekolah dalam satu keluarga

Nilai anak adalah persepsi tentang keuntungan dan kerugian dalam mempunyai, dan membesarkan anak. Nilai anak terdiri dari nilai psikologis, sosial, ekonomi.

Nilai psikologis adalah persepsi orang tua tentang keuntungan dan kerugian psikologis (kesenangan, kegembiraan, dan kepuasan) karena mempunya dan membesarkan anak

Nilai sosial adalah persepsi orang tua tentang keuntungan dan kerugian sosial (meneruskan nama dan garis keturunan keluarga) dalam mempunyai dan membesarkan anak

Nilai ekonomi adalah persepsi orang tua tentang keuntungan dan kerugian ekonomi yang dirasakan orang tua karena mempunyai dan membesarkan anak

Perilaku investasi adalah tindakan dan biaya yang dikeluarkan oleh orang tua untuk menunjang pendidikan dan kesehatan anak sebagai bentuk investasi sumber daya manusia

Perilaku investasi pendidikan adalah tindakan yang dilakukan dan biaya yang dikeluarkan orang tua untuk menunjang kemandirian, hobi, dan pendidikan formal

Perilaku investasi kesehatan adalah tindakan yang dilakukan dan biaya yang dikeluarkan orang tua untuk menunjang kesehatan anak, untuk pengobatan, menyediaan obat-obatan, penyediaan susu, vitamin atau suplemen tambahan, dan lainnya.

Alokasi pengeluaran investasi adalah jumlah uang (rupiah) yang dikeluarkan untuk investasi pendidikan, kesehatan, dan uang jajan anak yang bersekolah setiap bulan

Alokasi pendidikan anak adalah jumlah uang (rupiah) yang dikeluarkan untuk perlengkapan pendidikan seperti buku pelajaran anak, buku tulis anak, seragam anak, hobi anak, dan lain-lain dalam satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah

Alokasi kesehatan anak adalah jumlah uang (rupiah) yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan anak baik untuk biaya kesehatan preventif (vitamin, cek rutin, dan lain-lain) maupun untuk biaya kuratif (biaya obat- obatan, biaya dokter, biaya rawat inap, dan lain-lain) dalam satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah

21

Dokumen terkait